Prinsip Pengolahan Limbah Organik
10
Kelas VIII SMPMTs Semester I dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang ini
dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan
nama 3R, yaitu: 1. Mengurangi
Reduce Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Menggunakan kembali
Reuse Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.
3. Mendaur ulang
Recycle Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur
ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan.
Upaya melaksanakan mendaur ulang limbah Recycle menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi
masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran
hobi keterampilan, kreatifitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.
LEMBAR KERJA-1 LK-1
Nama Anggota Kelompok : Kelas :
Mendeskripsikan bahan limbah organik berdasarkan prinsip pengolahan limbah
Reduce Reuse
Recycle
Ungkapan pendapatmu: .....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
1. Buatlah sebuah
contoh tindakan dalam pengolah-
an limbah organik, tuliskan pula jenis
bahan limbah yang sesuai dengan per-
nyataan deskripsi.
2. Ungkapkan perasaan sebagai seorang
pengolah limbah yang sedang mer-
ancang pelestarian lingkungan untuk
dirinya dan mas- yarakat.
Lihat LK-1
Tugas Diskusi
11
Kurikulum 2013 Prakarya Mendesain sebuah produk kerajinan sangat bergantung
pada tujuan, metode, dan kegunaan praktis yang terjalin harmonis dan selaras. Semakin tajam keharmonisan dan
keselarasan antar konsep tersebut maka semakin tepat hasil yang diharapkan. Seperti kata pepatah dari para
tokoh desainer kaum formalis tahun 1800-an “ Design is to design a design to produce a design”. Desain adalah sebuah
mekanisme yang mendorong, mengolah, mensintesa lahirnya sebuah dimensi kepraktisan.
Penggunaan bahan limbah untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidak semudah perkiraan orang.
Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah
adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seharusnya
sebuah desain bersifat berkelanjutan sustainable design, tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus
mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat
bertanggung jawab dalam menjawab tantangan global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami
pentingnya pemahaman ini.
Penjelasan hal di atas dikemukaan oleh Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul ‘Design for the Real World’
bahwa ada 6 tata kelola desain berkelanjutan sustainable design yang tidak berdiri sendiri namun mempunyai
elemen-elemen lain yang merajutnya, yaitu :
1. Metode method
Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme dan techne. Episteme adalah pengetahuan
yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Sedangkan techne adalah keteknikan atau keterampilan
bertukang. Desain sangat dipengaruhi oleh penguasaan alat, pemahaman terhadap material, dan bagaimana
keduanya berinteraksi menjalin kepekaan melalui daya serap, imajinasi dan abstraksi agar dapat
terjalin dari proses pembuatan hingga melahirkan produk yang artistik. Hal ini dapat dihasilkan melalui
kegiatan yang rutin dan intensif.
Info
Victor Papanek 1923- 1998, seorang pendidik
dan filsuf design asal Amerika, yang menjadi
pendukung kuat dari desain yang bertanggung
jawab secara sosial dan ekologis dari produk,
peralatan, dan infrastruktur masyarakat. Pandangannya
tentang desain dianggap sebagai contoh oleh banyak
desainer dunia.
Sumber: Papanek.org
Gambar 1.8. Victor Papanek
12
Kelas VIII SMPMTs Semester I 2. Asosiasi
association Kemampuan menghubungkan antara gagasan
dengan kemampuan panca-indra dengan menggunakan gambar, bagan, tulisan, dan sebagainya.
3. Estetika aesthetics
Dalam mendesain perlu memahami estetikailmu keindahan yang diwujudkan dalam unsur desain; garis,
warna, bentuk, volume, dan tekstur, serta prinsip desain; kesatuan, keseimbangan, point of interest,
irama, proporsi dan komposisi. Desain harus dapat memadukan kesemuanya dalam penciptaan karya.
4. Kebutuhan need
Karya desain merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan bukanlah sesuatu
yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan
konsumen dan kemungkinannya untuk menjadi tren di masanya.
5. Telesis telesis
Pemahaman fungsi yang mengubah desain dari sesuatu yang sifatnya personal menjadi lebih
komunal. Telesis adalah fungsi desain yang berusaha mewadahi dimensi sosial dan budaya pada tempat
desain tersebut dibutuhkan dan digunakan.
6. Kegunaan use
Merupakan fungsi praktis dari sebuah desain. Dalam mewujudkan fungsi ‘guna’ yang baik tentunya
seorang desainer harus mempertimbangkan siapa yang akan menggunakannya user dan obyek dari
kegunaan desain tersebut. Maka perlu pemahaman tentang ergonomi yaitu ilmu tentang hubungan antara
manusia, mesin yang digunakan dan lingkungan kerjanya.
Arah desain yang jelas akan menghasilkan pendekatan dan metode rancangan yang tajam, efisien dan efektif.
Setelah mengetahui keenam tata kelola desain dari Victor Papanek, akan hadir sebuah ruang yang menjadi batas
antara abstrak dan realisasi yaitu sebuah ‘jeda’. Jeda yang berada di antara metode dan lahirnya sebuah desain yang
dimaksud adalah kreatifitas. Kreatifitas tidak akan terwujud tanpa adanya wawasan dan pengetahuan serta penyatuan
Info
Beberapa cara seseorang merancang gagasan :
Michaelangelo pematung
digambarkan menyandarkan
kepalanya pada sebuah bongkahan
batu marmer yang baru tiba
dari bukit untuk mendengarkan apa
yang diinginkan dari batu marmer
tersebut. Louis Khan arsitek,
buku Silenceand Light bercerita;
cara ia merancang sebuah gedung
perpustakaan di Phillips Exter
Academy adalah dengan bertanya
pada gedung itu sendiri
13
Kurikulum 2013 Prakarya tentang techne teknik dan episteme pengetahuan. Jika
digambarkan dalam skema, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Desain Berkelanjutan
Substainable design
Limbah Organik Basah
Limbah Organik Kering
t Kulit Jagung t Kertas
t Jerami t Sisik Ikan
t Cangkang Kerang t Tempurung Kelapa
Metode Kebutuhan
Asosiasi
Asosiasi
Kewirausahaanpasar global Peningkatan kualitas hidup manusia
Interior Telesis
Estetika
Estetika
perubahaan pola pikir manusia Perubahan Tingkah Laku Manusia
Elemen Estetis Rumah Kegunaan
Kreativitas
Produk
Pemanfaatan Produk
Pemanfaatan
Limbah Organik g
Sumber: Dok. Kemendikbud
Gambar 1.9. Skema Proses Desain
Berdasarkan skema tentang proses sebuah desain hingga membawa manfaat terhadap manusia dapat disimpulkan
bahwa desain sangat penting dalam kehidupan. Perancangan sebuah produk harus dilakukan secara terus menerus
dengan melakukan upaya penciptaan dan pembaharuan berdasarkan analisa dan uji produk baik secara mandiri
maupun berdasarkan pasar. Analisa produk mengarah pada dua muara yaitu keberhasilan dan kegagalan dari sebuah
desain.
Oleh sebab itu sebagai desainer atau perancang produk harus mengetahui resiko yang dihadapi dalam setiap
usahanya. Pasang surut dalam wirausaha juga merupakan resiko yang harus ditanggung sebagai pengelola usaha
yang sekaligus juga sebagai desainer. Prinsipnya adalah
14
Kelas VIII SMPMTs Semester I semangat berusaha, jujur, pantang menyerah, disiplin, kerja
keras, dan tanggung jawab merupakan modal dasar dari seorang perancang produk.
kap lampu batok kelapa bunga dari kulit jagung
gantungan langit-langit dari limbah cangkang kerang
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 1.10. Produk kerajinan dari limbah organik
TUGAS KERJA KELOMPOK
1. Pilihlah satu dari beberapa jenis produk kerajinan dari bahan limbah organik pada gambar.
2. Analisa berdasarkan tata kelola desain berkelanjutan sustainable design. 3. Ungkapkan perasaan sebagai seorang desainer kreatif yang timbul terhadap
kegiatan yang dilakukan.
Lihat LK-2
LEMBAR KERJA-2 LK-2
Nama Anggota Kelompok : Kelas :
Menganalisa sebuah produk berdasarkan 6 tata kelola desain berkelanjutan sustainable design dari Victor Papanek
Metode Asosiasi
Estetika Kebutuhan
Telesis Kegunaan
Ungkapan Perasaan: ...........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................................
15
Kurikulum 2013 Prakarya