Bentuk Dasar PLC Uraian Materi

129 Beberapa PLC dapat diperluas dalam arti menambahkan modulunit IO, analog, posisioning dan komunikasi. PLC khusus untuk keperluan teknik penyelamatan, untuk tugas pelayaran atau pertambangan. PLC sekarang juga dapat memproses beberapa program secara simultan multitasking. Akhirnya, PLC yang ada di Industri dipadukan dengan komponen-komponen otomasi yang lain. Dengan demikian di desain agar dapat digunakan pada daerah aplikasi yang lebih luas.

3. Bentuk Dasar PLC

Istilah ‘programmable logic controller’ oleh IEC 1131, Bag. 1 didefinisikan sebagai berikut: “Sebuah sistem elektronik yang dioperasikan secara digital, dirancang untuk digunakan di lingkungan industri, menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instuksi pemakainya secara internal seperti halnya logika, urutan sequencing, pewaktu timing, dan aritmatika, guna mengontrol mesin melalui input dan output digital atau analog dari berbagai jenis mesin atau proses. PC dan sambungan peripheral keduanya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem kontrol industri dan digunakan secara mudah di dalam semua fungsi-fungsi yang diinginkannya”. Saat ini, PLC merupakan bagian tak terpisahkan dari proses otomasi. Gambar 3.1 berikut mengilustrasikan susunan rangkaian otomasi dengan PLC. Sistem kontrol diperlihatkan secara sederhana, merupakan penerapan PLC tanpa jaringan. 130 Gambar 76. Otomasi melalui PLC Komponen-komponen dasar pada sistem kontrol meliputi: 1. Programmable logic controller PLC Dengan ini, kita mengetahui modul-modul elektronik melalui semua sistem atau fungsi-fungsi mesin yang dikontrol, dialamati dan diaktifkan di dalam urutan logika. 2. Sensor-sensor Komponen-komponen ini ditempatkan secara langsung pada sistem mesin yang dikontrol, dan kondisi aktual dari sensor-sensor ini dikomunikasikan melalui PLC. 3. Aktuator Komponen-komponen ini ditempatkan secara langsung pada sistem atau mesin yang dikontrol dan selanjutnya PLC akan merubah atau mempengaruhi status maupun juga proses teknis. 4. PC atau Piranti Pemrograman Ini digunakan untuk membuat program logika pada sistem atau mesin yang dikontrol dan untuk mentransfer ke memori PLC. Pada saat yang sama, alat-alat pemrograman ini juga digunakan sebagai pendukung untuk pengetesan program PLC dan perintah pada pengontrol. 5. Unit Display dan Kontrol 131 Dengan ini, Saudara dapat memonitor atau mempengaruhi operasi pada sistem atau mesin. Komponen-komponen sistem Programmable Logic Controller Sebuah PLC tidak lebih dari sebuah komputer yang didesain secara khusus untuk tugas-tugas pengontrolan tertentu. Komponen terpenting pada sistem kontrol adalah PLC dan programnya. Gambar 3.2 berikut mengilustrasikan komponen-komponen sistem sebuah PLC. Gambar 77. Komponen-komponen sistem PLC PLC disambungkan ke sistem yang dikontrol melalui modul-modul input dan output. Sistem yang dikontrol memberikan sinyal-sinyal input kebanyakan biner melalui sensor-sensor ke modul-modul input. Sinyal ini diproses di dalam sebuah unit pemrosesan utama, yaitu komponen utama dari PLC. Untuk formulasi standar IEC, dikenal sebagai “central control unit” CCU. ‘Spesifikasi’ untuk pemrosesan sinyal-sinyal didefinisikan di dalam program PLC. Hasil pemrosesan dikeluarkan pada aktuator sistem melalui modul output. Jadi fungsi sebuah modul input adalah untuk mengkonversikan sinyal- sinyal masukan ke dalam sinyal-sinyal yang dapat diproses oleh PLC dan membawanya ke unit pusat kontrol. Tugas sebaliknya dilakukan oleh modul output. Sinyal PLC ini dikonversi ke dalam sinyal-sinyal yang cocok untuk aktuator. 132 Pemrosesan sinyal-sinyal aktual dilakukan di dalam CPU sesuai dengan program yang tersimpan di dalam memori.

4. Program PLC