Preparasi sampel Preparasi sel HeLa

23 polietersulfon steril 0,2 μm Nalgene, Nebauer Haemocytometer, mikroskop inverted Olympus, ELISA reader SLT, magnetic stirer, dan kamera digital.

E. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi

tumbuhan Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian adalah umbi rumput teki Cyperus Rotundus L.. Tumbuhan teki Cyperus Rotundus L. telah dideterminasi terlebih dahulu di laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, menggunakan acuan baku Flora of Java Backer dan Bakuizen van den Brink, 1965.

2. Preparasi sampel

Umbi Teki dikumpulkan dari daerah Sumberarum, Moyudan, Sleman tepi sungai Progo pada bulan Juni 2006. Umbi teki dibersihkan dicuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari tutup kain hitam atau di oven dengan suhu max 70 °C. Simplisia kering kemudian diserbuk dengan lebar nominal lubang penggilingan 0,75 mm ayakan 18 mesh, serbuk disimpan dalam botol coklat. Ekstrak etanol umbi teki diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 dengan cara maserasi. Untuk setiap 50 g serbuk digunakan 450 ml etanol 70. Ekstraksi dilakukan dalam bejana maserasi selama 2 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah itu dienaptuangkan dan disaring, ampas diperas. Ekstrak tersebut selanjutnya diuapkan sampai diperoleh ekstrak pekat dan disimpan dalam refrigerator sebelum digunakan. Ekstrak siap diujikan pada sel HeLa. 24 Pembuatan larutan uji Ekstrak etanol yang sudah difreezed dry diambil 150 mg dilarutkan dengan DMSO 500 μl sehingga didapat larutan stok 300 mgml. Disini perlu ada penambahan DMSO karena ekstrak tidak larut dalam air. Fungsi DMSO untuk meningkatkan kelarutan. Larutan uji disaring dengan filter 0,2 μm dan dimasukkan dalam conical steril, ditutup dengan alumunium foil dan disimpan dalam lemari es. Selanjutnya dibuat seri kadar ekstrak 100, 200, 400, 600, 800, 1000, 2000 μgml dari larutan stok dalam media RPMI. Pembuatan larutan uji dilakukan dalam Laminair Air Flow Cabinet secara aseptis.

3. Preparasi sel HeLa

a. Propagasi sel HeLa Sel diambil dari tangki nitrogen cair, kemudian segera dicairkan dalam penangas air 37 C, kemudian ampul disemprotkan dengan etanol 70. Ampul dibuka dan sel HeLa dipindahkan dalam tabung conical steril yang berisi medium RPMI 1640. Suspensi sel disentrifugasi selama 5 menit, supernatan dibuang, diganti dengan medium RPMI yang baru, kemudian disuspensikan perlahan. Suspensi sel lalu disentrifugasi kembali selama 5 menit kemudian dicuci ulang sekali lagi. Supernatan dibuang, pelet ditambahkan 1 ml medium penumbuh yang mengandung 20 FBS. Disuspensikan secara perlahan sampai homogen, kemudian sel ditumbuhkan dalam tissue culture flask kecil dan diinkubasikan dalam inkubator dengan suhu 37 C dengan aliran 5 CO 2 dan 95 O 2 . Setelah 24 jam, medium penumbuh diganti dan sel ditumbuhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 hingga konfluen dan jumlahnya cukup untuk penelitian Freshney, 1986; Jacoby dan Pastan, 1979; Sambrook et al, 1989. b. Panen sel HeLa Setelah jumlah sel cukup kurang lebih setelah berumur 7 hari, media diganti dengan RPMI 1640 baru sebanyak 5 ml kemudian sel dilepaskan dari dinding flask dengan cara diresuspensikan menggunakan pipet Pasteur. Sel dipindahkan dalam tabung conical steril dan ditambahkan medium RPMI sampai volume 10 ml dan disentrifugasi 3000 rpm selama 5 menit. Supernatan dibuang dan pelet diresuspensikan perlahan dengan 1 ml media. Sel kemudian dihitung menggunakan haemocytometer. Suspensi sel ditambah sejumlah medium sehingga memperoleh konsentrasi sel sebesar 3x10 4 200 l dan siap dipakai untuk penelitian Freshney, 1986; Jacoby dan Pastan, 1979; Sambrook et al, 1989.

4. Uji sitotoksisitas menggunakan metode MTT

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Efek ekstrak etanol kangkung air (Ipomoea Aquatica Forks) terhadap lamanya tidur (Sleeping Time) Mencit Jantan Dibandingkan Dengan Fenobarbital

0 55 87

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Efek pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah sel fibroblas gingiva pada tikus wistar jantan dengan periodontitis

1 5 8

Uji potensi antifungi ekstrak etanol rimpang kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) terhadap Trichohyton meniagrophyies dan Trichophyton rubrum

7 32 83

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Efektivitas ekstrak umbi bawang sabrang (eleutherine palmifolia (L.) Merr.) terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus pyogenes

0 18 50

Pengaruh konsentrasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) dengan metode peredaman radikal bebas DPPH

5 30 63

Aktivitas ekstrak etanol daun singawalang (Petiveria alliacea L.) dan fraksinya sebagai antidiabetes

0 1 7