6
dari permukaan laut. Tanaman ini mudah dikenali karena bunga-bunganya berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas helm
benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Ciri khasnya terletak pada buah-
buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 - 4,5 cm dengan diameter 5 - 10 mm.
Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.
Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi.
Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun Anonim, 2006e.
3. Umbi rumput teki
Berbau khas aromatik, rasa agak pedas dan pahit, menimbulkan rasa tebal di lidah. Umbi rumput teki utuh berbentuk jorong atau bulat panjang sampai bulat
telur memanjang, bagian pangkal dan ujung umumnya meruncing sangat keras, sukar dipatahkan; panjang 1 - 5,5 cm, garis tengah 7 mm-1,5 cm; warna coklat
muda sampai coklat kehitaman, kadang-kadang berbintik-bintik putih, permukaan beruas-ruas, jarak antara tiap ruas sampai lebih kurang 4 mm. Pada permukaan
rimpang terdapat tunas-tunas, pangkal akar, sisa pelepah daun yang telah koyak, sisa pelepah daun berupa lembaran-lembaran tipis berbentuk tidak beraturan
berwarna coklat muda, coklat sampai kehitaman, terdapat terutama di bagian pertengahan sampai bagian ujung umbi. Bagian patahan tidak rata, warna putih
kotor. Batas antara korteks dan silinder pusat jelas Anonim, 1980. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Kandungan kimia
Akar teki mengandung alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1 yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal
tumbuhnya. Akar yang berasal dari Jepang berisi cyperol, cyperene I II, alfa- cyperone, cyperotundone dan cyperolone, sedangkan yang berasal dari China
berisi patchoulenone dan cyperene Anonim, 2006e. Rumput teki mengandung minyak atsiri, alkaloida, glikosida, flavonoid, gula, zat pati, resin Anonim, 1985;
Wahyono,1988; alkaloid, flavonoid, saponin, minyak lemak gliserida Anonim 2006c.
5. Khasiat dan penggunaan
Biasanya bagian yang di pakai sebagai obat adalah umbinya rimpang. Kegunaannya antara lain sebagai obat kuat, obat sakit perut, obat untuk
memperlancar kencing, obat cacingan, obat peluruh serta pengatur haid, sebagai air pencuci anti keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk penyakit
mulut obat kumuran, obat sakit gigi akar tongkat dimamah atau sebagai bubuk, dan untuk obat borok Anonim, 2006e.
Khasiat rumput teki, yakni untuk diuretik, stomakik Anonim, 1980, analgesik, anti inflamasi, sedatif, diaforetik, karminatif. Kegunaannya untuk
busung air, haid tidak teratur, mencret, nyeri haid, pencernaan tidak baik, rematik, sakit perut Soedibyo, 1998. Umbi rumput teki dapat digunakan sebagai
stimulan, diuretik, anthelmintik emenagoga, adstringen dan obat sakit gigi Dharma, 1987. Dapat memberikan efek estrogenik, efek pada uterus, efek
8
antiinflamasi, efek pada sistem kardiovaskuler, efek anti bakteri, antipiretika dan analgetika Hsou-mou Chang,1987.
B. Alkaloid
Istilah alkaloid pada umumnya mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai
bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol; jadi digunakan secara luas
dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tanwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan.
misalnya nikotina pada suhu kamar. Uji sederhana untuk alkaloid dalam daun atau buah segar adalah rasa pahitnya di lidah, misalnya alkaloid kuinina adalah zat
yang dikenal paling pahit dan pada konsentrasi molar 1x10
3
memberikan rasa pahit yang berarti Harborne, 1987.
Prazat alkaloid yang paling umum adalah asam amino, meski pun, sebenarnya, biosintesis kebanyakan alkaloid lebih rumit. Secara kimia, alkaloid
merupakan suatu golongan heterogen. Amina tumbuhan misalnya meskalina dan basa purina dan pirimidina misalnya kafein kadang-kadang digolongkan sebagai
alkaloid dalam arti umum. Banyak alkaloid bersifat terpenoid dan beberapa misalnya solanina, alkaloid-steroid kentang, Solanum tuberosum sebaiknya
ditinjau dari segi biosintesis sebagai terpenoid termodifikasi. Yang lainnya terutama berupa senyawa aromatik misalnya kolkhisina, alkaloid tropolon umbi
‘crocus musim gugur’ yang mengandung gugus basa sebagai gugus rantai samping Harborne, 1987.