perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
pasien pada indikator ini mayoritas pasien merasa puas terhadap penanganan pelayanan bidan sebesar 78,62.
Menurut Hermanto 2010, ada pengaruh positif antara penanganan terhadap kepuasan pasien. Pasien yang memperoleh penanganan yang benar
maka mereka cenderung mempunyai sikap positif dan mampu menerima perubahan keadaan yang dialami.
Berdasarkan hasil observasi membuktikan bahwa pendapat Hermanto benar, yaitu ada pengaruh penanganan terhadap kepuasan pasien. Dengan
penanganan pasien yang tepat dapat memberikan kepuasan kepada pasien sehingga pasien merasa lebih nyaman dan tidak khawatir dengan tindakan
yang dilakukan oleh bidan dalam memberiksn pertolongan kepada pasien.
C. Kepuasan Pasien Rawat Inap di Bangsal Bougenville RSUD Sukoharjo
1.
Reliability Reliability
kehandalan, yaitu kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan segera, tepat, dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan. Dalam pelayanan bidan adalah penilaian pasien terhadap kemampuan bidan Supardi, 2009.
Reliability
, meliputi dua aspek utama, yaitu konsistensi kerja
performance
dan sifat dapat dipercaya
dependebility
.
Reliability
merupakan tanggapan pasien terhadap keandalan kinerja bidan dalam hal akurasi data dan pelayanan yang sesuai janji sehingga memuaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
reliability
pasien pada indikator ini tingkat kepuasan pasien terhadap
reliability
kepuasan pasien sebesar 79,99.
Menurut Rahmulyono 2008 menunjukkan bahwa dimensi
reliability
memberikan pengaruh positif tehadap kepuasan pasien. Berdasarkan
hasil observasi
membuktikan bahwa
pendapat Rahmulyono benar. Ada pengaruh antara
reliability
terhadap kepuasan pasien.
2.
Responsiveness Responsiveness
merupakan tanggapan pasien terhadap kesediaan para staf membantu pasien dan memberikan pelayanan secara tanggap. Hasil
analisis
responsiveness
menunjukan bahwa secara umum dimensi
responsiveness
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan telah memenuhi harapan pasien sebesar 76,83 pasien merasa puas dengan
pelayanan bidan. Menurut Arismunandar 2003, kemampuan bidan untuk membantu dan
memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tanggap merupakan hal yang penting sehingga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan
pasien. Berdasarkan hasil observasi diatas membuktikan bahwa pendapat
Arismunandar benar, yaitu ada pengaruh
responsiveness
terhadap kepuasan pasien. Dengan
kemampuan petugas memberikan pelayanan dengan segera,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
tepat waktu dan benar misalnya penerimaan yang cepat, pelayanan pemeriksaan dan perawatan yang cepat dan tepat. Kehandalan juga merupakan kemampuan
bidan dalam pelayanan yang akurat atau tidak ada kesalahan Zeithhml Parasuraman 1997, dalam Purwanto,2007.
3.
Assurance Assurance
merupakan tanggapan
pasien terhadap
kapabilitas pengetahuan bidan yang ada sehingga dapat merasa yakin dalam berobat.
Penilaian responden terhadap kepastian pelayanan yang dapat mengatasi keluhan pasien yaitu tersedianya petugas kesehatan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan atau kemampuan dan memberikan tindakan bebas dari segala bahaya, resiko atau ragu-ragu. Hasil analisis
assurance
menunjukan bahwa secara umum dimensi
assurance
dalam kepuasan pasien telah memenuhi tingkat kepuasan sebanyak 78,49. Berarti pihak bidan
sudah berhasil memenuhi harapan pasien namun belum maksimal. Menurut Tukimin 2005 menyatakan bahwa keramahan petugas
merupakan problem yang masih di rasakan oleh sebagian pasien, bentuk ketidak ramahan bisa dalam wujud sikap dan perlakuan langsung petugas
terhadap pasien atau pasien sebelahnya yang ikut menyinggung sesama perasaan pasien, atau perlakuan tidak langsung.
Berdasarkan hasil observasi membuktikan bahwa pendapat Tukimin benar, yaitu ada pengaruh antara
assurance
dengan kepuasan pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
4.
Empaty
Dimensi
Empathy
merupakan tanggapan pasien terhadap perhatian secara personal yang diberikan oleh bidan yang ada. Hasil analisis
empaty
menunjukan bahwa secara umum dimensi
empaty
pada indikator ini tingkat kepuasannya sebesar 81,19. Pada dimensi ini merupakan dimensi tertinggi
yang dinilai paling baik oleh pasien. Menurut Supardi 2009 kemampuan bidan meliputi kemudahan dalam
melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pasien.
Menurut Trimumpuni 2009 yang menyatakan bahwa perawat yang kurang berempati dalam menjalankan tugas asuhan keperawatan mempunyai
resiko klien rawat inap tidak puas sebesar 2 kali lebih besar daripada perawat yang menjalankan tugasnya dengan penuh rasa empati.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pendapat Trimumpuni benar, yaitu ada pengaruh
empaty
terhadap kepuasan pasien. Dengan bersikap empati, bidan dapat memberikan kepuasan kepada pasien akan pelayanan
yang diberikannya. 5.
Tangible Tangible
merupakan tanggapan pasien terhadap fasilitas fisik yang ada, seperti peralatan, perlengkapan, dan fasilitas kesehatan. Hasil analisis
kepuasan pasien rawat inap menunjukan bahwa secara umum bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan dalam dimensi tangible pasien sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
merasa puas sebesar 78,57. Pada indikator peralatan medis di ruang kebidanan yang digunakan bersih merupakan indikator tertinggi yang
memuaskan pasien sebesar 82,86. Dalam bukunya Pohan 2007 menjelaskan bahwa aspek-aspek yang
mungkin mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap diantaranya adalah petugas melayani dengan sopan, ramah, tanggap, kebersihan ruangan dan
kelengkapan peralatan yang dipakai. Menurut Yamit 2005, bahwa kepuasan terhadap suatu produk atau jasa tergantung dengan bukti langsung yang
didapatkan seperti kelengkapan alat sarana, kapasitas, kualitas dan dukungan prasarana yang baik.
Berdasarkan hasil observasi membuktikan bahwa pendapat Pohan benar, yaitu ada pengaruh
tangible
terhadap kepuasan pasien. Dengan semakin tersedianya sarana dan prasarana pasien akan jauh merasa lebih
nyaman dalam menerima pelayanan bidan.
D. Analisis Bivariat Variabel Penelitian