Apa yang dialami oleh guru yang mengajar di pedesaan dan bagaimana hal tersebut dialami?

Subjek yang terakhir adalah Bu Is, latar belakang pendidikan beliau adalah S1 jurusan IPS PPKn, tahun 2003. Beliau mengajar Mulai 1 November 1979 samapi sekarang. Keinginan menjadi guru karena beliau ingin memajukan anak-anak, sekaligus berinteraksi secara sosial di dalam lingkungan masyarakat. Menurut beliau, kondisi guru di pedesaan masih berada di dalam kelas menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan gaji guru yang kecil, sehingga untuk mencukupi kebutuhan di luar kebutuhan pokok masih kurang bisa.

2. Hasil Analisis Data Penelitian

a. Apa yang dialami oleh guru yang mengajar di pedesaan dan bagaimana hal tersebut dialami? Hal-hal yang akan diuraikan di bawah ini adalah pengalaman-pengalaman yang dialami guru yang mengajar di pedesaan dan bagaimana hal tersebut dialami. Untuk ringkasnya lihat tabel 1. Tabel 1 Pengalaman Guru Apa yang dialami ? Bagaimana dialami ? Memiliki cita-cita sebagai guru - minat menjadi guru - tujuan awal menjadi guru - ingin mencerdaskan anak-anak Memiliki karakteristik sebagai guru - memiliki ketrampilan - membimbing anak agar agar dapat berkembang - kemampuan sosial, religi, kepribadian dan akademik. Masih dihargai di dalam masyarakat - guru orang yang terhormat di dalam masyarakat - guru sebagai barometer di dalam masyarakat Ekonomi guru yang sulit - Gaji yang kecil - Memiliki pekerjaan sambilan Munculnya minat menjadi guru merupakan salah satu hal yang membuat para guru untuk tetap menjalani profesinya di pedesan, meskipun kondisi di desa sulit bagi mereka. “Alasan saya menjadi guru adalah motivasi secara pribadi memang menjadi minat untuk menjadi guru…“Kor Selain minat pribadi dari guru, mereka pada awalnya juga sudah memiliki tujuan untuk menjadi guru dan merasa senang menjadi guru di pedesaan. “Saya senang sekali menjadi guru itu tujuan saya itu dan untuk ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,ya… ya mendidik anak- anak di pedesaan ini…sesungguhnya senang sekali.”Sr Bukan hanya tujuan awal saja yang menjadikan mereka untuk menjalani profesi sebagai guru di pedesaan, tapi keinginanya untuk mencerdaskan anak-anak juga menjadikan mereka untuk tetap mengajar di desa. “…maka ilmu yang saya miliki tetap akan saya transfer pada anak-anak sehingga saya bertujuan untk mendidik anak untuk menjadi anak yang cerdas, anak yang terampil, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa dan sebagainya.” Mj Selain cita-cita pribadi untuk menjadi seorang guru dan keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mereka juga merasa mampu untuk menjadi guru. Mereka menyadari bahwa tidak semua orang bisa menjadi guru, dan mereka merasa bahwa mereka memiliki kompetensi untuk bisa menjadi guru ini. Sebagai seorang guru harus memiliki ketrampilan di bidang pendidikan. “…Nah disamping itu guru juga merupakan pekerja profesional karena kan guru mempunyai kelebihan dibanding tenaga-tenaga teknis yang lain dalam segala hal disamping ya memiliki ketramapilan, karenanya guru harus senantiasa menunjukkan diri terhadap siswa dan masyarakat bahwa baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan teknologi maupun sikap dan perilakunya memang patut menduduki peran dan fungsinya.”Sl Guru juga memiliki kemampuan untuk mendidik dan membimbing anak agar nantinya anak dapat berkembang dan memunculkan kretivitas dalam diri anak tersebut. “…jadi kita tidak bekerja semaunya sendiri artinya, kita harus menggunakan apa ya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mernggunakan pedagogige, membimbing bagaimana agar anak itu dapat berkembang, artinya guru itu kalau mengajar tidak boleh hanya menyalahkan pada anak hanya membentak jika anak bertanya apa saja biarkan saja dengan begitu menimbulkan keberanian untuk bertanya, menumbuhkan kreativitas anak, jadi yang kita hadapi itu manusia, itu mulianya, berhubungan dengan nurani itu, yang kita hadapi itu mempunyai pikiran akal hati begitu.” Sl Kompetensi lain yang dimiliki guru dalam menjalankan profesinya adalah kemampuan secara sosial kemasyarakatan, karena guru di desa tidak akan pernah lepas di dalam hidup bermasyarakat. Selain itu juga harus diimbangi dengan kemampuan religi, kepribadian dan akademik yang baik. “…. Kemampuan di sosial inilah seorang guru yang ada di desa ini tidak lepas mereka harus aktif dan ikut mendorong pada masyarakat di lingkungannya untuk bisa memajukan lingkungannya ini. Kemudian ada kemampuan religius jadi seorang guru juga harus ya kemudian ya kemampuan kepribadian nah, ini juga harus mantap….Kemampuan pribadi harus dimiliki, makanya sekarang harus imbang yang namanya kemampuan intelektual, kemampuan yaitu sosial, kemampuan religius itu harus imbang.”Kor Kompetensi secara sosial inilah yang melandasi guru dalam hidup bermasyarakat, karena di dalam masyarakat mereka masih dihargai di dalam masyarakat pedesaan atau dengan kata lain, guru merupakan orang terhormat di pedesaan. “…namun demikian secara kedudukan, guru adalah orang yang terhormat dan terpndang hidup di desa…” Kr Guru di pedesaan juga dijadikan barometer di dalam masyarakat, atau dengan kata lain, guru masih dijadikan sebagai tuntunan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat. “…yang namanya guru di desa itu merupakan barometer masyarakat, yaitu ukuran, ukuran yang kuat dari masyarakat itu apa-apa guru, sehingga namanya seorang guru di desa itu rawan, karen guru harus digugu dan ditiru sehingga tingkah lakunya ucapannya, jadi apapun yang ditindak lanjuti guru sesuai dengan digugu dan ditiru….contoh bagi masyarakat.” Bs Guru mengajar di pedesaan dan menjalani profesinya karena dari dalam diri mereka sudah tertanam bahwa mereka memiliki cita-cita menjadi guru dan keinginan mencerdaskan pendidikan anak bangsa, didukung dengan kemampuan- kemampuan yang mereka miliki sebagai seorang guru. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dipahami bahwa ketika guru dalam menjalani profesinya, banyak latar belakang yang mendasarinya. Di dalam menjalankan profesinya, guru dihadapkan pada ekonomi yang sulit. Tidak hanya pas-pasan, gaji yang mereka terima bahkan kadang tidak mencukupi jika digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. “…Ya… kalo dari kacamata itu keadaan ekonomi di pedesaan itu ya bila dilihat secara umum. Ya kurang, apalagi kalau seorang guru itu tidak aktif di dalam memberikan tambahan untuk mencari income-income sendiri, kalau hanya menggantungkan pada gaji ya mungkin ya akan kurang, apalagi di situasi ekonomi yang seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sekarang ini, kebutuhan yang melonjak dan sebagainya”. Kor. Atau “Ya pas-pasan dan mungkin kurang untuk pembiayaan anak sekolah, itu kalau sudah masuk SMA atau perguruan tinggi itu membutuhkan biaya yang sangat banyak kalau masih SD , SMP aja kita masih mendapatkan BOS gitu.” Bs Gaji yang diterima guru kurang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka mereka mengakalinya dengan mencari pekerjaan sambilan atau mencari penghasilan tambahan sehingga kebutuhannya dapat tercukupi dengan usaha tersebut. “…di luar dinas mengajar saya harus membanting tulang bekerja lain…misalnya…berdagang, bertani, beternak atau buruh yang lain yang itu bisa menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.” Kr atau “.. sehingga ya terpaksa ya terpaksa kami menjalankan kegiatan-kegiatan lain, misalkan ternak sapi, atau pokoknya kegiatan-kegiatan yang positif lah.”Bs

b. Sintesis data pengalaman