Profesi Guru Profesi Guru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Profesi Guru

1. Profesi

Profesi berasal dari kata Latin professare, yang berarti deklarasi keyakinan seseorang sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan tata nilai yang dimilikinya. Kata ini juga menunjukkan adanya keterbukaan untuk diuji telik oleh pihak lain untuk menjamin kebenarannya Alwasilah, 2006. Supriadi dalam Suparlan 2006 menjelaskan secara sederhana tentang ciri- ciri atau karakteristik suatu profesi, yaitu : a. Profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat. Sebagai contoh, dokter disebut profesi karena memiliki fungsi dan signifikasi sosial untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Demikian juga guru, memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak generasi muda bangsa. b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan. c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu a systematic body of knowledge. 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut. Pengawasan terhadap penegakan kode etik dilakukan oleh organisasi profesi yang bersangkutan. e. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok memperoleh imbalan finansial atau material.

2. Guru

Guru merupakan profesi yang tugasnya berkaitan dengan keahlian, tanggung jawab dan kesejawatan yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih Suparwoto, 2004. Mendidik berkaitan dengan pengembangan kepribadian peserta didik, mengajar lebih ditekankan pada bidang intelektual dan kemampuan berpikir, sedangkan melatih berkaitan dengan pengembangan ketrampilan. Menurut Glickman dalam Suhertian, 1994 tugas profesional guru ini diasumsikan mencakup dua kemampuan dasar, yakni berpikir abstrak yang berkaitan dengan intelektualitas serta komitmen. Guru yang memiliki kemampuan berpikir abstrak yang tinggi akan memiliki hubungan yang lebih positif terhadap kebutuhan siswa maupun teman sejawat. Tingkat kemampuan berpikir abstrak yang tinggi ditandai dengan adanya kemampuan melihat berbagai kemungkinan dalam berpikir dan bertindak serta mampu menerapkan berbagai alternatif dalam menetapkan model mengajar. Sedangkan komitmen berkaitan dengan kecenderungan dalam diri seseorang untuk selalu terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab Suparwoto, 2004.

3. Profesi Guru