Return On Equity ROE

Return On Assets ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Sutrisno, 2003 : 254

c. Return On Equity ROE

Return On Equity ROE merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Return On Equity ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Sutrisno, 2003 : 255 100 Aktiva Total Bersih Laba ROA x  100 Sendiri Modal Bersih Laba ROE x  Dalam penelitian ini jenis rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Assets, dengan rasio ini kita dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki. Semakin tingginya ratio ROA maka semakin baik posisi keuangan perusahaan hal ini akan berpengaruh terhadap Return Saham Penelitian yang dilakukan oleh Suharli 2005 menunjukkan bahwa variabel investasi yang diukur dari aktiva tetap bersih operasi dapat digunakan untuk memprediksikan Return Saham. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya 2008 yang juga menunjukkan bahwa Return On Assets berpengaruh terhadap Return Saham. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4. Saham

2.2.4.1. Pengertian Saham

Saham merupakan bagian dari salah satu efek atau surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT yang dapat diperjualbelikan atau diperdagangkan di pasar modal. Menurut Sunariyah 2003: 28 saham atau stock adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal dari suatu Perseroan Terbatas. Sedangkan menurut Harianto 2002: 66 saham merupakan surat bukti pemilik bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberikan hak atas deviden dan lain-lain menurut besar kecil modal disetor. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan.

2.2.4.2. Jenis-Jenis Saham

Saham yang dikeluarkan perusahaan dapat digolongkan berdasarkan atas perbedaan hak dari pemegang saham yang bersangkutan. Menurut Sitompul 2001: 4-8 jenis–jenis saham berdasarkan tingkatannya dalam perdagangan saham dibedakan atas: 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih klaim maka saham terbagi atas: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Saham biasa common size Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian deviden dan atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. b. Saham preferen preferred stocks Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan seperti bunga obligasi tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. 2. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas: a. Saham atas unjuk bearer stocks Artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dia-lah diakui sebagai pemiliknya dan berhak ikut hadir dalam RUPS. b. Saham atas nama registered stocks Merupakan saham yang tertulis jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan atas: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Blue chip stocks Blue chip stocks yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, memiliki leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b. Income stocks Income stocks yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata- rata deviden yang dibayarkan sebelumnya. c. Growth stocker well-known Growth stocker well-known yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock lesser-known, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stocks. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer dikalangan emiten. d. Spektakuler stocks Spektakuler stocks yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Counter cycilical stocks Counter cycilical stocks yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi mikro maupun situasi bisnis secara umum, pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti biasanya bergerak dalam produk yang selalu dibutuhkan oleh mayarakat seperti misalnya consumer goods.

2.2.5. Return Saham

Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya. Menurut Jones 2000 : 124 “return is yield dan capital gain loss”. 1 Yield, yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, 2 Capital gain loss, yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Sedangkan Return saham menurut Jogiyanto 2003: 109 merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor karena menginvestasikan dana dalam bentuk saham. Sebagai seorang investor yang rasional, tentunya hasil pengembalian saham perlu diperhatikan sehingga keuntungan atau kerugian dapat selalu dipantau guna memperoleh kepastian bisnis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya. Pada penelitian ini Return Saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Wijaya, 2008:139 : Return = Harga Penutupan Saham – Harga Awal Saham + Deviden Kas Harga Awal Saham

2.2.6. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Return Saham

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. dengan rasio ini kita dapat mengukur tingkat keamanan kreditur jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih, semakin kuat Current Rasio, hal ini menunjukan bahwa investor akan memperoleh return tingkat pengembalian sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, atau para pemegang saham. Suharli, 2005.

2.2.7. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Return Saham

Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, dengan rasio ini kita dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang dipergunakan untuk membayar hutang. Leverage yang semakin besar akan memperbesar perubahan arus laba bersih perusahaaan. Leverage akan menimbulkan beban bunga hutang, jumlah bunga pinjaman yang dibayar dan akan mempengaruhi hubungan antara return atas jumlah aktiva setelah pajak dengan return atas modal sendiri. Suharli, 2005.

2.2.8. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan, dengan rasio ini kita dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki. Semakin tingginya ratio ROA maka semakin baik posisi keuangan perusahaan hal ini akan berpengaruh terhadap Return Saham. Suharli, 2005.

2.3. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Sektor Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 57 80

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN RETURN SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 9 16

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 8

TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011) Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 89

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15