Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit Delay Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diduga ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap audit delay.

2.2.6. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit Delay

KAP yang termasuk dalam kategori The Big Four cenderung melakukan audit lebih cepat disbanding KAP yang tidak termasuk dalam KAP The Big Four Menurut Carslaw dan Kaplan 1991, audit delay untuk perusahaan yang menggunakan Kantor Akuntan Internasional diduga lebih pendek dari kantor akuntan lainnya. Kantor akuntan internasional yaitu The Big Four akan melakukan audit lebih efisien dan lebih fleksibel dalam merencanakan audit dengan tepat waktu. Selain itu Asthon dan Newton 1989 menyatakan bahwa kantor akuntan besar lebih tepat waktu dalam menyelesaikan audit karena mereka lebih berpengalaman dalam mengaudit perusahaan-perusahaan publik. Hal ini kemungkinan dikarenakan KAP Big Four umumnya memiliki kualitas dan kuantitas sumber daya yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non Big Four sehingga dapat melakukan audit lebih cepat dan efisien. Selain itu KAP Big Four cenderung menyajikan audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non Big Four karena mereka memiliki nama baik yang dipertaruhkan Supriyati Yliasri Rosalinda,2007 dalam Nurul Indah, 2010 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP Big Four untuk mempertahankan reputasi mereka. Jika tidak maka untuk tahun yang akan datang ada kemungkinan mereka akan kehilangan kliennya Imam Subekti, 2005. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa diduga ukuran KAP secara signifikan berpengaruh terhadap audit delay.

2.2.7. Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay.

Jenis pendapat yang diberikan auditor tergantung dari hasil audit yang dilakukan. Untuk mendapatkan keyakinan yang memadai dalam memberikan pendapatnya, auditor melakukan prosedur audit. Salah satu prosedur audit yang dilakukan adalah menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Salah satu analisa laporan keuangan adalah rasio leverage. Penelitian Carslaw dan Kaplan 1991 merupakan penelitian pertama yang menggunakan rasio leverage sebagai variabel independen yang mempengaruhi audit delay. Carslaw dan Kaplan 1991 menyatakan bahwa perbandingan dari hutang terhadap total aset Debt Proportion diduga mempunyai hubungan yang positif terhadap audit delay. Alasan yang yang mendasari dugaan ini adalah perbandingan hutang terhadap total aset yang menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan. Proporsi yang tinggi dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. hutang terhadap total aset akan meningkatan kemungkinan kegagalan perusahaan dan dapat menimbulkan pemikiran auditor bahwa kemungkinan laporan keuangan tersebut kurang dapat dipercaya. Rendahnya kesehatan keuangan manajemen proporsi hutang terhadap total asset yang tinggi memungkinkan terjadinya kecurangan manajemen atau kesalahan manajemen. Dengan adanya pemikiran auditor bahwa kemungkinan laporan keuangan tersebut kurang dapat dipercaya, maka auditor berpotensi memberikan pendapat selain unqualified opinion. Menurut penelitian yang dilakukan Whittred 1980 dalam Ainun Na’im 1999, kualifikasi audit dapat diberikan dalam beberapa bentuk: pendapat pengcualian, pendapat penolakan dan pernyataan tidak memberikan pendapat. Kualifikasi auditor tersebut dapat menyebabkan penundaan laporan keuangan karena kualifikasi audit. Dengan kondisi yang semacam ini manajemen mungkin akan melakukan beberapa usaha seperti negosiasi kembali dengan pihak auditor dengan memperluas prosedur audit dan mengumpulkan lebih banyak bukti. Proses ini membutuhkan audit yang lebih lama yang dapat menunda penyampaian laporan keuangan auditan. Hasil penelitian Whittred 1980 membuktikan bahwa audit delay yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima pendapat qualified opinion. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kesimpulan dari dua penelitian diatas adalah pemikiran auditor mengenai kemungkinan laporan keuangan tersebut kurang dapat dipercaya dapat menimbulkan pemberian pendapat selain unqualified opinion. Pendapat selain unqualified opinion tersebut dapat menyebabkan penundaan laporan keuangan karena kualifikasi audit dianggap sebagai tanda kinerja manajemen yang buruk. Konsekuensinya manajemen merasa enggan untuk menerima kualifikasi audit. Pemberian pendapat selain unqualified opinion tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner yang lebih senior atau staf teknis dan dilakukannya perluasan lingkup audit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesikan auditnya Imam Subekti, 2005. Kualifikasi audit yang digunakan di Indonesia adalah Unqualified opinion, Unqualified with explanatory paragraph opinion, Qualified opinion, Adverse opinion, Disclaimer opinion. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka ditarik kesimpulan bahwa diduga jenis pendapatopini auditor berpengaruh terhadap audit delay. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3. Diagram Kerangka pikir

Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun diagram kerangka pikir sebagai berikut : Opini auditor D2 Ukuran KAP D1 Ukuran perusahaan X Audit delay Y Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: a. Diduga bahwa terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan-perusahaan go publik di BEI. b. Diduga bahwa terdapat perbedaan pengaruh ukuran KAP dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan-perusahaan go publik di BEI. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.