LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 SANDEN 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 SANDEN

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X / Ganjil Materi Pokok : Ilmu Kimia

Sub Materi : Hakikat dan Peran Ilmu Kimia Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini:

1. Siswa dapat menjelaskan hakikat ilmu kimia.

2. Siswa dapat menjelaskan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. C. Kompetensi Dasar dan Indikator


(7)

3.1. Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan.

Indikator:

3.1.1. Menjelaskan hakikat ilmu kimia.

3.1.2. Menjelaskan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. KD dari KI 4

4.1. Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah. Indikator:

4.1.1. Menyimpulkan hakikat ilmu kimia dan perannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.1.2. Mempresentasikan hasil diskusi LKS dengan menggunakan bahasa yang benar.

D. Materi Pembelajaran - Metode ilmiah - Hakikat ilmu kimia

- Keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium - Peran kimia dalam kehidupan

*) materi selengkapnya terlampir E. Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific approach 2. Model pembelajaran : Discovery Learning

3. Metode pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Media dan Alat Pembelajaran

Media pembelajaran : video, powerpoint

Alat : LKS, Laptop, LCD Projector, white boarding

Bahan : -

2. Sumber Belajar

Sri Rahayu Ningsih, dkk. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta:Bumi Aksara. Unggul Sudarmono. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.


(8)

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi:

Guru: Menunjukkan contoh produk yang mengandung bahan kimia, misal sabun. Coba perhatikan komposisi dari sabun ini. Apasaja komposisi pada sabun?

Siswa: Komposisi sabun adalah water, lauric acid, potassium hydroxide, myristic acid dan lain-lain Guru : Bahan-bahan itu merupakan bahan kimia. Bagaimana untuk komposisi pada makanan ringan (beng-beng)?

Siswa : Komposisi makanan ringan adalah glukosa, gula, susu bubuk, dektrosa, pengembang, perisa artifisial dll

Guru : Apakah komposisi pada makanan ringan beng-beng juga merupakan bahan kimia?

Siswa : Iya bu

Guru : Ya jadi kimia itu sangat penting dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Lalu apa itu ilmu kimia?

Topik: Ilmu kimia dan perannya dalam kehidupan sehari-hari?

5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas.

10 menit


(9)

melihat video singkat tentang aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari.

- Siswa mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik dan lain lain yang mengandung bahan kimia. - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

dengan anggota masing-masing 3-4 siswa. - Setiap kelompok akan mendapatkan lembar

kerja siswa (LKS).

- Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan video tentang peran kimia dalam kehidupan sehari-hari.

- Siswa mencari di literatur tentang ruang lingkup kimia.

- Siswa mencari di literatur tentang peran kimia di berbagai bidang kehidupan.

- Siswa mengerjakan LKS tentang hakikat ilmu kimia dan peranannya.

- Siswa mencatat dan membahas hasil diskusi LKS.

- Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang ilmu kimia, ruang lingkup dan peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang. - Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan

konsep yang kurang tepat.

Penutup 1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui. 2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan

hasil pembelajaran.

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.


(10)

4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai struktur atom.

5. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian

1) Penilaian Pengetahuan Soal Evaluasi

1. Contoh peranan ilmu dalam bidang pertanian adalah ... (skor 10) a. Penemuan sel surya untuk menghasilkan energi

b. Penemuan vaksin untuk penyakit menular

c. Penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit

d. Penemuan mokroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. Penemuan pupuk sintesis yang dapat meningkatkan hasil pertanian 2. Ruang lingkup kimia yang berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi,

dan genetika adalah ... (skor 10) a. Kimia organik

b. Kimia anorganik

c. Biokimia

d. Kimia Fisik e. Kimia Analisis

3. Berikut adalah langkah-langkah metode ilmiah: (skor 10)

1) Mengumpulkan data 2) Merumuskan hipotesis 3) Menarik simpulan 4) Merumuskan masalah 5) Melakukan pecobaan 6) Menyusun teori

Urutan metode ilmiah yang benar adalah ... a. 1-2-3-4-5-6

b. 2-1-4-5-3-6 c. 2-1-5-4-3-6

d. 4-1-2-5-3-6

e. 4-1-5-2-3-6

4. Variabel yang mempengaruhi variabel yang lain disebut dengan variabel...(skor 10)


(11)

c. Dependen d. Kontrol

e. Moderator

5. Berikut beberapa simbol bahan kimia berbahaya. (skor 10)

1)

2)

3)

4)

5)

Simbol untuk bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah meledak berturut-turut adalah...

a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

e. 4 dan 5

6. Alat laboratorium yang digunakan untuk membuat larutan dengan ketelitian tinggi adalah... (skor 10)

a. Gelas kimia

b. Labu takar

c. Gelas ukur

d. Tabung reaksi e. Erlenmeyer

7. Penelitian berjudul “Pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air”. Variabel bebas pada penelitian tersebut adalah ... (skor 10)

a. Suhu

b. Kecepatan kelarutan c. Jumlah gula

d. Volume air

e. Bentuk (luas permukaan) gula

8. Berikut ini merupakan tata tertib laboratorium, kecuali ... (skor 10) a. Tidak diperkenankan makan dan minum dalam laboratorium

b. Jika melakukan percobaan, gunakan baju khusus yaitu jas laboratorium c. Sediakan alat-alat dan bahan-bahan terlebih dahulu sebelum memulai kerja

d. Diperkenankan masuk dalam laboratorium tanpa didampingi guru


(12)

9. Hipotesis untuk penelitian berjudul “Pengaruh jumlah pengadukan terhadap kelarutan gula dalam air” adalah ... (skor 10)

a. Jumlah pengadukan tidak mempengaruhi kecepatan pelarutan gula dalam air.

b. Jumlah pengadukan berpengaruh terhadap kecepatan gula dalam air.

c. Kelarutan gula dalam air dipengaruhi oleh jumlah zat terlarutnya. d. Gula dapat larut dengan cepat apabila dilarutkan dalam air panas. e. Gula yang halus akan lebih mudah larut dalam air.

10. Langkah pertama yang dilakukan bila tangan terkena zat kimia adalah ... (skor 10)

a. Membersihkan bagian yang terkena dengan air mengalir

b. Membersihkan dengan lap c. Mendiamkan sampai kering

d. Diolesi dengan salep, misalnya salep bioplasenton e. Langsung dibawa ke dokter

Kunci Jawaban: 1. E

2. C 3. D 4. A 5. E

6. B 7. A 8. D 9. B 10.A Tabel Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa Skor Yang Diperoleh Skor Total Nilai 1.

2. 3. 4. 5.

Keterangan Nilai


(13)

2) Penilaian Keterampilan No Nama

Peserta Didik

Aktif Teliti Ketepatan Total

Skor

Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Keterangan Skor Selalu = 4 Sering = 3 Jarang = 2 Tidak pernah = 1

Mengetahui, GuruMata Pelajaran

Diana Susanti, S.Si NIP. 19800310 200801 2 009

Bantul, 27 Juli 2016 Mahasiswa

Safira Wulaningrum NIM 13303244021


(14)

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa

ILMU KIMIA, RUANG LINGKUP KIMIA SERTA PERANAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

A. Tujuan:

1. Siswa dapat menjelaskan hakikat ilmu kimia. 2. Siswa dapat menyebutkan ruang lingkup kimia.

3. Siswa dapat menjelaskan peranan ilmu kimia di berbagai bidang. B. Dasar teori:

Dalam kehidupan sehari-hari sesungguhnya sangat dekat dengan ilmu kimia dan bahan kimia, banyak ditemukan produk-produk kimia yang bermanfaat, misalnya bahan pembersih (sabun, detergen), pasta gigi, susu, mentega, cuka dan lain-lain. Untuk dapat memahami bahan kimia dengan benar dan tepat, diperlukan pengetahuan mengenai ilmu kimia. Dengan mempelajari ilmu kimia, kita juga dapat mempelajari fenomena yang terjadi di sekitar kita.

C. Perhatikan fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita!

Kayu yang dibakar di udara terbuka memerlukan oksigen, akan membentuk uap air (H2O), gas karbon dioksida (CO2) dan zat lainnya. Contoh lain adalah besi berkarat karena besi bereaksi dengan oksigen (O2). Peristiwa pembakaran kayu dan perkaratan besi melibatkan perubahan kimia.

D. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu kimia?

... ... ... 2. Sebutkan 5 ruang lingkup kimia. Jelaskan!

... ... ... 3. Sebutkan peranan ilmu kimia di berbagai bidang. Jelaskan!

... ... ...


(15)

Lampiran 2. Materi Pembelajaran A. Ilmu Kimia dan Peranannya

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Ilmu kimia sering disebut sebagai pusatnya pengetahuan, sebab ilmu kimia dibutuhkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya, misalnya fisika, biologi, geografi, lingkungan hidup, geologi, kesehatan dan kedokteran, sejarah dan bahkan hukum membutuhkan ilmu kimia. Di samping itu ilmu kimia juga dapat dipandang sebagai ilmu yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Tanpa ilmu kimia hidup manusia akan seperti pada jaman purba atau primitif, tanpa mobil, tanpa listrik, tanpa komputer, tanoa telepon genggam, tanpa CD/DVD, sera umur manusia akan pendek karena penyakit-penyakit baru yang muncul tidak dapat ditemukan obatnya.

Terdapat empat bidang utama yang akan menjadi pembicaraan utama mengenai peran kimia pada abad ke-21, yaitu:

1. Kesehatan dan Kedokteran

Dalam bidang kesehatan, kimia sangat berperan di laboratorium, baik dirumah sakit maupun di klinik kesehatan. Laboran menggunakan zat-zat kimia untuk mengecek golongan darah, mengecek infeksi dalam sampel darah, tes urine dan lain-lain. Dalam bisang kedokteran ilmu kimia digunakan dalam mengatasi berbagai kasus, membuat bahan obat-obatan, mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh, mengetahui jenis penyakit dan lain-lain. Begitu juga di bidang farmasi, baik bahan maupun proses pembuatan obat semuanya memerlukan ilmu kimia.

2. Energi dan Lingkungan

Energi merupakan produk dari proses kimia, dan kebutuhan akan energi selalu meningkat dari waktu ke waktu. Sumber energi utama di dunia saat ini adalah energi fosil (minyak bumi dan batu bara) yang diperkirakan akan habis pada 50-100 tahun yang akan datang.

Energi matahari merupakan energi yang menjanjikan untuk digunakan sebagai sumber energi alternatif. Melalui sel surya


(16)

(photovoltaic cell), energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Energi nuklir merupakan energi alternatif yang telah dikembangkan oleh para ahli kimia dan sudah digunakan di berbagai negara. Akan tetapi, limbah energi nuklir ini dapat membahayakan lingkungan dan kehidupan manusia sehingga memerlukan kehati-hatian serta kedisiplinan yang tinggi dalam pemanfaatannya.

3. Teknologi Bahan

Penemuan bahan-bahan baru dari para ahli kimia telah mengubah wajah dunia pada abad ini, misalnya penemuan polimer karet, plastik, nilon, dan fiber-glass telah mewarnai kehidupan manusia mulai dari cara berpakaian sampai cara mengemas barang. Penemuan kristal cair atau LCD (Liquid Crystal Display) telah mengubah bentuk pesawat TV dan telepon genggam menjadi semakin tipis. Penemuan materi superkonduktor yang bermanfaat untuk peralatan kedokteran, yaitu pemindai struktur otak dan syaraf yang dikenal sebagai Magnetic Ressonance Imaging (MPI). 4. Bahan Pangan dan Pertanian

Pangan adalah kebutuhan primer manusia yang dihasilakan dari industri pertanian. Untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, maka produksi bahan pangan harus dioptimalkan. Di bidang pertanian, ilmu kimia menjelaskan kegunaan dan bahaya pemupukan dan pembasmian hama pada pertanian. Pemupukan dan pembasmian hama harus harus dengan dosis yang sesuai, sehingga menghasilkan hasil pertanian yang maksimal. Pemupukan yang berlebihan akan membuat tanaman menjadi tidak subur. Dan penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mematikan tanaman. Di samping itu peran kimia di bidang pertanian adalah digunakan untuk membuat bibit unggul.

5. Bidang Hukum

Di bidang Hukum, ahli forensik menggunakan ilmu kimia untuk mengungkapkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kriminal. Misalnya tes DNA untuk mengungkap pelaku kejahatan dan pengecekan kadar alkohol menggunakan proses kimia.


(17)

B. Ruang Lingkup Kimia

- Kimia organik: cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur pembentukan senyawa karbon, termasuk reaksi-reaksi yang terlibat, mekanisme reaksi, dan ikatan serta kekuatan ikatan antar atom dalam senyawa karbon tersebut.

- Kimia anorganik: cabang ilmu kimia yang mempelajari unsur-unsur pembentuk senyawa, sifat unsur dan senyawanya, penggunaan dan pembuatannya.

- Kimia fisika: cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat dan perubahan kimia suatu zat serta perubahan energi yang menyertai perubahan kimia tersebut.

- Biokimia: cabang ilmu kimia yang mempelajari zat kimia serta reaksi kimia yang menyertai proses-proses biologi seperti oroses metabolisme dalam tubuh.

- Kimia analitik: cabang ilmu kimia yang mempelajari cara menganalisis zat atau senyawa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

C. Hakikat Ilmu Kimia

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari stuktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang menyertai perubahan tersebut. struktur atau susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen dalam materi, serta menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling bergabung dan saling berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi tersebut dan perubahan materi meliputi perubahan fisis (wujud) dan perubahan kimia (perubahan yang menghasilakan zat baru). Dalam proses perubahan struktur selalu dilibatkan energi yang menyertai perubahan materi tersebut, bagaimana proses dan besarnya energi yang terlibat serta asal-usul energi tersebut dihasilkan atau diperlukan.

Ilmu kimia berkembang melalui eksperimen. Oleh karena itu ilmu kimia selain berisi tentang produk-produk ilmiah (fakta, prinsip, hukum-hukum dan teori) juga memuat proses-proses ilmiah. Di samping produk dan proses ilmiah, di dalam ilmu kimia juga dibahas bagaimana penerapan produk


(18)

dan proses ilmiah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu kimia dipelajari dan dikembangkan dengan metode yang biasa digunakan oleh para ilmuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan disebut dengan metode ilmiah.


(19)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 SANDEN

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X / Ganjil Materi Pokok : Ilmu Kimia

Sub Materi :Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini:

1. Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk menjelaskan fenomena kimia di sekitarnya.


(20)

2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam alat di laboratorium serta fungsi dari masing-masing alat.

3. Siswa dapat menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia di laboratorium. 4. Siswa dapat merancang percobaan kimia sederhana.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI 3

3.1.Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan Kimia di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan.

Indikator:

3.1.1. Menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk menjelaskan fenomena kimia di sekitarnya.

3.1.2. Menjelaskan macam-macam alat di laboratorium serta fungsi dari masing-masing alat.

3.1.3. Menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia di laboratorium. 3.1.4. Merancang percobaan kimia sederhana.

KD dari KI 4

4.1. Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah. Indikator:

4.1.1. Menyimpulkan prinsip-prinsip metode ilmiah.

4.1.2. Merancang dan melakukan percobaan kimia sederhana. 4.1.3. Menyimpulkan hasil percobaan kimia sederhana.

4.1.4. Mempresentasikan hasil percobaan dengan menggunakan bahasa yang benar.

D. Materi Pembelajaran - Metode ilmiah

- Keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium *) materi selengkapnya terlampir

E. Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific approach 2. Model pembelajaran : Discovery Learning

3. Metode pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya jawab dan penugasan


(21)

F. Media Pembelajaran

1. Media dan Alat Pembelajaran

Media pembelajaran : Alat dan bahan percobaan, LKS

Alat : Gelas kimia, Pengaduk, Gelas ukur, Pembakar spiritus, Kaki tiga, Timbangan, Kaca Arloji, Stopwatch dan Termometer.

Bahan : Akuades, Gula pasir dan Gula Batu. 2. Sumber Belajar

Sri Rahayu Ningsih, dkk. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta:Bumi Aksara. Unggul Sudarmono. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi: menghubungkan dengan materi sebelumnya tentang ilmu kimia dan peranannya

Guru: ilmu kimia tidak terlepas dari eksperimen. Ilmuan menemukan teori berasal dari eksperimen-eksperimen.

Bagaimanakah langkah-lahkah dalam melakukan eksperimen?

Topik metode imiah dan keselamatan kerja di laboratorium

5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas.

15 menit

Inti - Siswa mengamati video orang yang sedang bekerja di laboratorium.


(22)

- Siswa mengamati alat-alat laboratorium kimia, bahan-bahan kimia dan mengamati simbol-simbol bahaya bahan kimia di laboratorium kimia.

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 3-4 siswa. - Setiap kelompok akan mendapatkan lembar

kerja siswa (LKS).

- Siswa mengajukan pertanyaan mengenai video tentang keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium.

- Siswa bertanya mengenai kegunaan alat-alat laboratorium kimia.

- Siswa mencari di literatur tentang metode ilmiah.

- Siswa mengerjakan LKS tentang alat-alat kimia dan bahan kimia di laboratorium. - Siswa mengumpulkan informasi tentang

variabel yang mempengaruhi kelarutan gula di dalam air berdasarkan diskusi dalam pembahasan LKS.

- Siswa melakukan percobaan sederhana tentang kelarutan gula dalam air.

- Siswa berdiskusi dengan kelompoknya menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan hasil percobaan.

- Siswa mempresentasikan hasil percobaan. - Pembahasan hasil diskusi LKS.

- Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.

Penutup 1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui.

15 me nit


(23)

2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

3. Siswa mengerjakan soal postest yang diberikan oleh guru.

4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

5. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian

1) Penilaian Pengetahuan Soal Evaluasi

1. Contoh peranan ilmu dalam bidang pertanian adalah ... (skor 10) a. Penemuan sel surya untuk menghasilkan energi

b. Penemuan vaksin untuk penyakit menular

c. Penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit

d. Penemuan mokroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. Penemuan pupuk sintesis yang dapat meningkatkan hasil pertanian 2. Ruang lingkup kimia yang berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi,

dan genetika adalah ... (skor 10) a. Kimia organik

b. Kimia anorganik

c. Biokimia

d. Kimia Fisik e. Kimia Analisis

3. Berikut adalah langkah-langkah metode ilmiah: (skor 10)

1) Mengumpulkan data 2) Merumuskan hipotesis 3) Menarik simpulan

4) Merumuskan masalah 5) Melakukan pecobaan 6) Menyusun teori Urutan metode ilmiah yang benar adalah ...

a. 1-2-3-4-5-6 b. 2-1-4-5-3-6

c. 2-1-5-4-3-6

d. 4-1-2-5-3-6

e. 4-1-5-2-3-6

4. Variabel yang mempengaruhi variabel yang lain disebut dengan variabel... (skor 10)


(24)

d. Kontrol e. Moderator

5. Berikut beberapa simbol bahan kimia berbahaya. (skor 10)

1)

2)

3)

4)

5)

Simbol untuk bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah meledak berturut-turut adalah...

a. 1 dan 2 b. 1 dan 3

c. 2 dan 3 d. 3 dan 4

e. 4 dan 5

6. Alat laboratorium yang digunakan untuk membuat larutan dengan ketelitian tinggi adalah... (skor 10)

a. Gelas kimia

b. Labu takar

c. Gelas ukur

d. Tabung reaksi e. Erlenmeyer

7. Penelitian berjudul “Pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air”. Variabel bebas pada penelitian tersebut adalah ... (skor 10)

a. Suhu

b. Kecepatan kelarutan c. Jumlah gula

d. Volume air

e. Bentuk (luas permukaan) gula

8. Berikut ini merupakan tata tertib laboratorium, kecuali ... (skor 10) a. Tidak diperkenankan makan dan minum dalam laboratorium

b. Jika melakukan percobaan, gunakan baju khusus yaitu jas laboratorium c. Sediakan alat-alat dan bahan-bahan terlebih dahulu sebelum memulai

kerja

d. Diperkenankan masuk dalam laboratorium tanpa didampingi guru

e. Jangan mencampur bahan kimia sembarangan.

9. Hipotesis untuk penelitian berjudul “Pengaruh jumlah pengadukan terhadap kelarutan gula dalam air” adalah ... (skor 10)


(25)

a. Jumlah pengadukan tidak mempengaruhi kecepatan pelarutan gula dalam air.

b. Jumlah pengadukan berpengaruh terhadap kecepatan gula dalam air.

c. Kelarutan gula dalam air dipengaruhi oleh jumlah zat terlarutnya. d. Gula dapat larut dengan cepat apabila dilarutkan dalam air panas. e. Gula yang halus akan lebih mudah larut dalam air.

10.Langkah pertama yang dilakukan bila tangan terkena zat kimia adalah ... (skor 10)

a. Membersihkan bagian yang terkena dengan air mengalir

b. Membersihkan dengan lap c. Mendiamkan sampai kering

d. Diolesi dengan salep, misalnya salep bioplasenton e. Langsung dibawa ke dokter

Kunci Jawaban: 1. E

2. C 3. D 4. A 5. E

6. B 7. A 8. D 9. B 10.A


(26)

Tabel Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa Skor Yang Diperoleh Skor Total Nilai 1.

2. 3. 4. 5.

Keterangan Nilai


(27)

2) Penilaian Keterampilan

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Skor yang

Diperoleh Nilai

1 2 3 4 5 6

1 Adinda Margarisa 2 Aditya Bima Anggara 3 Ani Nur Hidayati 4 Anita Rahmawati 5 Arista Isnamurti Azhari 6 Bintang Kasyfi

7 Erva Retno Mulyanti 8 Fadiyah Nur Fauziah 9 Idha Fitriyani

10 Ilham

11 Malinda Puspita Sari 12 Muhammad Daza

Waanta Khoirul Waritsin

13 Muhammad Iqbal Adnan

14 Muhammad Rofiq Nurhidayat

15 Nadiyah Amanati. S 16 Nanda Setyaningrum 17 Niken Ariyani 18 Nita Suryantiwi 19 Norma Yusfina Dewi 20 Rayendra Hafriadi

Mustafa 21 Restu Hidayah

22 Reza Fitri Kuswantari 23 Reza Guardian

24 Sela Septi Utami 25 Shafarani Fajarningrum 26 Sri Wahyuni


(28)

27 Wicak Arohman 28 Yashinta Nur Intan

Ramadhan

29 Yulia Siti Rachmatun 30 Zahwa Ayu Wardani

Keterangan :

1. Aktif dalam praktikum

2. Mempersiapkan alat dan bahan 3. Ketepatan menggunakan alat

4. Ketelitian membaca data hasil praktikum 5. Ketepatan mengolah data

6. Mempresentasikan hasil praktikum Keterangan Skor

Selalu = 4 Sering = 3 Jarang = 2 Tidak pernah = 1

Mengetahui,

GuruMata Pelajaran

Diana Susanti, S.Si NIP. 19800310 200801 2 009

Bantul, 27 Juli 2016 Mahasiswa

Safira Wulaningrum NIM 13303244021


(29)

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa

MENGENAL ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA Tujuan : Mengenal alat-alat laboratorium kimia serta fungsinya. Tuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium kimia berikut:

Alat Kegunaan Keterangan

Gelas kimia (gelas kimia)

Terdapat beberapa jenis ukuran: 50 mL, 100 mL, 200 mL, 500 mL, dan 1000 mL.

Labu erlenmeyer Terdapat beberapa

jenis ukuran: 50 mL, 100 mL, 200 mL, 500 mL, dan 1000 mL.

Gelas ukur Terdapat beberapa

jenis ukuran: 5 mL, 10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL, 200 mL dan 500 mL.

Pipet gondok Terdapat beberapa

jenis ukuran: 10 mL, 25 mL, 50 mL dan 100 mL


(30)

Labu ukur (labu takar) Terdapat beberapa jenis ukuran: 25 mL, 50 mL, 100 mL, 500 mL, dan 1000 mL.

Tabung reaksi dan rak tabung reaksi

Ukuran kecil, sedang, dan besar.

Penjepit tabung reaksi Ada yang terbuat

dari kayu atau logam.

Lampu spiritus Untuk mematikan

api tidak perlu ditiup, tetapi cukup ditutup dengan penutup sumbunya.

Corong Apabila

digunakan sebagai alat penyaring harus disertai dengan kertas saring.


(31)

Botol reagen dan botol semprot

Lumpang poselen Hati-hati jangan

terlalu keras bila menggerus zat padat karena alunya mudah patah.


(32)

SIFAT-SIFAT BAHAN KIMIA

Tujuan : Mengetahui sifat-sifat bahan kimia di laboratorium

Tuliskan sifat-sifat bahan kimia berdasarkan simbol bahaya bahan kimia berikut:

Sifat Bahan Kimia Contoh Lambang

Asetilena, amonium nitrat

Aseton, asam sulfat

Etil eter, propana

Merkuri, klorin

Asam asetat, aluminium klorida

Amonia, belerang dioksida


(33)

PENGARUH SUHU TERHADAP KELARUTAN GULA DALAM AIR A. Tujuan

Mengetahui pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air. B. Dasar Teori

Kelarutan adalah jumlah zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. Gula adalah suatu zat padat yang mudah sekali larut dalam zat cair. Banyak faktor yang dapat mempercepat maupun memperlambat pelarutan gula tersebut. Salah satu faktor adalah suhu.

Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.

C. Kegiatan

1. Rumusan Masalah

Tuliskan rumusan masalah dari permasalahan di atas. Jawab:

... ... ...

Dari rumusan masalah di atas dapat dikemukakan beberapa variabel.

Tuliskan variabel-variabel dari rumusan masalah tersebut: a. Variabel bebas :

b. Variabel terikat : c. Variabel kontrol : 2. Hipotesis

Tuliskan hipotesis berkaitan dengan kenaikan suhu dengan kecepatan kelarutan gula dalam air.

Ingat

Variabel bebas : variabel yang dibuat bervariasi dan dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel terikat : variabel yang muncul akibat variabel bebas/dipengaruhi variabel bebas. Variabel kontrol : variabel yang ikut berpengaruh, dibuat sama dan terkendali.


(34)

Jawab:

... ...

3. Menggumpulkan data

Melakukan eksperimen faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan suatu zat (gula) larut dalam air.

a. Alat dan bahan Alat

- Gelas kimia 3 buah - Pengaduk 3 buah - Gelas ukur 1 buah - Pembakar spiritus 1 buah - Kaki tiga 1 buah - Timbangan 1 buah - Kaca Arloji 1 buah - Stopwatch 1 buah - Termometer 1 buah Bahan

- Akuades - Gula pasir b. Cara Kerja

1) Siapkan 3 buah gelas kimia dan berilah label nomor pada masing-masing gelas kimia.

2) Ukur akuades dengan volume 100 mL. Masukkan 100 mL air kedalam masing-masing gelas kimia.

3) Panaskan akuades pada gelas nomor II sampai suhu 500C dan panaskan akuades pada gelas nomor III sampai suhu 800C.

4) Timbang gula sebanyak 1 gram, kemudian masukkan kedalam masing-masing gelas kimia.

5) Siapkan stopwatch, kemudian jalankan stopwatch ketika gula dimasukkan dalam gelas kimia.

6) Aduk masing-masing gelas kimia dengan frekuensi yang sama. 7) Catat waktu hingga semua gula melarut dalam air.


(35)

c. Data Hasil Pengamatan

Isi tabel pengamatan dibawah ini sesuai dengan hasil pengamatan No Tabung Hasil Percobaan (detik)

1. I

2. II

3. III

4. Menguji Hipotesis Pertanyaan

1) Kelarutan gula paling lama terjadi pada gelas kimia ke . . . Berilah alasan:

... ... 2) Kelarutan gula paling cepat terjadi pada gelas kimia ke . . .

Berilah alasan:

... ...

5. Kesimpulan

... ... ...


(36)

Lampiran 2. Materi Pembelajaran A. Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan oleh ilmuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Tahapan metode ilmiah adalah sebagai berikut: 2. Merumuskan masalah.

3. Mengumpulkan keterangan. 4. Membuat hipotesis.

5. Melakukan percobaan untuk menguji hipotesis.

6. Menyimpulkan dan merumuskan hukum umum yang sederhana didapat dari hipotesis dan percobaan.

7. Jika diperoleh pengetahuan baru berdasarkan kesimpulan dan kegiatan ini, hasil masih harus diuji berulang kali melalui percobaan hingga diakui kebenarannya oleh para ahli.

B. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

Bekerja di laboratorium kimia harus mengikuti aturan-aturan atau prosedur yang benar, karena apabila tidak dilakukan dengan prosedur yang benar akan didapat data pengamatan yang tidak tepat dan bahkan dapat membahayakan keselamatan.

Laboratorium adalah suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakuakn percobaan atau praktikum. Praktikan adalah orang yang meakukan percobaan atau praktikum. Di dalam laboratorium kimia terdapat alat dan bahan kimia yang memerlukan perlakuan secara khusus. Berikut adalah alat-alat yang sering digunakan untuk praktikum di laboratorium kimia.

Tabel 1. Beberapa alat laboratorium dan kegunaannya.

Alat Kegunaan Keterangan

Gelas kimia (gelas kimia)

- Untuk menyiapkan larutan yang akan digunakan - Untuk tempat mereaksikan

zat dalam volume yang banyak

- Untuk melarutkan zat padat

Terdapat beberapa jenis ukuran: 50 mL, 100 mL, 200 mL, 500 mL, dan 1000 mL.


(37)

ke dalam air dalam proses pembuatan larutan

Labu erlenmeyer - Untuk wadah (menyimpan) larutan yang akan

digunakan.

- Untuk mereaksikan larutan. - Untuk melakukan titrasi.

Terdapat beberapa jenis ukuran: 50 mL, 100 mL, 200 mL, 500 mL, dan 1000 mL.

Gelas ukur - Alat pengukur volume cairan

Terdapat beberapa jenis ukuran: 5 mL, 10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL, 200 mL dan 500 mL. Pipet gondok - Untuk mengambil larutan

dengan volume tertentu sesuai ukuran pipet gondok. - Untuk mengambil cairan

dengan volume tertentu dengan ketelitian lebih tinggi.

Terdapat beberapa jenis ukuran: 10 mL, 25 mL, 50 mL dan 100 mL

Labu ukur (labu takar) - Untuk mengukur volume cairan dengan teliti. - Untuk membuat larutan

dengan volume tertentu dan ketelitian tinggi.

Terdapat beberapa jenis ukuran: 25 mL, 50 mL, 100 mL, 500 mL, dan 1000 mL.


(38)

tabung reaksi mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.

- Rak tabung reaksi untuk menempatkan tabung reaksi.

sedang, dan besar.

Penjepit tabung reaksi - Untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan.

Ada yang terbuat dari kayu atau logam.

Lampu spiritus - Sebagai alat untuk pemanas dengan bahan bakar sipitus.

Untuk mematikan api tidak perlu ditiup, tetapi cukup ditutup dengan penutup sumbunya. Corong - Untuk menuang cairan dari

wadah yang bermulut lebar ke wadah yang bermulut kecil.

- Untuk menyaring dan memisahkan endapan dari cairannya. Apabila digunakan sebagai alat penyaring harus disertai dengan kertas saring.

Kaki tiga - Dipasang di atas lampu spiritus sebagai penyangga wadah yang berisi cairan yang dipanaskan. Harus dilengkapi dengan kasa asbes.

Botol reagen dan botol semprot

- Botol reagen merupakan tempat untuk menyimpan


(39)

larutan atau zat cair. - Botol semprot berisi air

suling (aquadest) yang digunakan untuk mencuci, menyemprot dan

menambahkan akuades dalam jumlah sedikit. Lumpang poselen - Untuk menghaluskan atau

menggerus zat padat.

Hati-hati jangan terlalu keras bila menggerus zat padat karena alunya mudah patah.

Gelas arloji - Untuk wadah zat padat yang akan ditimbang dengan menggunakan neraca.

Selain alat-alat laboratorium, tersedia juga bahan-bahan kimia yang berupa zat padat, zat cair atau larutan. Zat-zat tersebut ditempatkan dan disimpan dalam wadah khusus dan harus diperlakukan dengan cara yang khusus pula.

Bahan kimia berdasarkan sifatnya dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Sifat bahan kimia dan contohnya

Sifat Bahan Kimia Contoh Lambang

Mudah meledak (explosive)

Asetilena, amonium nitrat


(40)

Pengoksidasi (oxidizing) Aseton, asam sulfat

Mudah terbakar (flammable)

Etil eter, propana

Beracun (toxic) Merkuri, klorin

Korosif (corrosive) Asam asetat, aluminium klorida

Menyebabkan iritasi (irritant)

Amonia, belerang dioksida

Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, maka perlu diperhatikan tata tertib dan kehati-hatian ketika bekerja di laboratorium. Untuk itu beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.

2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan dan sepatu tertutup).

3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya. 4. Dilarang makan dan minum di laboratorium.


(41)

6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum.

7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar. 8. Pastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan

bursen.

9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan praktikum.


(42)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 SANDEN

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X / Ganjil Materi Pokok : Struktur Atom Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini:

1. Siswa dapat menyebutkan penemu inti atom, proton, elektron dan neutron. 2. Siswa dapat menjelaskan eksperimen yang mendukung penemuan inti

atom, proton, elektron dan neutron.

3. Siswa dapat menyebutkan muatan dari inti atom, proton, elektron dan neutron.


(43)

4. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.

5. Siswa menentukan isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.

6. Siswa dapat menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika gelombang.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI 3

3.2. Menganalisis perkembangan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr, dan mekanika gelombang.

Indikator:

3.2.1. Menyebutkan penemu inti atom, proton, elektron dan neutron.

3.2.2. Menjelaskan eksperimen yang mendukung penemuan inti atom, proton, elektron dan neutron.

3.2.3. Menyebutkan muatan dari inti atom, proton, elektron dan neutron. 3.2.4. Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.

3.2.5. Menentukan isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.

3.2.6. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika gelombang.

KD dari KI 4

4.2. Menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan menggunakan model atom.

Indikator:

4.2.1. Menyimpulkan penemuan inti atom, proton, elektron dan neutron. 4.2.2. Mengelompokkan atom-atom yang seisotop, seisoton dan seisobar. 4.2.3. Mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang pengelompokan atom-atom yang seisotop, seisoton dan seisobar.

4.2.4. Menyimpulkan perkembangan model atom.

4.2.5. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan mekanika gelombang.

4.2.4. Mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang perkembangan model atom.


(44)

D. Materi Pembelajaran - Partikel Penyusun Atom

- Nomor massa, nomor atom, isotop, isobar dan isoton - Perkembangan Model Atom

*) materi selengkapnya terlampir E. Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific approach 2. Model pembelajaran : Discovery Learning

3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat Pembelajaran

Media pembelajaran : video, powerpoint

Alat pembelajaran : LKS, Laptop, LCD Projector, white boarding Bahan pembelajaran : -

2. Sumber Pembelajaran Buku Referensi:

Das Salirawati. 2007. Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT. Grasindo.

Sri Rahayu Ningsih, dkk. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi:

Guru: Apakah yang dimaksud dengan materi? Siswa: Materi adalah segala sesuatu yang


(45)

menempati ruang dan memiliki massa. Guru: Sebutkan contoh materi!

Siswa: Meja, kursi, whiteboard, boardmarker dll. Guru: Apakah kertas ini juga termasuk materi? Apakah kertas dipotong terus menerus sampai tak terhingga atau hanya sampai pada bagian terkecil saja?

Apakah bagian terkecil materi?

Guru membedakan antara atom, unsur, molekul dan senyawa.

Topik: Partikel Penyusun Atom dan Perkembangan Model Atom.

5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas.

Inti - Siswa diminta melakukan pengamatan dengan melihat video singkat tentang eksperimen penemuan inti atom, proton, elektron dan neutron.

- Siswa diminta mengamati gambar perkembangan model atom yang ditampilkan di powerpoint.

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 4 siswa. - Setiap kelompok akan mendapatkan lembar

kerja siswa (LKS).

- Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan video tentang eksperimen penemuan inti atom, proton, elektron dan neutron.

- Siswa mengajukan pertanyaan tentang model-model atom.

- Siswa mencari di literatur tentang eksperimen penemuan inti atom, proton, elektron dan


(46)

neutron.

- Siswa mengerjakan LKS untuk mendapatkan data proton dan neutron yang sama dan berbeda untuk menentukan isotop, isobar, isoton.

- Siswa mencari literatur tentang perkembangan model atom.

- Siswa mengerjakan LKS tentang perkembangan model atom.

- Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang isotop, isoton dan isobar.

- Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang perkembangan model atom.

- Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.

Penutup 1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui. 2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan

hasil pembelajaran.

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

5. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.

10 menit

H. Penilaian

1) Penilaian Pengetahuan Soal Evaluasi

A. Soal Pilihan Ganda

1. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan negatif. Fakta yang mendukung hal tersebut adalah ... (skor 10)


(47)

b. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub negatif

c. Sifatnya tidak tergantung pada jenis katode yang digunakan d. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub positif

e. Merupakan hasil pancaran dari sinar katode

2. Partikel bermuatan positif yang terdapat dalam inti adalah ... (skor 10)

a. Proton

b. Inti

c. Elektron d. Neutron

e. Atom

3. Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya melakukan percobaan penghamburan sinar alfa. Hasil percobaan yang ditemukan adalah ...(skor 10)

a. Proton b. Elektron

c. Neutron d. Kulit arom

e. Inti atom

4. Atom merupakan bagian terkecil yang tidak bisa dibagi lagi. Pendapat tersebut berasal dari ... (skor 10)

a. Aristoteles

b. John Dalton

c. Joseph John Thomson

d. Niels Bohr

e. Ernest Rutherford

5. Model atom Niels Bohr adalah nomor ... (skor 10)

a.

b.

c.

d.

e.

B. Soal Uraian

1. Jelaskan tiga partikel penyusun atom.

2. Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom dengan jumlah proton 15 dan jumlah neutron 16?

3. Diantara atom-atom berikut, manakah pasangan atom yang merupakan isotop, isobar dan isoton?

; ; ; ; ;


(48)

Kunci Jawaban

A. Soal Pilihan Ganda 1. D

2. A 3. E

4. B 5. C

B. Soal Uraian

1. Parikel penyusun atom - Proton

Proton merupakan partikel bermuatan positif yang berada di dalam inti - Elektron

Elektron merupakan partikel bermuatan negatif yang berada dalam ruangan seputar inti.

- Neutron

Neutron merupakan partikel yang tidak bermuatan (netral) yang berada di

dalam inti. (skor 20)

2. Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = 15 + 16 = 31

Jumlah elektron = jumlah proton = 15 (skor 25) 3. Isotop: dengan

dengan dengan

Isobar: dengan Isoton: dengan

dengan

(skor 25)

4. Kelemahan model atom Ernest Rutherford

Model atom rutherford bertentangan dengan teori mekanika klasik. Menurut teori mekanika klasik, apabila suatu partikel yang bermuatan listrik mengintari inti yang muatannya berlawanan dipercepat maka akan melepas energi. Elektron yang bergerak mengelilingi inti terus-menerus maka akan kehilangan energi dan jatuh ke inti. (skor 30)


(49)

Tabel Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa Skor Yang Diperoleh Skor Total Nilai 1.

2. 3. 4. 5.

Keterangan Nilai


(50)

2) Penilaian Keterampilan No Nama

Peserta Didik

Aktif Teliti Ketepatan Total

Skor

Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Keterangan Nilai Selalu = 4 Sering = 3 Jarang = 2 Tidak pernah = 1

Mengetahui, GuruMata Pelajaran

Diana Susanti, S.Si NIP. 19800310 200801 2 009

Bantul, 03 Agustus 2016 Mahasiswa

Safira Wulaningrum NIM 13303244021


(51)

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa Kegiatan 1

Nomor Atom, Nomor Massa dan Isotop

A.Tujuan:

Siswa dapat mengelompokkan atom dengan proton dan neutron yang sama. Siswa dapat mengelompokkan atom seisobar, isotop dan isoton.

B.Teori

X

A

Z

X = lambang unsur

A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)

Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton = jumlah elektron.

Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah proton dan elektron tidak sama.

C.Kegiatan

Amatilah dengan cermat beberapa atom berikut, kemudian isilah tabel berikut berdasarkan data di bawah ini dengan teliti!

14

6C ; 147N ; 168O ; 3015P; 3115P ; 3216S ; 13154Xe ; 13153I ; 12652Te ; 12752Te

Unsur Nomor massa Proton Elektron Neutron 14

6C 14

7N 16

8O 30

15P 31

15P 32

16S 131

54Xe 131


(52)

D.Pertanyaan:

1. Kelompokkan atom yang memiliki proton yang sama!

... 2. Kelompokkan atom yang memiliki neutron yang sama!

... 3. Kelompokkan atom yang memiliki jumlah proton dan neutron yang sama! ... 4. Dari tabel diatas kelompokkan atom yang:

Seisotop: ... Seisoton: ... Seisobar: ... Catatan:

Isotop: unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang berbeda

Isobar: atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama

Isoton: unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama

126 52Te 127


(53)

Kegiatan 2

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

A. Tujuan

1. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr, dan mekanika gelombang.

2. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan mekanika gelombang.

B. Dasar Teori

Perkembangan Model Atom 1. Model Atom Dalton

Pada tahun 1808, John Dalton mengemukan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi. Dalton mengemukakan teori –teori tentang model atom yang digambarkan sebagai bola pejal.

2. Model Atom Thomson

J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atom-Nya. Menurutnya, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom Thomson sering disebut sebagai model roti kismis.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positif) berada di pusat, sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.

4. Model Atom Niels Bohr

Niels Bohr, fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oleh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen.

5. Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:

a. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).


(54)

b. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926).

c.Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927) C. Kegiatan

Tuliskan perkembangan model atom yabg sederhana sampaiyang kompleks. Model Atom

Keterangan

Dalton Thomson Rutherford Niels Bohr Mekanika Kuantum Dasar

Kelebihan


(55)

(56)

Lampiran 2. Materi Pembelajaran

STRUKTUR ATOM

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1. Proton

Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman. Nama penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September tahun 1850. Seperti dijelaskan tadi bahwa Ia merupakan seorang fisikawan berkebangsaan Jerman. Ia adalah penemu dari sinar anode, dan juga disebut sebagai penemu proton.

Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1,6 × 10−19 coulomb dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1.836 kali massa sebuah elektron). Jumlah proton penting untuk menunjukkan nomor atom, karena untuk unsur, nomor atom sama dengan jumlah proton itu dalam inti. Proses Penemuan Proton oleh Eugene Goldstein ( Penemu Proton )

Keberadaan proton dibuktikan melalui percobaan tabung Crookes yang dimodifikasi. Tabung Crookes diisi gas hidrogen dengan tekanan rendah. Percobaan ini dikembangkan oleh Eugen Goldstein. Jika tabung Crookes dihubungkan dengan sumber arus listrik di bagian belakang katode yang dilubangi maka akan terbentuk berkas sinar. Goldstein menamakan sinar itu sebagai sinar terusan. Oleh karena sinar terusan bergerak menuju katode maka disimpulkan bahwa sinar terusan bermuatan positif.

Menurut Goldstein si penemu proton ini, bahwa sinar terusan tiada lain adalah ion hidrogen. Ion ini terbentuk akibat gas hidrogen bertumbukan dengan sinar katode. Oleh karena ion hidrogen hanya mengandung satu proton maka disimpulkan bahwa sinar positif adalah proton. Penggantian gas hidrogen oleh gas lain selalu dihasilkan sinar yang sama dengan sinar terusan yang dihasilkan oleh gas hidrogen.


(57)

Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katode yang dimodifikasi, sinar katode mengionisasi gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan positif. Gas yang bermuatan positif ini bergerak menuju katode, sebagian dapat melewati celah katode dan menumbuk dinding tabung.

2. Elektron

Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode.

Tabung sinar katode

Sifat sinar katode, antara lain:

a. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode

b. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling c. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif d. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.

Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.

3. Neutron

Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka timbul masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang menemani proton-proton.

Serangkaian percobaan untuk berbagai unsur menunjukkan bahwa massa atom selalu lebih besar daripada jumlah massa proton dan elektron. Perlu dicatat bahwa


(58)

jumlah proton yang merupakan karakteristik bagi setiap atom unsur yang bersangkutan telah ditemukan menurut percobaan Moseley. Bahkan dengan alat spektrograf massa dapat ditemukan adanya lebih dari satu macam harga massa atom untuk atom-atom unsur yang sama sekalipun, yang kemudian dikenal sebagai isotop.

Untuk menjelaskan gejala-gejala tersebut perlu diperkenalkan adanya partikel lain yang bersifat netral tanpa muatan yang kemudian disebut neutron. Partikel ini pertama kali diusulkan oleh Rutherford pada tahun 1920 dan diduga mempunyai massa hampir sama dengan massa atom hidrogen, tetapi, baru pada tahun 1933 ditemukan oleh J. Chadwick dalam proses reaksi nuklir. Dalam percobaan ini (Gambar 1.5) partikel-α yang ditembakkan pada unsur berilium (Be) menghasilkan radiasi berikutnya dengan daya penetrasi (tembus) sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton keluar dari parafin dengan gaya yang sangat kuat. Berdasarkan energi dan momentumnya, hanya partikel netral dengan massa setingkat dengan massa proton yang mampu menghantam proton keluar dari parafin. Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi dengan daya penetrasi kuat ini tentulah terdiri atas partikel-partikel netral dengan massa sesuai untuk neutron. Dengan demikian atom (berilium) mengandung partikel netral, neutron (n), selain proton (p) dan elektron (e), dan ketiganya disebut sebagai partikel dasar penyusun atom.

4. Penemuan Inti Atom

Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian eksperimen untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di dalam atom dengan menembakkan sinaralfa (sinar bermuatan positif) yang berkecepatan 10.000 mil/detik pada pelat emas yang sangat tipis. Sinar  merupakan partikel bermuatan positif yang


(59)

mempunyai massa 4 sma dan muatan +2 (42He2+). Sebagian besar sinar alfa itu dapat menembus lempeng emas tanpa gangguan, tetapi sebagian kecil dibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada juga yang dipantulkan kembali ke arah sumber sinar.

Gambar 1. Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar 

Data hasil eksperimen Ernest Rutherford sebagai berikut :

1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat (diteruskan).

2. Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan dengan sudut pembelokkan yang besar.

3. Sebagian kecil partikel alfa dipantulkan.

Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson.

Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar 

Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai berikut :

a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.

b. Sebagian kecil partikel alfa (bermuatan positif) yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti (juga bermuatan positif).


(60)

c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat massif (keras dan berat).

Berdasarkan data hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa bagian dari atom tersebut ciri-cirinya adalah sangat kecil, bermuatan positif, massanya berat yang selanjutnya disebut inti atom. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya

yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan bermuatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.

NOMOR MASSA, NOMOR ATOM DAN ISOTOP 1. Lambang Atom :

X = lambang unsur

A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)

Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton = jumlah elektron

Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah proton dan elektron tidak sama.

Nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom, nomro atom disebut juga nomor proton. Atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yanng sama tetapi berbeda dari atom unsur lain. Suatu atom yang bersifat netral akan memiliki jumlah elektron sama dengan jumlah proton.

Nomor atom (z) = jumlah proton= jumlah elektron

Nomor massa adalah jumlah proton dan jumlah neuutron dalam suatu atom. Dalam suatu atom hanya ditentukan oleh banyaknya massa proton dan neutron. Hal ini dikarenakan massa proton dan neutron memiliki jumlah yang sama, sedangkan massa elektron sangat kecil.


(61)

2. Isotop, Isobar, dan isoton

Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron di dalam inti atom.

Contoh:

Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6 proton. Sebagian besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil memiliki 7 neutron. Atom karbon yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor massa = 6+6 = 12; sedangkan atom karbon yang memiliki 7 neuton mempunyai nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon mempunyai dua isotop. Kedua isotop itu dapat dibedakan dengan menyatakan nomor massanya, yaitu sebagai C-12 dan C-13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-isotop karbon lainnya, salah satunya adalah karbon- 14 (C-14).

Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama.

Contoh:

dengan ;

dengan

Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.

Contoh:

dengan ;

dengan

PERKEMBANGAN MODEL ATOM 1. Model Atom Dalton

John Dalton (1803), ilmuwan Inggris yang menghidupkan kembali gagasan mengenai atom Democritus. Hukum kekekalan massa yang disampaikan oleh Lavoisier dan hukum perbandingan tetap yang dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk mengemukakan teori dan model atom-Nya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan bahwa:

a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.


(62)

b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.

c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandungan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom hidrogen dan atom-atom oksigen.

d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan model/teori atom John Dalton:

- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).

Kelemahan model/teori atom John Dalton:

- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom. - Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.

- Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.

Model Atom Dalton 2. Model Atom Thomson

J. J. Thomson (1897), fisikawan Inggris yang mengemukakan bahwa terdapat partikel subatom yang disebut elektron yang tersebar di dalam atom.

J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atom-Nya. Menurutnya, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai model roti kismis. Dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata diseluruh bagian roti. Atom secara keseluruhan bersifat netral


(63)

- Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom. Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:

- Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

Model Atom Thomson 3. Model Atom Rutherford

Ernest Rutherford (1911), seorang ahli Fisika Inggris. Penelitian penembakan sinar alpha pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model atom Thomson.

Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positf) berada di pusat, sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti. Kelebihan model/teori atom Ernest Rutherford:

- Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas. Kelemahan model/teori atom Ernest Rutherford:

- Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron yang terus bergerak akan memancarkan energi yang pada akhirnya akan habis dan jatuh ke inti).

Model Atom Rutherford 4. Model Atom Niels Bohr

Niels Bohr (1913), fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oleh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen.


(64)

a. Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit.

b. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit

c. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap energi. d. Elektron dapat berpindah posisi dari tingkatenergi rendah dan sebaliknya

dengan menyerap dan melepas energi. Kelebihan model/teori atom Niels Bohr:

- Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen - Menjawab kesulitan teori atom Rutherford Kelemahan model/atom atom Niels Bohr:

- Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak.

- Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada medan magnet.

Model Atom Bohr

5. Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:

a. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923). b. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926). c. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).

Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut :

a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-elektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.

b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.


(65)

c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.


(66)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 SANDEN

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X / Ganjil Materi Pokok : Struktur Atom Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini:

1. Siswa mampu menjelaskan konfigurasi elektron berdasarkan Teori Atom Bohr.

2. Siswa mampu menjelaskan prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli dalam penulisan konfigurasi elektron.


(67)

C. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI 3

3.3. Menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap golongan dalam tabel periodik.

Indikator:

3.2.1. Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan Teori Atom Bohr.

3.2.2. Menjelaskan prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli dalam penulisan konfigurasi elektron.

KD dari KI 4

4.3. Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron.

Indikator:

4.3.1. Menyimpulkan cara penulisan konfigurasi elektron berdasarkan Teori Atom Bohr.

4.3.2. Menyimpulkan aturan-aturan penulisan konfigurasi elektron. D. Materi Pembelajaran

a. Konfigurasi elektron b. Prinsip Aufbau

*) materi selengkapnya terlampir E. Model/Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Discovery Learning

2. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat Pembelajaran Media pembelajaran : powerpoint

Alat pembelajaran : LKS, Laptop, LCD Projector, white boarding Bahan pembelajaran : -

2. Sumber Pembelajaran Buku Referensi:

Das Salirawati. 2007. Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT. Grasindo.


(68)

Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi: menghubungkan dengan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas

Guru: Bagaimana model atom Bohr? Dimana posisi elektron di dalam atom?

Siswa: (maju ke depan untuk menggambar model atom Bohr)

Guru: Apakah arti garis-garis pada model atom Bohr?

Siswa: Garis-garis itu adalah kulit (tingkatan energi) yang merupakan tempat terdapatnya elektron.

Guru: Berapa jumlah elektron pada tiap kulit? Apakah terdapat aturan (jumlah maksimal) pengisian elektron pada tiap kulit?

Topik: Jumlah elektron yang menempati kulit (konfigurasi elektron)

5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas.

10 menit

Inti - Siswa mengamati model atom Bohr. - Guru memberikan analogi.

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 4 siswa.


(69)

- Setiap kelompok akan mendapatkan lembar kerja siswa (LKS).

- Siswa mengerjakan LKS untuk mendapatkan data tentang konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr.

- Siswa mencatat hasil diskusi LKS tentang konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr.

- Siswa mempresentasikan hasil diskusi Lembar Kerja Siswa (LKS).

- Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.

Penutup 1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui. 2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan

hasil pembelajaran.

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

5. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.

15 menit

H. Penilaian

1) Penilaian Pengetahuan Soal Evaluasi

1. Tuliskan konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr dari unsur-unsur berikut:

a. 6 C b. 11 Na

c. 18 Ar d. 26Fe 2. Tentukan jumlah elektron valensi pada unsur 12 Mg dan 17 Cl


(70)

Kunci Jawaban

1. Konfigurasi Elektron a. 6 C = 2 4

b. 11 Na = 2 8 1 c. 18 Ar = 2 8 8

d. 26Fe = 2 8 8 8 (skor 20)

2. Konfigurasi Elektron

a. 12 Mg = 2 8 2 Jumlah elektron valensi = 2 b. 17 Cl = 2 8 7

Jumlah elektron valensi = 7 (skor 20)

Tabel Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa Skor Yang Diperoleh Skor Total Nilai 1.

2. 3. 4. 5.

Keterangan Nilai


(71)

2) Penilaian Keterampilan No Nama

Peserta Didik

Aktif Teliti Ketepatan Total

Skor

Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 2 3 4 5

Keterangan Skor Selalu = 4 Sering = 3 Jarang = 2 Tidak pernah = 1

Mengetahui, GuruMata Pelajaran

Diana Susanti, S.Si NIP. 19800310 200801 2 009

Bantul, 10 Agustus 2016 Mahasiswa

Safira Wulaningrum NIM 13303244021


(72)

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa

KONFIGURASI ELEKTRON

A. Tujuan :

1. Mampu mengetahui konfigurasi elektron model atom Bohr. 2. Mampu menentukan jumlah elektron valensi tiap unsur. B. Dasar Teori

Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Lintasan elektron yang paling dekat dengan inti mempunyai energi paling rendah. Semakin jauh lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya.

C. Langkah Kerja:

1. Lengkapi tabel konfigurasi elektron dari unsur berikut di bawah ini :

D. Kesimpulan :

1. Berapa jumlah elektron tiap kulit menurut model atom bohr? Jawab:

... ... Unsur Nomor

Atom

Konfigurasi elektron Elektron valensi

K L M N O

Na 11 2 8 1 1

O 8 .... ...

Br 35 ... ...

K 19 ... ...

Ar ... 2 8 8 ...


(73)

2. Bagaimana jumlah elektron valensi tiap unsur? Jawab:

... ... 3. Apa yang dimaksud dengan elektron valensi?

Jawab:

... ...


(74)

Lampiran 2. Materi Pembelajaran

KONFIGURASI ELEKTRON Elektron dalam Atom

Bagaimana elektron tersusun dalam atom? Perhatikan hasil kerja Schrodinger. Elektron menempati kulit atom. Kedudukan elektron pada kulit atom dinamakan konfigurasi elektron, sedangkan jumlah elektron pada kulit terluar dinamakan elektron valensi. Konfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam atom. Satu atau lebih orbital dengan tingkat energi yang sama menyusun subkulit. Satu atau lebih subkulit menyusun kulit.

a. Kulit Atom

Sifat kimia suatu unsur ditentukan oleh jumlah elektron atau susunan elektron dalam suatu atom. Penyebaran elektron atau jumlah elektron maksimal pada semua kulit suatu atom secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

n = nomor kulit elektron

Tabel 1. Penyebaran Elektron pada Kulit Atom

Nomor Kulit Kulit Terluar Jumlah Elektron Maksimal (2n2)

1 K 2 x 12 = 2 elektron

2 L 2 x 22 = 8 elektron

3 M 2 x 32 = 18 elektron

4 N 2 x 42 = 32 elektron

b. Konfigurasi Elektron

Pengisian atau penyebaran elektron pada kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Pengisian elektron pada kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu, yaitu sebagai berikut:


(75)

- Jumlah elektron maksimal pada kulit terluar adalah 8.

- Pada keadaan normal, pengisian elektron dimulai dari kulit bagian dalam (kulit K).

Untuk atom unsur dengan nomor atom 1 sampai dengan 18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh.

Contoh :

Perhatikan gambar di samping a) Na jumlah elektron = 11

Konfigurasi elektron: K L M 2 8 1 b) Cl jumlah elektron = 17

Konfigurasi elektron = K L M 2 8 7

Pada atom unsur dengan nomor atomlebih dari 18, kulit bagian luar, yaitu kulit keempat (kulit N) dan seterusnya mulai terisi oleh elektron; walaupun kulit ketiga (M)belum terisi penuh.

Contoh:

Ca jumlah elektron = 20

Konfigurasi elektron: K L M N

2 8 8 2

c. Elektron Valensi

Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar dan jumlah maksimal elektron valensi adalah 8. Elektron kulit terluar atom (elektron valensi) memegang peranan penting pada reaksi-reaksi kimia dan menentukan sifat-sifat kimia unsur.


(76)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 SANDEN

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X / Ganjil Materi Pokok : Struktur Atom Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini:

1. Siswa mampu menjelaskan konfigurasi elektron menurut mekanika kuantum dan diagram orbital.

2. Siswa mampu menjelaskan prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli dalam penulisan konfigurasi elektron.


(1)

ii


(2)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terlaksana dengan lancar dan laporan PPL ini terselesaikan dengan baik tanpa hambatan yang berarti. Laporan kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari bentuk pertanggung jawaban pelaksana program PPL yang berlokasi di SMA Negeri 1 Sanden.

Dalam proses pelaksanaan program kegiatan PPL dan penyusunan laporan PPL, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan tahun 2016.

2. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan tahun 2016.

3. Bapak Drs. Karim Theresih, SU selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL UNY yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan sampai selesainya laporan ini.

4. Bapak Yuni Wibowo, M.Pd. yang telah mengkoordinir dan membimbing mahasiswa PPL UNY.

5. Bapak Drs. Herman Priyana selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanden yang telah memberikan bimbingan dan arahannya.

6. Bapak Drs. Dwiyanto selaku koordinator PPL SMA Negeri 1 Sanden atas bimbingan selama kegiatan PPL.

7. Ibu Diana Susanti, S.Si. selaku Guru Pembimbing Lapangan PPL yang telah membimbing dan memberikan pengarahan.

8. Siswa - siswi SMA Negeri 1 Sanden telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran bersama mahasiswa PPL UNY.

9. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan selama PPL ini berlangsung.

10. Teman-teman PPL seperjuangan di SMA Negeri 1 Sanden telah bekerjasama dengan baik.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar.


(3)

iv Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritikan, masukan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan. Semoga laporan PPL ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Bantul, 12 September 2016 Penulis

Safira Wulaningrum NIM 13303244021


(4)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

ABSTRAK...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Analisis Situasi ... 2

C. Rumusan Program PPL... 11

BAB II PERSIAPAN , PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan... 15

B. Pelaksanaan... 18

C. Analisis Hasil dan Refleksi ... 26

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 29

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA... 31


(5)

vi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Sanden Lampiran II : Susunan Personalia PPL UNY 2016

Lampiran III : Kalender Akademik Lampiran IV : Jadwal Pelajaran Lampiran V : Matriks Program Kerja Lampiran VI : Laporan Mingguan Lampiran VII : Silabus

Lampiran VIII : Program Tahunan Lampiran IX : Program Semester Lampiran X : Agenda Mengajar Lampiran XI : Perangkat Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b. Lembar Kerja Siswa

c. Evaluasi

d. Lembar Observasi Sosial e. Lembar Observasi Diskusi Lampiran XII : Kisi-kisi dan Soal Ulangan Harian Lampiran XIII : Presensi Siswa

Lampiran XIV : Daftar Nilai Siswa

Lampiran XV : Analisis Ketuntasan Belajar Minimum Lampiran XVI : Dokumentasi Kegiatan


(6)

vii

ABSTRAK

KEGIATAN PPL DI SMA NEGERI 1 SANDEN

Oleh :

SAFIRA WULANINGRUM 13303244021

PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbunyi “Pendidikan dan Pengajaran”. Dengan adanya program ini mahasiswa dapat mengembangkan serta menerapkan ilmu yang telah didapatnya selama kuliah kepada para siswa di sekolah. Mahasiswa berperan sebagai guru yang sebenarnya di dalam kelas. Adapun kelas yang harus diajar adalah kelas X, XI dan XII. Mahasiswa berkoordinasi dengan penyelenggara PPL (LPPMP UNY) dan mendapat bimbingan serta pengarahan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan program PPL dengan baik. Selain itu, mahasiswa juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengurus administrasi serta mendapat guru pembimbing sesuai mata pelajaran yang akan diampu. Sebelum mengajar didalam kelas mahasiswa harus menyusun program pengajaran dan menyusun beberapa hal yang dibutuhkan untuk jalannya PPL.

Hal-hal yang perlu disusun tersebut meliputi; RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP ini sangat penting untuk kerapian dan ketertiban proses pembelajaran di kelas. Guru mengeksplor semua bahan pembelajaran dan merencanakan penyampaiannya dengan baik sehingga pembelajaran di kelas berjalan sesuai target yang akan dicapai. Materi Pembelajaran, hal ini juga sangat penting untuk dipersiapkan karena tanpa adanya materi pembelajan, RPP tidak memiliki konten. Media dan alat pembelajaran, keduanya sangat tergantung dengan kondisi kelas serta materi yang akan disampaikan. Walaupun materinya sama, disampaikan di kelas yang berbeda dengan atmosfer kelas yang berbeda pula, maka media dan alat pembelajarannya bisa menjadi berbeda.

Pada pelaksanaan PPL ini, masing-masing mahasiswa tidak hanya mengampu satu kelas, namun ada yang mengampu lebih dari dua kelas. Sedangkan penulis sendiri mengampu dua kelas yang meliputi kelas X MIA 1, X MIA 2. Di kelas X MIA 1 pada hari Kamis, di X MIA 2 pada hari Rabu. Selain itu, mahasiswa juga melaksanakan kegiatan-kegiatan di luar pebelajaran. Maka dari itu, pelaksanaan PPL ini menjadi lebih berguna dan lebih menguatkan potensi serta jiwa pendidik pada diri mahasiswa.