6 Gambar 2. Udang vaname
2. Penyebaran
Daerah penyebaran alami L.vaname ialah pantai Lautan Pasifik sebelah barat Mexiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan dimana suhu air laut sekitar 20
o
C sepanjang tahun. Sekarang L.vaname telah menyebar, karena diperkenalkan
diberbagai belahan dunia karena sifatnya yang relatif mudah dibudidayakan, termasuk di Indonesia.
3. Daur Hidup.
L.vaname adalah binatang catadroma , artinya ketika dewasa ia bertelur dilaut lepas berkadar garam tinggi, sedangkan ketika stadia larva ia migrasi ke
daerah estuaria berkadar garam rendah. Pada awalnya udang vaname ditemukan setelah matang kelamin akan melakukan perkawinan di laut dalam sekitar 70 m
diwilayah Pasifik lepas pantai depan Mexico dan Amerika tengah dan Selatan pada suhu air 26-28
o
C dan salinitas 35 ppt. Telurnya menyebar dalam air dan menetas menjadi nauplius diperairan laut lepas off shore bersifat zooplankton. Selanjutnya
dalam perjalanan migrasi kearah estuaria, larva L.vaname mengalami beberapa kali metamorfosa, seperti halnya pada udang P.monodon.
Diwilayah estuaria yang subur dengan pakan alaminya, larva udang-udang itu berkembang cepat sampai stadia juwana dimana telah terbentuk alat kelaminnya.
Tetapi, tidak dapat matang telur karena masih berada pada salinitas rendah. Sehingga ia bermigrasi kembali ketengah laut yang berkadar garam tinggi, tempat
udang itu menjadi dewasa, dapat matang kelamin dan kawin serta bertelur. Siklus hidup udang dapat dilihat pada gambar 3.
7 Gambar 3. Siklus hidup udang
4. Pakan dan kebiasaan makan
Semula udang Penaeid dikenal sebagai hewan bersifat omnivorous- scavenger artinya ia pemakan segala bahan makanan dan sekaligus juga pemakan
bangkai. Namun penelitian selanjutnya dengan cara memeriksa isi usus, mengindikasikan bahwa udang Penaeid bersifat karnivora yang memangsa berbagai
krustasea renik amphipoda, dan polychaeta cacing.
Oceanic Institute di Hawai membuktikan bahwa bacteria dan algae yang banyak tumbuh di badan kolom air kolam yang agak keruh, ternyata berperan
penting sebagai makanan udang, menyebabkan udang tumbuh lebih cepat 50 dibanding dengan udang L.vannamei yang dipelihara didalam kolambak yang berair
sangat bersih. Catatan ini membuktikan bahwa udang tumbuh optimum dikolam karena adanya komunitas microbial Wyban Sweeney,1991.
L.vannamei bersifat nocturnal. Sering ditemukan L.vannamei memendamkan diri dalam lumpurpasir dasar kolam bila siang hari, dan tidak mencari makanan.
Akan tetapi pada kolam budidaya jika siang hari diberi pakan maka udang vaname akan bergerak untuk mencarinya, ini berarti sifat nocturnal tidak mutlak
L.vannamei memerlukan pakan dengan kandungan protein 35 . Ini lebih rendah dibanding dengan kebutuhan untuk udang P.monodon, dan P.japonicus yang
kebutuhan protein pakannya mencapai 45 untuk tumbuh baik. Ini berarti dari segi pakan L.vannamei lebih ekonomis, sebab bahan pangan yang mengandung protein
banyak tentu lebih mahal. L.vannamei tumbuh cepat jika pakannya mengandung cumi-cumi. Cumi-cumi telah diketahui mengandung banyak lemak tak jenuh HUFA
antara lain Cholesterol yang diperlukan untuk pertumbuhan gonada udang, maupun untuk percepatan pertumbuhannya.
8
5. Pertumbuhan