B. Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau faktor-faktor yang berperan sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009:38.
Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu motivasi belajar, fasilitas belajar dan prestasi belajar. Agar terhindar dari kesalahan dalam penafsiran dari masing-
masing variabel, maka berikut adalah penjelasan dari definisi operasional untuk setiap variabel:
1. Motivasi belajar Menurut Nana Syaodah Sukmadinata 2003:61, kekuatan yang menjadi
pendorong kegiatan individu desebut motivasi, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut
melakukan kegiatan unuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan kata belajar menurut Sugihartono 2007:74, belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penulis simpulkan motivasi belajar adalah suatu tindakan yang mempunyai daya penggerak sehingga dalam diri orang tersebut ada usaha dan ketekunan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi belajar dalam diri setiap siswa berbeda-beda, maka untuk mengetahui perbedaan itu, peneliti akan mengadakan
pengamatan kepada siswa saat mengikuti pelajaran praktek. Penelitian ini dapat mengetahui kecerdasan siswa di ranah afektif.
2. Fasilitas Belajar Fasilitas belajar mempunyai peranan yang besar dalam penyelenggaraan
pendiidkan di sekolah. Ibrahim Bafadal 2003:3 mengklasifikasikan prasarana pendidikan di sekolah menjadi dua macam: 1 prasarana pendidikan yang secara
langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan dan ruang laboratorium, 2 prasarana
sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar.
Peranan media sebagai fasilitas belajar dalam proses belajar mengajar ditetapkan oleh Gerlac dan Ely Jelarwin Daburtar, 2008 bahwa ada 3
keistimewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu: 1 Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu
objek atau kejadian; 2 Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan;
3 Media mempunyai kemampuan untuk menampilkan suatu objek atau kejadian yang mengandung makna. Ibrahim Jelarwin Daburtar, 2008 mengemukakan
fungsi atau peranan media sebagai fasilitas dalam proses belajar mengajar antara lain: 1 Dapat menghindari terjadinya verbalisme; 2 Membangkitkan minat dan
motivasi; 3 Menarik perhatian; 4 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran; 5 Mengkatifkan siswa dalam belajar dan; 6 Mengefektifkan pemberian
rangsangan untuk belajar. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa kegiatan belajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien bila dilengkapi dengan fasilitas, peralatan dan bahan
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Fasilitas belajar yang lengkap diharapkan agar siswa dapat belajar dengan baik dan lancar sehingga tercapai
kompetensi yang telah ditentukan. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar
di sekolah sehingga tercapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. 3. Prestasi belajar
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 4, dalam pengertian yang sempit prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar. Pengertian
yang lebih luas menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil kerja suatu mekanisme yang komplek yang terdiri dari input, output, transformasi dan
feedback. Penulis simpulkan prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki
siswa setelah mengikuti serangkaian proses belajar. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tes yang dilakukan peneliti. Hasil nilai tadi kemudian dirata-rata
sehingga mendapatkan nilai rata-rata kelas, kemudian dibandingkan antara SMK RSBI dengan SMK non-RSBI.
Berdasarkan kajian pustaka yang kemudian dituangkan dalam kerangka berpikir, maka dapat dibuat paradigma penelitian antara variabel X
1
, X
2
, X
3
sebagai berikut : Tabel 6. Paradigma Penelitian
SMK RSBI SMK Konvensionalreguler
X
R
X
N-R
Y
R
Y
N-R
Z
R
Z
N-R
Keterangan: X
R
: Motivasi belajar siswa SMK RSBI Y
R
: Fasilitas belajar siswa SMK RSBI Z
R
: Prestasi belajar siswa SMK RSBI X
N-R
: Motivasi belajar siswa SMK non-RSBI Y
N-R
: Fasilitas belajar siswa SMK non-RSBI Z
N-R
: Prestasi belajar siswa SMK non-RSBI
C. Populasi dan Sampel Penelitian