Hasil asesmen akademis yang dilakukan:
berinteraksi dengan orang mendengar maka anak dapat menggunakan komunikasi total seperti bahasa isyarat manual, oral, maupun
menggunakan sisa pendengarannya aural.
2. Kosa kata
Kosa kata anak berkisaran ratusan sekitar 200 kosa kata. Hal ini dikarenakan anak suka berbicara dengan orang lain baik tunarungu
maupun tidak sehingga kosa kata anak bertambah sedikit demi sedikit. Adapun kosa kata yang telah dimiliki oleh anak meliputi nama benda yang
ada dirumah dan disekolah, kata kerja yang dilakukan sehari-hari, beberapa kata mengenai istilah didalam bidang olahraga, nama
kenampakan alam, nama daerah di Indonesia, dll.Namun anak juga terkadang mengalami kesalahan persepsi dalam mengartikan kosa kata
dalam pengetahuan alam sehingga guru perlu mengenalkan terlebih dahulu kosa kata tersebut.
3. Artikulasi
Kemampuan artikulasi anak cukup jelas untuk tingkatan tunarungu. Anak juga mempunyai keinginanan untuk bersuara sehingga orang mendengar
mampu memahami ucapan dengan mudah dan dapat membangun percakapan, anak sudah mampu mengucapkan beberapa vonem dengan
baik seperti b, c, t, j, m, n, dan p. Sedangkan beberapa vonem, anak mengalami kesalahan dengan mengganti seperti s terdengar c, m terdengar
p, k terdengar t, dan h terdengar l. Anak belum mampu mengucapkan artikulasi sisipan seperti ng dan ny.Anak kemampuan membaca bibir
masih kurang. Hal ini dapat dilihat apabila orang lain mengucapkan satu kata, ia terkadang meminta untuk dieja saja.
5 Tujuan tahunan: tuliskan secara luas dalam satu tahun akademik: