METODE PEMBELAJARAN MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

H. LAMPIRAN MATERI

KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA Bekerja di laboratorium kimia harus mengikuti aturan-aturan atau prosedur yang benar, apabila tidak dilakukan dengan prosedur yang benar akan didapat data pengamatan yang tidak tepat bahkan dapat membahayakan keselamatan. Di dalam laboratorium kimia terdapat alat dan bahan kimia yang memerlukan perlakuan secara khusus. Berikut adalah alat-alat yang sering digunakan untuk praktikum di laboratorium. Alat Kegunaan Gelas kimia gelas beker - Menyiapkan larutan yang akan digunakan - Tempat merekaiskan zat dalam volume yang banyak - Melarutkan zat padat ke dalam air dalam proses pembuatan larutan Labu erlenmeyer - Wadah larutan yang akan digunakan - Mereaksikan larutan - Melakukan titrasi Gelas ukur - Pengukur volume larutan Pipet gondok - Mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai ukuran pipet gondok Labu ukur labu takar - Mengukur volume cairan dengan teliti - Membuat larutan dengan volume tertentu dan ketelitian tinggi Tabung reaksi dan rak tabung reaksi - Tabung reaksi untuk tempat mereaksikan zat dalam jumlah sedikit - Rak tabung reaksi untuk menempatkan tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan Lampu spiritus Alat untuk pemanas dengan bahan bakar spiritus Corong - Menyaring larutan dengan bantuan kertas saring - Untuk menuang cairan dari wadah yang bermulut lebar ke wadah yang bermulut kecil Kaki tiga Penyangga tempat wadah yang akan dipanaskan Botol reagen dan botol semprot - Botol reagen untuk menyimpan larutan atau zat cair - Botol semprot berisi air suling digunakan untuk mencuci, menyemprot, dan menambah akuades dalam jumlah sedikit. Cawan poselen Menggerus atau menghancurkan senyawa Kristal Kaca arloji Tempat zat yang akan ditimbang Pipet tetes Mengambil larutan dalam jumlah sedikit Spatula Mengambil senyawa padat Untuk kelancaran dan keselamatan kerja di laboratorium, membaca tata tertib laboratorium dan peringatan pada bahan-bahan kimia yang digunakan merupakan sebuah keperluan. Tata tertib Laboratorium - Tidak diperkenankan masuk dalam laboratorium tanpa didampingi guru - Jagalah kebersihan meja dan ruangan laboratorium - Jangan sampai menumpahkan zat kimia ke atas meja - Barang-barang laboratorium tidak boleh dibawa ke luar laboratorium, kecuali atas perintah dan petunjuk guru. - Hanya zat berbentuk cairan yang boleh dibuang dalam bak atau ember yang sudah disediakan. Pecahan kaca harus dibuang di tempat khusus. - Cara membau bahan kimia ialah dengan mengibaskan tangan di atas botoltempat yang mengeluarkan uap ke arah hidung. - Hendaknya selalu berhati-hati dan menghindari kebakaran. Kayu dan kertas yang terbakar atau menyala jangan diletakkandibuang pada tempat sampah. Untuk menyalakan pemanas jangan menggunakan kertas yang dibakar. - Jika terjadi kecelakaan, barang pecah atau alat rusak segera dilaporkan kepada guru yang mengawas. Keselamatan kerja Keselamatan kerja merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh para pekerja laboratorium agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain. a. Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium kimia sebagai berikut 1. Luka akibat benda tajam 2. Luka bakar akibat zat kimia dan panas 3. Luka pada mata akibat kemasukan zat berbahaya 4. Keracunan 5. Shock 6. Percikan zat 7. Tumpahan zat b. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium kimia 1. Akibat benda tajam Tindakan yang dapat dilakukan adalah membersihkan luka secara hati-hati jika akibat pecahan kaca, gunakan pinset dan kapas steril untuk mengambilnya, kemudian tempelkan plester yang ada obatnya. 2. Luka bakar akibat zat kimia Jika luka bakar karena asam hendaknya segera dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Kemudian keringkan dan olesi dengan salep. Jika luka karena basa hendaknya dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian dan olesi dengan salep boor. 3. Luka bakar karena panas Jika kulit hanya memerah, olesi kulit dengan salep minyak ikan. Jika luka bakar diakibatkan terkena api dan korban merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang, kemudian dibawa ke dokter. Jika luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberi obat apapun. Tutup luka dengan kain perban steril yang bersih kemudian penderita dibawa ke dokter. 4. Luka pada mata akibat kecelakaan di laboratorium dapat terjadi bila terkena percikan asam atau basa, percikan zat lainnya atau terkena pecahan kaca. Jika luka karena terkena percikan asam atau basa, mata dicuci dengan air yang banyak atau boorwater dengan menggunakan gelas mata. Jika luka karena benda asing atau pecahan kaca, ambil benda yang menepati pada mata dengan hati-hati, tetapi jika menancap kuat, jangan sekali-kali mengambilnya, hanya dokter yang dapat menanganinya. 5. Shock Jika terkena aliran listrik, tindakan yang harus dilakukan antara lain : matikan aliran listrik, baringkan penderita dengan kepala lebih rendah daripada badan, jika penderita tidak bernafas, berikan segera nafas buatan, jika penderita sudah sadar, beri minum kopi atau teh, jika tetap tidak sadar, panggil dokter. 6. Percikan zat Percikan zat besar maupun kecil yang mengenai badan atau pakaian hendaknya mendapat perhatian yang khusus, karena banyak zat-zat kimia yang dapat merusak kulit maupun pakaian. Pakailah selalu jas laboratorium dan kancingkan. Gunakan pelindung mata atau muka terutama dalam melakukan percobaan-percobaan yang memungkinkan timbulnya percikan zat Untuk menghindari atau meminimalkan kecelakaan yang terjadi di laboratorium terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia, kita harus benar-benar memahami bahan-bahan kimia tersebut. Symbol-simbol bahan kimia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.