Pengujian terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Dalam penelitian ini sampel berkorelasi, sehingga menggunakan rumus t- test sebagai berikut :                       2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 n s n s r n s n s X X t Sugiyono 2005: 119 Keterangan : 1 X : rata-rata prestasi belajar kelompok eksperimen 2 X : rata-rata prestasi belajar kelompok kontrol n 1 : banyaknya siswa kelompok eksperimen n 2 : banyaknya siswa kelompok kontrol S 1 : simpangan baku kelompok eksperimen S 2 : simpangan baku kelompok kontrol r : korelasi antara dua sampel Kriteri pengujian : Ha diterima jika t hitung  t tabel dengan dk = n 1 + n 2 – 2 dan taraf kepercayaan 5 .

b. Pengujian terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Gain peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus gain. Rumus Gain sebagai berikut :           pre pre post S S S g 100 Wiyanto 2008: 86 Keterangan : S pre : skor rata-rata pretes S post : skor rata-rata postes Untuk kriteria Gain peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut : g 0,7 : tinggi 0,3  g  0,7 : sedang g 0,3 : rendah

3.4.2 3 Uji Ketuntasan Hasil Belajar

Uji ketuntasan belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu metode pembelajaran berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi secara tuntas sehingga metode tersebut dikatakan efektif. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai nilai standar yaitu telah mencapai lebih dari atau sama dengan 65. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu mencapai sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta didik di dalam kelas.

3.4.2.4 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif dan psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Penilaian aspek afektif dan psikomotorik ini dilakukan empat kali pertemuan. Rumus yang digunakan : 100 X total skor skor jumlah Nilai  Arikunto 2004: 235 Untuk kategorisasi rata-rata nilai afektif dan psikomotorik adalah sebagai berikut : 80 - 100 : baik sekali 66 – 79 : baik 56 – 65 : cukup 40 – 55 : kurang  39 : gagal Arikunto 2005: 245

3.4.2.5 Analisis Deskriptif Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Kelas

Pada analisis ini, digunakan angket yang diisi oleh observer dan siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui kinerja guru dalam pengelolaan kelas, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Rumus yang digunakan : 100 X total skor skor jumlah Nilai  Arikunto 2004: 245 Untuk kriteria pengelolaan guru di dalam kelas dapat dikategorikan sebagai berikut : 80 – 100 : baik sekali 66 – 79 : baik 56 – 65 : cukup 40 – 55 : kurang  39 : gagal Arikunto 2005: 245 44

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN