Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 18
Mean 0.0000000
Normal Parameters
a
Std. Deviation 0.43566111
Absolute 0,162
Positive 0,162
Most Extreme Differences Negative
-0,119 Kolmogorov-Smirnov Z
0,689
Asymp. Sig. 2-tailed 0,730
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan nilai probabilitasnya sebesar 0,730 lebih besar dari 5, dan
sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.
4.3.2. Uji Asumsi Klasik
Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya dalam pengambilan keputusan melalui uji F
dan uji t tidak boleh bias sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer
yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat digunakan uji Durbin Watson, dengan ketentuan sebagai berikut :.
a. Apabila 4 – dW dU, hal ini berarti bahwa Ho diterima : Jadi P
= 0, berarti tidak ada autokorelasi pada model b.
Apabila 4 – dW dL, hal ini berarti bahwa Ho ditolak : Jadi P = 0, berarti terdapat autokorelasi pada model
c. Apabila dL 4 – dW dU, hal ini berarti bahwa Uji ini
hasilnya tidak konklusif, sehingga tidak dapat ditentukan apakah ada autokorelasi atau tidak dalam model tersebut
Berdasarkan dari hasil “Uji Autokorelasi” dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0. For Windows
dapat diketahui besarnya bahwa nilai dW tes yaitu sebesar 2,597 Lampiran. 6, sedangkan berdasarkan tabel “Durbin Watson” Untuk
N = 18 dan k = 3 Lampiran 8, diperoleh nilai dL = 0,933 dan dU = 1,696.
Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut ini merupakan gambar kurva daerah keputusan autokorelasi, yang dapat
dilihat pada gambar 4.1, sebagai berikut:
Gambar. 4.1 : Daerah Keputusan Autokorelasi
Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif
DW test = 2,597
Ada Aukorelasi positif
Daerah Keragu - raguan
Ada Autokorelasi Negatif
Daerah Keragu -raguan
dL = 0,933
dU = 1,696
4 – dU = 2,304
4 – dL = 3,067
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan pada gambar 4.1 dapat diketahui bahwa nilai dW tes sebesar 2,597 berada diantara nilai 4 - dU = 2,304 dan 4 - dL
= 3,067 atau daerah keragu - raguan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa dalam model regresi
tersebut tidak terdapat korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya, sehingga
data dari seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X
1
, X
2
, dan X
3
, dapat digunakan dalam
penelitian.
2. Uji M