Konsep Konsep Struktur Arsitektur Neo-Vernacular Karo Sebagai Representasi Budaya Lokal

35 dan Kantor tidak bisa dinikmati untuk umum, hanya saja akan dikenakan biaya, misalanya pengunjung yang bukan menginap di hotel ingin berenang. Fasilitas penting lainnya yang dibutuhkan pengunjung adalah tempat parkir, maka akses untuk pengunjung hotel dan kantor diarahkan langsung pada basement. Terdapat 2 lantai basment untuk mengakomodir kebutuhan tempat parkir. Untuk masing-masing pengunjung baik itu pengunjung hotel ataupun kantor dapat langsung masuk ke masing-masing lobby melalui lift yang terdapat di basement 1 atau 2. Lain hanya dengan parkir pengunjung yang tidak menginap, mereka lebih dianjurkan parkir di area outdoor guna memudahkan mereka untuk mencapai entrance keluar masuk.

5.4 Konsep

Rancangan Berkaitan Dengan Faktor Keamanan, Keselamatan dan Privasi. Drop Off kendaraan dibedakan antara pengunjung kantor dan hotel sehingga privasi dari fungsi masing-masing bangunan tetap terjaga begitu juga dengan area parkir pada saat di basement, jalur area parkir pada basement dibagi antara parkir hotel dengan kantor sehingga tidak terjadi percampuran. Sirkulasi pejalan kaki dipisahkan dengan sirkulasi kendaraan agar pejalan kaki tetap merasa nyaman dan dapat menikmati suasana sekitar. Privasi pada area podium dibedakan menjadi 3 bagian, area Lobby Hotel, Kantor dan Service. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36

5.5 Konsep Ruang Terbuka Serta Manifestasi Sosial.

Ruang terbuka seperti Plaza akan di tempatkan dekat dengan jalan guna memperlihatkan ke publik interaksikeadaan yang terjadi di dalam site serta memudahkan akses pencapaiannya. Fungsi ruang terbuka hijau tepi sungai antara lain: area duduk, tunggu, joging, area yang memberikan manifestasi akan adanya kemungkinan terjadinya hubungan sosial. Selanjutnya area esplanade memberikan manifestasi kemanusiaan terhadap penyandang cacat dan orang tua dengan memberikan ramp pada area tertentu, juga menyediakan kursi istirahat bagi pengunjung yang kelelahan ataupun sedang menunggu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 37

BAB VI Pengembangan Desain

6.1 Konsep-konsep

Konsep rancangan tapak yang memperlihatkan penggunaan lahan secara fisik dan fungsional dan menciptakan sebuah ruang terbuka hijau yang baru bagi kota Medan. Dapat dilihat pada gambar dibawah bahwa elemen lansekap pada proyek ini dirancang sedemikian rupa sehingga tanggap dan menyatu terhadap sungai. Elemen lansekap dominan dirancang dengan bentukan lengkung, dimana elemen lengkung diterapkan karena mencerminkan aliran sungai flow selain itu elemen lengkup memberikan kesan rilex dan tidak kaku. Pada perancangan tapak tepian sungai yang berbatasan langsung dengan site disediakan fasilitas public, diantaranya: Riverwalk, Sitting Area, Amphitheater dan disediakan generator aktivitas berupa pujaseracafé ditepi sungai dan disediakan juga fasilitas pelengkap berupa dermaga yang bersifat komersil dimana kapal boat nantinya dapat digunakan menjadi alat transportasirekreasi untuk berwisata ke pertemuan sungai babura dan sungai deli agar menarik para wisatawanpengunjung untuk mengetahui sekilas sejarah Kota Medan yang berawal dari pertemuan dua sungai. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 6.1 Konsep Rancangan Tapak Konsep bentuk bangunan yang memanjang menunjukan bahwa bangunan tanggap terhadap site serta hubungan konsteks lingkungan. Kemudian bangunan ini dibagi menjadi 2 tower yang berbentuk persegi empat dan merotasinya 45 derajat agar memaksimalkan view ke segala arah dengan mempertimbangkan matahari. Dalam perancangan Hotel-Kantor ini bangunan juga dirancang tanggap terhadap sungai, dimana sungai menjadi view utama dan sungai menjadi arah utama bangunan sehingga dapat dikatakan muka bangunan menghadap sungai tanggap terhadap tema Riverfront. Konsep bangunan yang memanjang sesuai arah aliran sungai menjadikan sungai sebagai pertimbangan utama desain. Gambar 6.2 Konsep bentukan massa Jumlah lantai podium yakni 3 lantai dengan luas masing-masing lantai sebagai berikut: luas lantai 1= 5826 m², luas lantai 2= 5826 m², luas lantai 3= 6174 m². Luas tower kantor yakni 40x40m perlantainya dengan jumlah lantai tipikal 17 lantai tidak dihitung lantai podium. Kemudian luas tower hotel yakni 40x40m perlantainya dengan jumlah lantai tipikal 17 lantai tidak dihitung lantai podium. Konsep denah lantai bangunan di desain dengan mempertimbangkan privasi berdasarkan fungsi dari masing-masing tower, salah satunya dengan cara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 membedakan jalur sirkulasi dan memberikan ruang bersama pada podium lantai 1 berupa restoran bagi pengunjung hotel maupun kantor dapat dilihat pada gambar dibawah. Pada denah podium lantai 1 terdapat ruang bersama berupa restoran, selain sebagai ruang bersama restoran ini juga memiliki fungsi sebagai pembatas sirkulasi antara hotel dan kantor. Kemudian pada area outdoornya sebelah barat terdapat coffee shop yang dapat dinikmati untuk umum sambil bersantai menikmati suasana taman di pinggiran sungai. Pada lantai 1 ini terdapat 3 lobby antara lain: lobby kantor, lobby hotel dan lobby ballroom. Pada area lobby ballroom terdapat dua buah lift khusus diluar core untuk menuju ballroom di lantai 3. Pada lantai 1 bagian Kantor kiri terdapat resepsionis, ruang pengelola, staf manager, kemudian disediakan juga tangga sirkulasi untuk akses menuju ke lantai 2 dan 3. Selanjutnya terdapat fasilitas seperti gift shop, drug store, bakery shop travel agency, money changer, Bank dan atm center. Pada lantai 1 bagian Hotel kanan juga terdapat tangga sirkulasi, resepsionis, ruang pengelola, staf, manager dan fasilitas seperti lounge, spa, sauna dan fitness center. Gambar 6.3 Denah Podium Lantai 1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 Beranjak ke denah podium lantai 2, pada lantai 2 bagian Kantor terdapat swalayan, kantin, coffee shop dan mushalla yang dapat di akses bagi pengunjungpenghuni hotel, dapat dikatakan mushalla ini berfungsi sebagai ruang bersama kedua setelah restoran yang berada dilantai 1. Pada lantai 2 bagian Hotel terdapat executive office, food and baverage department, accounting department, security department, uniform service, engineering maintence department, gudang loading dock alat bahan, laundry dan houskeeping. Gambar 6.4 Denah podium lantai 2 Kemudian beranjak ke denah podium lantai 3, pada lantai 3 bagian Kantor sudah mulai di letakkan area kantor sewa. Pada bagian Hotel terdapat area Ballroom dengan luas 3.300 m² meliputi ruang-ruang sebagai berikut; VIP room, prefunction area, waiting room, preparation room serta ruang service seperti gudang dan dapur. Pada lantai 3 bagian Hotel ini juga terdapat Pub bistro club housediscotic yang dapat diakses pengunjung kantor dari lantai 1 dan 2. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 6.5 Denah podium lantai 3 Dari penjelasan diatas pada bagian Podium denah lantai 1-3 perancang ingin menciptakan sirkulasi yang teratur didalam bangunan Hotel-Kantor ini dengan membuat fasilitas-fasilitas tersendiri bagi hotel maupun kantor agar tidak menimbulkan kesan semerawut atau berdesakan pada saat beraktivitas, akan tetapi fasilitas-fasilitas tersebut tetap dapat dinikmati oleh pengunjung manapun melalui jalur sirkulasi yang sudah diatur. Fasilitas lain seperti fitness center dapat dinikmati oleh semua pengunjung akan tetapi bagi penghuni hotel akan disediakan loker tersendiri dan lebih di prioritaskan pada penghuni hotel karena area fitness center sendiri berada pada bagian zona hotel. Selanjutnya beranjak ke denah lantai tower hotel, berikut penjelasannya:  Tower lantai 4 = Meeting area  Tower lantai 5 = Restoran  Tower lantai 6-12 = Deluxe Room  Tower lantai 13-16 = Grand Deluxe Room  Tower lantai 17-18 = Royal Suite Room  Tower lantai 19-20 = President Suite Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42 Pada denah Tower Hotel terdapat 4 tipe kamar yaitu: Deluxe room tipe 1 kamar, Grand Deluxe room tipe 2 kamar dan 2 tempat tidur, Royal Suite tipe 2 kamar dan 4 tempat tidur, President suite 3 kamardilengkapi dengan ruang tamu, ruang makan, dapur dan ruang rapat. Kemudian beranjak ke denah lantai tower kantor, berikut penjelasannya:  Tower lantai 4-20 = kantor sewa Pada denah Tower Kantor hanya disediakan berupa lantai kosong dan dapat di beri sekat tergantung penyewa kantor dikemudian hari. Pada tampak bangunan disesuaikan dengan penerapan-penerapan tema seperti yang telah dijelaskan pada draft sebelumnya. Kemudian tower hotel diletakkan di belakang tower kantor guna menjaga privasi hotel. Dapat dilihat ketinggan lantai Kantor dengan Hotel dimana Tower hotel sama tinggi dengan tower kantor. Menurut perancang kantor sewa ini fungsinya untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis bagi pengunjung hotel dan perusahaan yang membutuhkan ruang kantor yang baru dengan posisi yang berada di pusat bisnis. Adanya perkantoran-perkantoran komersil dan hotel-hotel disekitar kawasan site Jl. Guru Patimpus ditambah lagi dengan hadirnya Podomoro City - Deli Medan, ini merupakan indikator real bahwa site sangat potensial untuk dibangun Hotel- Kantor. Mengingat pada peristiwa priview 1 silam cukup banyak saran-saran dan masukan yang perancang dapatkan dari para dosen penguji mengenai tampak bangunna Hotel-Kantor ini, oleh karena itu tampak dari bangunan Hotel-Kantor ini banyak mengalami perubahan terutama pada bagian atapnya. Dari hasil Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 pertimbangan maka tampak lebih disesuaikan lagi dengan tema Neo-vernacular yakni menrapkan unsur-unsur dari adat dan budaya Karo sehingga menjadikan unsur tersebut menjadi bagian dari seni arsitektur dari bangunan Hotel-Kantor ini. Gambar 6.6 Konsep Desain Fasad Bangunan Inspirasi pada bentuk podium mengadopsi bentukan mesin pembuat Ulos. Mesin Ulos ini menguatkan konsep Ulos pada bagian fasad sehingga menyatukan desain podium sampai ke desain tower. Ulos sendiri adalah salah satu kain kebanggan Indonesia yang berasal dari Medan dengan beragam jenis. Biasanya digunakan untuk acara pernikahan dan upacara adat lainnya. Dalam adat Karo ulos m empunyai makna “kasih sayang”. Kain ulos tak lepas dari makna religi dan kebudayaan yang harus dilestarikan. Gambar 6.7 Konsep Desain podium Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44

BAB VII Struktur Sebagai Benteng Pertahanan

7.1 Konsep Struktur

Rancangan struktur pada bangunan Hotel-Kantor ini menggunakan grid yang berbentuk persegi dengan ukuran bentang 8 m x 8 m dengan ukuran kolom 80 cm x 80 cm pada bagian tower dan kolom dilatasi yang ada pada bagian tangah podium hingga bagian tengah basement. Pada bagian basement hingga podium yang menopang tower menggunakan kolom berukuran lebih besar yang berukuran 1 m x 1 m karena harus menopang lantai diatasnya. Ukuran balok induk yang digunakan adalah 60 cm x 40 cm dan ukuran balok anak 30 m x 50 m, dengan material beton bertulang. Perhitungan didapat dari proses sebagai berikut: Untuk bentangan 8 m perhitungan tinggi balok sebagai berikut: Untuk bentangan 8 m perhitungan lebar balok sebagai berikut: Untik bentangan 8 m perhitungan lebar kolom sebagai berikut: Bangunan yang akan dirancang akan tahan terhadap beban mati seperti berat kolom, balok, lantai, atap, dinding dan lain sebagainya. Sesuai dengan Tinggi balok = Bentangan balok x 110~112 = 8 m x 110~112 = 8 m x 112 = 0.6 m = 60 cm Lebar balok = Tinggi balok x 12~34 = 60 cm x 12~34 = 60 cm x 46 = 40 cm Lebar kolom = lebar balok + 10~20 cm disetiap sisinya = 40 + 20 + 20 = 80 cm Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 fungsi utama dari sistem struktur yakni untuk memikul beban vertical, horizontal, getaran dan sebagainya secara aman dan efektif beban-beban yang bekerja pada bangunan dan menyalurkannya ke tanah melalui pondasi. Untuk pondasi bangunan akan menggunakan pondasi tiang pancang. Pondasi yang memang umumnya digunakan pada bangunan high-rise. Bangunan ini menggunakan sistem dilatasi atau pemisahan struktur untuk mencegah kerusakan bangunan secara keseluruhan. Kemudian material pada dinding akan menggunakan beton pre-cast precetak untuk menghemat waktu pemasangan dan material ini lebih ringan. Proses pemasangan beton pracetak pre-cast dan hasil akhirnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 7.1 Proses pemasangan Pre-Cast Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46 Berikutnya pada bagian kulit bangunan akan menggunakan material Alumunium Composit Panel yang dibentuk melengkung pada bagian podium sesuai dengan konsep desain bangunan Neo-vernacular. Bangunan ini banyak menggunakan kaca pada fasadnya terutama pada bagian hunian. Kaca yang digunakan adalah jenis kaca yang mampu menyerap panas matahari, sehingga akan mengurangi beban pendingin ruangan dan memberikan rasa nyaman pada penghuni bangunan ini dan tetap dapat menikmati view keluar karena kaca ini tidak tembus pandang dari luar dan tembus pandang dari dalam bangunan, sama sekali tidak mengganggu view keluar bangunan. Jenis kaca yang cocok untuk bangunan ini adalah kaca panasap atau tinted glass yang di grapir berupa motif karo. Kaca panasap tinted glass ini mampu menyerap 55 panas matahari. Dalam penerapannya kaca jenis ini biasanya banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu dan jendela biasanya tebalnya 6 mm tergantung bentang kaca dan hasil pertimbangan beban angin. Gambar 7.2 Kaca panasap tinted glass yang di grapir Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 47 Selanjutnya atap dari kedua tower bangunan Hotel-Kantor ini menggunakan material atap cor beton yang dibalut dengan Alumunium Composit Panel yang mengikuti bentuk desain bangunan ini sendiri karena menurut perancang desain tampak bangunan ini menyatu hingga atap seolah-olah mengelilingi tower. Lalu pada bagian atap ballroom menggunakan truss frame dan sebagai penutup atapnya digunakan material zincalum. Kemudian plafond yang digunakan pada bangunan ini sluruhnya adalah plafond gypsum. Dari yang sudah dibahas pada bab sebelumnya bangunan Vernacular sendiri adalah bangunan yang menggunakan bahan material sederhana seperti kayu, batu bata dan atap ijuk. Dan disini perancang mencoba merancang suatu bangunan Vernacular yang modern Neo-Vernacular atau transformasi bentuk baru dari adat, tradisi, kosmologi atau filosofi budaya Karo. Dapat di katakan bahwa bangunan ini telah menggunakan bahan –bahan modern mulai dari material kulit bangunan hingga struktur bangunan akan tetapi bangunan ini tetap mencerminkan nilai budaya dan tradisi setempat, sesuai dengan tema Neo- Vernacular. Mengingat struktur yang digunakan pada bangunan Hotel-Kantor ini adalah rigid frame dengan material beton bertulang. Struktur rigid frame atau yang biasa disebut rangka kaku adalah struktur yang terdiri atas elemen – elemen linier, balok dan kolom yang dihubungkan ujung – ujungnya oleh joint. Menurut perancang sistem struktur rigid frame atau rangka kaku ini tentunya mempertimbangkan faktor ekonomi karena penggunaannya dinilai lumayan murah dan proses pengerjaannya cukup efisien terutama di Kota Medan, pabricationnya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 48 mudah didapat, cocok untuk tema Neo-vernacular yang diangkat perancang sebagai tema individualnya ini dikarenakan sesuai dengan penjelasan tentang material Arsitektur Neo-vernakular yang sangat sederhana serta lebih efisien dalam proses pngerjaannya sesuai dengan pernyataan yang sebelumnya diatas. Selain itu faktor kondisi tanah juga dipertimbangkan dan juga dapat mempermudah proses mekalinal elektrikal pada bangunan Hotel-Kantor ini. Berikut spesifikasi material beton bertulang tersebut; Bahan yang digunakan untuk adukan beton antara lain: Bekisting yaitu alat cetakan sementara gunanya untuk membentuk menahan beton sesuai dengan bentuk yang diinginkan, ada banyak jenis bekisting diantaranya; Bekisting Konvensional sistem bongkar pasang yang terbuat dari kayu, Bekisting knock down bekisting yang tahan lama dan dapat digunakan hingga pekerjaan selesai, terbuat dari plat baja dan besi hollow, Bekisting Fiberglass mempunyai banyak keunggulan dari pada bekisting kayu dan baja, beberapa keunggulannya diantaranya adalah; tahan lembab serta tidak mngalami perubahan dimensi, tahan panas dan tidak berkarat, lebih efisien secara biaya dan penggunaannya, ringan tetapi kuat dan kaku, mudah di pasang dan di lepas dan dapat digunakan hingga 40-70 kali . Bahan berikutnya adalah besi beton, Semen, agregat beton pasir, kerikil, batu koral dan Air yang bebas dari asam, garam, bahan alkali dan sebagainya yang dapat mengurangi mutu beton itu sendiri. Perbandingan campuran adukan beton 1 pc : 3 ps : 5 kr digunakan untuk beton yang tidak bertulang seperti rabat beton perkerasan jalan setapak dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 49 lantai kerja sedangkan perbandingan adukan beton dengan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipakai untuk kolom, balok lantai, balok induk, balok anak atau beton yang bukan struktur. Banyaknya kegagalan konstruksi bangunan di Indonesia akibat kualitas pekerjaan yang tidak memperhatikan aspek gempa membuat gedung tersebut rentan terhadap kegagalan akibat datangnya gempa. Misalnya sebagai contoh seperti yang kita ketahui kejadian gempa di Jogja dan di Padang Sumatera Barat yang lumayan banyak meruntuhkan bangunan – bangunan bertingkat dengan kualitas pekerjaan struktur konstruksi beton bertulang yang cenderung rendah kualitasnya, akibatnya dari kejadian itu telah memakan korban yang tidak sedikit. Keberadaan Indonesia di daerah gempa ini menuntut para kontraktor proyek konstruksi haruslah jeli dan memberikan perhatian yang lebih pada aspek kualitas pekerjaan struktur dan konstruksi. Gambar 7.3 Reruntuhan bangunan akibat gempa Kejadian seperti yang terlihat pada gambar diatas mungkin saja menunjukkan adanya kesalahan desain ataupun pelaksanaan pada struktur beton bertulang yang menyalahi konsep pekerjaan struktur pada saat terjadi gempa, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 50 seharusnya struktur beton harus mampu menyerap energi pada sendi plastis yang berada pada balok dekat dengan joint. Pekerjaan struktur Rigid Frame dengan material beton bertulang ini dikatakan berkualitas baik apabila hasil pekerjaan tersebut dapat memberikan perilaku struktur yang sesuai dengan perencanaan gambar dan desain struktur. Maksud perancang adalah hasil pekerjaan harus sesuai SNI dengan persyaratan dan peraturan yang ada dalam spesifikasi teknis begitu juga material dan pelaksanaannya harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ada. Secara sederhananya pekerjaan struktur harus sesuai gambar dalam hal dimensi beton maupun pemasangan besi tulangannya. Penilaian pekerjaan struktur beton bertulang haruslah dimulai dari material yang digunakan selanjutnya cara pelaksanaan dan hasil akhir pekerjaan. Material paling utama yang harus kita perhatikan adalah beton dan besi tulangannya. Sedangkan, cetakan bekisting akan berperan dalam proses pekerjaannya. Bekisting yang baik tentunya akan membuat beton itu tidak keropos sehingga dimensi beton tetap terjaga. Hotel dan Kantor ini nantinya direncanakan dan dibangun dengan struktur, komponen, dan penggunaan bahan bangunan yang memenuhi persyaratan konstruksi sesuai dengan standar yang berlaku dan memperttimbangkan kekuatan dan ketahanan terhadap beban mati, beban yang tidak bergerak, beban dinamik gempa dan angin, hujan, kondisi tanah serta gangguan lainnya. Pembangunan Hotel dan kantor ini tentunya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Bab III Paragraf 2 Pasal 17 ayat 2 mengenai Persyaratan Keselamatan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 51 Pembangunan Kantor dan Hotel, kemudian Pasal 18 ayat 1 sampai 3 mengenai kemampuan struktur gedung yang stabil dan kokoh serta mengenai pembebanan, ketahanan terhadap gempa atau angin. Selanjutnya beranjak pada pembahasan inti bangunan core Hotel-Kantor ini dimana bangunan ini memiliki 2 inti bangunan core yang berbentuk persegi. Masing-masing tower yaitu Tower Hotel dan Tower Kantor memiliki inti bangunan core dengan ukuran 15,5 meter x 16,5 meter dengan ketebalan core 60 cm. Jumlah keseluruhan luas inti bangunan kurang lebih hanya 20 dari luas tipikal tower yang ada. Adapun isi pada core tersebut sebagai berikut: Core pada Tower Kantor : Mulai dari basement 1 dan 2 hingga pada lantai 20 terdapat 4 buah lift penumpang, 1 lift barangloading dock, 2 buah tangga darurat, toilet, shaft sampah, shaft plumbing, ruang janitor, ruang panel listrik, ruang panel telfon dan ruang AHU. Gambar 7.4 Core pada Basement 2 Bagian Tower kantor Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 52 Core pada Tower Hotel : Mulai dari basement 1 dan 2 terdapat 4 buah lift penumpang, 1 lift barangloading dock, 2 buah tangga darurat, toilet, shaft sampah, shaft plumbing, ruang janitor, ruang panel listrik, ruang panel telfon, ruang AHU dan Shaft plumbingpemipaan dan sampah. Kemudian pada lantai podium 1 hingga tower lantai 20 ruang toilet diganti dengan ruang linen. Gambar 7.5 Core pada Basement 2 dan podium lantai 1 Tower Hotel Core pada Tower kantor berbeda isinya dengan core pada Tower hotel ini dikarenakan kantor ini merupakan lantai kosong tanpa dinding ataupun sekat yang nantinya akan disewakan per meternya tergantung permintaan pihak penyewa maka dari itu toilet pada kantor sewa ini diletakkan pada bagian core disetiap lantai. Kemudian core pada tower Hotel, toilet tidak diletakkan pada core hal ini dikarenakan Hotel sendiri sudah memiliki toilet pada tiap kamar maka ruang toilet digantikan dengan ruang linen disetiap lantai. Ruang linen berfungsi sebagai ruang service seperti house kepping dan laundry washer. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 53 Bab VIII Benteng Pertahanan Kedua Dalam pembangunan Hotel dan Kantor berlantai 20 ini tentunya membutuhkan teknologi untuk mendukung sistem utilitas bangunan. Sebelum membahas lebih jauh tentang utilitas bangunan perlu diketahui pengertian dari utilitas itu sendiri. Yang dimaksud dengan sistem utilitas bangunan ialah kelengkapan dari fasilitas suatu bangunan yang digunakan agar menunjang tercapainya unsur-unsur yang terdiri dari unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam pembangunan bangunan tersebut. Dalam perancangan bangunan kita perlu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas diantaranya adalah :

8.1 Perencanaan Sistem PlumbingSanitasi.