Autokorelasi Multikolineritas Direktur Wakil Direktur Manajer Keuangan

35 Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal Sumarono, 2004 :40

3.5. Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak bias Sesuai dengan tujuan Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu Gujarati, 1999 : 153

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson DW test, tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.

2. Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2002 : 57-59 36

3. Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Anonim, 2008: L-21 Keterangan : Y = Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi β = Konstanta X 1 = Dukungan Manajemen Puncak X 2 = Partisipasi Pemakai X 3 = Kemampuan Teknik Personal β 1…3 e = Standart Error = Koefisien regresi 37

3.6.2. Uji Hipotesis

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model

Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Hipotesis Statistik 1. H o : β 1 H = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi 1 : β 1 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 3. Kriteria keputusan i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H 1 ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 38

3.6.2.2. Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Hipotesis Statistik 1. H o : β 1 H = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 1 : β 1 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. 3. Kriteria keputusan i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H 1 ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak yang berarti tidak ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya

Sejarah adalah merupakan suatu kontinuitas kejadian yang tidak dapat dipisahkan secara tajam antara satu dengan yang lainnya, sejalan dengan sejarah tersebut. PT. Putra Guna Jaya Mulia didirikan di Surabaya pada tanggal 17 Oktober 1968. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa ekspedisi yang melakukan pengiriman barang dari asal barang sampai tujuan melalui kapal laut pelabuhan Tanjung Perak. PT. Putra Guna Jaya Mulia selalu berusaha meningkatkan pelayanan pengiriman barang melalui kapal laut sebagai perusahaan ekspedisi. Instruksi presiden NO. 4 tahun 1985 merupakan suatu kebijaksanaan baru dengan tujuan utama menunjang kelancaran arus barang dan arus dokumentar serta menekan biaya tinggi di pelabuhan. Oleh karena itu kegiatan perusahaan ekspedisi ditujukan untuk menunjang perekonomian nasional. Selain itu, perusahaan ini juga dituntut kemandirian serta kemampuan dalam menangani kegiatan pengiriman barang dengan kelancaran operasional serta tanggung jawab.

4.1.2. Lokasi Perusahaan

Dalam memilih atau menentukan lokasi perusahaan adalah merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena penentuan lokasi perusahaan ini akan berpengaruh sekali terhadap kelancaraan operasional perusahaan, mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang akan diperoleh saat sekarang maupun yang akan datang, dan juga dapat berpengaruh pada kontuinitas atau kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Kantor dan gudang PT. Putra Guna Jaya Mulia terletak pada lokasi yang berbeda. Lokasi kantor yaitu terletak di Jalan Laksda M. Nazir No. 29 Blok F-10, sedangkan lokasi gudang terletak di Jalan Kalianak 55 EB Surabaya Propinsi Jawa Timur - Indonesia. Kawasan ini sangat strategis karena letaknya yang dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak, sehingga mempermudah untuk pengiriman barang - barang dari dalam dan ke luar pulau jawa seperti misalnya pulau Makassar, Medan, Banjarmasin dan lain- lain.

4.1.3. Visi dan Misi

Visi “Menjadi sebuah perusahaan yang handal dan tangguh serta unggul dalam bidang ekspedisi dan berkembang dengan sehat serta mampu untuk bersaing di pasar nasional”. Misi “Dapat menyerap tenaga kerja untuk mengembangkan misi pemerintah yaitu untuk mengurangi pengangguran, serta memberikan sumbangan konstribusi bagi pekembangan perekonomian Negara pada umumnya dan penerimaan pada khususnya baik secara langsung maupun tidak langsung”.

4.1.4. Struktur Organisasi

Organisai didirikan oleh individu-individu yang mempunyai kombinasi kebutuhan untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. Tujuan merupakan dasar atau motivasi dari sejarah kegiatan perusahaan atau organisasi, karena tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan bisa berjalan tanpa arah tertentu. Disamping perlunya tujuan perusahaan yang jelas maka juga diperlukan adanya pengertian-pengrtian akan tugas dan tanggungjawab masing-masing individu yang berada dalam organisasi tersebut, batasan tugas dan tanggungjawab ini bisa digambarkan melalui struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja pada pola hubungan yang relative dan stabil antara fungsi-fungsi, tugas-tugas, dan posisi seseorang dalam organisasi. Struktur organisasi perusahaan yang baik harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai tujuan umum yang telah ditetapkan. Jadi, struktur organisasi adalah memberikan suatu sistem kerja dan koordinasi yang efektif dan efisien sehingga memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Dasar yang berguna untuk menyusun struktur organisasi adalah pertimbangan bahwa struktur organisai tersebut harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya perubahan dan penyesuaian untuk memenuhi perubahan kebutuhan lingkungan dimana perusahaan beroperasi, tanpa harus mengadakan perubahan-perubahan total serta dapat diadakannya suatu fungsi pengawasan yang baik melalui pemisahan fungsi-fungsi operasional. Mengenai bentuk struktur organisasi yang dipergunakan oleh PT. Putra Guna Jaya Mulia, ini adalah berbentuk garis line dimana komando berjalan dari tingkat pemimpin teratas dan terus ke bawah. Untuk mmperjelas uraian di atas, maka berikut ini merupakan struktur Organisasi . PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya,.yang dapat dilihat pada gambar 4.1, sebagai berikut : Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya

4.1.5. Jabatan dan Tugas Staf Karyawan PT. Putra Guna Jaya Mulia

Direktur Wakil Direktur Manager Keuangan Administrasi Kasir Manager Akuntan Akuntan Pajak Akuntan Umum Manager Marketing Manager Operasi Customers Cervice Document dan Chargo Manager Personalia dan Umum Administrasi dan

1. Direktur

Bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan seluruh aspek manajemen Planning, Organizing, Staffing, Controlling, dan Handling Unexpected Condition dari semua departemen yang dipimpinnya.

2. Wakil Direktur

Bertanggung jawab penuh terhadap direktur. Tugas- tugasnya: a. Bisa menggantikan posisi direktur bila direktur tidak di tempat. b. Mengawasi semua kerja manajer.

3. Manajer Keuangan

Tugasnya meliputi: a. Mengawasi dan meneliti pekerjaan para bawahannya yaitu bagian administrasi dan kasir mengenai sumber dan penggunaannya, serta mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan. b. Mengatur dan mengawasi kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan perusahaan. c. Melaporkan hasil kerja kepada direktur setiap periode yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan tugasnya manajer bagian keuangan membawahi bagian: 1 Administrasi Keuangan a Mengatur tersedianya dana untuk menjamin kelangsungan atau kelancaran kegiatan perusahaan. b Menjamin terselenggarannya administrasi, keuangan sesuai dengan ketentuan yang ada. c Menentukan debet nota dan kuitansi dilengkapi data pendukung yang lengkap untuk penagihan. d Menyiapkan rencana pembayaran harian e Menyimpan uang, cek dan surat-surat berharga lainnya. f Memebuat laporan posisi kas dan bank di perusahaan. 2 Kasir, Tugasnya meliputi: a Memberi gaji bulanan kepada para karyawan di lingkungan perusahaan, b Membantu bagian administrasi keuangan dalam kelancaran penggunaan uang dan melaporkan kepada Direktur.

4. Manajer Akuntansi