Gizi Kerja Ergonomi Microsoft Word BAB I BAB IV

34 Adapun pelayanan medis klinik perusahaan ditujukan kepada karyawan, baik yang sedang bertugas maupun yang sedang tidak bertugas, termasuk mereka yang sedang di perjalanan. Pelayanan ini dimaksudkan untuk pertolongan pertama, maupun sebagai fasilitas untuk keadaan-keadaan dimana diperlukan rujukan selanjutnya ke rumah sakit. Dengan demikian diharapkan melaui pelayanan yang optimal, cepat, dan tepat mampu menanggulangi dan mencegah terjadinya cacat maupun kematian. 2. Pemeliharaan Tempat Kerja Untuk menjaga dan memelihara kebersihan tempat kerja maka PT Asahimas Chemical bekerja sama dengan pihak kontraktor dalam hal kebersihan lingkungan perusahaan. Dengan usaha-usaha kebersihan ini diharapkan penyakit akibat kerja yang dipicu karena adanya lingkungan yang tidak sehat dapat dicegah. Kebersihan tersebut meliputi kebersihan di luar dan di dalam gedung sehingga tercipta lingkungan kerja yang bersih, indah dan rapi serta nyaman untuk ditempai. Selain itu, diadakan juga Hari Kebersihan setiap bulan sekali pada setiap departemen. Dengan kondisi tempat kerja yang demikian diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja serta menciptakan etos kerja yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

F. Gizi Kerja

Dalam melakukan aktivitasnya, maka tenaga kerja perlu asupan nutrisi dan makanan yang memenuhi standar gizi sesuai dengan beban kerja yang diterima. Sehingga diharapkan kesehatan dan daya tahan tubuh menjadi optimal terhadap 35 serangan penyakit. Untuk memenuhi gizi kerja karyawan tersebut maka PT Asahimas Chemical bekerjasama dengan pihak ketiga atau catering yang menyelenggarakan kantin perusahaan. Letak kantin terpisah dari tempat produksi sehingga diharapkan tidak terkontaminasi dari bahan barbahaya dan beracun dari proses produksi. Hal tersebut telah sesuai dengan SE Menaker No. 01 tahun 1979 tentang penyediaan ruang makan dan kantin bagi tenaga kerja, serta Permenkes RI no. 715 tahun 1986 tentang persyaratan jasa boga di tempat kerja. Susunan dari menu yang disediakan terdiri dari makanan pokok nasi, lauk pokok, lauk sampingan, sayur pokok, sayur sampingan, sambal dan lalap, buah serta krupuk. Menu makanan yang disajikan telah mengandung unsur-unsur gizi yang cukup yang diperlukan oleh tubuh manusia, yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Waktu makan bagi karyawan diberikan pada saat jam istirahat yaitu setelah tenaga kerja bekerja selama 4 jam, sebab setelah 4-5 jam kerja energi tubuh cenderung mengalami penurunan produktivitas karena penurunan kadar glukosa yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga. Hal tersebut juga telah sesuai dengan Permenkes RI No. 329 tahun 1976 tentang produksi dan peredaran makanan. Peralatan untuk makan yang digunakan telah disediakan oleh perusahaan. Kondisi ruang makan dan peralatan dalam keadaan bersih dan teratur dengan ventilasi udara yang cukup dan pendingin ruangan yang menjadikan suasana terasa nyaman.

G. Ergonomi

36 1. Jam Kerja Jam kerja normal dalam sehari yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 8 jam kerja. Penetapan ini disesuaikan dengan kemampuan kerja seseorang dalam sehari yaitu rata-rata 8-10 jam per hari. Lebih dari durasi tersebut maka efektivitas kerja tenaga kerja akan menurun. Proses produksi yang berlaku di PT Asahimas Chemical adalah selama 24 jam penuh, oleh karena itu untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan oleh perusahaan, maka diberlakukan pembagian shift kerja untuk karyawan shift. Shift kerja dibagi menjadi 3 kloter. Untuk karyawan shift I mempunyai jam kerja mulai jam 23.00-07.00, untuk shift II dengan jam kerja dari 07.00-15.00 dan untuk karyawan shift III dengan jam kerja antara 15.00-23.00. Pemberlakuan pembagian shift ini dibagi dengan sistem 7 : 2, yaitu 2 hari shift I, 2 hari shift II, dan 3 hari shift III dan 2 hari mendapatkan hari libur. Pemberlakuan sistem ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan tingkat produktuvitas karyawaan dengan waktu produksi yang tidak pernah berhenti ini. Dengan diberlakukan pembagian waktu kerja ini diharapkan dapat menghindari terjadinya workload yang dapat melebihi kapasitas kerja para karyawan sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kelelahan kerja yang dirasakan oleh para tenaga kerja. 37 2. Sikap Kerja Dalam melakukan pekerjaannnya sebagian besar karyawan tidak melakukan gerakan yang monoton. Pekerjaan dilakukan dengan sikap duduk, berdiri dan bergerak atau berpindah-pindah. Untuk pekerjaan yang cenderung untuk duduk sudah disediakan kursi yang dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh karyawan. Sedangkan untuk mengurangi beban kerja karyawan dalam mengangkat dan mengangkut barang atau material disediakan alat angkat dan angkut antara lain hand truck, forklift dan belt conveyor. 3. Kondisi Lingkungan Kerja Untuk menciptkan lingkungan kerja yang nyaman maka pemeliharaan lingkungan kerja dilakukan dengan bekerja sama dengan kontraktor melakukan pemeliharaan tempat kerja baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan.

G. Managemen K3 dan P2K3