metode  ceramah  dengan  praktikum  pada  kelompok  kontrol.  Secara  ringkas  hasil observasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11 Hasil observasi kinerja guru
Kelompok Observer
Kriteria Siswa
Guru Eksperimen
90 90
Sangat baik Kontrol
80 80
Baik Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31 dan 32.
4.2 Pembahasan
1. Hasil pre test dan post test
Hasil  analisis  nilai  pre  test  siswa  menunjukkan  bahwa  antara  kelompok eksperimen  dan  kelompok  kontrol  berawal  dari  kondisi  yang  sama  sebelum
diberlakukan  proses  pembelajaran.  Kelompok  eksperimen  diberikan  pendekatan CTL  dan  media  flowchart  melalui  permainan  diagram  alur  peta  pikiran,
sedangkan kelompok kontrol diberikan metode ceramah dengan praktikum. Pemberian  pembelajaran  yang  berbeda  antara  kelompok  eksperimen  dan
kelompok  konrol  ternyata  memberikan  hasil  belajar  siswa  yang  berbeda  secara signifikan  antara  keduanya.  Kelompok  eksperimen  mencapai  ketuntasan  secara
klasikal, dimana 93  dari jumlah siswa telah tuntas secara individual. Kelompok kontrol belum mencapai ketuntasan secara klasikal karena hanya 45  siswa yang
telah  mencapai ketuntasan  secara  individu. Perolehan  skor  rata-rata post test dan peningkatan  hasil  belajar  kelompok  eksperimen  lebih  baik  daripada  kelompok
kontrol.  Skor  rata-rata  post  test  kelompok  eksperimen  sebesar  75.5  dan  gain peningkatan  hasil  belajarnya  sebesar  0.56,  sedangkan  skor  rata-rata  post  test
kelompok kontrol sebesar 63.1 dan peningkatan gain hasil belajar sebesar 0.28. Hal  ini  dapat  dikatakan  bahwa  pendekatan  CTL  dan  media  flowchart
melalui permainan diagram alur peta pikiran efektif terhadap pembelajaran fisika dan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa materi pokok kalor.
2. Hasil observasi sikap siswa
Berdasarkan tabel 9 di atas, terdapat perbedaan rata-rata sikap siswa pada kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Hal  ini  dapat  terjadi  karena  pada
kelompok  eksperimen  menggunakan  pendekatan  CTL  dan  media  flowchart
melalui permainan diagram alur peta pikiran. Dengan pendekatan CTL siswa lebih bersemangat  mengikuti  pelajaran  karena  dengan  pendekatan  CTL  siswa  diajak
langsung untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan  situasi  kehidupan  nyata  sehingga  mendorong  siswa  untuk  dapat
menerapkannya  dalam  kehidupan  mereka.  Materi    yang  mereka  peroleh  berasal dari  flowchart  yang  disediakan  oleh  guru,  sehingga  mereka  mencatat  materi
tersebut  juga  dalam  bentuk  peta  konsep.  Dimana  dalam  membuat  peta  konsep tersebut, siswa diberi kebebasan untuk menggambar dan mewarnai sesuai dengan
keinginan  mereka.  Sedangkan  pembelajaran  pada  kelompok  kontrol  dengan menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran terjadi pada satu arah saja
yaitu dari guru  teacher  centered . Sehingga  menyebabkan siswa  merasa  bosan dalam  mengikuti  pelajaran.    Hal  ini  menyebabkan  sikap  siswa  pada  kelompok
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol.
3. Hasil observasi aktivitas siswa