Daya P: FAKTOR DAYA Pf = Power Faktor Beban Resistor dan Kapasitor Beban R – L – C Seri

48

a. Daya P:

Daya rata-rata yang diserap rangkaian RL merupakan hasil kali V dengan komponen I yang searah V P = V I Cos ∅ Cos ∅ disebut faktor daya rangkaian Daya = Volt Ampere VA x Faktor Daya Watt = VA x Cos ∅ Jika daya dala kilowatt maka KW = K VA x Cos ∅ P = VI Cos ∅ = VI x RZ = V2 x I x P = I 2 R P = I 2 R watt

b. FAKTOR DAYA Pf = Power Faktor

Faktor daya dapat dirumuskan 1 Kosinus beda fase antara arus dan tegangan. 2 Z R impedansi resistansi = 3 kVA kW VA W Ampere . Volt watt = = Sehingga Pf = Cos ∅ = kVA kW VA W Z R = = Jika digambarkan dengan segitiga daya seperti ditunjukkan oleh Gambar 9 berikut ini. Gambar 39. Segitiga Daya 49 Hubungan ke tiga jenis daya adalah sebagai berikut : S 2 = P 2 + Q 2 kVA 2 = kW 2 + k VAR 2 kW = kVA Cos ∅ kVAR =k VA Sin ∅

c. Beban Resistor dan Kapasitor

Sebuah resistor R dan kapasitor C dihubungkan seri dan diberi tegangan bolak-balik, seperti ditunjukkan oleh gambar 10. R C V Gambar 40. Rangkaian RC Seri dan Diagram Phasornya. V R = I R = drop tegangan pada R fasa sama dengan nol. VC = I XC= drop tegangan pada C ketinggalan terhadap I dengan sudut π 2 X C = reaktansi kapasitif diberi tanda negatif karena arah V C pada sudut negatif Y ~ Z X C R ¬ I V R V C I ¬ V R I V 50 2 C 2 2 C 2 2 C 2 2 C 2 R X R V I X R I IX IR V V V V + = + = − + = + = Z 2 = R 2 + X C 2 disebut impedensi rangkaian. Dari gambar di atas terlihat bahwa I mendahului V dengan sudut ¬ di mana tg ¬ = R X - C Jika tegangan sumber dinyatakan dengan V = Vm t Sin ω Maka arus dalam rangkaian R – C seri dapat dinyatakan dengan I = Im sin ω t + ¬

d. Beban R – L – C Seri

Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar 11di bawah ini. Gambar 41. Gambar R-L-C Seri VR = I R = drop tegangan pada R sefasa dengan arus I VL = I XL = drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 90 ° VC = I XC = drop tegangan pada C ketinggalan dengan sudut 90 ° V = tegangan sumber yang merupakan jumlah secara vektor ~ I V R V C I I V C 51 dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar 12 berikut ini. Perhatikan gambar 12 berikut ini. ¬ ¬ Gambar 42. Diagram Phasor Tegangan V = 2 C L R V V V − + Z = 2 C L 2 X X R − + = 2 2 X R + Beda fasa antara tegangan dan arus : Tg ¬ = R X R X - X C L = Sedangkan faktor daya : Cos ¬ = 2 C L 2 X X R R Z R − + = Jika sumber tegangan diberikan V = Vm t Sin ω Sehingga arus mempunyai persamaan : I = Im sin ω t ± ¬ Tanda negatif bila arus ketinggalan terhadap tegangan, X L X C atau beban bersifat induktif. X L – X C V L – V C V R -V C V Z R X C 52 TSaudara positif bila arus mendahului tegangan, X L X C atau beban bersifat kapasitif.

e. Resonansi RLC Seri.