Latar Belakang Deskripsi Singkat

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan budidaya udang di Indonesia sudah lama dilakukan oleh masyarakat pembudidaya pada periode 80-an, dari mulai penerapan teknologi yang sangat sederhana hingga penerapan teknologi intensif, berkembangnya penerapan teknologi ini karena permintaan jumlah konsumsi udang yang semakin meningkat dari tahun ke tahun baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, sehingga menuntut pula produktifitas udang semakin meningkat. Masyarakat pembudidaya udang telah mempunyai prinsip bahwa budidaya udang mampu menjanjikan hasil yang tinggi tetapi juga sebanding dengan biaya dan resiko yang tinggi pula, sehingga bermunculan perorangan maupun kelompok yang membuka lahan untuk melakukan budidaya udang serta tidak sedikit pula perusahaan yang telah lama bergerak dibidang budidaya udang mengalami gulung tikar. Timbul tenggelamnya para pembudidaya udang ini dikarenakan adanya berbagai masalah baru yang menjadi momok kegagalan budidaya, tetapi hal ini malah menjadi tantangan bagi para ilmuan baik dilingkup swasta maupun pemerintahan untuk terus melakukan penelitian agar masalah yang kian timbul mampu ditemukan solusi bagi masyarakat pembudidaya. Sehingga pada tanggal 14 Juli 2001 berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.41MEN2001 Indonesia melakukan introduksi udang Vannamei Litopenaeus vannamei yang berasal dari negeri Paman Sam Amerika, sebagai solusi adanya serangan WSSV White spots syndrome virus terhadap udang asli indonesia yaitu udang windu Penaeus monodon yang pada tahun 2000 terjadi gagal panen akibat serangan WSSV, menyebabkan kerugian negara berupa devisa diperkirakan mencapai 2,5 trilyun rupiah per tahun Ditjen Perikanan Budidaya, 2005.

B. Deskripsi Singkat

Penulisan materi penyuluhan ini adalah sebagai tambahan pengetahuan dan panduan bagi para pelaku utama dan atau pelaku usahapenyuluh perikanan kususnya udang vaname. Materi penyuluhan ini berjudul Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannameiyang di dalamnya meliputi biologi udang vaname, pemilihan lokasi budidaya, pemeliharan udang vaname, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, dan panen.

C. Tujuan Pembelajaran