Nifas Pengaruh Pelayanan Bidan Terhadap Kepuasan Pasien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 e. Tangible bukti langsung, yaitu ketersediaan sarana dan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi yang dapat langsung dirasakan oleh pasien, misalnya; kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, penataan interior dan eksterior ruangan, kelengkapan, persiapan dan kebersihan alat, penampilan, kebersihan penampilan petugas Supardi, 2009.

C. Nifas

1. Pengertian Masa nifas puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu Bahiyatun, 2009. Masa nifas puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil Saifuddin, 2001. Masa nifas adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti prahamil berlangsung selama 6 minggu Saifuddin, 2002. 2. Tahap Nifas Menurut Suherni, dkk 2009, masa nifas puerperium dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 a. Puerperium Dini : Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan, dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. b. Puerperium Intermedial : Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu. c. Remote puerperium : Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan Mochtar, 1998.

D. Pengaruh Pelayanan Bidan Terhadap Kepuasan Pasien

Pengaruh antara pelayanan dengan kepuasan pelanggan telah secara luas didokumentasikan dalam literatur, terutama pemasaran dimana hubungan tersebut baik secara teoritis maupun empiris adalah positif. Secara teoritis ketika pelayanan yang diberikan mampu memenuhi atau melampaui pengharapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa puas Andreassen dan Lindestad 1998 dalam Marlien 2005. Sehingga dapat dijelaskan bahwa pelayanan bidan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimana meningkatnya pelayanan berdampak pada meningkatnya kepuasan pasien. Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel dan obyek yang berbeda-beda telah membuktikan bahwa pelayanan mempunyai hubungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20 dengan kepuasan pasien secara positif. Hasil penelitian Selnes 1993; Suryanto 2002 dalam Marlien dan Suprapto 2005 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pelanggan berhubungan dengan kepuasan dan kepuasan tersebut dapat menunjang loyalitas pelanggan. Timbulnya minat pelanggan mereferensikan yang tinggi menunjukan pelanggan menyukai produk tersebut. Rasa suka dan kemudian dilanjutkan dengan merekomendasikan produk tersebut pada pihak lain, dapat diartikan pelanggan puas dan menilai produk tersebut superior Allen 2001. Edgett dan Snow 1997 dalam Ennew et.al., 2000 menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan penentu perusahaan untuk meraih kesuksesan berbasis pelanggan dan servis. Studi Matthyssens dan Vandenbempt 1998 telah mengaris bawahi pentingnya kepuasan pelanggan khususnya bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka semakin tinggi minat pelanggan untuk mereferensikan produk atau jasa perusahaan pada pihak lain sehingga memotivasi aktivitas dan perilaku pembelian oleh pelanggan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 21

E. Kerangka Konsep