Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan untuk mengetahui pengaruh X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut:
Ho : β
1
= β2 = 0
Artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok untuk mengetahui pengaruh X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y. Hi :
β
1
= β2 ≠ 0
Artinya model regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y. 1. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5.
2. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai probabilitas
≥ 0,05 H diterima dan Hi ditolak.
b. Apabila nilai probabilitas 0,05 H ditolak dan Hi diterima.
b. Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh perbedaan pengaruh X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut Imam Ghozali, 2001:47:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ho : β
1
= 0 Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y. Hi :
β
1
≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan X
1
, D
1
dan D
2
terhadap Y. 1. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5.
2. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai probabilitas
≥ 0,05 H diterima dan Hi ditolak.
b. Apabila nilai probabilitas 0,05 H ditolak dan Hi diterima.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Ditinjau dari Ruang Lingkup Kegiatan
Adapun sejarah singkat perusahaan wholesale dan retail ditinjai dari ruang lingkup kegiatan:
1. PT ACE Hardware Indonesia Tbk, ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk Perusahaan didirikan awalnya bernama PT Kawan Lama Home Center tanggal 3 Pebruari 1995. Total
asset yang dimiliki PT Ace Hardware Indonesia Tbk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 sebasar
Rp.790.276.530.796, pada tahun 2009 sebesar Rp.970.555.943.386, dan pada tahun 2010 sebesar Rp.1.191.333.479.259. Dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion, dan diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Sesuai pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha perdagangan umum termasuk kegiatan ekspor
impor serta menjalankan usaha sebagai agen atau distributor. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan terutama adalah penjualan eceran ritel
barang-barang untuk kebutuhan rumah tangga dan lifestyle. Pada tanggal
45
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31 Desember 2009, Perusahaan memiliki 39 gerai ritel yang meliputi area Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Semarang, Surabaya,
Bali, Medan, Batam, Pekan Baru, Palembang, Balikpapan, Makasar dan Banjarmasin.
Kantor Perusahaan terletak di Gedung Kawan Lama Lt. 5, Jl. Puri Kencana No.1, Meruya-Kembangan, Jakarta 11610, Indonesia.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 22 Desember 1995.
2. PT Alfa Retailindo Tbk. ALFA
Perseroan didirikan tanggal 4 Agustus 1989. Total asset yang dimiliki
PT Alfa Retailindo Tbk. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2008 sebasar Rp.603.647.000, pada tahun 2009 sebesar Rp.648.251.000, dan pada tahun 2010 sebesar Rp.673.054.000. Dari
tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion
, dan diaudit oleh KAP The Big Four. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan bergerak di
bidang perdagangan umum termasuk distributor, leveransir dan grosir. Operasi komersial dimulai tahun 1989.
Perseroan berdomisili di Indonesia, dengan Kantor Pusat di Jalan Lodan No. 80-81, Jakarta Per 31 Desember 2008, Perseroan
mengoperasikan 30 pasar swalayan dengan nama “Carrefour” 16 toko
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan “Carrefour Express” 14 toko, yang seluruhnya tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia.
3. PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk AIMS
PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk “Perusahaan” didirikan pada tanggal 7 Mei 1997. Total asset yang dimiliki PT. Akbar Indo Makmur
Stimec Tbk. mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2009, yaitu dari Rp.81.297.390.950 menjadi Rp.182.575.880.288, dan pada tahun
2010 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp.148.194.762.072. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat
Unqualified opinion , dan diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan batu bara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jl.
Suryopranoto 2, Harmoni Plaza Blok A-29, Jakarta Pusat 10130. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998.
4. PT Centrin Online Tbk. CENT
PT Centrin Online Tbk “Perseroan” dahulu bernama PT Centrindo Utama tanggal 11 Februari 1987. Total asset yang dimiliki PT Centrin
Online Tbk. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2008 sebasar Rp.94.248.794.872, pada tahun 2009 sebesar Rp.102.554.584.786, dan pada tahun 2010 sebesar Rp.327.559.624.538.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion
, dan diaudit oleh KAP Non The Big Four. Sebelum tahun 1996, Perseroan bergerak dalam bidang penjualan
peralatan komputer. Sejak tahun 1996 Perseroan memperluas bidang usahanya ke dalam bidang usaha jasa-jasa telekomunikasi, multimedia,
internet service provider dan portal. Bandwidth Perseroan pada saat ini
adalah sebesar 178 Mbps. Produk dan jasa internet yang ditawarkan oleh Perseroan antara lain
meliputi : Dial Up Services, Business Access, LAN Dial Up Services, Dial Up ISDN Services, LAN Dial Up ISDN Services, DedicatedLeased
Line Services, Web Hosting Services, Co-location Services, Mailing List Services dan VoiP.
5. PT FKS Multi Agro Tbk. FISH
PT. FKS Multi Agro Tbk Perusahaan tanggal 27 Juni 1992, tanggal 3 Juli 2006 perusahaan berubah menjadi PT FKS Multi Agro
Tbk. Total asset yang dimiliki PT. FKS Multi Agro Tbk. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 sebasar
Rp.413.361.128.024, pada tahun 2009 sebesar Rp.557.385.176.818, dan pada tahun 2010 sebesar Rp.1.101.332.993.367. Dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion, dan diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perikanan, industri
dan perdagangan. Pada tanggal 31 Desember 2008 Perusahaan berkantor di
Sampoerna Strategic Square, North Tower 3rd Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Selatan dan lokasi pabrik terletak di Muncar -
Banyuwangi, Jawa Timur. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial sejak tahun 1993.
6. PT Dayaindo Resources Internasional Tbk. KARK PT Dayaindo Resources Internasional Tbk, berkedudukan di
Jakarta, yang sebelum tanggal 29 Juni 2007 bernama PT KARKA YASA PROFILIA Tbk didirikan tanggal 21 April 1994. Total asset yang dimiliki
PT. Dayaindo Resources Internasional Tbk. mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2008 sebasar Rp.520.467.744.339, pada tahun 2009 sebesar Rp.777.200.912.511, dan pada tahun 2010 sebesar
Rp.2.957.817.715.206. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion, dan diaudit oleh KAP Non
The Big Four .
Kegiatan usaha utama Perusahaan semula adalah bidang real estat, dengan membidik pangsa pasar penjualan perumahan sederhana
RSSRSH guna memenuhi kebutuhan konsumen menengah ke bawah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI
PT. Mitra Adiperkasa Tbk Perusahaan, didirikan tanggal 23 Januari 1995. Total asset yang dimiliki PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Pada
tahun 2008 sebasar Rp.3.760.969.310, pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu menjadi Rp.3.379.394.233, dan pada tahun 2010
mengalami kenaikan yaitu menjadi Rp.3.670.503.683. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified
opinion , dan diaudit oleh KAP The Big Four.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi,
pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Saat ini, kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang
perdagangan eceran pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 800 tokooutlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia.
8. PT Multi Indocitra Tbk. MICE
PT Multi Indocitra Tbk Perseroan didirikan tanggal 11 Januari 1990. Total asset yang dimiliki PT. Multi Indocitra Tbk. mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 sebasar Rp.268.629.094.439, pada tahun 2009 sebesar Rp.291.306.234.760, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada tahun 2010 sebesar Rp.371.830.882.852. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion, dan
diaudit oleh KAP Non The Big Four. Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan umum atas barang-
barang konsumsi perlengkapan bayi dan produk perawatan kesehatan, kosmetika dan lampu hemat energi. Perseroan memulai produksi
komersialnya pada tahun 1990. Perseroan yg berkedudukan di Jl. Cideng Timur No. 73-74 Jakarta Pusat dengan cabang di Surabaya – Jawa Timur.
9. PT Ancora Indonesia Resources Tbk. OKAS
PT Ancora Indonesia Resources Tbk dahulu PT TD Resources Tbk didirikan tanggal 15 September 2003. Total asset yang dimiliki PT.
Ancora Indonesia Resources Tbk. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 sebasar Rp.643.583.742.684, pada tahun 2009
sebesar Rp.1.005.868.493.667, dan pada tahun 2010 sebesar Rp.1.287.118.000.000. Pada tahun 2008 perusahaan ini menerima
pendapat Unqualified with explanatory paragraph opinion, sedangkan tahun 2009 dan 2010 menerima pendapat Unqualified opinion. Pada
tahun 2008 perusahaan ini diaudit oleh KAP Non The Big Four, kemudian pada tahun 2009 dan 2010 diaudit oleh KAP The Big Four.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah perdagangan umum.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10. PT Rimo Catur Lestari Tbk. RIMO
PT Rimo Catur Lestari Tbk. Perusahaan didirikan di Indonesia tanggal 25 Maret 1987. Total asset yang dimiliki PT. Rimo Catur Lestari
Tbk. pada tahun 2008 sebasar Rp.71.151.382.996, pada tahun 2009 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu menjadi sebesar
Rp.16.685.905.828, dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp.17.738.181.117. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010
perusahaan ini menerima pendapat Unqualified opinion, dan diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari didirikannya Perusahaan adalah berusaha di bidang
perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu dan kosmetik melalui toko serba ada
department store milik Perusahaan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat terletak di
Jl Daan Mogot II No. 100 P 1 dan 2. Perusahaan memiliki toko serba ada dengan nama “Rimo” yang berlokasi di Jakarta dan Manado.Perusahaan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. PT Allbond Makmur Usaha Tbk. SQMI
PT Allbond Makmur Usaha Tbk Perusahaan didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International di Jakarta tanggal 21 Maret
2000. Tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan merubah namanya menjadi PT Allbond Makmur Usaha Tbk. Total asset yang dimiliki PT Allbond
Makmur Usaha Tbk. mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2009, yaitu dari Rp.26.169.987.242 menjadi Rp.26.568.599.172, dan pada
tahun 2010 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp.22.643.201.043. Pada tahun 2008 perusahaan ini tidak menerima pendapat dari auditor
disclimer, sedangkan tahun 2009 dan 2010 menerima pendapat Unqualified opinion
. PT Allbond Makmur Usaha Tbk dari tahun 2008 samapi tahun 2010 diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan dan
pertambangan.
12. PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. WAPO
PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. Perusahaan didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Golden Phoenix tanggal 7
Agustus 1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix
Mandiri tanggal 31 Januari 2000.Total asset yang dimiliki PT Wahana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Phonix Mandiri Tbk. mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2009, yaitu dari Rp.206.763.261.670 menjadi Rp.207.445.499.830, dan
pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp.204.816.973.280. dari tahun 2008 sampai tahun 2010 perusahaan ini
menerima pendapat Unqualified opinion dan diaudit oleh KAP Non The Big Four.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan, pengangkutan
dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan.
Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Jalan Panggung No. 43 Surabaya, sedangkan Anak Perusahaan, PT Phonix Mas Persada
PMP, berdomisili di Mataram, dengan kantor pusat dan pabrik masing- masing beralamat di Jalan A.A. Gede Ngurah, Kelurahan Cakra Selatan,
Kecamatan Cakranegara dan di Jalan TGH Lopan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada
tanggal 7 Agustus 1993.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan besarnya perusahaan yang diukur bedasarkan total asset dengan satuan rupiah. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data mengenai total aset dari 15 perusahaan Wolesale dan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2000 hingga tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Tabel 3,Deskripsi Variabel Ukuran Perusahaan
Kode 2008 2009 2010
ACES 27.39564876 27.60113488
27.80609437 ALFA
27.12625543 27.23543752 27.2350914 AIMS
25.12137976 25.93043171 25.70820556 CENT
25.26920388 25.35366103 26.51493594 FISH
26.74758745 27.04652236 27.72754237 KARK
26.97799375 27.37896473 28.71547285 MAPI
22.04794256 21.94096231 21.99597251 MICE
26.31659743 26.3976409 26.64170497 OKAS
27.19031799 27.63687246 27.88342673 RIMO
24.9880756 23.53783024 23.59898528
SQMI 23.98787907 24.00299587 23.81627005
WAPO 26.0548408 26.05813449 26.0453826
Tabel diatas menunjukkan bahwa ukuran perusahaan terbesar tahun 2008 adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk.ACES, dengan total aset
sebesar 27.39564876
,
sedangkan ukuran perusahaan terkecil adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dengan total aset sebesar 22.04794256.
Untuk tahun 2009 ukuran perusahaan terbesar adalah PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS dengan total aset sebesar 27.63687246,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sedangkan ukuran perusahaan terkecil adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dengan total aset sebesar 21.94096231
.
Dan untuk tahun 2010 ukuran perusahaan terbesar adalah PT Dayaindo Resources
Internasional Tbk.KARK dengan total aset sebesar 28.71547285,
sedangkan ukuran perusahaan terkecil adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dengan total aset sebesar 21.99597251.
4.2.2. Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan variabel dummy, skor 1 menunjukkan KAP The Big Four, sedangkan skor 0 menunjukkan KAP Non The Big
Four. Ukuran KAP dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Deskripsi Variabel Ukuran KAP
Ukuran KAP Kode
2008 2009 2010 Jumlah
ACES Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 ALFA
1 1
1 Skor 0 = 0
Skor 1 = 3 AIMS
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
CENT Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 FISH
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
KARK Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 MAPI
1 1
1 Skor 0 = 0
Skor 1 = 3 MICE
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
OKAS 1
1 Skor 0 = 1
Skor 1 = 2 RIMO
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
SQMI Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 WAPO
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
Skor 0 = 10 Skor 0 = 9
Skor 0 = 9 Skor 0 = 28
Jumlah Skor 1 = 2
Skor 1 = 3 Skor 1 = 3
Skor 1 = 8
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa selama periode penelitian tahun 2008 -2010, perusahaan sampel yang paling banyak
diaudit oleh KAP Non The Big Four skor 0 yaitu 28 perusahaan sampel, sedangkan yang diaudit oleh KAP The Big Four skor 1 hanya 8
perusahaan sampel. Pada tahun 2008 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA dan PT Mitra Adiperkasa
Tbk.MAPI. Pada tahun 2009 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA, PT Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dan
PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS. . Pada tahun 2010 yang menggunakan KAP big four adalah PT Alfa Retailindo Tbk.ALFA, PT
Mitra Adiperkasa Tbk.MAPI dan PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS.
4.2.3. Opini Auditor
Opini auditor merupakan variabel dummy, skor 1 menunjukkan pendapat selain unqualified opinion, sedangkan skor 0 menunjukkan
pendapat unqualified opinion. jenis opini auditor pada masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. Deskripsi variabel opini auditor
Opini Auditor Kode
2008 2009 2010 Jumlah
ACES Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 ALFA
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
AIMS Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 CENT
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
FISH Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 KARK
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
MAPI Skor 0 = 0
Skor 1 = 3 MICE
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
OKAS 1
Skor 0 = 2 Skor 1 = 1
RIMO Skor 0 = 3
Skor 1 = 0 SQMI
1 Skor 0 = 2
Skor 1 = 1 WAPO
Skor 0 = 3 Skor 1 = 0
Skor 0 = 10 Skor 0 = 12
Skor 0 = 12 Skor 0 = 34
Jumlah Skor 1 = 2
Skor 1 = 0 Skor 1 = 0
Skor 1 = 2
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa selama periode penelitian tahun 2008-2010, perusahaan sampel paling banyak mendapat
opini unqualified opinion skor 0 yaitu 34 perusahaan sampel,sedangkan yang mendapat opini selaian unqualified opinion skor 1 hanya 2
perusahaan sampel. Selama periode 2008-2010, perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion skor 1 adalah PT Ancora
Indonesia Resources Tbk.OKAS dan PT Allbond Makmur Usaha Tbk. SQMI.
4.2.4. Audit Delay
Audit Delay menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang
diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
laporan audit dengan satuan hari. Audit Delay masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 6. Deskripsi Variabel Audit Delay
Audit Delay Kode
2008 2009 2010 Mean
ACES 48 47 70 55 ALFA
146 84 84 104 AIMS
79 61 80 73 CENT
79 88 87 58 FISH
76 61 61 66 KARK
90 88 147 108
MAPI 86 79 77 80 MICE 93 88 77 86
OKAS 168 76 76 72
RIMO 86 85 84 85
SQMI 54 64 84 67 WAPO
85 88 88 87 Mean 82 75 84 78
Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata audit delay untuk 12 perusahaan sampel selama periode penelitian tahun 2008 -2010
adalah 78 hari. Rata-rata audit delay terlama terjadi pada tahun 2010 yaitu 84 hari, dan tercepat pada tahun 2009 yaitu 75 hari. Perusahaan yang
memiliki rata-rata audit delay terlama PT Ancora Indonesia Resources Tbk.OKAS yaitu 168 hari.
4.3. Uji normalitas
Analisis regresi membutuhkan asumsi kenormalan residual. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji kolmogorov smirnov. Apabila
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nilai signifikansi yang dihasilkan uji kolmogorov smirnov 0,05 α=5,
maka distribusi residual adalah normal. Hasil pengujian normalitas residual menggunakan uji kolmogorov
smirnov adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
36 .000000000000012
22.83646227 .209
.209 -.097
1.252 .087
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardized
Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Besarnya nilai signifikan uji kolmogorov smirnov adalah 0.087 lebih besar dari 0.05, maka disimpulkan bahwa residual model regresi
berdistribusi normal.
4.4. Uji Asumsi
Klasik 4.4.1 Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas dalam model regresi.
Model regresi yang baik tidak megandung adanya multikolinieritas. Untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas digunakan nilai Variance Inflation Factor
VIP. Berikut adalah nilai VIF masing-masing variabel bebas yang diperoleh dari hasil pengujian:
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
.969 1.031
.955 1.047
.979 1.022
Ukuran Perusahaan Ukuran KAP
Opini Auditor Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Audit Delay a.
Nilai tolerance
ketiga variabel bebas di atas angka 0.10, demikian pula nilai VIF semuanya di bawah angka 10, sehingga dapat dikatakan
model regresi bebas dari multikolinieritas, dengan demikian asumsi tidak ada multikolinieritas terpenuhi.
4.4.2 Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Metode yang
digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah korelasi Rank Spearman
, variabel bebas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut hasil uji heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel bebas:
Tabel 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
-.305 .071
36 -.148
.389 36
-.023 .892
36 Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Ukuran Perusahaan
Ukuran KAP Opini Auditor
Spearmans rho Unstandardized
Residual
Nilai signifikan korelasi rank spearman dari ketiga variabel bebas lebih besar dari 0.05, maka disimpulkan bahwa dalam model regresi
tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan demikian asumsi tidak ada heteroskedastisitas telah terpenuhi.
4.4.3 Autokorelasi
Autokorelasi menunjukkan dalam model regresi terjadi korelasi antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui dengan menilai besaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Durbin Watson , tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson
berada diantara Du hingga 4-Du. Berdasarkan table Durbin Watson Lampiran 4 dengan jumlah
sampel n = 36 dan jumlah variabel bebas k = 3 diperoleh nilai dU = 1,65 dan 4-dU = 2,35. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai Durbin
Watson sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
2.086 Model
1 Durbin-
Watson Dependent Variable: Audit Delay
b.
Nilai Durbin-Watson sebesar 2.086 terletak di antara dU 1.65 hingga 4-dU 2.35 hal ini berarti asumsi tidak ada autokorelasi
terpenuhi.
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi menunjukkan bahwa asumsi-asumsi yang mendasari analisis regresi telah dipenuhi, sehingga
hasil analisis tidak bisa untuk diinterprestasikan. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan,
ukuran KAP dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dagang wholesale and retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan alat bantu komputer program SPSS
13.0. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2.279 + 2.983 X1 + 10.489 D1 + 32.388 D2 Dari persamaan regresi diatas diperoreh penjelasan sebagai berikut:
b = Konstanta = 2.279
Menunjukkan besarnya audit delay. Artinya apabila ukuran perusahaan, ukuran KAP dan opini auditor sama dengan nol atau
konstan, maka audit delay adalah 2.279. b
1
= Koefisien regresi ukuran perusahaan = 2.983
Koefisien regresi dari ukuran perusahaan bertanda positif, Artinya apabila ukuran perusahaan naik 1 satuan, maka audit delay akan
naik sebesar 2.983 satuan, dengan asumsi ukuran KAP dan opini auditor adalah konstantidak berubah.
b
2
= Koefisien regresi ukuran KAP = 10.489 Koefisien regresi dari ukuran KAP bertanda positif, artinya
apabila perusahaan diaudit oleh KAP The Big Four skor 1, maka audit delay
akan naik sebesar 10.489 satuan, demikian juga sebaliknya perusahaan yang diaudit oleh KAP The Non Big Four
skor 0, maka audit delay akan turun sebesar 10.489 satuan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan asumsi ukuran perusahaan dan opini auditor adalah konstantidak berubah.
b
3
= Koefisien regresi
opini auditor = 32.388 Koefisien regresi dari opini auditor bertanda positif, artinya
apabila perusahaan mendapat opini selain unqualified opinion skor 1, maka audit delay akan naik sebesar 32.388 satuan,
demikian juga sebaliknya perusahaan yang mendapat opini unqualified opinion
skor 0, maka audit delay akan tururn sebesar 32.388, dengan asumsi ukuran perusahaan dan ukuran KAP adalah
konstantidak berubah.
4.6. Uji Hipotesis 4.6.1. Uji Kesesuaian Model