Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa selama periode penelitian tahun 2008 -2010, perusahaan sampel yang paling banyak
diaudit oleh KAP Non The Big Four skor 0 yaitu 28 perusahaan sampel, sedangkan yang diaudit oleh KAP The Big Four skor 1 hanya 8
perusahaan sampel. Pada tahun 2008 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA dan PT Mitra Adiperkasa
Tbk.MAPI. Pada tahun 2009 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA, PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dan
PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS. . Pada tahun 2010 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA, PT
Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dan PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS.
4.2.3. Opini Auditor
Opini auditor merupakan variabel dummy, skor 1 menunjukkan pendapat selain unqualified opinion, sedangkan skor 0 menunjukkan
pendapat unqualified opinion. jenis opini auditor pada masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. Deskripsi variabel opini auditor
Opini Auditor Kode
2008 2009 2010 Jumlah
ACES Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 ALFA
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
AIMS Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 CENT
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
FISH Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 KARK
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
MAPI Skor 0 = 0
Skor 1 = 3 MICE
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
OKAS 1
Skor 0 = 2 Skor 1 = 1
RIMO Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 SQMI
1 Skor 0 = 2
Skor 1 = 1 WAPO
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
Skor 0 = 10 Skor 0 = 12
Skor 0 = 12 Skor 0 = 34
Jumlah Skor 1 = 2
Skor 1 = 0 Skor 1 = 0
Skor 1 = 2
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa selama periode penelitian tahun 2008-2010, perusahaan sampel paling banyak mendapat
opini unqualified opinion skor 0 yaitu 34 perusahaan sampel,sedangkan yang mendapat opini selaian unqualified opinion skor 1 hanya 2
perusahaan sampel. Selama periode 2008-2010, perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion skor 1 adalah PT Ancora
Indonesia Resources Tbk.OKAS dan PT Allbond Makmur Usaha Tbk. SQMI.
4.2.4. Audit Delay
Audit Delay menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang
diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
laporan audit dengan satuan hari. Audit Delay masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 6. Deskripsi Variabel Audit Delay
Audit Delay Kode
2008 2009 2010 Mean
ACES 48 47 70 55 ALFA
146 84 84 104 AIMS
79 61 80 73 CENT
79 88 87 58 FISH
76 61 61 66 KARK
90 88 147 108
MAPI 86 79 77 80 MICE 93 88 77 86
OKAS 168 76 76 72
RIMO 86 85 84 85
SQMI 54 64 84 67 WAPO
85 88 88 87 Mean 82 75 84 78
Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata audit delay untuk 12 perusahaan sampel selama periode penelitian tahun 2008 -2010
adalah 78 hari. Rata-rata audit delay terlama terjadi pada tahun 2010 yaitu 84 hari, dan tercepat pada tahun 2009 yaitu 75 hari. Perusahaan yang
memiliki rata-rata audit delay terlama PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS yaitu 168 hari.
4.3. Uji normalitas