Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Gambaran Umum Perusahaan

5 BAB II METODE PENGAMBILAN DATA

A. Sumber Data

Proses penulisan laporan, penulis memperoleh data dengan cara : 1. Wawancara Dalam hal ini mengadakan wawancara dengan koordinator PKL maupun dengan orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Penulis juga mendapatkan kesempatan memperoleh materi yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara terjadwal. 2. Observasi Penulis mengadakan pengamatan langsung di lapangan dengan didampingi salah seorang pembimbing. 3. Kepustakaan Selain dengan cara-cara di atas, penulis mendapatkan sumber data dari membaca referensi-referensi yang menunjang.

B. Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Lokasi pengambilan data dilakukan di area PT Asahimas Chemical AGC Group dengan alamat Jalan Raya Anyer 122 Ciwandan, Cilegon-Banten.

C. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Tahap pelaksanaan dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan meliputi : 6 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini diadakan : a. Permohonan ijin Magang di PT Asahimas Chemical AGC Group. b. Membaca dan mempelajari kepustakaan yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi : a. Orientasi secara umum di perusahaan tempat diadakannya Magang. b. Pemberian materi yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh pembimbing Magang dan orang-orang yang berkompeten dibidangnya yang dipersiapkan dari perusahaan. c. Wawancara dan observasi pendahuluan. d. Pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan kerja di perusahaaan dan buku-buku referensi. 3. Tahap Pengolahan Data Data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan laporan. 7 BAB III HASIL MAGANG

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asahimas Chemical PT. ASC didirikan pada tanggal 8 September 1986, dengan nama PT. Asahimas Subentra Chemical. Perubahan nama dilakukan sejak tanggal 1 Juli 1999. PT. ASC didirikan dengan investasi awal sebesar US 200 juta, dan pada saat sekarang nilai investasinya berkembang menjadi sebesar US 535 juta. PT. ASC memulai produksi pada bulan Juli 1989 dan diresmikan oleh presiden Soeharto Presiden ke-2 Republik Indonesia pada tanggal 26 Agustus 1989. Dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya PT. ASC. PT ASC merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing PMA yang terdiri dari 4 empat perusahaan swasta dari tiga negara asing dan 1 satu perusahaan swasta nasional, yaitu: 1. Asahi Glass Co. Ltd. Japan: 52,5. 2. PT. Rodamas Co. Ltd. Indonesia: 18. 3. Ableman Finance, Ltd. Virgin Islands: 18. 4. Mitsubishi Corporation Japan: 11,5. PT. ASC berkantor pusat di Summitmas Tower I Lt. 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta Selatan. Sedangkan Pabriknya berlokasi di 8 kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon KIEC, Jl. Raya Anyer Km.122 Cilegon 42447 - Banten. Pada awalnya Pabrik dibangun di atas lahan seluas 24 hektar, setelah mengalami perluasan dalam tahap phase II, III dan IV, luas area yang ditempati berkembang menjadi 90 hektar. PT. ASC beroperasi secara terus-menerus dalam 24 jam, yang dioperasikan oleh 1.062 karyawan yang dibagi dalam 3 jadwal shift dan daily di Pabrik Cilegon, 61 karyawan di Kantor Pusat Jakarta, dan ditambah 6 orang expatriate pekerja asing. Karyawan PT. ASC direkrut dari lulusan Perguruan Tinggi atau Universitas, Akademi atau Politeknik dan SLTA atau sederajat dari area propinsi Banten dan atau diluar Propinsi Banten. Struktur organisasi di PT ASC adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris, yang terdiri dari: a. Presiden Komisaris b. Wakil Presiden Komisaris c. Komisaris 2. Dewan Direktur, yang terdiri dari: a. Presiden Direktur b. Wakil Presiden Direktur c. Direktur 3. Direktur Pabrik Plant Director 4. Manajer Divisi Division Manager 9 5. Asisten Manajer Divisi 6. Manajer Departemen Department Manager 7. Asisten Manajer Departemen 8. Kepala Seksi Section Chief 9. Staff 10. OperatorTeknisi Dalam pengaturan kondisi kerja, Manajemen PT. Asahimas Chemical bersama dengan Serikat Pekerja SP-KEP Unit Kerja PT. ASC membuat kesepakatan bersama yang menghasilkan Perjajian Kerja Bersama PKB. Beberapa Ketentuan Pokok yang diatur antara lain: 1. Hubungan Kerja 2. Hari Kerja, Jam Kerja dan Jam Istirahat Kelompok Kerja Jam Hari Kerja Hari Kerja Karyawan Daily Senin - Jumat Karyawan Shift Mengikuti Pola Shift Jam Kerja Karyawan Daily 07:30 - 16:30 Karyawan Shift Shift 1: 22:45 - 07:00 Shift 2: 06:45 - 15:00 Shift 3: 14:45 - 23:00 3. Perjalanan Dinas 4. Sistem Pengupahan 10 5. Pemeliharaan Kesehatan 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7. Jaminan Sosisal Dan Kesejahteraan 8. Pendidikan Dan Latihan 9. Tata Tertib Kerja 10. Dll. Yang berhubungan dengan hak dan kewajiban bekerja. PT Asahimas Chemical merupakan pabrik petrokimia yang terpadu mempunyai resiko yang cukup besar terhadap terjadinya kebakaran karena adanya bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti ethylene , VCM, EDC, Hydrogen dan LPG. Selain itu terdapat juga bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan manusia seperti, gas Cl, VCM, EDC , Caustic Soda , Asam Sulfat, Asam Klorida dan NaClO. Upaya pencegahan terhadap kebakaran dan kecelakaan sangat perlu dilakukan karena pencegahan terhadap kecelakaan merupakan pelindungan bagi tenaga kerja maupun asset perusahaan serta lingkungan sekitarnya. Hal ini seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Bahwa pengusahaperusahaan wajib melindungi tenaga kerja dan orang yang berada dilingkungannya dari kecelakaan dan gangguan kesehatan serta menggunakan sumber-sumber produksi secara aman dan efisien. Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat maka PT Asahimas Chemical mempunyai visi dan misi yang tertuang didalam: Kebijakan Mutu, Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatamn Kerja. “PT. Asahimas Chemical, bertujuan menjadi perusahaan kimia yang handal bertaraf 11 internasional, mempunyai komitment untuk memenuhi kepuasan pelanggan, melestarikan lingkungan dan meminimalkan resiko pada aktivitas bisnis yang relevan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja”. Dalam mendukung prinsip diatas, PT Asahimas Chemical akan: ndalkan kualitas yang prima untuk memuaskan pelanggan dan memenuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang relevan di Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku bagi perusahaan. tandardkan pencapaian mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara mencegah polusi, menghemat energi, dan mempertimbangkan aspek bahaya dan resiko sebagai sikap kerja bagi seluruh karyawan. iptakan perbaikan terus menerus pada penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan Keselamatan Kerja dengan melibatkan partisipasi seluruh karyawan. Visi dan misi perusahaan di atas menggambarkan bahwa PT Asahimas Chemical sangat perduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Untuk menjalankan kebijakan tersebut PT ASC Menerapkan Sistem Manajement K3 yang mengacu kepada PER 05MEN1996 dan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang didasarkan pada PER 04Men1987 dimana Departemen Safety Health sebagai sekretariatnya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dipabrik maka pihak manajemen membuat beberapa program kegiatan keselamatan dan kesehatan A S C 12 kerja. Masing-masing kegiatan mempunyai tujuan dan sasaran tertentu dan melibatkan seluruh pihak. Adapun kegiatan K3 tersebut antara lain ; 1. Management Safety Committee Meeting MSCM. MSCM ini merupakan rapat bulanan yang dihadiri oleh level manager sampai Factory manager. Dalam MSCM ini dibahas mengenai, laporan kecelakaan, safety performance , evaluasi kegiatan K3 selama sebulan, dan memberi arahan bagi terlaksananya seluruh program K3. 2. Safety Coordinator Meeting. Forum ini merupakan sarana komunikasi diantara para Safety Coordinator lintas department untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan K3 dan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang K3. 3. Joint Safety Patrol JSP Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali dengan tujuan untuk mencari tindakan dan kondisi yang tidak aman di area kerja untuk kemudian diambil tindakan perbaikan. 4. Emergency Response Drill Emergency Response Drill ini bertujuan untuk melatih ketrampilan karyawan dalam menghadapi kejadian emergensi. Latihan ini dilakukan sebulan sekali sebelum MSCM dimulai untuk level department dan setahun sekali untuk level pabrik. 5. Cleaning Day 13 Program cleaning day ini bertujuan untuk menjaga agar lingkungan kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi. 6. Regular Join Patrol RJP Kegiatan ini dilakukan sehari 2 kali patrol, yaitu pagi pukul 10:00 dan sore hari pukul 15:00. Anggota tim patrol ini terdiri dari, satu orang staff safety , satu orang staff environment dan satu orang security . Tujuan dari RJP ini untuk memantau kondisi plant dari segi safety , environment dan faktor keamanannya. 7. Safety Orientasi Safety orientasi ini adalah pemberian materi tentang safety environment kepada kontraktor. Dengan tujuan agar kontraktor tahu bagaimana cara bekerja secara aman, mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi keadaan darurat dan dapat menilai potensi bahaya di area kerjanya serta tidak mencemari lingkungan. 8. Inspeksi Peralatan Emergency Untuk memastikan semua peralatan emergency berkerja dengan baik maka diadakan inspeksi rutin dari semua peralatan emergency. Di Health section juga ada beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memantau kondisi lingkungan kerja dan kesehatan karyawan: 1. Walk Through Survey WTS Kegiatan ini dilakukan oleh Staff health , dokter perusahaan dan staff dari departemen yang terkait. Dalam kegiatan ini mereka mendata potensi-potensi apa saja yang dapat mengganggu kesehatan pekerja di tempat kerja, Mulai dari bahaya fisik, kimia dan biologi. 14 2. Pengukuran Lingkungan Kerja Pada kegiatan ini diadakan pengukuran dari parameter-parameter yang telah ditentukan pada kegiatan WTS di atas untuk mengetahui apakah parameter- parameter tersebut melebihi ambang batas yang dapat mengganggu kesehatan atau tidak. 3. Medical Check up Medical check up dilakukan setiap tahun sekali. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah ada karyawan yang terganggu kesehatannya akibat bekerja di pabrik ASC. Apabila ada yang terganggu kesehatannya maka dokter perusahaan akan mengadakan pengobatan dan terapi untuk memulihkan kesehatannya. 4. Training Hygiene Industri Tujuan dari training ini adalah untuk membangun kesadaran kepada semua karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar, terutama dalam penanganan bahan kimia. 15 BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan