Uji Sitotoksisitas PENELAAHAN PUSTAKA

17 Medium yang digunakan untuk menumbuhkan sel HeLa adalah medium RPMI 1640-serum. Medium RPMI-1640 mengandung nutrisi yang dibutuhkan sel seperti asam amino, vitamin, garam-garam anorganik, dan glukosa. Serum mengandung hormon yang memacu pertumbuhan sel. Albumin akan merupakan protein transpor, lipid yang diperlukan sel untuk pertumbuhannya, dan mineral yang merupakan kofaktor enzim. Seluruh komponen dalam medium RPMI 1640- serum berguna untuk memberikan nutrisi yang cukup pada sel supaya sel dapat bertahan hidup dan dapat memperbanyak diri Freshney, 1986.

E. Uji Sitotoksisitas

Sitotoksisitas ialah sifat toksisberacun suatu senyawa terhadap sel hidup. Uji sitotoksisitas ialah suatu uji yang secara in vitro menggunakan kultur sel dalam mengevaluasi keamanan obat, makanan, kosmetik maupun bahan-bahan kimia lainnya. Uji ini selain menggunakan kultur sel juga menggunakan primer kultur dan juga studi farmakokinetika in vitro untuk mengembangkan obat-obat terapetik dan mengamati toksisitas baik akut maupun kronik Freshney, 1986. Uji sitotoksisitas ini merupakan suatu uji yang cepat, terstandarisasi, sensitif dan tidak terlalu mahal, dengan kepentingan untuk menentukan apakah suatu material mengandung bahan yang berbahaya toksis secara biologik dalam jumlah yang signifikan. Sensitifitas yang tinggi dari uji ini karena adanya sel uji yang terisolasi dalam kultur dan tidak adanya mekanisme protektif tubuh yang mempengaruhi sel uji Wallin, 1998. Penggunaan biakan sel mamalia sebagai alternatif dalam pengujian toksikologi semakin bertambah dibandingkan penggunaan hewan. Beberapa 18 alasan digunakan biakan sel mamalia adalah karena meningkatnya tekanan dari publik untuk mengurangi jumlah hewan yang digunakan dalam penelitian, tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan uji menggunakan hewan percobaan yang berarti dapat dikurangi dengan pengujian tidak menggunakan hewan. Dengan menggunakan kultur sel, mekanisme toksisitas biokimia bisa dikerjakan dengan lebih efektif karena kondisi sel lebih mudah dikontrol maupun dimodifikasi Snell and Mullock, 1987. Selain itu, dari segi moral perlu dipertimbangkan penggunaan hewan untuk percobaan Freshney, 1986. Uji sitotoksisitas merupakan perkembangan untuk mengidentifikasi obat sitotoksik baru atau deteksi obat dengan aktivitas antitumor. Sistem penetapan aktivitas biologis akan menghasilkan kurva dosis - respon dan kriteria respon seharusnya berhubungan dengan in vivo dari obat sitotoksik. Sitotoksisitas suatu senyawa merupakan syarat aktivitas antikanker Bosman, 1999. Suatu ekstrak tumbuhan atau senyawa hasil isolasi dikatakan berefek sitotoksik jika memiliki nilai LC 50 kurang dari 1000 μgml Meyer et al, 1982. Suatu senyawa dinyatakan memiliki potensi sebagai antikanker jika memiliki nilai LC 50 lebih kecil dari 20 µgml Suffness and Pezzuto, 1991. Uji MTT 3-4,5-dimetil-tiazol-2-il-2,5-dipheniltetrazolium bromid didasarkan pada aktivitas mitokondria, yang diinterpretasikan sebagai tolok ukur kelangsungan hidup sel. Pada uji MTT, garam tetrazolium, 3-4,5-dimetil-tiazol- 2-il2,5-dipheniltetrazolium bromid secara aktif diabsorpsi ke dalam sel hidup dan direduksi dalam mitokondrial membentuk suatu produk formazan berwarna ungu. Produk tersebut terakumulasi di dalam sel karena tidak bisa keluar menembus 19 membran sel. Saat penambahan DMSO, isopropanil, atau solven lain yang cocok, produk yang terbentuk tadi akan larut dan dibebaskan sehingga siap diukur dengan metode kolorimetri Barille, 1997; Mosmann,1983; Castell et al., 1998. Pengujian proliferasi sel dengan MTT menurut ATTC menawarkan metode yang sesuai, kuantitatif, untuk mengevaluasi respon populasi sel untuk faktor-faktor eksternal, apakah pertumbuhan sel bertambah, tidak berefek, atau pertumbuhan menurun karena nekrosis atau apoptosis Anonim, 2006 g; h. Keistimewaan metode MTT • Kemajuan teknologi. Kegunaan metode MTT telah didokumentasikan dalam pustaka untuk berbagai macam penggunaan aplikasi. • Pengukuran akurat. Prosedur spektrofotometer dapat mendeteksi perubahan yang kecil dalam metabolisme sel, membuatnya lebih sensitif daripada pewarnaan dengan trypan blue. • Reagen yang aman. Tidak perlu menyimpan atau memanipulasi substansi radioaktif. • Mudah digunakan. Prosedurnya relatif mudah dan penggunaan peralatan biasa didapatkan tersedia di banyak laboratorium. • Proses cepat. Assays dilakukan pada 96-well plate dan dibaca dengan pembaca plate mikrotiter mengijinkan terbacanya hasil high-throughput dari perlakuan pada sample. • Kaidah penyimpanan. KIT stabil untuk 18 bulan bila disimpan dalam pendinginan dalam gelap Anonim, 2006h. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Metode ini cepat, sensitif akurat dan sejumlah besar sampel dapat diuji secara otomatis dengan menggunakan ELISA reader. MTT dapat digunakan untuk estimasi sel hidup, baik yang membelah maupun tidak, aktivitas metabolik, maupun penghambatan yang terjadi di dalam sel Doyle dan Griffiths, 2000.

F. Mekanisme Senyawa Antikanker

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Efek ekstrak etanol kangkung air (Ipomoea Aquatica Forks) terhadap lamanya tidur (Sleeping Time) Mencit Jantan Dibandingkan Dengan Fenobarbital

0 55 87

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Efek pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah sel fibroblas gingiva pada tikus wistar jantan dengan periodontitis

1 5 8

Uji potensi antifungi ekstrak etanol rimpang kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) terhadap Trichohyton meniagrophyies dan Trichophyton rubrum

7 32 83

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Efektivitas ekstrak umbi bawang sabrang (eleutherine palmifolia (L.) Merr.) terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus pyogenes

0 18 50

Pengaruh konsentrasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) dengan metode peredaman radikal bebas DPPH

5 30 63

Aktivitas ekstrak etanol daun singawalang (Petiveria alliacea L.) dan fraksinya sebagai antidiabetes

0 1 7