Managemen K3 dan P2K3

37 2. Sikap Kerja Dalam melakukan pekerjaannnya sebagian besar karyawan tidak melakukan gerakan yang monoton. Pekerjaan dilakukan dengan sikap duduk, berdiri dan bergerak atau berpindah-pindah. Untuk pekerjaan yang cenderung untuk duduk sudah disediakan kursi yang dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh karyawan. Sedangkan untuk mengurangi beban kerja karyawan dalam mengangkat dan mengangkut barang atau material disediakan alat angkat dan angkut antara lain hand truck, forklift dan belt conveyor. 3. Kondisi Lingkungan Kerja Untuk menciptkan lingkungan kerja yang nyaman maka pemeliharaan lingkungan kerja dilakukan dengan bekerja sama dengan kontraktor melakukan pemeliharaan tempat kerja baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan.

G. Managemen K3 dan P2K3

Adanya kebijakan dari factory manager merupakan wujud dari langkah adanya penerapan sistem manajemen K3 dan untuk mendukung program-program K3 maka perlu adanya organisasi P2K3. Organisasi itu sendiri merupakan suatu badan pertimbangan di perusahaan yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan saran dan pertimbangan serta masukan kepada pihak perusahaan dalam rangka penyelanggaraan program keselamatan dan kesehatan kerja, baik diminta oleh pihak perusahaan atau pun tidak diminta kepada pengusaha, pengurus tempat kerja yang bersangkutan. Organisasi P2K3 di PT Asahimas Chemical dibentuk pada tanggal 21 Juli 1989 dan disahkan oleh Depnaker pada 38 tanggal 16 Agustus 1993. Fungsi dari organisasi ini menurut Permenaker No. 04MEN1987 dalah sebagai berikut : 1. Menghimpun dan mengolah data tentang keselamtan dan kesehatan kerja. 2. Membantu dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja tentang : a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta penaggulangannya. b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja para tenaga kerja. c. Alat pelindung diri untuk tenaga kerja yang bersangkutan. d. Cara dan sikap kerja yang benar dan aman dalam melakukan pekerjaannnya. 3. Membantu pemimpin perusahaan dalam : a. Mengevaluasi cara kerja, proses produksi serta lingkungan kerja. b. Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif jalanm keluar yang dapat diterapkan. c. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan kerja. d. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, pemyakit akibat kerja atau akibat hubungan kerja serta mangambil langkah-langkah yang diperlukan. e. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamtan kerja, higene perusahaan, kesehtan kerja dan ergonomi. f. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. 39 g. Mengembangkan pelayanan kesehatan kerja, mengembangkan laboratorium kesehatan dan kesehatan kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan. h. Menyenggarakan administrasi keselamatan kerja, higene perusahaan dan kesehatan kerja. 4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. Dalam usaha menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, organisasi P2K3 di PT Asahimas Chemical telah melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan seperti rapat bulanan, inspeksi bulanan, pelatihan keselamatan kerja, analisa kerja, safety audit, sistem pemberian hadiah, inspeksi peralatan, hari kebersihan, sistem perijinan kerja serta kegiatan-kegiatan khusus pada bulan kampanye K3.

H. Penyelidikan, Pelaporan dan Analisa Kecelakaan Kerja