menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini semakin buruk karena dianggap perusahaan tidak mampu dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
4.2.2. Rasio Leverage X
2
Dalam penelitian ini jenis rasio Leverage yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio DER Variabel ini diukur dengan menggunakan
skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali x. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama
periode penelitian, mengenai Debt to Equity Ratio DER dapat disajikan
pada tabel 4.2, sebagai berikut:
Tabel. 4.2 Rekapitulasi Data : Debt to Equity Ratio DER X
2
Periode 2006 – 2008
Debt to Equity Ratio DER Periode Penelitian
No Nama Perusahaan
2006 2007 2008 1
PT. Ciputra Development, Tbk -46.55 0.46 0.34
2 PT. Duta Anggada Realty, Tbk
4.05 2.77 4.04 3
PT. Duta Pertiwi, Tbk 1.65
1.48 1.37
4 PT. Jaya Real Property, Tbk
0.42 0.55
0.63
5 PT. Lippo Cikarang, Tbk
1.50 1.60
1.80
6 PT. Summarecon Agung, Tbk
1.23 1.25
1.01
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Debt to Equity Ratio DER tertinggi untuk tahun 2006 –
2008 dimiliki oleh PT. Duta Anggada Realty, Tbk, yaitu untuk tahun 2006 sebesar 4,05 kali, untuk tahun 2007 sebesar 2,77 kali dan untuk
tahun 2008 sebesar 4,04 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ciputra Development, Tbk, untuk tahun 2006 sebesar -46,55 kali, untuk tahun 2007 sebesar 0,46 kali dan untuk tahun 2008 sebesar 0,34 kali.
Peningkatan leverage menunjukkan bahwa unsur pendanaan
perusahaan mengutamakan pendanaan dari sumber hutang dibandingkan
modal sendiri. Penurunan leverage menunjukkan perusahaan sudah
beralih dari penggunaan modal asing yang bersumber dari hutang ke modal sendiri.
Dengan memperbesar tingkat leverage maka hal ini akan berarti bahwa tingkat ketidakpastian uncertainty dari return yang akan
diperoleh akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang akan diperoleh.
4.2.3. Rasio Profitabilitas X
3
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat
melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity.
Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan return on asset.
Return on assets mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua
investor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai Rasio Profitabilitas sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel. 4.3 Rekapitulasi Data : Return On Assets ROA X
3
Periode 2006 – 2008
Return On Assets ROA Periode Penelitian
No Nama Perusahaan
2006 2007 2008 1
PT. Ciputra Development, Tbk 1.49
11.09 2.24