15
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Ketenagakerjaan
Seluruh tenaga kerja di PT Asahimas Chemical telah mendapatkan sarana dan fasilitas serta kesejateraan yang layak. Seluruh pekerja bisa bekerja
dengan jaminan keselamatan yang telah terselenggara dan menjadi sebuah system yang wajib dipatuhi oleh siapa pun yang berada di lingkungan perusahaan tanpa
terkecuali, dan penerapan sisyem ini telah terorganisir dengan baik. Selain jaminan keselamatan kerja, para pekerja juga mendapatkan sarana
dan fasilitas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga mereka dapat bekerja dengan kenyamanan yang penuh, hal ini jelas bertujuan pada peningkatan
produktivitas dan motivasi para tenaga kerja. Seluruh hak dan kewajiban para pekerja telah diatur dengan sangat
sistematis dan jelas. Diatur dalam surat atas perjanjian antara pihak tenaga kerja dengan perusahaan, adanya perjanjian ini dimediatori oleh organisasi internal PT
Asahimas Chemical, yaitu Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan Minyak dan Gas SP-KEP. Dalam perjanjian yang bersifat mengikat antara kedua belah
pihak tersebut, telah diatur seluruh hal yang wajib diterima dan dipenuhi oleh tenaga kerja PT ASC. Permasalahan tentang hubungan kerja, jam kerja, upah
kerja, perlindungan tenaga kerja, tunjangan kerja, fasilitas kerja, pelayanan kerja, dan segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja di lingkungan kerja PT
16
ASC, telah tertuang dengan jelas dan tegas serta mempunyai batasan yang lugas di dalam nota perjanjian bersama oleh tenaga kerja dan pihak perusahaan yang
selanjutnya disebut dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB. 2.
Proses Produksi Sebagai perusahaan petrokimia, PT Asahimas Chemical menggunakan
bahan-bahan kimia berbahaya dengan jumlah yang sangat besar dalam proses produksinya, agar di dalam proses produksi tersebut tidak menimbulkan potensi
bahaya yang dapat merugikan baik dari segi materiil maupun nonmaterial serta dalam penghematan bahan baku yang digunakan dalam proses produksinya,
segala proses produksinya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat dan ditetapkan oleh
Factory Manager
untuk dipatuhi. Hal ini telah sesuai dengan Kepmenaker No. 187 tahun 1999 tentang pengendalian dan penggunaan bahan
kimia berbahaya di tempat kerja, dalam pasal 2 menjelaskan bahwa pengusaha atau pengurus yang menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi dan
mengangkut bahan kimia berbahaya di temapt kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta penyakit yang
timbul akibat kerja.
B. Potensi Bahaya