Hasil pre test dan post test

44

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Hasil pre test dan post test

Sebelum kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran, dilakukan pre test untuk mengetahui bahwa kedua kelompok berangkat dari kondisi yang sama. Rekapitulasi dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Rekapitulasi hasil pre test No Hasil pre test Eksperimen Kontrol 1 Rata-rata

45.20 48.5

2 Nilai tertinggi 68 68 3 Nilai terendah 24 24 4 Standar deviasi S 10.77 10.61 5 Varians S 2 116.079 112.564 Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dan media flowchart melalui permainan diagram alur peta pikiran yang telah dilakukan memberikan hasil belajar kognitif berupa nilai post test yang disajikan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Rekapitulasi hasil post test No Hasil post test Eksperimen kontrol 1 Rata-rata 75.5 63.1 2 Nilai tertinggi 90 72 3 Nilai terendah 64 50 4 Standar deviasi S 7.34 7.25 5 Varians S 2 53.8974 52.5026 6 Ketuntasan 93 45 Data hasil post test yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan rata-rata, uji peningkatan hasil belajar dan uji ketuntasan belajar. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4, 5, 6, 7, dan 8. Tabel 4 Hasil uji normalitas data post test No Sumber variasi Eksperimen Kontrol 1 2 hitung X 2.0005 7.1615 2 dk 3 3 3 2 tabel X 7.81 7.81 4 Kriteria normal normal Pada perhitungan uji normalitas diperoleh 2 hitung X kelompok eksperimen sebesar 2.0005 dan pada kelompok kontrol diperoleh 2 hitung X sebesar 7.1615. Sedangkan dari tabel distribusi chi kuadrat dengan dk = 6-3 = 3 dan taraf signifikansi 5 diperoleh 2 tabel X 7.81. Karena 2 hitung X 2 tabel X maka data post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 dan 23. Tabel 5 Hasil uji kesamaan dua varians data post Kelompok varians dk pembilang dk penyebut F hitung F tabel Eksperimen 53.8974 39 39 1.027 1.89 Kontrol 52.5026 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 1.027 sedangkan F tabel sebesar 1.89 dengan taraf kepercayaan 5 . Sehingga jelas bahwa F hitung F tabel , maka kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Untuk menguji hipotesis bahwa penggunaan pendekatan CTL dan media flowchart efektif dalam pembelajaran fisika digunakan t-test. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 Ringkasan hasil uji perbedaan rata-rata post test Kelompok Rata-rata dk t hitung t tabel Eksperimen 75.5 78 7.603 1.66 kontrol 63.1 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 7.603, sedangkan t tabel sebesar 1.66. Karena t hitung t tabel berarti Ho ditolak. Kesimpulannya bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Ini berarti bahwa penggunaan pendekatan CTL dan media flowchart melalui permainan diagram alur peta pikiran efektif dalam pembelajaran fisika. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. Uji peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi pembelajaran dengan pendekatan CTL dan media flowchart melalui permainan diagram alur peta pikiran dan kelompok kontrol diberi pembelajaran dengan metode ceramah dengan praktikum, hasilnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Tabel 7 Hasil uji peningkatan hasil belajar Rata-rata eksperimen kontrol Pre test 45.2 48.5 Post test 75.5 63.1 Gain g 0.56 0.28 Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi syarat ketuntasan belajar. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai nilai standart yaitu 65. Sedangkan ketuntasan klasikal minimal 85 dari jumlah siswa dalam satu kelas. Untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan efektif atau tidak, dilakukan uji ketuntasan hasil belajar, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Rekapitulasi hasil uji ketuntasan belajar Kriteria eksperimen kontrol Tuntas 93 45 Tidak tuntas 7 55 Rata-rata 75.5 63.1

2. Hasil observasi sikap siswa