Harga ekivalen dari bentuk T ke П

Teknik Listrik Elektronika Industri 53

2.2. Geseran Fase

Apabila sebuah jangkar terdapat dua buah kumparan dengan sudut antar kedua kumparan dinyatakan dengan , dimana jangkar tersebut berputar dalam medan magnit, maka pada kedua kumparan akan menimbulkan ggl yang berbentuk sinusoida sinus. Seperti gambar berikut. Gambar 18. Pergeseran fase Ggl pada kumparan 1 disebut e 1 dan ggl yang ada dalam kumparan 2 disebut e 2 . e 1 dan e 2 mempunyai frekuensi yang sama karena dalam satu jangkar. Pada posisi kumparan berada di garis netral, e 1 = 0, tetapi untuk e 2 harganya tidak sama dengan nol. Pada kedudukan e 1 mencapai harga maksimum, e 2 belum mencapai harga maksimum, sehingga dapat ditulis : e 1 dan e 2 tidak sefasa, atau e 1 dan e 2 terdapat geseran fasa, atau e 1 dan e 2 terdapat selisih fasa Dengan arah putaran tertentu e 2 akan mencapai harga tertinggi maks dan mencapai harga nol, begitu pula e 1 , hanya saja e 2 mencapai harga tersebut setelah e 1 . Maka dapat dikatakan bahwa : e 2 mengikuti e 1 , atau e 1 mendahului e 2 , seperti gambar 19. Gambar 19 Perbedaan geseran fasa sebesar   2 1 1 2 Teknik Listrik Elektronika Industri 54 Untuk menentukan geseran fasa adalah dengan menggunakan trigonometri, seperti : e 1 = E maks sin t dan e 2 = E maks sin t –  Karena e 1 dan e 2 terdapat dalam satu jangkar dengan kecepatan yang sama dan mempunyai frekuensi yang sama pula.

2.3. Harga Efektif

Dalam arus bolak-balik nilai arus selalu berubah-ubah, jika arus mempunyai amplitudo sebesar 6 ampere, maka arus bolak-balik selama satu periode mempunyai dua putaran nilai tersebut. Misal 2 buah tahanan yang sama masing-masing sebesar 10 . Pada tahan yang satu mengalir arus searah sebesar 10 A selama 5 detik, sedangkan satunya lagi dialiri arus bolak-balik sebesar 10 A. Panas yang ditimbulkan oleh arus searah = 0,24 I 2 . R. t kal = 0,24 x 100 x 10 x 5 = 1200 kalori. Arus bolak-balik pada saat yang sama melalui tahanan yang sama besar akan menimbulkan panas yang lebih sedikit, karena arus tersebut lebih kecil pada waktu 5 detik. Arus searah memberikan hasil yang sama dengan arus bolak-balik, oleh karena itu arus searah dinamakan dengan harga efektif dari arus bolak-balik dan dinyatakan dengan simbul “I ef ”. Hubungan antara I ef dengan I maks dapat dijelaskan secara ilmu pasti, seperti dirumuskan : I ef = 0,707 I maks Begitu pula untuk tegangan : V ef = 0,707 V maks Nilai-nilai penunjukkan dari voltmeter atau ampermeter yang dipakai dalam pengukuran selalu menunjukkan harga efektif. Contoh Sebuah alat listrik dengan hambatan 40  dipasang pada tegangan 220 volt. Hitunglah harga efektif dan harga maksimum dari tegangan dan arus ? Jawab : Dari soal diketahui bahwa harga tegangan terukur = tegangan efektif V ef = 220volt V maks = 174 , 311 707 , 220 707 ,   ef V volt Teknik Listrik Elektronika Industri 55 Sedangkan arusnya dapat dihitung dengan hukum Ohm berikut : ampere R V I ef ef 5 , 5 40 220    dan ampere I I ef maks 8 , 7 707 ,  

2.4. Harga Rata-rata

Harga rata-rata arus dan tegangan bolak-balik dapat diperoleh dengan mengambil arus listrik setengah gelombang 0 sampai  dengan derajat 0 sampai 180 . Pada gambar 19 terlihat garis yang ditarik satu periode melukiskan arus bolak-balik, sedangkan yang terputus-putus ialah arus searah. Gambar 20. Harga rata-rata arus bolak-balik f – g adalah harga rata-rata arus bolak-balik dengan amplitudo f – b. Harga rata-rata ini adalah 0,637 dari harga maksimum arus bolak-balik, sehingga untuk arus dan tegangan dapat dirumuskan : I rt = 0,637 I maks dan V rt = 0,637 V maks Contoh Dari contoh 6.1 hitunglah harga rata-rata dari tegangan dan arus ? Jawab : V rt = 0,637 V maks = 0,637 x 311,174 = 198,219 volt I rt = 0,637 I maks = 0,637 x 7,8 = 4,969 ampere

2.5. Faktor Bentuk dan Faktor Puncak

Faktor bentuk sering disingkat dengan “f b ” adalah perbandingan antara harga efektif dengan harga rata-rata arus bolak-balik. d a b g f c e waktu Teknik Listrik Elektronika Industri 56 Dirumuskan : 11 , 1 637 , 707 ,    rt ef b I I f Faktor bentuk ini sangat berguna untuk pembangkitan tegangan listrik arus bolak-balik, karena perubahan yang dihasilkan harus diartikan rata-rata. Sehingga tegangan efektif yang dibangkitkan oleh suatu generator sama dengan ggl generator dikalikan dengan faktor bentuk, dirumuskan : V ef = f b x ggl Faktor puncak sering disingkat dengan “f p ” adalah perbandingan antara harga maksimum dengan harga efektif, dirumuskan : ef m aks p I I f  atau ef maks p V V f 

2.6. Rangkaian Seri Dan Paralel, Dasar Rangkaian Arus Bolak- Balik 1 Fase

a. Impedansi

Impedansi merupakan suatu hambatan, hampir mirip dengan resistansi. Impedansi berkisar pada arus bolak- balik AC, sedangkan resistansi berkisar pada arus searah DC. Impedansi biasa dilambangkan dengan huruf “Z” dan memiliki satuan layaknya resistansi yaitu ohm. Semakin besar hambatan impedansi, maka makin besar pula tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatakan sebagai hambatan secara spontan, karena terdapat perbedaan yang mendasar dari keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa impedansi merupakan hasil reaksi antara hambatan R , resistansi dan kapasitas electron C, capacitance secara bersamaan. Impedansi listrik atau sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak- balik sinusoidal. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitude relative dari tegangan dan arus, tetapi juga fasa relative. Impedansi adalah kuantitas kompleks Z dan istilah impedansi kompleks mungkin dapat dipertukarkan, bentuk kutub secara praktis menunjukkan baik karakteristik magnitude dan fasa. Ž = Z e jθ