11 Pelat elektroda Al mempunyai harga yang lebih mahal daripada Fe sehingga
berpengaruh terhadap efisiensi biaya jika diterapkan pada pengelolaan limbah
secara elektrokoagulasi. b.
Waktu elektrokoagulasi
Menurut hukum Faraday, waktu elektrodeposisi akan mempengaruhi jumlah deposit yang dihasilkan. Menurut Prayitno dan Endro Kismolo 2012,
semakin lama waktu proses elektrokoagulasi akan dihasilkan penurunan kadar padatan terlarut yang semakin besar. Waktu elektrokoagulasi ini juga saling
berpengaruh terhadap rapat arus yang digunakan. Semakin besar rapat arus yang digunakan maka waktu kontaknya semakin singkat. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan rapat arusakan terjadi medan magnet di sekitar elektroda. Dengan adanya medan magnet ini di sekitar elektroda maka ion-ion logam akan bergerak
mengitari pelat elektroda sehingga pada saat itu ada kecenderungan ion-ion logam akan menempel pada seluruh permukaan elektroda.
c. pH
pH dapat mempengaruhi besarnya efisiensi elektrokoagulasi. Menurut penelitian Dermentzis et al 2010 menunjukkan bahwa elektrokoagulasi untuk
menghilangkan nikel, tembaga, seng dan kromium efektif pada pH 4-8. pH mempengaruhi jumlah OH
-
di katoda. OH
-
pada katoda diperlukan oleh Al
3+
pada anoda untuk membentuk AlOH
3
. Sebagian ion OH
-
dapat bergabung dengan ion Ni
2+
, Cu
2+
, Zn
2+
, dan Cr
3+
membentuk endapan hidroksida NiOH
2
, CuOH
2
dan CrOH
3
. Jika pH awal adalah pH asam maka selama proses reaksi akan mudah
terjadi kenaikan pH sehingga mudah terjadi difusi ion hidrogen pada katoda.
12
d. Rapat Arus
Rapat arus menentukan kecepatan proses koagulasi, kecepatan dihasilkannya gelembung-gelembung gas, dan mempengaruhi ukuran flok yang
terbentuk. Menurut penelitian Adhoum, et al 2004 bila rapat arus yang semakin besar maka efisiensi pengurangan logam-logam dalam limbah cair semakin besar.
Menurut Prayitno dan Endro Kismolo 2012, semakin besar nilai rapat arus yang diberikan akan terjadi peningkatan efisiensi penurunan logam-logam yang
terkandung dalam limbah cair. Rapat arus dapat mempengaruhi jumlah spesies kimia yang tereduksi pada katoda.
5. Spektrofotometri Serapan Atom SSA
SSA adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar ground
state. Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan
kembali ke tingkat energi dasar dengan mengeluarkan energi yang berbentuk
radiasi.Dalam SSA, atom bebasberinteraksidengan berbagai bentuk energi seperti
energi panas, energielektromagnetik, energi kimia dan energi listrik. Interaksi ini menimbulkan proses-proses dalam atom bebas yang menghasilkan absorpsi dan
emisi pancaran radiasi dan panas. Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang karakteristik untuk setiap atom bebas
Basset J, 1994. Kondisi analisis menggunakanSSA pada logam Cr adalah panjang gelombang 357,9 nm, pada tipe nyala udara-asetilen, sensitivitas 0,055
µgmL, range kerja 2-8 µgmL, dan batas deteksi 0,005 µgmL.