Sumber Listrik DC Searah

61 Kurikulum 2013 Prakarya dibuat menurut bentuk dari baterai yang bersangkutan. Zat perantara antara kutub positif dengan kutub negatif tersebut merupakan bahan elektrolit. Bahan elektrolit dari baterai kering adalah bubuk salmiak yang mampu mengalirkan arus listrik. Kemudian untuk depolarisator dipakai batu kawi yang berfungsi menyerap zat cair yang timbul pada kutub positif setelah terjadi proses kimia. Batu ini dimasukkan dalam sebuah kantong yang mengelilingi batang arang tersebut. Sumber: Dok. Kemdikbud, teknologi.kompasiana.com Gambar 2.4. a Baterai dan b Akumulator a b Sumber arus searah yang lainnya adalah akumulator atau yang lebih dikenal dengan aki accu. Sumber listrik dari benda ini banyak sekali dipakai dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya saja untuk sumber listrik pada sepeda, motor, mobil, atau barang-barang elektronika lainnya yang kebetulan pada daerah di mana belum ada arus listrik dari PLN yang masuk. Akumulator atau aki yang banyak digunakan sebagai sumber listrik DC tersebut sebagai bahan pembangkit arus listriknya atau elektrolitnya adalah menggunakan asam belerang cair atau asam sulfat H2SO4. Bahan-bahan yang berada dalam aki itu akan menghasilkan tegangan antara terminal-terminal karena adanya proses kimia dari pelat-pelat dan asam belerang yang terdapat di dalamnya. Terdapat dua cara dalam melakukan penyambungan pada sumber arus listrik DC ini, yaitu sambungan secara seri dan sambungan cara paralel. Pada cara penyambungan seri pada baterai kering tegangan total yang di dapat merupakan jumlah dari tegangan masing-masing baterai tersebut. Sedangkan pada cara penyambungan paralel maka jumlah tegangan totalnya sama dengan tegangan total pada masing-masing baterai. Beberapa produk rekayasa bersumber energi listrik dapat menghasilkan : a. Bunyi, contohnya : bel listrik b. Gerak, contohnya : mobil mainan c. Panas, contohnya : setrika d. Dingin, contohnya : kulkas e. Angin, contohnya : kipas angin f. Magnet, contohnya : magnet buatan 62 Kelas VIII SMPMTs Semester I

B. Mengenal Komponen Elektronika Pasif dan Aktif

Berdasarkan cara dan sistem kerjanya komponen elektronika dibagi manjadi dua macam yaitu komponen pasif dan aktif. Komponen pasif adalah komponen yang bekerja tanpa harus diberi arus atau tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah komponen yang dapat beroperasi jika mendapatkan arus atau tegangan listrik. Sumber: http:technology.lintas.me Gambar 2.5. Komponen elektronika

a. Komponen elektronika pasif i. Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki fungsi untuk menghambat arus listrik. Sumber: http:en.wikipedia.org Gambar 2.6. Resistor ii. kapasitor Kapasitor sering disebut juga dengan kondensator, kapasitor adalah komponen elektronik yang memiliki fungsi untuk menyimpan energi listrik. Sumber: http:elektronikadasar.info Gambar 2.7. Kapasitor 63 Kurikulum 2013 Prakarya iii. Induktor Induktor sering juga disebut dengan kumparan atau coil. Induktor merupakan komponen elektronika yang mampu menyimpan energi listrik dalam bentuk medan magnet. Sumber: http:my.opera.com Gambar 2.8. Induktor iv. Transformator Transformator sering disebut juga sebagai transformer atau trafo. Transformator merupakan salah satu komponen pasif yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan besarnya tegangan listrik AC. Sumber: http:all-elektro.blogspot.com Gambar 2.9. Transformator

b. Komponen elektronika aktif i. Dioda

Fungsi umum dari dioda adalah sebagai penyearah arus listrik bolak-balik. Namun pada peralatan elektronika sering kita temui dioda jenis LED Light Emitting Diode yang digunakan sebagai lampu indikator. Sumber: www.protostack.com, http: my.opera.com Gambar 2.10.a. Light Emitting Diode dan b. Dioda a b