Analisis Permukaan dengan Teknik Scanning Electron Microscopy Analisis kristalinitas dengan Difraksi Sinar X XRD

Tabel II. Hasil korelasi gugus fungsi No Serapan Selulosa cm -1 Serapan Kitosan cm -1 Keterangan serapan Referensi 1 3430 3430 -OH dan –NH stretching Stefanescu et al. 2011 2 2919 2919 -CH stretching 3 1659 1637 C=O stretching 4 - 1597 -NH bending amide II 5 1422 1422 -CH dan –NH bending vibrations 6 1374 1378 -CH 3 bending vibrations 7 1158 1154 Anti-symmetric stretching of the C-O-C bridge 8 1067 1072 Skeletal vibrations involving the C-O stretching

K. Analisis Permukaan dengan Teknik Scanning Electron Microscopy

SEM Foto SEM dibuat berdasarkan deteksi elektron sekunder atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut di- scan dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi, kemudian sinyalnya diperkuat, besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap terang pada layar monitor CRT cathode ray tube. Pada layar CRT tersebut, gambar struktur objek yang sudah diperbesar dapat terlihat Utami, 2007. Contoh foto hasil SEM dtunjukkan pada Gambar 10. Elektron yang berinteraksi dengan atom akan memproduksi sinyal berupa informasi mengenai topografi permukaan sampel, komposisi, dan lainnya. Membrane selulosa bakteri secara umum akan berbentuk jalinan pita yang halus Gambar 10. Pengamatan morfologi permukaan terhadap membrane kitosan, akan menunjukkan hasil berupa permukaan yang halus, rata, seragam dan padat Lin et al. 2006 Gambar 10. Foto SEM Selulosa bakteri Freire, Silvestre, Gandini dan Neto, 2011

L. Analisis kristalinitas dengan Difraksi Sinar X XRD

Difraksi sinar X merupakan metode analisis yang didasarkan pada hamburan cahaya pada kisi kristal yang dikenai sinar X. Teknik ini memungkinkan determinasi derajat kristalinitas sampel beserta data kristalografik lainnya Braun, et al. 2005. Derajat kristalinitas dari suatu polimer akan mempengaruhi aktivitas polimer tersebut, selain itu derajat kristalinitas berhubungan dengan struktur rantai polimer. Semakin linier rantai polimer maka derajat kristalinitasnya akan semakin besar, sehingga bersifat semakin kristalin, sebaliknya apabila strukturnya bercabang maka akan cenderung bersifat amorf. XRD sangat penting untuk analisis polimer karena XRD dapat memperlihatkan indeks dari struktur kristal, dan derajat kristalinitas Rosida, 2007. Menurut Anggraeni 2003, derajat kristalinitas dapat ditentukan dengan cara menghitung perbandingan luas difraksi kristalin terhadap luas total difraksi amorf dan kristalin seperti ditunjukkan oleh Persamaan 4. Derajat kristanilitas = Luas kristalin Luas kristalin +amorf x 100 ..................................4 Contoh hasil difraksi sinar-X dari selulosa dan kitosan dapat dilihat dari Gambar 11. Gambar 11. Difraktogram XRD dari selulosa bakteri dan kitosan Stefanescu et al., 2012

M. Antibakteri

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 4 183

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus.

0 6 130

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

2 3 114

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus

0 2 113

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 11 181

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus

0 0 128

UJI AKTIVITAS SELULOSA BAKTERI DARI LIMBAH UBI JALAR (Ipomoea batatas Lam.) DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN KITOSAN TERDEPOSISI NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 0 1

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus - USD Repository

0 1 112