Diagram Kerangka pikir Hipotesis Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3. Diagram Kerangka pikir

Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun diagram kerangka pikir sebagai berikut : Opini auditor D2 Ukuran KAP D1 Ukuran perusahaan X Audit delay Y Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: a. Diduga bahwa terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan-perusahaan go publik di BEI. b. Diduga bahwa terdapat perbedaan pengaruh ukuran KAP dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan-perusahaan go publik di BEI. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional berfungsi untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti dan hubungan antara variabel, sehingga tidak menimbulkan interprestasi lain. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu audit delay dan variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, ukuran KAP, opini auditor. Sub bagian ini akan menguraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Perincian dari masing- masing variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Audit Delay y

Adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku 31 Desember hingga tanggal diterbitkannya laporan audit tanggal opini. Skala pengukuran yang digunkan adalah rasio. Satuan pengukuran yang digunakan adalah hari.

2. Ukuran perusahaan X

1 Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Ukuran perusahaan ini diukur berdasarkan total asset atau total aktiva perusahaan yang tercantum dalam 33 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. laporan keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan proksi total aset . Ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebaagi berikut: Ukuran perusahaan : Ln Total Aset

3. Ukuran Kantor Akuntan Publik D

1 Ukuran Kantor Akuntan Publik menunjukkan reputasi sebuah Kantor Akuntan Publik yaitu dengan mengelompokkan auditor-auditor yang bermitra kerja dengan KAP kelompok The Big Four di Amerika Serikat dengan yang tidak. Variabel ini merupakan variabel Dummy yaitu variabel yang pada dasarnya bersifat kualitatif yang menunjukkan ukuran KAP. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Variabel ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu : D 2.0 : KAP Non The Big Four, yang ditunjukkan dengan kode 0. KAP Non The Big Four adalah kantor akuntan publik yang tidak termasuk dalam empat besar dan merupakan kantor akuntan publik lokal yang dalam pelaksanaan auditnya diduga membutuhkan waktu yang lebih lama, karena dalam pelaksanaan auditnya kurang efisien. D 2.1 : KAP The Big Four, yang ditunjukkan dengan kode 1. KAP The Big Four diberi kode 1 karena KAP The Big Four adalah kantor akuntan publik internasional yang membutuhkan waktu lebih singkat dalam menyelesaikan audit, dan KAP tersebut dianggap dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menyelesaikan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat waktunya.

4. Opini Auditor D

2 Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas suatu laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Opini auditor merupakan variabel Dummy yaitu variabel yang pada dasarnya bersifat kualitatif yang menunjukkan jenis pendapat auditor. skala pengukuran yang digunakan adalah nominal. variabel opini auditor terbagi menjadi dua kelompok yaitu: D 1.0 : Unqualified opinion, ditujukan dengan kode 0 . Pendapat ini dipisahkan dari keempat pendapat lainnya dan diberi kode 0 karena unqualified opinion merupakan pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi kauangan, hasil usaha dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan ini merupakan bentuk laporan audit yang paling umum atau disebut laporan audit standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan merupakan pendapat yang paling baik diantara pendapat auditor yang lain. D 1.1 : Pendapat selain unqualified opinion. Jenis pendapat selain unqualified opinion ditunjukkan dengan kode 1. Kode satu terdiri dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. unqualified with explanatory paragraph opinion, qualified opinion, adverse opinion, dan disclaimer opinion. Keempat opinoi ini dipisahkan dan diberi kode 1 karena keempat pendapat ini merupakan pendapat yang kurang baik bahkan tidak baik atas laporan keuangan.

3.2 Teknik Penentuan Sampel