mendengar namun anak tidak mau menggunakannya. Hal ini dikarenakan anak merasa tidak nyaman apabila menggunakan alat bantu mendengar.
Kemampuan persepsi bunyi yang dimiliki oleh anak dari sumber guru yang bersangkutan yaitu anak terkadang salah dalam membedakan berbagai jenis
bunyi yang ada di sekitar anak. E.
Artikulasi
Masalah artikulasi pada anak adalah mengalami permasalahan dari proses meniru tapi belum bisa membaca ujaran yang dimaksud. Oleh karena itu anak
sulit mengimplementasikan ucapan dengan gambar maupun gambar dengan ucapan.Anak juga terlihat terlambat dalam kemampuan artikulasi jika
dibandingkan dengan teman kelas lainnya. F.
Kosa kata
Menurut penuturan guru kosa kata yang dimiliki oleh anak sudah lumayan bagus.Namun anak terkadang mengalami kesulitan dengan beberapa kosa kata
yang jarang ditemui dilingkungan sehari-hari.
3 Masalah yang dihadapi orang tua
Menurut penuturan orang tua, anak tidak mengalami masalah yang berarti pada keterampilan sosial dengan anak tunarungu maupun orang mendengar.Anak aktif
bermain dengan teman-temannya dirumah.Masalah yang dihadapi orang tua adalah dalam aspek akademik.Orang tua setiap hari mengecek buku pelajaran
anak dan mendampingi anak dalam belajar.Namun anak malas belajar dirumah. Apabila tidak diulangi pembelajaran yang telah lalu, maka anak akan lupa
sehingga orang tua harus mengulangi pembelajaran dari dasar.
4 Hasil Asesmen:
A. Laporan asesmen secara lengkap yang diterima dari tenaga ahli
Menurut dokter yang pernah menangani anak pada usia bayi, telinga kiri anak mengalami total gangguan pendengaran sedangkan pada telinga kanan anak
mengalami gannguan pendengaran sekitar 75. Berdasarkan tes audiometri yang dilakukan anak mengalami skala intensitas bunyi pada telinga kiri 100,
83 dB dan telinga kanan 86,76 dB.Oleh karena itu, anak mengalami ketunarunguan parah profound hearing impairment, yaitu kondisi di mana
orang hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 95 dB atau lebih keras.
B. Hasil asesmen akademis yang dilakukan:
1.
Bahasa
Kemampuan membaca anak sudah dalam tahap membaca kata dan kalimat sehingga dalam tahap membaca pemahaman anak masih kurang.Anak
membutuhkan waktu paling lama jika dibandingkan dengan teman sekelas lainnya. Hal ini dikarenakan anak sulit memfokuskan pikirannya pada
membaca. Kemampuan menulis anak sudah baik. Ukuran tulisan anak cukup tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tulisan tidak mengalami penghilangan huruf. Tulisan tegak bersambung anak dapat dibaca oleh orang lain namun
terkadang tulisan anak sangat rapat satu dengan yang lainnya. Anak sulit memfokuskan pikirannya pada menulis karena anak lebih suka mengobrol
dengan teman yang lain maupun memperhatikan yang lain. Apabila anak didikte dengan satu kata terkadang ia dapat meniru namun sulit untuk
menuliskan kata tersebut sehingga perlu bantuan untuk diejakan.
2. Matematika
Pembelajaran berhitung anak sudah mencakup penjumlahan dengan 3susun; pengurangan dengan 3 susun; mengetahui letak angka pada ribuan,
ratusan, puluhan, dan satuan; perkalian sederhana; membaca jam; mengenal pecahan dengan pembilang penyebut; penjumlahan pecahan;
membandingkan angka yang lebih besar maupun yang lebih kecil; dan soal cerita sehari-hari mengenai penjumlahan dan pengurangan. Namun anak
masih membutuhkan bantuan untuk re-calling memory pada pembelajaran tersebut.Setelah dilakukan bantuan re-calling memorymaka kemampuan
berhitung anak adalah penjumlahan dengan 3 susun, membaca jam, dan mengerjakan
soal cerita
sederhana mengenai
penjumlahan.Pada kemampuan berhitung pengurangan 2 bersusun, anak tidak paham
mengenai pinjaman. Sedangkan materi pembelajaran berhitung yang lain telah dilakukan re-calling memory, anak tetap sulit mengerjakan soal-soal
tersebut. 3.
Ilmu Pengetahuan Alam IPA Anak mampu mengenali kenampakan alam. Mengenal berbagai nama
hewan dan tumbuhan. Mengetahui berbagai sumber daya alam. 4.
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS