91 magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk
tegangan 110V - 220V dengan daya berkisar antara 250 - 750 watt.
Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan
menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis
thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.
a. Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:
Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan, kemudian tombol pengatur panas ditempatkanpada suatu kedudukan tertentu.
Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak
mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya, thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.
Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarakjauhnya bilah thermostat membengkok
sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan suhu yang dikehendaki.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan penyemprot uap. Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama
dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu:
Paling baik digunakan air suling air destilata. Jika terpaksa menggunakan air yang mengandung mineral dan alkali,
air perlu didihkan terlebih dahulukemudian disaring dengan kain bersih.
92 Selesai pemakaian air harus dituang sampai habis. Pasang seterika
untuk beberapa saat agar sisa-sisa airyang mungkin masih ada dapat menjadi kering sama sekali.
Bacalah petunjuk-petujuk khusus dari setiap alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
b. Bagian-bagian Seterika Listrik yang Mudah Rusak
Untuk memudahkan atau mempercepat dalam mencari kesalahan atau kerusakan, perlu mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak dari suatu
peralatan. Dengan demikian upaya perbaikannya juga dapat lebih dipercepat. Jika kita akan memperbaiki suatu peralatan, maka kita akan memeriksa
bagian-bagian yang mudah rusak terlebih dahulu, baru kemudian bagian yang lain jika peralatan belum dapat bekerja dengan baik.
Bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak antara lain:
1 Elemen pemanas, hal ini dapat terjadi karena biasanya dipakai secara
berlebihan, misalnya pada seterika yang tidak memakai pengatur panas. Atau terjadi kerusakan pada termostat sehingga tidak berfungsi dengan
baik. Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika yang baru dibelidipakai. Kejadian-kejadian diatas dapat mengakibatkan
kawat elemen rusakputus, isolasi mika rusak sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubung badan.
2 Kawat penghubung, kerusakan ini dapat terjadi misalnya, karena:
Salah satu atau kedua-dua kawat putus akibat sering terpuntir waktu menggunakannya atau dilipat-lipat waktu menyimpannya. Lebih
mudah rusak yang berisolasi karet, sedang yang berisolasi plastik lebih tahan.
Kabel terlalu kecil yang berakibat menjadi terlalu panas jika digunakan. Isolasi menjadi rusak, dapat menyebabkan kabel hubung
pendek.
93 Letak sumber teganganstop kontak yang tidak sesuai dengan
pemakaian, berakibat kabel selalu terpuntir. Seharusnya bagi orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan, sumber tegangan dipasang di
sebelah kanan pemakai. Bagi orang kidal letak stop kontak di sebelah kiri.
Kabel yang memang sudah terlalu tua.
3 Terminal,
yang dimaksud dengan terminal adalah tempat persambungan antara ujung kawat elemen pemanas dengan kabel
penghubung dari sumber arus. Terminal ini ada dua macam, sambungan langsung dan yang melalui tusuk kontak. Kerusakan
terjadi karena Panas yang berlebihan, terminal menjadi hangus.
Porselen tusuk kontaknya pecah atau pegaspenjepit hangus atau meregang sehingga tidak akan terjadi kontak hubungan yang baik.
4 Tusuk kontak pada kabel penghubung, porselinnya pecah sebab sering
jatuh. Sambungan kabelnya putusterlepas karena sewaktu mencabut tusuk kontak yang ditarik kabelnya, seharusnya tusuk kontaknya.
5 Termostat, ialah pengatur panas. Termostat ini dapat rusak, jika pemakai
kurang mentaati aturan pemakaiannya. Pemakai seharusnya bekerja untuk bahan-bahan yang tipis dan lunak, kemudian meningkat ke bahan yang
lebih tebal dan keras. Dengan demikian pengaturan panasnya mula2 dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
c. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikannya