Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat
SKRIPSI
PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP MOTIVASI
KERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN
PAJAK PRATAMA RANTAU PRAPAT
OLEH :
UMI SALAMAH 070502038
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Penempatan Kerja (X) Terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) Pada Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta menginterprestasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat . Kemudian metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh penempatan kerja terhadap motivasi kerja pegawai.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai sebesar 24.284 lebih besar dari F tabel yakni 4.02, artinya variabel bebas (penempatan) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (motivasi kerja). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0.561, artinya bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara penempatan kerja pegawai terhadap motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup erat. R Square (R2) sebesar 0.314 atau 31.4%. Artinya, 31.4% motivasi kerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel penempatan kerja. Sedangkan sisanya 68.6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
(3)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the variable Work Placement (X) Toward Work Motivation variables (Y) On the Employee Tax Office Primary Rantau Prapat.
This research using descriptive analysis method that is method which is done by collecting, classifying, and interpret data related to the problems encountered. The population in this study were all employees of the Tax Office Primary Rantau Prapat. Then the data collection method in this study were questionnaires and documentation study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method is by simple regression analysis is used to measure the effect of job placement on employee motivation.
Based on F test obtained a value of 262.316 is larger than F table that is 3.94, meaning that the independent variable (ethics) together have pengarh a positive and significant influence on the dependent variable (customer perception).Through testing the correlation coefficient (R) obtained a value of 0.561, meaning the that the level of correlation or relationship between placement aes again to work motivation is that high relation. R Square (R 2) of 0.341%. That is, 34.1 employee work motivation of can be explained on Job Placement. The remaining 68.6% is explained by other causes.
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan kasih serta karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.
Salawat dan salam saya haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad
SAW, para sahabat dan keluarganya
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat”. Dalam
penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan
dorongan dari berbagai pihak., Terutama Ayah dan Ibunda tercinta Ahmad Hasan
dan Nur Aini yang merupakan sumber inspirasi bagi peneliti dan senantiasa
memberikan kasih sayang, motivasi, nasehat, serta doa yang selalu menyertai
peneliti.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,yaitu:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan
inspirasi kepada peneliti.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen
(5)
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Frida Ramadhini SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah begitu
sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan masukan
dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu DR. Dra. Sitti Raha Agoes salim, M.Sc selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapah Doli Djafar M Dalimunthe SE, MSI selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
8. Ibu Mahdalena Leolita Sibarani SE, MSI selaku Dosen Wali yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penulis selama penulis melakukan
penelitian ini.
9. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas
semua jasa yang sudah diberikan selama masa perkuliahan.
10.Kantor Pelayanan pajak Pratama Rantau Prapat yang telah membantu penulis
dalam mendapatkan informasi untuk penyusunan skripsi ini.
11.Abang/Kakak ku tersayang Ari, Arma, Ayang, Robiah, dan adikku Ali yang
selalu memberikan doa dan semangat kepada peneliti.
12.My lovely friends Abangda Fahrizal, Olap, Anita, Aulia, Aida, Brilly, Emi,
Rina, Sita(bundo) yang sudah memberikan motivasi, dukungan dan
persahabatan kepada peneliti. Serta semua teman-teman di Manajemen 2007
Medan, Maret 2011
Penulis
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DATAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 9
2.1.1 Pengertian Penempatan Kerja ... 9
2.1.2 Faktor-faktor Penempatan Kerja ... 10
2.1.3 JenisJenis Penempatan ... 11
2.1.4 Sistem Penempatan Tenaga Kerja ... 12
2.1.5 Prosedur Penempatan Tenaga Kerja ... 13
2.1.6 Kriteria dalam Penempatan Kerja ... 14
2.1.7 Pengertian Motivasi ... 15
2.1.8 Teori Motivasi ... 15
2.1.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 19
2.2 Penelitian Terdahulu ... 20
2.3 Kerangka Konseptual ... 21
2.4 Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.3 Batasan Operasional ... 21
3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 24
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 25
3.6 Populasi dan Sampel ... 26
3.7 Jenis Data ... 26
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 27
(7)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31
4.2 Hasil Penelitian ... 38
3.3 Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 kesimpulan ... 58
4.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA... 60
(8)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Lampiran
1.1 Posisi dan Pendidikan Pegawai ... 6
3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 25
3.2 Instrumen Skala Likert ... 25
3.3 Jumlah Pegawai ... 26
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 39
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40
4.5 Uji Validitas ... 41
4.6 Hasil Uji Validitas ... 42
4.7 Uji Reliabilitas ... 43
4.8 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q1 ... 43
4.9 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q2 ... 44
4.10 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q3 ... 44
4.11 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q4 ... 45
4.12 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q5 ... 45
4.13 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q6 ... 46
4.14 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q7 ... 47
4.15 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P1 ... 47
4.16 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P2 ... 48
4.17 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P3 ... 48
4.18 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P4 ... 49
4.19 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P5 ... 49
4.20 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P6 ... 50
4.21 Variabel Penempatan Kerja (X) Pada P7 ... 51
4.22 Entered/Removed ... 51
4.23 Hasil Analisi Resresi ... 52
4.24 Anova ... 53
4.25 Uji T ... 54
(9)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
I Kuesioner ... 61
II Uji validitas dan Reliabilitas ... 63
III Identitas Responden ... 65
IV SPSS Distribusi Jawaban Responden ... 67
V Distribusi Jawaban Responden ... 72
(11)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Penempatan Kerja (X) Terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) Pada Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta menginterprestasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat . Kemudian metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi Sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh penempatan kerja terhadap motivasi kerja pegawai.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai sebesar 24.284 lebih besar dari F tabel yakni 4.02, artinya variabel bebas (penempatan) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (motivasi kerja). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0.561, artinya bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara penempatan kerja pegawai terhadap motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup erat. R Square (R2) sebesar 0.314 atau 31.4%. Artinya, 31.4% motivasi kerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel penempatan kerja. Sedangkan sisanya 68.6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
(12)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the variable Work Placement (X) Toward Work Motivation variables (Y) On the Employee Tax Office Primary Rantau Prapat.
This research using descriptive analysis method that is method which is done by collecting, classifying, and interpret data related to the problems encountered. The population in this study were all employees of the Tax Office Primary Rantau Prapat. Then the data collection method in this study were questionnaires and documentation study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method is by simple regression analysis is used to measure the effect of job placement on employee motivation.
Based on F test obtained a value of 262.316 is larger than F table that is 3.94, meaning that the independent variable (ethics) together have pengarh a positive and significant influence on the dependent variable (customer perception).Through testing the correlation coefficient (R) obtained a value of 0.561, meaning the that the level of correlation or relationship between placement aes again to work motivation is that high relation. R Square (R 2) of 0.341%. That is, 34.1 employee work motivation of can be explained on Job Placement. The remaining 68.6% is explained by other causes.
(13)
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Tercapainya tujuan perusahaan bergantung pada
bagaimana pegawai mengembangkan kemampuaannya baik dalam bidang
manajerial, hubungan antar manusia maupun teknis operasional. Kelangsungan
hidup perusahaan juga tergantung bagaimana perusahaan mampu memanfaatkan
segala potensi dari sumber daya yang dimilikinya.
Pegawai memegang peranan utama dalam menjalankan perusahaan dan
pelaku aktif dalam setiap aktivitas perusahaan. Hal ini dikarenakan manusia
berperan sebagai tenaga kerja dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional
dalam perusahaan. Sumberdaya yang berkualitas merupakan kekayaan (asset)
yang tidak ternilai bagi perusahaan.Karena itu perusahaan harus menempatkan
tenaga kerja yang tepat dan sesuai dengan bidang dan keahlian agar kinerjanya
lebih maksimum. Untuk mewujudkannya perlu penempatan tenaga kerja sesuai
dengan potensi sumberdaya manusia.
Pelaksananaan perekrutan dan seleksi terhadap tenaga kerja merupakan
proses yang harus dilakukan sebelum menempatkan tenaga kerja, hal ini
dimaksudkan agar perusahaan memperoleh tenaga kerja yang berkualitas dan
mampu merealisasikan tujuan perusahaan. Kegagalan dalam melakukan seleksi
dan penempatan ini akan mempengaruhi motivasi kerja pegawai yang selanjutnya
(14)
Dengan program seleksi dan penempatan tenaga kerja yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan maka peningkatan motivasi kerja pegawai dapat tercapai
dan akan berdampak pada kinerja yang baik.Pegawai yang ditempatkan sesuai
pada kemampuannya dapat memacu motivasinya untuk bekerja dan
meningkatkan keterampilan. Dengan kata lain, pegawai yang ditempatkan tersebut
memiliki kemampuan untuk dapat melaksanakan pekerjaan pada suatu jabatan
secara efektif dan efisien.
Penempatan adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pimpinan suatu
instansi, atau bagian personalia untuk menentukan seorang pegawai masih tetap
atau tidak ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu berdasarkan
pertimbangan keahlian, keterampilan atau kualifikasi tertentu (Sulistiyani dan
Rosyidah, 2003:151). Pada dasarnya penempatan merupakan pengisian jabatan
yang kosong agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat dilaksanakan.
Penempatan kerja harus didasarkan pada job descriptions dan job
specification yang telah ditentukan serta berpedoman pada prinsip penempatan
orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat
untuk jabatan yang tepat. Deskripsi pekerjaan (job descriptions) adalah hasil
analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan
mengolah informasi mengenai pekerjaan. Sedangkan spesifikasi pekerjaan (job
specification) adalah karakteristik atau syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi
sehingga dapat melaksanakan suatu pekerjaan/jabatan (Rivai, 2003:125). Prinsip
penempatan yang tepat harus dilaksanakan secara konsekuen supaya pegawai
(15)
Menurut Robbins (dalam Ardana, 2005:78) motivasi adalah kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual. Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan yang diperoleh dari
pengalaman , pendidikan dan pelatihan, serta dari gerak refleks secara biologis
dan psikologis .
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan
individu dalam usaha mencapai sasaran (Robbins, 2005:222). Motivasi
merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan (Mathis, 2002:89). Seseorang sering melakukan tindakan
untuk mencapai tujuan, maka motivasi merupakan pengerak yang mengarahkan
seseorang pada tujuan.
Motivasi kerja dalam sebuah perusahaan atau instansi bertujuan untuk
memacu pegawai agar lebih aktif dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai
tujuan dan hasil yang optimal. Pelaksanaan motivasi kerja menitikberatkan pada
faktor manusia di dalam melaksanakan aktivitas atau pekerjaan.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Rantau Prapat secara merupakan
kantor pelayanan publik yang menggabungkan dua atap dan fungsi dari dua
instansi yang berbeda, yaitu KPP Rantau Prapat dan dan Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan (KP PBB) Rantau Prapat. Hal ini sebagai bentuk modernisasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) khususnya dan Kementerian
(16)
Proses penempatan kerja pegawai pada Kantor Pajak Pratama Rantau
Prapat dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Penempatan pegawai pada
suatu jabatan ditetapkan dengan jangka waktu maksimal tiga tahun, setelah itu
akan dilakukan rotasi. Rotasi (perputaran) pegawai merupakan pemindahan
pegawai meliputi jabatan-jabatan yang bermacam-maam dan berbeda-beda
sehingga diharapkan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dari bidang-bidang
lain, selain pekerjaan utamanya dan bisa menghindarkan pegawai dari kejenuhan
(www.slideshare.net).
Rotasi kerja dilakukan berdasarkan kebijakan Kepala Kantor berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.Pada umumnya rotasi kerja dilakukan untuk
menambah pengalaman kerja pegawai dan untuk menghindarkan pegawai dari
kejenuhan atas pekerjaannya. Rotasi juga dilakukan apabila pegawai tidak
sanggup melaksanakan beban kerja yang mengakibatkan produktivitasnya
menurun. Tujuan diadakan proses penempatan kerja dengan sistem rotasi adalah
agar para pegawai mempunyai pengalaman kerja tidak hanya dibidangnya tapi
juga mengetahui bagaimana cara kerja di bagian lain.
Penempatan pegawai ditentukan berdasarkan keahlian para pegawai itu
sendiri. Pegawai yang mempunyai keahlian dibidang Informasi dan teknologi
akan ditempatkan pada jabatan Operator Console yang bertugas melakukan
pekerjaan informasi dan teknologi di KPP Pratama Rantau Prapat khusunya
(17)
Penempatan pegawai juga didasarkan pada kualifikasi tertentu seperti
tingkat pendidikan, misalnya untuk menduduki jabatan Kepala Seksi pegawai
harus memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 dan sudah bekerja minimal
selama 5 tahun di Kantor Pelayanan Pajak. Waulaupun ada beberapa orang
Kepala Seksi yang memiliki latar belakang pendidikan SMA, maka posisinya
hanya terbatas pada jabatan kepala seksi saja dan tidak akan bisa ditempatkan
pada posisi/jabatan yang lebih tinggi.
Proses penempatan kerja KPP Pratama Rantau Prapat dilakukan sesuai
dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan untuk menduduki suatu jabatan.
Kriteria tersebut ditentukan berdasarkan latar belakang pendidikan pegawai dan
skill yang dimiliki oleh pegawai tersebut dalam melakukan pekerjaan. Dalam
penempatan kerja ini faktor keterampilan tidak terlalu dipermasalahkan, karena
keterampilan dapat diperoleh pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
Menurunnya motivasi kerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Rantau Prapat mengakibatkan tujuan dari proses penempatan kerja sulit terlaksana
dengan baik, sehingga prinsip The right man on the right place tidak bisa
dilaksanakan dengan baik dan akibatnya tujuan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
(18)
Tabel 1.1
Posisi/Jabatan dan Pendidikan Terakhir
Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat
Posisi/Jabatan
Pendidikan
Jumlah
SMA D1 D3 S1 S2
Kepala Kantor - - - - 1 1
Kepala Seksi 1 - 1 3 2 7
Kepala Subbag - - - 1 - 1
Pelaksana 5 8 8 - - 21
Account Representative 5 1 3 2 - 11
Juru Sita - - 1 1 - 2
Operator Console - 2 - - - 2
Bendaharawan 1 1 - - - 2
Penilai PBB penyelia 1 - - - - 1
Penilai PBB Pelaksana - - 1 - - 1
Pemeriksa Pajak muda - - - 1 1 2
Pemeriksa pajak pertama - - - 1 - 1
Pemeriksa pajak Pelaksana - - 3 - - 3
TOTAL 55
Sumber : Sub Bagian umum Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat (2011)
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa posisi/jabatan pegawai Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Rantau Prapat yang berjumlah 55 orang mempunyai latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan tabel tersebut penempatan yang ada
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat juga berbeda-beda dan lebih
banyak diisi oleh pegawai yang berlatar belakang pendidikan diploma (D1) dan
(19)
Sistem penempatan yang baik yang dilakukan berdasarkan sistem The
right man on the right place oleh Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat akan
memberikan motivasi kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Apabila
pegawai menyukai pekerjaannya maka ia akan termotivasi untuk melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik sehingga akan meningkatkan kualitas kerja
pegawai.
Sistem penempatan pegawai dilakukan sesuai dengan prosedur dan kriteria
yang telah ditentukan untuk menduduki suatu jabatan, hal ini dilakukan agar para
pegawai dapat mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan bidangnya. Adapun
kriteria yang telah ditetapkan meliputi tingkat pendidikan, pengalaman kerja,
masa kerja dan lain-lain. Jika salah satu kriteria tidak dipenuhi oleh pegawai maka
penempatan pegawai tidak dapat dilaksanakan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penempatan Kerja
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau
Prapat”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:“Apakah Penempatan Kerja
Berpengaruh Secara Positif dan Signifikan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat”?
(20)
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh antara penempatan kerja dengan motivasi kerja pegawai.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar
pertimbangan dan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam
menerapkan proses penempatan kerja pegawai secara tepat.
b. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang Manajemen
Sumberdaya Manusia Khususnya mengenai penempatan pegawai.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada
peneliti lain yang ingin meneliti tentang penempatan kerja dan
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Penempatan kerja.
Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada
tempat yang tepat. Sebelum proses penempatan yang dilakukan terlebih dahulu
dilaksanakan proses seleksi. Penempatan tenaga kerja merupakan proses keempat
dari fungsi manajemen tenaga kerja. Penempatan tersebut dilakukan setelah
proses analisis pekerjaan, perekrutan dan seleksi tenaga kerja dilaksanakan,
Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat menjadi keinginan perusahaan
dan tenaga kerja.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian penempatan tenaga kerja, yaitu:
1. Penempatan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada
tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup
yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala
resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan
pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab (Sastrohadiwiryo, 2002:162)
2. Penempatan merupakan tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan
calon pegawai yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang
membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan pada orang tersebut.
Dengan demikian, calon pegawai itu akan dapat mengerjakan
(22)
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penempatan Tenaga Kerja
Untuk tenaga kerja yang lulus seleksi, manajer tenaga kerja harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang mungkin sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan. Manajer tenaga kerja profesional harus bisa melihat
karakteristik dan kualifikasi yang dimiliki para tenaga kerja yang akan
ditempatkan dalam suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, sebelum
menempatkan tenaga kerja ditempat mereka harus bekerja, perlu dipertimbangkan
beberapa faktor antara lain :
1. Keahlian
Adalah kesanggupan, kecakapan seseorang untuk melaksanakan tugas dan
pekerjan yang dibebankan kepadanya. Setiap pekerjaan menuntut
pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu.
2. Keterampilan
Adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang
tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses
belajar dan berlatih.
3. Kualifikasi
Keahlian yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan tertentu.
Persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat
(23)
2.1.3 Jenis-Jenis Penempatan
Jenis jenis penempatan menurut Rivai (2003:211) :
1. Promosi
Promosi terjadi apabila seorang pegawai dipindahkan dari suatu
pekerjaan kepekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran,
tanggung jawab dan atau level. Umumnya diberikan sebagai
penghargaan, hadiah (reward system) atas usaha dan prestasi dimasa
lampau.
2. Transfer dan demosi
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan pegawai
lainnya yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika seorang
pegawai dipindahkan dari suatu bidang tugas kebidang tugas lainnya
yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung jawab,
maupun tingkat strukturalnya. Demosi terjadi apabila seorang pegawai
dipindahkan dari suatu posisi keposisi lainnya yang lebih rendah
tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkatan
strukturalnya.
3. Job-Posting Programs
Job-posting programs memberikan informasi kepada pegawai tentang
pembukaan lowongan kerja dan persyaratannya. Pengumuman tentang
lowongan kerja tersebut mengundang para pegawai yang memenuhi
syarat untuk melamar. Tujuan program job-posting adalah untuk
(24)
transfer serta membantu departemen SDM dalam mengisi jabatan
internal.
2.1.4 Sistem Penempatan Tenaga Kerja
Sistem penempatan tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2002:166)
didefenisikan sebagai rangkaian komponen ketenagakerjaan, khususnya dalam
menempatkan tenaga kerja yang tepat pada posisi yang tepat (the right man on the
right place), dan dirancang dapat mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar besarnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sistem penempatan tenaga kerja harus dirancang, yaitu komponen
ketenagakerjaan harus diatur dalam beberapa perpaduan atau kombinasi guna
mencapai tujuan yang diharapkan . Instruksi ini harus disiapkan untuk melukiskan
tugas, pekerjaan dan tanggung jawab. Jika instruksi dan operasional telah
dirancang, maka tenaga kerja siap dipekerjakan.
Sistem penempatan tenaga kerja yang didesain untuk menyelesaikan tugas
dan pekerjaan tertentu. Apabila tugas dan pekerjaan tersebut dianggap sulit maka
sistem penempatan tenaga kerja tersebut harus di modifikasi. Sistem penempatan
tenaga kerja menekankan bahwa penyediaan tenaga kerja sebagai sarana untuk
mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar dalam operasi dan sebagai cara untuk
(25)
2.1.5. Prosedur Penempatan Tenaga Kerja
Setiap kegiatan diperlukan tahapan yang harus dilalui dalam
pelaksanaannya. Tahapan tersebut harus dilaksanakan tahap demi tahap (step by
step) tanpa meninggalkan prinsip dan azas yang berlaku. Prosedur penempatan
tenaga kerja merupakan urutan untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat pada
posisi yang tepat (the right man on the right place).
Prosedur penempatan karyawan yang diambil merupakan bagian dari
pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer tenaga
kerja , khususnya bagian penempatan tenaga kerja, baik yang telah diambil
berdasarkan pertimbangan rasional maupun obyektif. Perttimbangan rasional
dalam pengambilan keputusan untuk menempatkan tenaga kerja, baik
pengambilan keputusan yang didasarkan atas fakta keterangan maupun data yang
dianggap resperensif. Artinya, pengambilan keputusan dalam penempatan tenaga
kerja tersebut atas dasar hasil seleksi yang telah dilakukan oleh manajer tenaga
kerja.
Pertimbangan obyek ilmiah berdsarkan data dan keterangan tentang
pribadi tenaga kerja, baik atas dasar referensi dari seseorang maupun atas hasil
seleksi tenaga kerja yang pelaksanaannya tanpa mengesampingkan
metode-metode ilmiah. Pelamar yang lulus seleksi harus segera diberi informasi, begitu
juga bagian penempatan tenaga kerja perlu mengetahui agar dikondisikan dengan
keadaan perusahaan sehingga tenaga kerja dapat ditempatkan berdasarkan
(26)
2.1.6 Kriteria-Kriteria yang Harus Dipenuhi dalam Penempatan Karyawan
Menurut Bernardin dan Russel (dalam kurniawan, 2006) kriteria yang
harus dipenuhi dalam pelaksanaan penempatan pegawai antara lain:
a. Pengetahuan
Merupakan suatu kesatuan informasi terorganisir yang biasanya terdiri dari
sebuah fakta atau prosedur yang diterapkan secara langsung terhadap kinerja.
Sebuah fungsi pengetahuan seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan formal,
pendidikan informal, membaca buku dan lain-lain. Pengetahuan yang dimiliki
oleh pegawai diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab pekerjaannya, oleh karena itu pegawai dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaannya
b. Kemampuan
Kemampuan menunjukan kesanggupan, kecakapan seseorang untuk
melaksanakan tugas dan pekerjan yang dibebankan kepadanya. Setiap pekerjaan
menuntut pengetahuan, ketrampilan dan sikap tertentu. Kemampuan sangat
penting karena bertujuan untuk mengukur prestasii kerja pegawai, maksudnya
dapat mengukur sejauh mana pegawai bisa sukses dalam melakukan tugas dan
pekerjaannya. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa setiap jenis pekerjaan
menuntut pengetahuan, ketrampilan dan sikap tertentu agar dapat melakukan
pekerjaan dengan baik yang akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja
(27)
c. Sikap
Kriteria selanjutnya yang harus dipenuhi dalam penempatan pegawai
adalah sikap. Sikap merupakan pernyataan evaluatif yang baik dan
menguntungkan, hal ini menyangkut mengenai obyek, orang atau peristiwa
dimana sikap dapat mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu
(misalnya benar, salah, setuju, tidak setuju).
2.1.7 Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja
atau bertindak dengan cara tertentu. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Sudarmo Sudita (dalam Ardana, 2008:30) yang dimaksud dengan
motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu.
2. Menurut Robbins, motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual
(2003:208)
2.1.8 Teori-Teori Motivasi
Terdapat banyak teori motivasi yang berkembang, karena teori motivasi
menyangkut pengembangan manusia, isi dari teori motivasi juga membantu
manajer dan pegawai dalam dinamika kehidupan organisasi. Berikut akan dibahas
(28)
a. Teori Jenjang Kebutuhan Maslow
Teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus
dipenuhi agar ia termotivasi untuk bekerja. Menurut A.H.Maslow, pada
umumnya terdapat lima hierarki kebutuhan manusia yaitu:
1. Kebutuhan fisik (Physological Needs)
Merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi oleh tiap individu.
Karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini orang dapat
mempertahankan hidup.
Contoh : Makan, minum, tidur, seks.
2. Kebutuhan Keamanan/perlindungan (Safety Needs)
Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman dari ancaman
yang datang dari luar.
Contoh : Tempat tinggal (rumah)
3. Kebutuhan Akan Kebersamaan (Sosial Needs)
Kebutuhan ini berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain. Tiap
manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia
yang lain.
Contoh : Cinta, persahabatan.
4. Kebutuhan penghormatan dan Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain,
tetapi lebih jauh dari itu.
(29)
5. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-actualization Needs)
Kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisi atau penyaluran diri
dalam arti kemampuan atau minat dan potensi diri yang berbentuk
nyata dalam kehidupan.
Contoh : Penggunaan potensi diri dan pengembangan diri.
b. Teori Dua Faktor Hezberg
Frederick Hezberg mengemukakan teori dua faktor tentang motivasi.
Kedua faktor tersebut adalah :
1. Motivating Factor
Faktor pendorong kepada kepuasan dalam pekerjaan (motivating
factors) adalah berbagai kebutuhan yang terdapat pada seseorang yang
menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong
tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya dan juga dapat
memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja dengan baik. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah :
1. Kesempatan untuk berprestasi
2. Adanya pengakuan dalam lingkugan pekerjaan
3. Kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri
2. Hygienie Fators
Hygienie Fators merupakan pendorong kepada ketidakpuasan dalam
pekerjaan. Kebutuhan yang terdapat dalam diri seseorang akan kondisi
dari lingkungan pekerjaannya. Jika kebutuhan akan kondisi lingkungan
(30)
ketidakpuasan dalam lingkungan pekerjaannya. Yang termasuk dalam
faktor ini adalah :
1. Upah
2. Keamanan kerja.
3. Kondisi kerja
4. Hubungan antar pribadi
c. Teori Kebutuhan MclCelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland
(Robbins, 2003:216). Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu :
1. Kebutuhan akan prestasi
Dari riset mengenai kebutuhan akan prestasi McClelland menemukan
bahwa peraih prestasi tinggi membedakan diri mereka dari orang lain
oleh hasrat mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.
Mereka mencari situasi dimana mereka dapat mencapai tanggung
jawab peribadi untuk menemukan pemecahan terhadap
masalah-masalah, dimana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat atas
kinerja mereka sehingga mereka dapat mengetahui dengan mudah
apakah mereka menjadi lebih baik atau tidak.
2. Kebutuhan akan kekuasaan
Adalah hasrat untuk mempunyai dampak, pengaruh dan mengedalikan
orang lain. Individu-individu dengan nPow yang tinggi menikmati jika
dibebani, berusaha untuk dapat mempengaruhi orang lain, lebih
(31)
dan cenderung lebih peduli akan prestise (gengsi) dan memperoleh
pengaruh terhadap orang lain dari pada kinerja yang efektif.
3. Kebutuhan Akan Afiliasi
Adalah hasrat untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain.
Individu dengan motif afiliasi yang tinggi berjuang keras untuk
persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif dari pada situasi
kompetiti dan sangat menginginkan hubungan yang melibatkan derajat
pemahaman timbal balik yang tinggi.
2.1.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi 1. Gaji
Gaji merupakan imbalan yang diterima sebagai bentuk balas jasa
atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai..
2. Pengakuan
Pengakuan setiap orang yang bekerja di mana pun ingin
mendapatkan pengakuan atau penghargaan setimpal atas prestasi
kerjanya. Dan kondisi tersebut berlaku untuk semua strata, baik
pegawai tingkat bawah hingga yang atas. Karena itu, pengakuan
atau penghargaan terhadap prestasi pegawai tidak bisa
dikesampingkan begitu saja.
3. Tanggung Jawab Pekerjaan
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar
(32)
4. Hubungan antar Rekan Kerja (Interpersonal Relations/Supervision),
Berkaitan dengan ke mampuan pemimpin dalam membina
hubungan baik dengan bawahan, tidak hanya pemimpin dengan
bawahan tetapi juga hubungan baik antar sesama pegawai.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Pujianti (2005), dengan judul : “ Pengaruh
Penempatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Medan” dengan hasil sebagai berikut : Penempatan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan dengan koefisien determinasi
(R Square) sebesar 53,5%. Hal ini berarti bahwa motivasi karyawan dipengaruhi
oleh sistem penempatan sebesar 53.5%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmadhani (2009), dengan judul :
“Analisis Penempatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan
Nusantara III Medan” dengan hasil sebagai berikut: penempatan karyawan
berpengaruh seara positif dan signikan terhadap kinerja karyawan pada PT
perkebunan Nusantara III Medan dengan koefisien determinasi (R Square) sebesar
51.8, artinya bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh system penempatan
(33)
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa
variabel yang diteliti,yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan.
Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Sugiyono,
2005:49)
Penempatan adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pimpinan suatu
instansi, atau bagian personalia untuk menentukan seorang pegawai masih tetap
atau tidak ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu berdasarkan
pertimbangan keahlian, keterampilan atau kualifikasi tertentu (Sulistiyani dan
Rosyidah, 2003:151)
Menurut Gitosudarmo dan Sudita (dalam Ardana, 2008:30) motivasi
adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan,
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi seseorang adalah gaji dan benefit yang di terima,
sifat pekerjaan, pemberian pengakuan terhadap prestasi, besarnya tanggung jawab
yang diberikan dan kebijakan perusahaan.
Penempatan yang tepat akan memberikan motivasi yang akan
menimbulkan antusias dan moral kerja yang tinggi bagi pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan. Dengan penempatan kerja yang tepat, gairah
kerja,mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal dan
(34)
Berdasarkan penjabaran tersebut maka dibentukklah kerangka konseptual
sebagai berikut:
3.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Sulistiyani dan Rosyidah (2003:151) dan Hasibuan (2009:63)
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2005:168) hipotesis adalah suatu perumusan atau
kesimpulan sementara mengenai suatu penelitian yang dibuat untuk menjelaskan
penelitian itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya.
Dari permasalahan yang dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah
: “Penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai pada Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat”. Penempatan Kerja
(X)
Motivasi Kerja pegawai (Y)
(35)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan),
penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan
objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian
asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk
melihat pengaruh, yaitu penempatan kerja (X) berpengaruh terhadap motivasi
kerja (Y).
3.2 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama di Jalan Jend. Ahmad
Yani No. 56 Rantau Prapat. Penelitian dimulai pada April sampai dengan Juni
2011.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan yang dikemukakan oleh peneliti.
Penelitian ini dilakukan terbatas pada pengaruh penempatan terhadap motivasi
kerja pegawai pada Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat. Adapun variabel yang
akan di teliti adalah
a. Variabel independen (X) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang
(36)
b. Variabel dependen (Y) adalah variabel yang menjadi perhatian utama
dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan
membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau
memprediksinya (Ginting dan Syafrizal Helmi, 2008:97)
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti yaitu :
a. Variabel Penempatan Kerja (Variabel X)
Penempatan adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pimpinan suatu
instansi, atau bagian personalia untuk menentukan seorang pegawai masih
tetap atau tidak ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu
berdasarkan pertimbangan keahlian, keterampilan atau kualifikasi tertentu
(2003:151).
b. Variabel Motivasi kerja (Variabel Y)
Motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong pegawai, menggerakkan,
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang adalah gaji, sifat pekerjaan,
pemberian pengakuan terhadap prestasi, besarnya tanggung jawab yang
(37)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator
Skala pengukuran
Penempatan (X)
Kebijakan yang dilakukan untuk menempatkan
pegawai pada posisi yang sesuai dengan keahliannya.
1. Keahlian 2. Keterampilan 3. Kualifikasi Likert Motivasi Kerja (y)
Dorongan dalam diri seseorang yang
menyebabkan seseorang melakukan perbuatan atau pekerjaan.
1. Gaji
2. Pengakuan
3. Tanggungjawab pekerjaan
4. Hubungan antar manusia
Likert
Sumber : Sulistiyani dan Rosyidah (2003:151) dan Ardana, dkk (2008:33) data diolah
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2005:86). Dalam melakukan penelitian terhadap
variabel-variabel yang akan di uji, pada setiap jawaban akan diberi skor. Dalam penelitan
ini peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
(38)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap pada Kantor
Pajak Pratama Rantau Prapat yang berjumlah 55 orang.
Tabel 3.3
Data Pegawai KPP Rantau Prapat
Bagian Jumlah Pegawai
Sub Bagian Umum 5
Seksi Pelayanan 7
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
5
Seksi Pengawasan dan Konsultasi 13
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7
Seksi Penagihan 4
Tenaga Fungsional 6
Pemeriksaan 8
Jumlah 55
Sumber : Sub Bagian umum Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat (2011)
3.6.2 Sampel
Penarikan sampel menggunakan metode sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
dan sering dilakukan bila populasi relatif kecil (Ginting dan Situmorang,
2008:142). Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang.
3.7 Jenis Data a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui
(39)
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari dokumentasi Kantor Pajak Pratama
Rantau Prapat, dari buku-buku ilmiah, jurnal dan internet untuk
mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen
perusahaan dan beberapa pegawai yang menjadi responden penelitian
yang berkaitan dengan penempatan kerja dan motivasi kerja pegawai.
b. Daftar Pertanyaan (questionnaire)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis yang tersusun secara
sistematis kepada responden untuk dijawab.
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas. 3.9.1 Uji Validitas.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari
penelitian merupakan data yang valid dan layak digunakan untuk instrument
penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab
tujuan penelitian.Uji validitas dilakukan kepada responden diluar sampel
sebanyak 30 orang pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan
tingkat signifikansi sebesar 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan
(40)
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan valid
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tidak valid
3.9.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2005:110)
Adapun kriteria untuk pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Jika ralpha positif atau > rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel
2. Jika ralpha negatif atau > rtabel maka pertanyaan tidak reliabel
3.10 Teknis Analisis
a. Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa serta menginterpretasikan data
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan menbandingkan
pengetahuan teknis (data sekunder) dengan keadaan yang sebenarnya pada
perusahaan sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai penempatan
kerja terhadap motivasi kerja.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk
menyajikan data dalam bentuk angka, dalam hal ini digunakan metode regresi
(41)
Penempatan kerja terhadap Motivasi kerja. Adapun persamaan yang digunakan
adalah :
Y = a + bX + e
Dimana:
Y = Penempatan Kerja
a = Konstanta
b = Koefisien regresi X = Motivasi kerja e = Standar eror
Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar
korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapun ujia hipotesis yang
digunakan adalah :
1. Uji Signifikan Serentak (Uji-F)
Untuk melihat pengaruh variabel Penempatan Kerja (X) terhadap Motivasi
Kerja (Y) digunakan uji-F.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b = 0 artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
H1 : b ≠ 0 artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan Variabel Y. Kriteria pengambilann keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (α): H0 diterima apabila F hitung < F tabel dan H1 diterima apabila F hitung > F tabel
(42)
2. Uji T
Uji T digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan
diterima atau di tolak dengan menggunakan statistik.
Jika T hitung < t tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak
Jika T hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tinkat signifikansinya
dibawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar
(mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana (0 < R2 <1). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh
(43)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Rantau Prapat secara resmi
beroperasi terhitung mulai tanggal 9 September 2008. Kantor ini merupakan
kantor pelayanan publik yang menggabungkan dua atap dan fungsi dari dua
instansi yang berbeda, yaitu KPP Rantau Prapat dan dan Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan (KP PBB) Rantau Prapat. Hal ini sebagai bentuk
modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) khususnya dan
Kementerian Keuangan umumnya.
KPP Pratama Rantau Prapat memiliki wilayah kerja meliputi 3 (tiga)
kabupaten, yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, KPP Pratama
Rantau Prapat memiliki dua unit kerja pembantu. Kantor Pelayanan,
Penyuluhan, dan Konsultasi Pajak (KP2KP) Kota Pinang yang berada di Kota
Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan KP2KP Kualuh Hulu yang berada di
Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat sebagai instansi vertikal
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II dengan wilayah kerja meliputi 3
(tiga) Kabupaten yaitu: Kabupaten Labuhanbatu Induk, Kabupaten Labuhanbatu
Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama
(44)
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Rantau Prapat, dan Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Rantau Prapat.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai kantor pelayanan publik mempunyai visi yang jelas
sebagaimana telah ditentukan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak yaitu
Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi
perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi. Untuk mewujudkan visi tersebut telah
ditetapkan suatu misi yaitu Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan
Undang-undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan
yang efektif dan efisien
Visi Direktorat Jenderal Pajak tersebut yang juga menjadi visi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat, diaplikasikan ke dalam program kerja
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat berupa Penyuluhan Perpajakan
yang berkelanjutan, Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak, Law Enforcement,
Penagihan Aktif, In House Training. Kemudian program kerja tersebut
diharapkan dapat memenuhi sasaran yang hendak dicapai oleh Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Rantau Prapat berupa pemberian pelayanan yang prima kepada
Stakeholders yang bermuara kepada tercapainya penerimaan pajak yang
(45)
Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, penyuluhan, dan pengawasan terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan
Pajak Tidak Langsung Lainnya serta PBB dan BPHTB dalam wilayah
wewenangnya yang telah ditetapkan.
KPP Pratama Rantau Prapat bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
prima bagi seluruh Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Rantau Prapat sehingga timbul kesadaran Wajib Pajak dalam
menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar dalam
rangka pemenuhan target penerimaan pajak yang menjadi tugas di wilayah kerja
yang meliputi daerah tingkat II tersebut, hal ini merupakan peran strategis Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat sebagai salah satu unit kerja yang berada
di bawah Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KPP Pratama Rantau Prapat
pada hakekatnya hanya menjalankan amanat yang telah ditetapkan oleh Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Pajak yang tercantum dalam Lampiran Keputusan
Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-178/PJ/2004/ tanggal 22 Desember 2004
tentang Rincian Cetak Biru (blue print) Kebijakan Direktorat Jenderal Pajak
tahun 2001 sampai dengan tahun 2010 sebagai berikut:
Prinsip Dasar
Pajak
(46)
Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat dengan system
administrasi modern yang berkelas dunia
Misi : Menghimpun penerimaan Negara dari sektor perpajakan
guna menunjang kemandirian pembiayaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Motto : Mewujudkan citra dan target pajak menjadi nyata
Tujuan : Mewujudkan citra dan target pajak menjadi nyata
Sasaran : Ekstensifikasi (cari yang tersembunyi) dan Intensifikasi
(ungkap yang tidak jujur)
Strategi : Reformasi Perpajakan:
1. Reformasi moral, etika, dan integritas
2. Reformasi kebijakan perpajakan
3. Reformasi pelayanan terhadap Wajib Pajak
4. Reformasi pengawasan atas pemenuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak
Program : 1. Meningkatkan konsolidasi internal
2. Meningkatkan kebijakan perpajakan dengan equal
treatment
3. Meningkatkan penyuluhan dan pelayanan dengan
e-system
(47)
Pajak dengan Bank Data
5. Meningkatkan Bank Data Pajak menjadi Bank Data
Nasional melalui Nomor Identitas Tunggal (Single
Identification Number)
6. Meluruskan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Wilayah kerja KPP Pratama Rantau Prapat seluas 922.318 Ha, semula 1
(satu) Kabupaten Labuhan Batu, yang kemudian mengalami pemekaran menjadi 3
(tiga) Kabupaten pada akhir tahun 2008 yaitu; Kabupaten Labuhan Batu Induk
ibukotanya Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu Utara ibukotanya Aek
Kanopan, dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan ibukotanya Kota Pinang dengan
22 (dua puluh dua) Kecamatan, 33 (tiga puluh tiga) Kelurahan dan 209 (dua ratus
sembilan) Desa.
Sedangkan potensi ekonomi yang ada pada KPP Pratama Rantau Prapat
menurut Lapangan Usaha (Labuhan Batu Dalam Angka 2007) Industri
Pengolahan sebesar 44,57 %, termasuk Industri Pengolahan Sawit; Pertanian,
termasuk Perkebunan sebesar 24,75 %; Perdagangan, hotel dan restoran sebesar
16,53 %; Jasa sebesar 5,81 %; dan lainnya sebesar 8,34 %.
Untuk membantu kinerjanya, KPP Pratama Rantau Prapat memiliki 2
(dua) unit kerja KP2KP, yaitu :
1. KP2KP Kota Pinang
(48)
2. KP2KP Kualuh Hulu
Terletak di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Dalam menjalankan peran strategisnya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Rantau Prapat memiliki tugas yang diemban oleh masing-masing seksi/sub bagian
sesuai dengan uraian tugasnya dengan rincian sebagai berikut.
1. Sub Bagian Umum
Uraian tugas Sub Bagian Umum mencakup tata administrasi di bidang
kesekretariatan, keuangan, rumah tangga, dan kepegawaian.
2. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan membawahi unit Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
Tugasnya antara lain menerima permohonan dan surat menyurat dari Wajib Pajak,
menerima Surat Pemberitahuan (SPT), pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), dan hal lain terkait penyelesaian kewajiban perpajakan.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi PDI memiliki tugas antara lain melakukan perekaman SPT dan alat
keterangan. Berada di koordinasi seksi PDI ada Operator Console yang
melakukan pekerjaan informasi dan teknologi di KPP Pratama Rantau Prapat.
4. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi sesuai namanya memiliki tugas
pengawasan dan konsultasi kepada Wajib Pajak. Hal ini bermakna instensifikasi
perpajakan (menemukan yang potensi pajak yang tersembunyi dari Wajib Pajak).
(49)
menangani Wajib Pajak sesuai pembagian tugas. Dengan kata lain, setiap Wajib
Pajak memiliki satu AR sebagai petugas pengawasan dan konsultasi. Di KPP
Pratama Rantau Prapat terdapat dua seksi pengawasan dan konsultasi, yaitu seksi
Waskon I dan seksi Waskon II.
5. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mengemban tugas ekstensifikasi
perpajakan, yaitu menambah objek dan subjek pajak untuk digali potensi
pajaknya. Dalam pelaksanaan tugas, seksi ini dibagi tenaga fungsional PBB.
6. Seksi Penagihan
Prosedur penagihan terhadap tunggakan utang pajak dilakukan oleh seksi
penagihan. Termasuk di dalam prosedur terbut itu adalah menyampaikan surat
paksa, melakukan penyitaan dan pelelangan harta Wajib Pajak.
7. Seksi Pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap kepatuhan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak
dilakukan oleh seksi pemeriksaan. Secara administratif, kegiatan tersebut akan
dikoordinasi oleh seksi ini. Secara teknis, pelaksanaan pemeriksaan dilakukan
oleh tenaga fungsional pemeriksa pajak.
8. Tenaga Fungsional
Tenaga fungsional di KPP Pratama Rantau Prapat terdiri dua klasifikasi.
Pertama, fungsional PBB yang melakukan penilaian terhadap objek PBB. Kedua,
fungsional pemeriksa pajak yang menjalankan teknis tugas pemeriksaan terhadap
(50)
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Gambaran Identitas Responden
Seperti yang dijelaskan, bahwa yang menjadi responden dalam penelitian
ini adalah Seluruh pegawai tetap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat
yang berjumlah 55 orang. Gambar Deskriptif Responden ditunjukkan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase
Pria 50 90.9
Wanita 5 9.1
Jumlah 55 100
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis
kelamin laki-laki yang berjumlah 50 orang dengan persentase 90.9% sedangkan
sisanya adalah perempuan yang berjumlah 5 orang atau sebesar 9.1%. Hal ini
menunjukkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat lebih banyak
mempekerjakan pegawai laki-laki.
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Umur Jumlah (orang) Persentase
<25 1 1.8
25-29 18 32.7
30-34 11 20.0
35-39 14 25.5
40-44 8 14.5
45-49 3 5.5
Jumlah 55 100
(51)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden yang diteliti
adalah responden yang berusia 25-29 yang berjumlah 18 orang dengan persentase
sebesar 32.7%. Responden yang berusia 35-39 tahun sebanyak 14 orang dengan
persentase sebesar 25.5%. Responden berusia 30-34 tahun sebanyak 11 orang
dengan persentase 20.0%, responden berusia 40-44 tahun sebanyak 8 orang
dengan persentase sebsar 14.5%. Responden dengan usia 45-49 tahun sebanyak 3
orang dengan persentase sebesar 5.5%
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Lama Bekerja Jumlah (orang) Persentase
<5 3 5.5
5-9 22 40.0
10-14 10 18.2
15-19 17 30.9
20-24 2 3.6
>24 1 1.8
Jumlah 55 100
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa mayoritas masa kerja responden yang
diteliti adalah responden dengan masa kerja 5-9 tahun sebanyak 22 orang dengan
persentase 40.0%. Responden dengan masa kerja 15-19 tahun sebanyak 17 orang
dengan persentase 30.9%, Responden dengan masa kerja 10-14 tahun sebanyak 10
orang dengan persentase 18.2%. Responden dengan masa kerja <5 tahun sebanyak
3 orang dengan persentase 5.5%. Responden dengan masa kerja 20-24 sebanyak 2
orang atau 3.6% dan sisanya responden dengan masa kerja >24 tahun sebanyak 1
(52)
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
SMU 13 23.6
D1 14 25.5
D3 16 29.1
S1 9 16.4
S2 3 5.5
Jumlah 55 100
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan
responden adalah D3 Sebesar 16 orang atau 29.1%, responden dengan tingkat
pendidikan D1 sebanyak 14 orang atau 25.5%. Responden degan tingkat
pendidikan SMU sebanyak 13 orang atau 23.6%, responden dengan tingkat
pendidikan S1 sebanyak 9 orang atau 16.4% dan sisanya responden dengan
tingkat pendidikan S2 sebanyak 3 orang atau 5.5%
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Pengujian validitas
instrumen dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel. Cara melihat
validitas yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Suatu alat ukur
atau pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. R tabel untuk sample 30
(53)
Tabel 4.5 Uji Validitas
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q1 58.6667 75.816 .397 .805
Q2 56.9667 81.275 .075 .818
Q3 58.6667 75.816 .397 .805
Q4 58.4000 72.731 .477 .800
Q5 58.2333 71.564 .544 .796
Q6 58.0667 68.133 .697 .786
Q7 58.3333 76.368 .266 .813
Q8 58.0333 69.620 .586 .793
Q9 58.3000 71.045 .538 .796
Q10 57.1333 83.016 -.080 .822
P11 58.4667 74.257 .501 .800
P12 58.3667 73.482 .477 .801
P13 58.4667 74.257 .501 .800
P14 57.4000 83.559 -.113 .829
P15 58.3667 73.482 .477 .801
P16 58.3000 73.459 .473 .801
P17 57.4333 83.564 -.115 .828
P18 58.3333 74.920 .320 .810
P19 58.3667 73.068 .482 .800
P20 58.5000 74.466 .434 .803
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa beberapa butir pertanyaan tidak valid, pada
tabel tersebut dapat dilihat bahwa butr pertanyaan 2,7,10,14,17,18 tidak valid
karena nilai rhitung < dari 0.361. Untuk itu perlu dilakukan pengujian kembali agar
(54)
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa butir pertanyaan kuesioner dinyatakan
valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian karena nilai r hitung > r tabel.
Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179)
butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q1 36.9667 65.757 .361 .866
Q3 36.9667 65.413 .416 .864
Q4 36.6000 62.386 .458 .862
Q5 36.4333 60.875 .553 .857
Q6 36.2667 57.651 .711 .847
Q8 36.2333 59.357 .577 .856
Q9 36.5000 61.362 .487 .861
P11 36.6667 63.057 .537 .858
P12 36.5667 61.633 .556 .857
P13 36.6667 63.057 .537 .858
P15 36.5667 61.633 .556 .857
P16 36.5000 61.914 .531 .858
P9 36.5667 61.495 .543 .857
(55)
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items
.864 14
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha adalah
sebesar 0,64, hal ini menunjukkan bahwa instrument dapat dikatakan reliabel
karena nilai cronbach alpha > 0,60 atau cronbach alpha > 0,80 sehingga
instrument penelitian ini dapat dikatakan andal (reliabel).
4.2.3 Distribusi Jawaban Responden
Tabel 4.8
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 2 3.6 3.6 3.6
KS 1 1.8 1.8 5.5
S 44 80.0 80.0 85.5
SS 8 14.5 14.5 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata responden atau sebanyak 44 orang
(80%) menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q1 dan 8 orang (14,5%)
menyatakan sangat setuju, 2 orang (3.6%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1.8) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa posisi/ jabatan
(56)
Tabel 4.9
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 3 5.5 5.5 5.5
S 42 76.4 76.4 81.8
SS 10 18.2 18.2 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata responden atau sebanyak 42 orang
(76.4%) menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q2 dan 10 orang (18,2%)
menyatakan sangat setuju, 3 orang (5,5%) menyatakan kurang setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan bekerja dapat menambah keahlian pegawai dalam
bekerja.
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata-rata responden atau sebanyak 46
orang (83.6%) menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q3 dan 6 orang
(10.9%) menyatakan sangat setuju, 3 orang (5,5%) menyatakan kurang setuju. Hal
Tabel 4.10
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 3 5.5 5.5 5.5
S 46 83.6 83.6 89.1
SS 6 10.9 10.9 100.0
(57)
ini menunjukkan bahwa pekerjaan menuntut mereka mempunyai keterampilan
khusus.
Tabel 4.11
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 1.8 1.8 1.8
KS 6 10.9 10.9 12.7
S 47 85.5 85.5 98.2
SS 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa rata-rata responden atau sebanyak 47
orang (85.5%) menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q4 dan 6 orang
(10.9%) menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,8%) menyatakan sangat setuju dan
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai pernah mengikuti pelatihan
yang berhubungan dengan pekerjaan
Tabel 4.12
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 10 18.2 18.2 18.2
KS 12 21.8 21.8 40.0
S 26 47.3 47.3 87.3
SS 7 12.7 12.7 100.0
Total 55 100.0 100.0
(58)
Tabel 4.12 menunjukkan Sebanyak 26 orang (47,3%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q5 dan 12 orang (21.8%) menyatakan
kurang setuju, 10 orang (18,2%) menyatakan tidak setuju dan 7 orang (12.7)
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mengikuti
pelatihan pegawai dapat memperoleh keterampilan kerja.
Tabel 4.13
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 8 14.5 14.5 14.5
KS 15 27.3 27.3 41.8
S 25 45.5 45.5 87.3
SS 7 12.7 12.7 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.13 menunjukkan Sebanyak 25 orang (45,5%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q6 dan 15 orang (27.3%) menyatakan
kurang setuju, 8 orang (14,5%) menyatakan tidak setuju dan 7 orang (12.7)
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jabatan pegawai sudah
(59)
Tabel 4.14
Variabel Penempatan Kerja (X) Pada Q7
Percent Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 7 12.7 12.7 12.7
S 43 78.2 78.2 90.9
SS 5 9.1 9.1 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.14 menunjukkan Sebanyak 43 orang (78.2%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada Q7 dan 7 orang (12,7%) menyatakan
kurang setuju, 5 orang (9.1%) menyatakan sangat setuju bahwa pengalaman kerja
yang dimiliki pegawai dapat bekerja lebih baik.
Tabel 4.15
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 3 5.5 5.5 5.5
KS 7 12.7 12.7 18.2
S 39 70.9 70.9 89.1
SS 6 10.9 10.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.15 menunjukkan Sebanyak 39 orang (70.9%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada P1 dan 10 orang (18,2%) menyatakan
sangat setuju, 7 orang (12.7%) menyatakan kurang setuju dan 6 orang (10.9%)
sangat setuju dan 3 orang atau (5.5%) menyatakan tidak setuju bahwa mereka
(60)
Tabel 4.16
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 3 5.5 5.5 5.5
KS 9 16.4 16.4 21.8
S 33 60.0 60.0 81.8
SS 10 18.2 18.2 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.16 menunjukkan sebanyak 33 orang (60%) responden menjawab
setuju terhadap pernyataan pada P2 dan 10 orang (18.2%) menyatakan sangat
setuju, 9 orang (16.4%) menyatakan kurang setuju dan 3 orang (5.5) menyatakan
tidak setuju bahwa gaji yang diterima pegawai sudah sesuai dengan pekerjaan.
Tabel 4.17
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 1.8 1.8 1.8
KS 6 10.9 10.9 12.7
S 39 70.9 70.9 83.6
SS 9 16.4 16.4 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.17 menunjukkan Sebanyak 39 orang (70.9%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada P3 dan 9 orang atau (16.4%)
(61)
orang (10.9%) dan 1 orang atau (1.8%) menyatakan idak setuju bahwa pegawai
mendapat pujian dari pimpinan jika dapat mengerjakan tugas dengan baik.
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.18 menunjukkan Sebanyak 33 orang (60.0%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada P4 dan 11 orang atau (20.0%)
responden menjawab kurang setuju, 9 orang (16.4%) menyatakan sangat setuju
dan 2 orang atau (16.4%) menjawab sangat setuju bahwa pujian yang diberikan
menambah semangat mereka dalam bekerja.
Tabel 4.19
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 5 9.1 9.1 9.1
S 39 70.9 70.9 80.0
SS 11 20.0 20.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011) Tabel 4.18
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 2 3.6 3.6 3.6
KS 11 20.0 20.0 23.6
S 33 60.0 60.0 83.6
SS 9 16.4 16.4 100.0
(62)
Tabel 4.19 menunjukkan Sebanyak 39 orang (70.9%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada P5 dan 11 orang atau (20.0%)
responden menjawab sangat setuju, 5 orang (9.1%) menyatakan kurang setuju dan
sangat setuju bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja
mereka.
Tabel 4.20
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 1.8 1.8 1.8
KS 4 7.3 7.3 9.1
S 33 60.0 60.0 69.1
SS 17 30.9 30.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.20 menunjukkan Sebanyak 33 orang (60%) responden menjawab
setuju terhadap pernyataan pada P6 dan 11 orang atau (30.9%) responden
menjawab sangat setuju, 4 orang (7.3%) menyatakan kurang setuju dan 1 orang
(1.8) menyatakan tidak setuju bahwa mereka sering bekerjasama dengan rekannya
(63)
Tabel 4.21
Variabel Motivasi Kerja (Y) Pada P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 1.8 1.8 1.8
TS 1 1.8 1.8 3.6
S 5 9.1 9.1 12.7
KS 38 69.1 69.1 81.8
SS 10 18.2 18.2 100.0
Total 55 100.0 100.0
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Tabel 4.21 menunjukkan Sebanyak 38 orang (69.1%) responden
menjawab setuju terhadap pernyataan pada P7 dan 10 orang atau (18.2%)
responden menjawab sangat setuju, 5 orang (9.1%) menyatakan kurang setuju dan
1 orang (1.8) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa rekan kerja
sering membantu mereka dalam bekerja.
4.2.4 Analisis Regresi Linear Sederhana
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Berdasarkan Tabel 4.22 diatas Variabel Entered Removed menunjukkan bahwa:
a. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel bebas yaitu
penempatan kerja.
b. Tidak ada variabel terikat yang dikeluarkan (removed)
Tabel 4.22
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
(64)
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode Enter
Tabel 4.23 Hasil Analisi Regresi
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1(Constant) 14.640 2.723
PENEMPATAN .492 .100
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Berdasarkan Tabel 4.23 didapat persamaan Regresi Sederhana dimana
pada output terlihat nilai constanta sebesar 14.640 dan penempatan secara
signifikan mempengaruhi persepsi motivasi kerja. Hal ini terlihat nilai signifikan
dibawah 0.05. maka rumus persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
Y = 14.640 +2.723 + e
Interpretasi Model :
1. Nilai koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
variabel bebas (X) maka nilai persepsi konsumen (Y) akan semakin tinggi.
2. Nilai koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan bahwa semakin
tinggi nilai variabel bebas (X) maka nilai persepsi konsumen (Y) akan
(65)
4.2.5 Pengujian Hipotesis
1. Uji F (uji serentak)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima
atau ditolak digunakan uji statistik. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak
Jika F Hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Derajat bebas pembilang = k-1 =2-1 =1
Derajat bebas penyebut = n-k = 55-2 =53
Maka : F tabel 0,05 (1;53) = 4,02
Tabel 4.24
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 87.981 1 87.981 24.284 .000a
Residual 192.019 53 3.623
Total 280.000 54
Sumber: Hasil penelitian, diolah (Mei, 2011)
Berdasarkan Tabel 4.24 didapat nilai uji Fhitung sebesar 24.284 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat keperayaan 95%
(ά=0.05) adalah 4.02. Jadi Fhitung > F tabel (24.284 > 4.02) atau signifikansi F < 5% (0.000 < 0.05) artinya bahwa variabel penempatan kerja pegawai berpengaruh
(66)
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh penempatan kerja secara bersama-sama
terhadap motivasi kerja pegawai pada kantor Pelayanan Pajak Pratama
Rantau Prapat.
Ha : Terdapat pengaruh penempatan kerja secara bersama-sama terhadap
motivasi kerja pegawai pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau
Prapat.
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima
2. Uji T (Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan
diterima atau di tolak dengan menggunakan statistik.
Jika T hitung < t tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak
Jika T hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tinkat signifikansinya
dibawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.25 Hasil uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.640 2.723 5.376 .000
PENEMPATA N
.492 .100 .561 4.928 .000
(1)
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 7 12.7 12.7 12.7
S 43 78.2 78.2 90.9
SS 5 9.1 9.1 100.0
Total 55 100.0 100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 3 5.5 5.5 5.5
KS 7 12.7 12.7 18.2
S 39 70.9 70.9 89.1
SS 6 10.9 10.9 100.0
(2)
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 1.8 1.8 1.8
KS 6 10.9 10.9 12.7
S 39 70.9 70.9 83.6
SS 9 16.4 16.4 100.0
Total 55 100.0 100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 2 3.6 3.6 3.6
KS 11 20.0 20.0 23.6
S 33 60.0 60.0 83.6
SS 9 16.4 16.4 100.0
Total 55 100.0 100.0
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 3 5.5 5.5 5.5
KS 9 16.4 16.4 21.8
S 33 60.0 60.0 81.8
SS 10 18.2 18.2 100.0
(3)
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 5 9.1 9.1 9.1
S 39 70.9 70.9 80.0
SS 11 20.0 20.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 1.8 1.8 1.8
KS 4 7.3 7.3 9.1
S 33 60.0 60.0 69.1
SS 17 30.9 30.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 1.8 1.8 1.8
TS 1 1.8 1.8 3.6
KS 5 9.1 9.1 12.7
S 38 69.1 69.1 81.8
SS 10 18.2 18.2 100.0
(4)
LAMPIRAN V DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
NO
VARIABEL PENEMPATAN KERJA (X) VARIABEL PENEMPATAN KERJA Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 42
4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 43
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 54
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 5 55
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 46
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 47
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 48
4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 5 49
4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 5 510
2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 4 5 411
4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 5 512
2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 5 513
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 5 414
4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 415
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 516
4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 417
5 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 418
4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 419
4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 420
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 321
4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 322
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 423
4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 424
4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 425
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 426
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3(5)
28
4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 5 429
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 530
4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 531
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 432
5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 433
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 434
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 435
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 436
4 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 3 4 437
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 438
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 439
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 340
5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 441
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 442
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 443
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 544
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 445
4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 446
4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 547
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 148
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 249
4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 450
5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 451
4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 452
5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 3 353
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 454
4 5 4 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4(6)
LAMPIRAN VI ANALISIS REGRESI
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PENEMPATANa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: MOTIVASI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .561a .314 .301 1.90342
a. Predictors: (Constant), PENEMPATAN
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 87.981 1 87.981 24.284 .000a
Residual 192.019 53 3.623
Total 280.000 54
a. Predictors: (Constant), PENEMPATAN b. Dependent Variable: MOTIVASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.640 2.723 5.376 .000
PENEMPATAN .492 .100 .561 4.928 .000