ujung runcing, tidak berbulu, lubak, hijau sampai ungu, lebar 5-15 cm, panjang tangkai 5-30 cm. Bunga ungu muda, bentuk corong, buah
diameternya 8 mm, tidak berbulu, berbiji empat dengan warna hitam, bersudut, dan panjang 3 mm. Umbi berwarna putih, ungu, kuning, orange
dengan kulit putih atau ungu Rukmana, 1997.
B. Pati
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α- glikosidik yang
tersusun atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen dengan perbandingan : 6:10:5 C
6
H
10
O
5
n. Pati merupakan polimer kondensasi dari suatu glukosa yang tersusun dari unit-unit anhidroglukosa Damanhuri et al. 2005.
Pati terdiri dari 2 fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak larut disebut amilopektin. Amilosa
merupakan polimer linier yang mengandung 500-2000 unit glukosa yang terikat oleh ikatan α-1,4 sedangkan amilopektin selain mengandung ikatan α-1,4 juga
mengandung ikatan α-1,6 sebagai titik percabangannya Sukadarti et al. 2001. Hidrolisis lengkap amilosa meghasilkan hanya D-Glukosa; hidrolisis parsial
menghasilkan maltose sebagai satu-satunya disakarida
.
Molekul amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Struktur molekul amilosa Sukadarti et all, 2001
Gambar 2. Struktur molekul amilopektin Sukadarti et al. 2001
Tidak seperti amilosa, amilopektin bercabang sehingga terdapat satu glukosa ujung kira-kira tiap 25 satuan glukosa. Ikatan pada titik percabangan ialah
ikatan 1,6- α-glikosida Sukadarti et al. 2001. Hidrolisis lengkap amilopektin
hanya menghasilkan D-glukosa. Namun hidrolisis tak lengkap menghasilkan suatu campuran disakarida maltosa dan isomaltosa, yang kedua ini berasal dari
percabangan-1,6 Sukadarti et al. 2001.
C. Selulosa Bakteri
Selulosa merupakan material yang terdapat secara alamiah pada kayu, kapas, rami serta tumbuhan lainnnya. Selulosa juga merupakan polimer dari β-
glukosa dengan ikatan β- 1-4 antara unit-unit glukosa Hoenich, 2006. Struktur selulosa dapat dilihat dari Gambar 3 :
Gambar 3. Struktur selulosa Hart et al. 2003
Selulosa bakteri adalah selulosa yang diproduksi oleh mikroba terutama bakteri dari galur Acetobacter, Rhizobium, Agrobacterium dan Sarcina El-Saied
et al. 2004 . Selulosa bakteri memiliki karakteristik yaitu, mengandung air
sebanyak 98-99, tidak menimbulkan reaksi alergi, dapat disterilisasikan tanpa menyebabkan perubahan pada selulosanya. Dapat diaplikasikan untuk pengobatan
ketika kulit mengalami luka bakar. Selulosa bakteri disintesis oleh bakteri asam, terutama Acetobacter xylinum Ciechanska, 2004. Pembentukan selulosa bakteri
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Skema pembentukan selulosa Czaja et al. 2006
Pembentukan selulosa dapat dijelaskan sebagai berikut : sel-sel Acetobacter xylinum
mengambil glukosa dari larutan gula dan air limbah ubi jalar yang kemudian digabungkan dengan asam lemak menjadi prekursor penciri
nata. Pada membran sel prekursor ini selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan bersama-sama dengan enzim akan mempolimerisasikan glukosa
menjadi selulosa di luar sel Hidayat dkk. 2006.
Selulosa bakteri berbeda dari selulosa tanaman dalam hal kemurnian, kristalinitas, derajat polimerisasi, dan tensile strength. Selulosa bakteri memiliki
bentuk Kristal Iα dan Iβ, sedangkan selulosa tanaman hanya memiliki struktur Kristal Iβ Attala et al. 1984. Menurut Czaja et al. 2006 selulosa bakteri
memiliki keunggulan antara lain : kemurnian tinggi, derajat kristalinitas tinggi, mempunyai kerapatan antara 300-900 kgm
3
, kekuatan tarik tinggi, elastic dan dapat terbiodegradasi. Struktur selulosa bakteri ditunjukkan melalui Gambar 5 :
Gambar 5. Struktur selulosa bakteri Festucci-Buselli,Otoni, and Joshi, 2007
Meskipun selulosa bakteri mempunyai struktur kimia yang sama seperti selulosa yang berasal dari tumbuhan, selulosa bakteri tersusun oleh serat selulosa
yang lebih baik yang dihasilkan oleh bakteri. Setiap serat tunggal dari selulosa bakteri mempunyai diameter 50 nm, dan selulosa bakteri terdapat dalam bentuk
kumpulan serat-serat tunggal yang berdiameter sekitar 0,1-0,2 nm. Panjang seratnya tidak dapat ditentukan karena kumpulan serat-serat tunggal selulosa
saling melilit satu sama lain membentuk struktur jaringan. Diameter dari selulosa bentuk kristalin adalah 10
–30 nm Philips dan Williams, 2000.
D. Aplikasi Selulosa Bakteri dalam Bidang Medis