10 dari ion logam Cr
6+
akan bersifat asam. Senyawa kromium III tidak larut dalam air dan biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan tetapi kromium VI memiliki
toksisitas dan bersifat karsinogenik bagi manusia Barceloux, 1999.
3. Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi merupakan gabungan proses elektrokimia dan proses flokulasi-koagulasi. Teknologi ini dikembangkan di Amerika Selatan dan Eropa
untuk menghilangkan kandungan logam dalam limbah cair. Teknologi ini biasanya diterapkan pada pengolahan limbah industri makanan, minyak dan
limbah pewarna. Elektrokoagulasi juga digunakan untuk menghilangkan limbah- limbah organik yang terdapat pada limbah cair seperti sabun dan limbah dari
industri kertas Kashefi, et al, 2014. Teknologi elektrokoagulasi merupakan teknologi yang cepat dan efektif
untuk menghilangkan zat-zat mineral terlarut dalam air. Teknologi ini dapat dikatakan sebagai teknologi yang ramah lingkungan karena penggunaan bahan
kimia yang digunakannya minimum. Proses elektrokoagulasi tersusun atas proses equalisasi, elektrokimia, flokulasi-koagulasi, dan filtrasi.
4. Parameter Operasional pada Proses Elektrokoagulasi
a. Kombinasi pelat elektroda
Pelat elektroda yang digunakan pada elektrokoagulasi adalah pelat elektroda Al dan Fe. Kombinas katoda dan anoda yang digunakan Al-Al, Fe-Fe,
Al-Fe, Fe-Al. Bahan pelat mempengaruhi proses elektrokoagulasi. Menurut Rajemahadik, et al, 2013 pelat elektroda Fe mempunyai afinitas elektron lebih
besar daripada Al. Perbedaan afinitas ini mempengaruhi proses elektrokoagulasi.
11 Pelat elektroda Al mempunyai harga yang lebih mahal daripada Fe sehingga
berpengaruh terhadap efisiensi biaya jika diterapkan pada pengelolaan limbah
secara elektrokoagulasi. b.
Waktu elektrokoagulasi
Menurut hukum Faraday, waktu elektrodeposisi akan mempengaruhi jumlah deposit yang dihasilkan. Menurut Prayitno dan Endro Kismolo 2012,
semakin lama waktu proses elektrokoagulasi akan dihasilkan penurunan kadar padatan terlarut yang semakin besar. Waktu elektrokoagulasi ini juga saling
berpengaruh terhadap rapat arus yang digunakan. Semakin besar rapat arus yang digunakan maka waktu kontaknya semakin singkat. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan rapat arusakan terjadi medan magnet di sekitar elektroda. Dengan adanya medan magnet ini di sekitar elektroda maka ion-ion logam akan bergerak
mengitari pelat elektroda sehingga pada saat itu ada kecenderungan ion-ion logam akan menempel pada seluruh permukaan elektroda.
c. pH
pH dapat mempengaruhi besarnya efisiensi elektrokoagulasi. Menurut penelitian Dermentzis et al 2010 menunjukkan bahwa elektrokoagulasi untuk
menghilangkan nikel, tembaga, seng dan kromium efektif pada pH 4-8. pH mempengaruhi jumlah OH
-
di katoda. OH
-
pada katoda diperlukan oleh Al
3+
pada anoda untuk membentuk AlOH
3
. Sebagian ion OH
-
dapat bergabung dengan ion Ni
2+
, Cu
2+
, Zn
2+
, dan Cr
3+
membentuk endapan hidroksida NiOH
2
, CuOH
2
dan CrOH
3
. Jika pH awal adalah pH asam maka selama proses reaksi akan mudah
terjadi kenaikan pH sehingga mudah terjadi difusi ion hidrogen pada katoda.