Pelayanan Bidan TINJAUAN PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Bidan

1. Pengertian Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan Ratminto, 2005. Menurut KEPMENPAN 8193, Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, Badan Umum Milik Negara BUMN, dan Badan Umum Milik Daerah BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku Indrasufian, 2007. Definisi Bidan menurut International Confederation of Midwives ICM yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh World Health Organization WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition FIGO, Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan Bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 register dan atau memiliki izin yang sah lisensi untuk melakukan praktik Bidan. Definisi ini terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia Purnama, 2011. Pelayanan kebidanan adalah aspek yang pokok dalam pelayanan bidan di Indonesia. Keadilan dalam pelayanan ini dimulai dengan: pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai, keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani, adanya penelitian untuk mengembangkan atau meningkatkan pelayanan, keterjangkauan ke tempat pelayanan. Tingkat ketersediaan tersebut adalah syarat utama untuk terlaksananya pelayanan kebidanan yang aman. Diteruskan dengan sikap bidan yang tanggap dengan klien, sesuai dengan kebutuhan klien, dan tidak membedakan pelayanan kepada siapapun Saputra, 2010. 2. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan Ruang lingkup praktik kebidanan berdasarkan KepMenKes no 900MenkesSKVII2002: a. Pelayanan kebidanan: Asuhan bagi perempuan mulai dari pranikah, prakehamilan, selama kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, interval antara masa kehamilan, menopause, termasuk asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita. b. Pelayanan KB: Konseling KB, penyediaan berbagai jenis alat kontrasepsi, nasehat dan tindakan bila terjadi efek samping. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 c. Pelayanan kesehatan masyarakat: Asuhan untuk keluarga yang mengasuh anak, pembinaan kesehatan keluarga, kebidanan komunitas, persalinan di rumah, kunjungan rumah, deteksi dini kelainan pada ibu dan anak Hani, 2010. 3. Indikator Penilaian Pelayanan Kesehatan Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur, indikator adalah fenomena yang dapat diukur, indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes . a. Indikator Struktur: Tenaga kesehatan profesional dokter, perawat, bidan dan sebagainya; perlengkapan dan peralatan kedokteran termasuk obat- obatan; Metode: Adanya standar operating prosedur masing-masing unit, dan sebagainya. b. Indikator Proses: Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Apakah telah sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur, pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai dengan standar. c. Indikator outcomes : Merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya yaitu input dan proses seperti: Bed Occupancy Ratio atau Angka penggunaan tempat tidur BOR, Turn Over Interval atau tenggang perputaran TOI, Average Length of Stay Rata-rata lamanya pasien perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 dirawat AVLOS; angka kesembuhan penyakit, angka kematian, angka infeksi nasokomial, komplikasi perawatan, kepuasan pasien dan sebagainya Wijono, 2000. 4. Pelayanan Maternal di Rawat Inap Kebidanan Rawat inap opname adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat Trisnantoro, 2005. Menurut Prawirohardjo 2001, lingkup pelayanan rawat inap kebidanan di rumah sakit selain sebagai penyelengara Pelayanan Obstetri Neonatus Essesnsial Komprehensif PONEK juga memberikan pelayanan: a. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal normal diantaranya: Persalinan normal, nifas normal dan bayi baru lahir normal. b. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dengan masalah diantaranya: perdarahan pada kehamilan muda abortus, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, perdarahan kehamilan lanjut dan persalinan plasenta previa, solution plasenta, ruptur uteri, perdarahan setelah bayi lahir atonia uteri, retensio plasenta, ruptur perineum dan ruptur vagina, persalinan lama, malpresentasi dan malposisi, hipertensi kehamilan, ketuban pecah dini, prolapsus tali pusat, infeksi dalam kehamilan, penyakit menular seksual PMS dan kehamilan, infeksi dalam persalinan dan nifas, anemia dalam kehamilan, kehamilan ganda, masalah janin, dan seterusnya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 c. Dengan prosedur klinik diantaranya: perawatan pra, intra dan post operatif seksio sesarea, manajemen aktif kala III, robekan perineum tingkat III dan IV, persalinan sungsang, distosia bahu, kuretase, penjahitan robekan porsio, amniotomi, tubektomi, ekstrasi vakum atau cunam, histerektomi subtotal atau total, embriotomi, seksio sesarea dan seterusnya. 5. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan di Rumah Sakit Menurut Satrianegara 2009, standar pelayanan kebidanan meliputi: a. Standar I: Falsafah dan tujuan Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filsofi dan tujuan pelayanan serta organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektif dan efesien. b. Standar II: Administrasi dan pengelolaan Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelola pelayanan. Standar pelayanan, prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan pelayanan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya praktek pelayanan kebidanan akurat. c. Standar III: Staf dan pimpinan Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusia, agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 d. Standar IV: Falsafah dan peralatan Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan. e. Standar V: Kebijaksanaan dan prosedur Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil menuju pelayanan yang berkualitas. f. Standar VI: Pengembangan staf dan program pendidikan Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pelayanan. g. Standar VII: Standar asuhan Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien. h. Standar VIII: Standar evaluasi dan pengendalian mutu Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilakukan secara berkesinambungan. 6. Standar Pelayanan Nifas a. Standar 13: Perawatan bayi baru lahir. b. Standar 14: Penanganan pada 2 jam setelah persalinan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 c. Standar 15: Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas Purnasari, 2010. 7. Standar Praktek Kebidanan a. Standar I: Metode Asuhan Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah: Pengumpulan data, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. b. Standar II: Pengkajian Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis. Anamnesis: 1 Biodata nama ibu, usia, alamat, pekerjaan, agama, pendidikan terakhir, dan identitas suami. 2 Riwayat kehamilan ini Hari Pertama Haid Terakhir HPHT, gerak janin, dan masalah atau keluhan. 3 Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu jumlah kehamilan, jumlah anak hidup, kelahiran prematur, keguguran, jarak, jenis persalinan, riwayat perdarahan, tekanan darah tinggi, berat bayi lahir, dan masalah atau kelahiran lain. 4 Riwayat kesehatan yang sedang dan pernah diderita masalah kardiovaskular, hipertensi, diabetes, malaria, PMS, atau lainnya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 5 Riwayat sosial ekonomi status perkawinan, respon terhadap kehamilan dan persalinan, riwayat KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, gizi yang dikonsumsi, gaya hidup, serta rencana tempat dan pertolongan persalinan. 6 Keadaan umum dan tanda vital Tinggi Badan TB, Berat Badan BB, tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan. 7 Kepala dan leher edema, mata pucat atau ikterik, pembesaran atau tumor kelenjar limfe atau tiroid, penonjolan jugularis. 8 Payudara bentuk, ukuran, simetris, tumor, keadaan puting susu, cairan yang keluar, dan jaringan parut. 9 Abdomen dan uterus bekas luka operasi, tinggi fundus uteri, dan denyut jantung janin. 10 Ekstremitas edema, pucat, dan refleks. 11 Anogenital luka, varises, pembengkakan, massa, dan pengeluaran cairan. 12 Panggul pemeriksaan bimanual dilakukan atas indikasi. 13 Darah hemoglobin, golongan darah. c. Standar III: Diagnosa kebidanan Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan. d. Standar IV: Rencana asuhan Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 e. Standar V: Tindakan Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien: tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien. f. Standar VI: Partisipasi klien Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan. g. Standar VII: Pengawasan Monitora atau pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan klien. h. Standar VIII: Evaluasi Evaluasi asuhan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan. Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan. 1 Seluruh hasil pemeriksaan dan asuhan dicatat dengan lengkap, terperinci, serta jelas dengan catatan yang berorientasi pada masalah. 2 Menggunakan metode SOAP: S Subjektif : Mencatat semua keluhan pasien. O Objektif : Mencatat hasil pemeriksaan. A Analisis : Mencatat diagnosis, masalah dan kebutuhan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 P Planning : Merencanakan pelayanan yang akan diberikan Satrianegara, 2009.

B. Kepuasan Pasien