30
tinggi tersebut. Setiap pekerja yang akan memulai proses pekerjaannya diwajibkan mengurus administrasi dan kelengkapannya untuk mendapatkan
ijin kerja dari perusahaan, yang dalam hal ini ditangani oleh departemen
SH.
Bagi yang tidak dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan periijinan kerja, maka pekerja tersebut dilarang keras untuk menangani pekerjaannya.
Perijinan kerja ini didokumentasikan dengan sangat rapi, sehingga pihak perusahaan mempunyai data yang sangat lengkap tentang siapa dan dimana
pekerja tersebut melakukan pekerjaan dengan potensi bahaya yang tinggi tersebut. Penanda visual bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan ijin kerja
ini, dia mengenakan tanda pengenal
ID Card
pada saat melakukan pekerjaannya, sehingga bagi tenaga kerja yang belum mendapatkan perijinan
kerja sangat mudah untuk ditemukan.
D. Faktor Bahaya
1. Kebisingan
Sesuai dengan SK Menaker No. Kep 51 MEN 1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja, pada pasal 3 disebutkan bahwa nilai ambang
batas kebisingan ditetapkan sebesar 85 dB, untuk waktu pemaparan 8 jam hari atau 40 jamminggu. Intensitas kebisingan di tempat kerja pada area produksi di
PT Asahimas Chemical sebagian besar masih berada di bawah atau sama dengan nilai ambang batas yang telah ditetapkan, akan tetapi pada beberapa area misal
pada area
PVC 3 plant
, intensitas kebisingan lebih dari 85 dB, terutama pada area drying, pihak perusahaan pun telah mewajibkan semua pekerja yang memasuki
31
area tersebut untuk menggunakan alat pelindung telinga, baik
earmuff
maupun
earplug,
akan tetapi pengawasan dari pihak perusahaan masih dinilai kurang, karena para pekerja masih ada yang belum menggunakan alat pelindung telinga
tersebut. 2.
Penerangan Dari data yang didapatkan dari keterangan petugas safety, penerangan
ruang SH Department adalah sebesar 365 Lux. Dan pada pekerjaan yang dikerjakan di ruang tersebut bisa digolongkan ke dalam pekerjaan yang
memerlukan ketelitian, sehingga penerangan yang ada dalam ruangan
SH Department
telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomer 07 tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat
kerja, yaitu bahwa pekerjaan kantor yang berganti-ganti antara menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat harus sedikit mempunyai
kekuatan intensitas kekuatan 300 Lux. Sedangkan penerangan di tempat proses produksi telah memadai.
3. Suhu
Berdasarkan pengamatan kami di beberapa contoh area di PT Asahimas Chemical bahwa keadaan suhu yang ada di dalam ruang kerja berpengaruh
terhadap tenaga kerja, karena suhu yang ada di ruangan tersebut dapat diatur dengan Air Condition sesuai dengan kebutuhan di ruangan tersebut.
Suhu untuk pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan, keadaan suhunya berkisar pada nilai ambang batas yang diperkenankan, yaitu anatar 37
˚C. Hal ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya keluhan dari tenaga kerja tentang efek yang
32
mereka rasakan karena adanya pengaruh suhu ruang kerja mereka. Berdasar data yang kami dapatkan melalui tanya jawab dengan salah satu staf
SH Department
, data dari hasil
Medical Check Up
kondisi fisik tenaga kerja, tidak ditemukan keluhan-keluhan fisik sebagai akibat dari paparan suhu panas yang mengenai para
tenaga kerja yang berada di area dengan suhu sekitar 50 ˚C, ini disebakan karena
adanya pengaturan jam kerja pada area tersebut, sehingga para tenaga kerja yang berada di ruangan tersebut tidak terpapar suhu yang cukup tinggi dengan waktu
paparan yang lama, ini jelas mengurangi efek paparan suhu tinggi pada tenaga kerja.
4. Kadar Debu
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kadar debu yang berada di area PT Asahimas Chemical, kami kira masih berada pada batas yang masih
diperkenankan untuk tempat kerja yang setiap hari diakses oleh tenaga kerja. Selain kadar yang tidak terlalu besar, pihak perusahaan juga mengharuskan para
tenaga kerja untuk menggunakan masker pelindung alat pernapasan setiap memasuki area plant. Hal ini jelas dapat menanggulangi terpaparnya tenaga kerja
terhadap factor kimia berupa debu, sehingga gangguan organ pernapasan dapat dicegah.
E. Pelayanan Kesehatan