FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA.

(1)

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA

SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

0513010205/FE/EA LIA INDRIATI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA

SURABAYA

yang diajukan :

0513010205/FE/EA LIA INDRIATI

disetujui untuk ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Anik Yuliati, MAks NIP. 030 217 155

Tanggal : ……….

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

NIP. 030.194.437 Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi


(3)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya”, dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu.. Ec. Anik Yuliati, MAks, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.

5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Uneversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(4)

dibutuhkan untuk penyusunan skripsi ini.

7. Buat Ibu dan Ayahku yang tercinta, serta buat saudara – saudaraku yang tersayang, tiada kata yang bisa ananda ucapkan, selain kata terima kasih yang sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Juni 2010


(5)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

ABSTRAKSI ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Landasan Teori ... 7

2.2.1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 7

2.2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 7

2.2.1.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 11

2.2.1.3. Jenis Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 11

2.2.1.4. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 13

2.2.1.5. Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 14


(6)

Informasi Akuntansi (SIA) ... 17

2.2.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 19

2.2.3. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 19

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ... 20

2.2.4.1. Dukungan Manajemen Puncak ... 20

2.2.4.1.1. Pengertian Manajemen ... 20

2.2.4.1.2. Tingkatan Manajemen ... 20

2.2.4.1.3. Fungsi Manajemen ... 21

2.2.4.2. Partisipasi Pemakai ... 22

2.2.4.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem ... 23

2.2.5. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntan ... 24

2.2.6. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntan ... 25

2.2.7. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntan ... 26

2.3. Kerangka Pikir ... 27

2.4. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 28

3.1.1. Definisi Operasional ... 28


(7)

3.2.2. Sampel ... 33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data ... 33

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 33

3.4. Uji Kualitas Data ... 34

3.4.1. Uji Validitas ... 34

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 34

3.4.3. Uji Normalitas ... 34

3.5. Uji Asumsi Klasik ... 35

3.6. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 36

3.6.1. Teknik Analisis ... 36

3.6.2. Uji Hipotesis ... 37

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 37

3.6.2.2. Uji Parsial ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 39

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya ... 39

4.1.2. Lokasi Perusahaan ... 39

4.1.3. Visi dan Misi ... 40

4.1.4. Struktur Organisasi ... 41

4.1.5. Jabatan dan Tugas Staf Karyawan PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya ... 43


(8)

4.3.1. Uji Analisis Data ... 51

4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ... 51

4.3.1.1.1. Uji Validitas ... 51

4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 53

4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 53

4.3.2. Uji Asumsi Klasik ... 54

4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 57

4.3.4. Uji Hipotesis ... 59

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model ... 59

4.3.4.2. Uji Parsial ... 60

4.4. Pembahasan ... 61

4.4.1. Implikasi ... 61

4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ... 65

4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat ... 66

4.4.4. Keterbatasan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Halaman Tabel. 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Dukungan

Manajemen Puncak (X1) ... 48

Tabel. 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Partisipasi Pemakai (X2) ... 49

Tabel. 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan teknik Personal (X3) ... 50

Tabel. 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 51

Tabel. 4.5 Hasil Uji Validitas ... 52

Tabel. 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 53

Tabel. 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel. 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas… ... 55

Tabel. 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas… ... 56

Tabel. 4.10 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda … ... 57

Tabel. 4.11 Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model … ... 59

Tabel. 4.12 Koefisien Determinasi (R Square / R2) … ... 59


(10)

Halaman

Gambar. 2.1. Siklus Pengolahan Data dengan Manual ... 18

Gambar. 2.2. Siklus Pengolahan Data dengan Komputer ... 18

Gambar. 2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 27


(11)

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA

SURABAYA

Oleh : LIA INDRIATI

Abstra

Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia bisnis. Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwood (1992) dalam Elfreda Aplonia, 2004:24). Adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai informasi, serta mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, di mana kinerja sistem akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009). Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Penelitian ini nertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya.

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini 25 karyawan (Pelaksana atau karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya), Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 25 responden (Pelaksana atau karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya) dan kuesioner tersebut terdiri dari 23 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya, teruji kebenarannya.

Keyword : Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi


(12)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

ARTICLE

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010205/FE/EA Lia Indriati

KEPADA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(13)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

Abstract

Use of information systems is expected to provide huge benefits in the business world. Information system development success depends on compatibility between the expectations analysis system, the user (the user), the sponsor and customer. Development of information systems planning and implementation requires a careful, to avoid any rejection of the system being developed. Because the change from manual systems to computerized systems not only involve changes in behavior and organizational (Bodnar and Hopwood (1992) in Elfreda Aplonia, 2004:24). The presence of Accounting Information Systems is expected to better quality information, to improve the performance of accounting information systems, accounting systems where performance can be measured by user satisfaction for the use of Accounting Information Systems (Rosmiaty Toding, 2009). This study aims to identify and prove empirically the effects of Top Management Support, User Participation, Personal and Technical Capability of Accounting Information Systems Development at PT. Guna Putra Jaya Mulia Surabaya.

Sample used in this research 25 employees (Executor or employees who use accounting information system at PT. Putra Jaya Mulia Surabaya Guna), while the sources of data come from answers to questionnaires distributed in 25 respondents (Executor or employees who use accounting information system At PT. Putra Jaya Mulia Surabaya Guna) and the questionnaire consists of 23 statements that were divided into four sections.

Results of analysis concludes that the hypothesis that the Top Management Support, User Participation, and the ability to influence the development of a Personal Technique Accounting Information Systems at. Guna Putra Jaya Mulia Surabaya verified.

Keywords: User Participation, Top Management Support, Technical Ability Personal, Accounting Information System Development.


(14)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA PT. PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

Abstrak

Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia bisnis. Kesuksesan pengembangan sistem informasi tergantung pada kesesuaian harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwood (1992) dalam Elfreda Aplonia, 2004:24). Adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan informasi lebih berkualitas, untuk meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, di mana kinerja sistem akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya.

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini 25 karyawan (Pelaksana atau karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya), Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 25 responden (Pelaksana atau karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya) dan kuesioner tersebut terdiri dari 23 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya, teruji kebenarannya.

Kata Kunci : Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Kemampuan Teknik Personal,Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.


(15)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini sedang giat-giatnya dilaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang ekonomi yang mengharuskan semua perusahaan untuk bekerja seefektif dan seefisien mungkin agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Lingkungan disekitar perusahaan sangat semakin kompleks dan bergejolak akibat kemajuan dibidang komunikasi, transportasi, dan teknologi, dengan itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, menciptakan dan mengelola informasi internal maupun eksternal secara efisien dan efektif (Elfreda Aplonia Lau, 2004:24).

Pengembangan kinerja dapat dipengaruhi dukungan manajemen puncak, teknik personal pemakai sistem informasi, dan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (Tjhai Fung Jen, 2005).

Informasi dalam suatu perusahaan adalah sebagai alat bantu pencapai tujuan melalui penyedia informasi, tetapi peranan manusia dalam sistem akuntansi sangat vital, karena perencanaan, dan perancangan sistem harus memperhatikan dan melibatkan faktor manusia (Burch dan Grudnitski, 1991 dalam Sunarti Setianingsih, 1998).

Menurut pendapat Szajna dan Scammel, dalam Elfreda Aplonia Lau (2004:24), kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor

dan customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu

perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwood (1992) dalam Elfreda Aplonia, 2004:24).

Menurut Munro yang dikutip dari Komara (2005:837), Kemampuan teknik personal terhadap Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh kepada kualitas desain dan kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi dan menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan


(16)

Menurut Barick dan Hartwici (1994) yang dikutip Elfreda Aplonia Lau (2004:27), partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi.. Partisipasi pemakai digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi .

Partisipasi pemakai dalam aktivitas pengembangan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan keterlibatan pemakai sehingga pemakai dapat menerima dan menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan para pemakai. Partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak (McKeen (1994), dikutip dari Elfreda Aplonia Lau, 2004:28).

Manajer puncak sangat memegang peranan penting dalam pengembangan sistem informasi, antara lain bidang perencanaan, penetapan kebijaksanaan review pelaksanaan dan pengambilan keputusan investasi. Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan kesuksesan para karyawan.

Dukungan manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap siklus pengembangan sistem dan keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan dari manajemen puncak di perusahaan tempat karyawan bekerja (Setianingsih, 1998 dalam Tjhai Fung Jen 2002).

Adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai informasi, serta mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, di mana kinerja sistem akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009).


(17)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi faktor-faktor yang meliputi dukungan manajemen, keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, dan keberadaan dewan pengarah dalam sistem informasi.

PT. Putra Guna Jaya Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa yang berorientasi pada bidang ekspedisi, dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari PT. Putra Guna Jaya Mulia melakukan berbagai transaksi yang sebagian besar adalah transaksi keuangan. Pengelolaan transaksi keuangan yang berguna bagi para pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal.

Kenyataannya kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia mengalami permasalahan yaitu pada kepuasan karyawan terhadap sistem yang kurang dari standar serta kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik yang telah ditentukan perusahaan, hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak, dengan pemakaian sistem yang minim dan kualitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu, sehinnga faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam Pengembangan sistem informasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka hal ini menarik peneliti untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul

“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu “Apakah Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya?”


(18)

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah:

Menguji secara empiris adanya Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Penakai dan Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang masalah Sistem Informasi Akuntansi dan dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian, telah dilakukan oleh:

Jen (2002)

Judul:

”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”.

Rumusan masalah:

Apakah keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah dan lokalisasi departemen sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ?

Alat uji:

Koefisien Korelasi Person dan metode pengujian U Test. Hasil penelitian :

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan menggunakan kepuasan pemakai (user satisfaction) dan pemakaian sistem informasi (system usage) memiliki hubungan dengan pemakai yang dilibatkan dalam proses pengembangan sistem informasi, dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan formalisasi sistem terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.


(19)

Lau (2004) Judul:

“Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating”

Rumusan masalah:

1. Apakah ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?

2. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh pertisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi?

Hipotesis:

1. Diduga ada pengaruh antara partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi

2. Diduga manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh pertisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

Alat Uji:

Regresi linier sederhana dan Moderated Regresi Analysis

Hasil penelitian:

1. Partisipasi pemakai berpengaruh positif kepuasan dalam proses pengembangan sistem informasi, dengan koefisien determinasi sebesar 0,091.

2. Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi,


(20)

partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi.

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi.Produktivitas sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik.

Menurut Baridwan (1997;3) sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak intern (manajemen).

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000;1) SIA adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.

Menurut Jogiyanto (2000;49) adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di dalam bagian fungsi akuntansi.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi lebih merujuk pada sistem Akuntansi berbasis komputer atau lebih dikenal dengan nama Sistem Pengolahan data Elektronik (Electronik Data Processing).

2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktifitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang langsung tertarik antara lain adalah para pelanggan , leveransir (supplier), pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut.

Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan


(21)

keputusan. Hal ini dikemukakan oleh Widjajanto (2001;14) tentang peranan SIA dalam suatu organisasi perusahaan.

3. Jenis Sistem Informasi

Istilah Sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.Sistem Informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004;6) terdapat beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer yaitu :

1. Pengolahan data elektronik – Electrinic Data Processing

(EDP) adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi – transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. 2. SIM (Manajemen Informasi System) menguraikan

penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan manajer. SIM menyediakanberagam informasi diluar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi, misalnya :

a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi oleh SIA organisasi, contohnya ikhtisar penjualan dan informasi biaya.

b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar persediaan dan informasi biaya.

c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM (Kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar pajak upah, pajak, informasi bermanfaat.


(22)

d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi aplikasi – aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi. Contohnya adalah ikhitisar arus kas dan informasi pembayaran.

3. Sistem Pendukung Keputusan – Decission Support System

(DSS)

Dalam sistem pendukung keputusan, Data diproses kedalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir.DSS mensyaratkan penggunaan model – model keputusan dan berbasis data khusus serta benar – benar terpisah dari pengolahan data.

4. Sistem Pakar – Expert System (ES). Sistem Pakar (ES) adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuanya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya. Seperti DSS, ES mensyatkan penggunaan model – model keputusan dan basis data pengolahan khusus. Tidak seperti DSS, ES juga mensyaratkan pengembangan Knowledge base – pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh seorang ahli, DSS membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sedangkan ES membuat keputusan sendiri.

5. Sistem Informasi Executif – Information Executive System

(EIS), dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajen puncak. Banyak informasi yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi harus diproses melalui sistem informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi yang telah diproses òleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.

6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus –


(23)

siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

1. Partisipasi Pemakai

Pentingnya partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui secara luas dalam literature. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan system informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Setianingsih, 1998 ; 195)

Partisipasi pemakai adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung jawab pencapaian tujuan itu (Davis, 1996: 179).

Menurut Davis (1996: 179) ada tiga gagasan penting dalam partisipasi kerja, antara lain:

1. Keterlibatan mental dan emosional, berpartisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional para pegawai daripada hanya berupa aktivitas fisik.

2. Motivasi kontribusi, bahwa partisipasi memotivasi orang-orang untuk memberikan kontribusi, mereka diberi kesempatan untuk menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai tujuan organisasi.

3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi berarti mendorong orang-orang untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Partisipasi membantu mereka menjadi pegawai yang bertanggung jawab daripada hanya sekedar pelaksana yang tidak bertanggung jawab.

Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi (Barki dan Hartwick dalam Restuningdiah dan Indriantoro, 2000: 121).

Pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi.


(24)

Hal ini dapat terjadi karena pemakai terlibat secara langsung dalam penggunaan sistem informasi. Pada kenyataanya sering kali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi, dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan-keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.

2. Pengertian Dukungan Manajemen Puncak

Menurut Jen (2002;139), Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan manajemen puncak di perusahaan. Bahwa kepuasan pemakai meningkat apabila manajemen puncak memberikan dukungan makin tinggi, jadi dukungan manajemen puncak memiliki hubungan yang positif signifikan dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Elfreda (2004;32) Dukungan Manajemen Puncak adalah perilaku eksekutif yang berhubungan dengan perencanaan sistem informasi, pengembangan dan implementasinya.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

5. Teori - teori yang mendukung penelitian

1. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Dukungan Manajemen Puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada sehingga akan muncul suatu kepuasan pemakai dalam penggunaan sistem informasi dan bertanggung jawab akan kelangsungan hidup dan keberhasilan


(25)

perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan selain itu didukung dan keterlibatan manajemen puncak memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan sistem informasi dalam Nunik (2006;18).

Teori yang mendukung hubungan Dukungan Manajemen Puncak dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori Kelompok

Teori Kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakar pada psikologi sosial.Teori yang dikembangkan (Mifta Thoha) menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya.Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja.Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan.

Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pemakai informasi tersebut.

Dengan Teori diatas maka Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki kekuatan dan berpengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan akan berpengaruh pada kepuasan pemakai.

2. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, dimana para individu terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap individu tersebut dan salah satu cara untuk memotivasi. Partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dari tahap perencanaan, pengembangan dan implementasi sistem informasi, dalam pengembangan sistem informasi pemakai berpartisipasi secara langsung


(26)

akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi, maka partisipasi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja sistem informasi akuntansi dalam nunik (2006;19).

Teori yang mendukung Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah

Teori Y dari Mc Gregor

Teori ini dipelopori oleh Davis dan Newstrom,(1996 162) ini diantaranya menyatakan bahwa orang – orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab.

Dengan teori diatas maka partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan.Partisipasi pemakai informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi.

3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Robbins (1996;86) dalam Erlang Widodo (2005;32) Kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dan pekerjaannya. Dengan kemampuan yang ada kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga memberikan kepuasan.

Teori pencapaian prestasi oleh McCelland (1953) didasari asumsi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil.Individu yang memiliki predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi, dan Hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar (Erlang Widodo, 2005;32).

Jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara


(27)

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dari teori diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatkan Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi juga rendah. Namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi.Kemampuan adalah merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

4. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Tjhai fung jen (2002;138) mengatakan bahwa dengan keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan kepuasan bagi para pemakai.

Jen (2002;139) mengatakan bahwa dengan adanya Dukungan Manajemen Puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem dan operasinya, kepuasan pemakai akan dalam menggunakan sistem yang ada semakin tinggi pula.

Jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan teori diatas bahwa keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan bergantung pada manajer dalam memperoleh informasi yang cepat dan tepat, serta pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi secara efektif dan efisien.

7. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dapat digunakan sebagai dugaan sementara adalah :


(28)

H1 : Diduga Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi berpengaruh positif Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

METODE PENELITIAN

1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

a. Variabel Bebas / Independent Variabel (X) 1. Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Dukungan manajemen puncak merupakan suatu partisipasi atau suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil eksekutif yang terlibat dalam kegiatan perencanaan (planning), penyusunan personalia (staffing), penorganisasian

(organizing), pengarahan (directing), dan pengawasan

(controlling) untuk mengembangkan sistem informasi bagi

perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. Partisipasi Pemakai (X2)

Partisipasi pemakai yaitu perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan sistem informasi.

Dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi.

3. Kemampuan Teknik dari Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3) yaitu kontribusi dari pemakai sistem informasi dalam menggunakan dan mengembangkan sistem informasi (Sugiarto Prajidno,2006;143)

b. Variabel Terikat

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) yaitu tingkat efektivitas operasional sistem untuk mengubah data menjadi informasi, serta


(29)

menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan (Jen,2002;136)

Kepuasan Pemakai Sistem, seberapa jauh pemakai puas dan percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, serta kesesuaian antara yang diharapkan dengan yang diperoleh.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004 : 24).. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah purposive sample yaitu teknik penarikan sampel yang berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimilikki oleh sampel yang merupakan representative dari populasi. Serta menentukan kriteria-kriteria khusus yang menjadi sampel.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah sebanyak 25 orang responden.

3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesionar) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004: 31).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian berdasarkan perspektif dan teknik yang berbeda walaupun gejalanya sama. Pengukurannya menggunakan indeks numerik yang disebut dengan


(30)

dianggap reliabel apabila memiliki Cronbach's Alpha diatas 0,6 (Ghozali, 2006: 41).

c. Uji Normalitas data

Menurut Sumarsono (2004: 40) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak.Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov.

Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:

- Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

- Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5 % maka distribusi normal.

d. Teknik Analisis

Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian diatas, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alasan bahwa metode ini dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dengan persamaan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + β3X3 + e Keterangan:

Y = Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi X1 = Dukungan Manajemen Puncak

X2 = Partisipasi Pemakai

X3 = Kemampuan Teknik Personal

Β0 = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi Variabel X1

β2 = Koefisien Regresi Variabel X2

β3 = Koefisien Regresi Variabel X

4. Uji Hipotesis

3 e = Standar Eror

Untuk menguji kesesuaian model dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat di gunakan :

Uji F


(31)

a. Hipotesis statistik

H0 : β1 = 0 (Model regresi yang dihasilkan tidak sesuai) H1: β1≠ 0 (Model regresi yang dihasilkan sesuai)

b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k), dimana n= jumlah pengamatan, k= jumlah variabel.

c. Kriteria keputusan

a. Jika tingkat signifikan ≥ 0.05 maka H0 diterima dan Hi ditolak b. Jika tingkat signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Hi

a. Hipotesis statistik

diterima Uji keberartian koefisien dilakukan dengan statistik t. uji dilakukan untuk menguji koefisien regresi

Dengan prosedur sebagai berikut:

H0 : β1= 0 (variabel X tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y)

H1: β1

b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah variabel

≠ 0 (variabel X mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y)

c. Kriteria keputusan

a. Jika tingkat signifikan ≥ 0.05 maka H0 diterima dan Hi ditolak b. Jika tingkat signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Hi

1. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

diterima

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Dari persamaan regresi diatas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :

Y = 29,576 + 1,259 X1 + 2,201 X2 - 2,141 X3 b0 = Konstanta = 29,576

apabila variabel Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal konstan maka besarnya nilai Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yaitu sebesar 29,576 satuan


(32)

b1 = Koefisien regresi untuk X1 = 1,259

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 1,259, nilai (β1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) dengan Dukungan Manajemen Puncak (X1) yang artinya jika Dukungan Manajemen Puncak (X1) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan naik sebesar 1,259 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

b2 = Koefisien regresi untuk X2 = 2,201

MenunjukkanBesarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 2,201, nilai (β2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) dengan Partisipasi Pemakai (X2) yang artinya jika Partisipasi Pemakai (X2) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan naik sebesar 2,201 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

b3 = Koefisien regresi untuk X3 = 2,141

Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar -2,141, nilai (β3) yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) dengan Kemampuan Teknik Personal (X3) yang artinya jika Kemampuan Teknik Personal (X3

Untuk menguji kesesuaian model persamaan regresi yang dihasilkan, digunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai F

) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan turun sebesar 2,141 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

Kecocokan Model

hitung yang diperoleh adalah sebesar besarnya nilai F hitung sebesar 18,649 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti model


(33)

regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

2. Uji t

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t. Dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pengaruh Variabel Dukungan Manajemen Poncak i(X1 Nilai koefisien korelasi (r) yaitu sebesarnilai t

) terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akutansi (Y).

hitung sebesar 4,886, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1

2. Pengaruh Variabel Partisipasi Pemakai (X

diterima yang berarti Dukungan Manajemen Puncak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

2

Nilai koefisien korelasi (r) yaitu sebesar nilai t

) terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akutansi (Y).

hitung sebesar 4,431, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1

3. Pengaruh Variabel Kemampuan Teknik Personal (X

diterima yang berarti Partisipasi Pemakai secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

3

Nilai koefisien korelasi (r) yaitu besarnya nilai t

) terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akutansi (Y).

hitungsebesar -5,511, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Kemampuan Teknik Personal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil Uji Kesesuaian Model dan uji t dapat disimpulkan bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya, sehingga hipotesis yang diajukan teruji kebenarannya.


(34)

Implikasi Penelitian

Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk dapat menambah jumlah variabel yang berpengaruh terhadap Efektifitas Sistem Pengendalian Manajemen serta dapat menambah jumlah sampel yang akan diteliti.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil Uji Kesesuaian Model dapat diketahui bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi, dan berdasarkan hasil uji t juga dapat diketahui bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya, teruji kebenarannya.

2. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi dimasa yang akan datang, yaitu :

1. Adanya dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan.

2. Bagi pemakai diharapkan memberikan kesempatan kepada para pemakai sistem informasi untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi mulai tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informas,


(35)

3. Bagi perusahaan, dengan memberikan program pelatihan kepada setiap karyawan dalam penggunaan sistem berbasis komputer, agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi dan menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dengan menggunakan variabel lain yang juga berpengaruh terhadap pengembangan sistem informasi akuntansi


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Penelitian Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

Aplonia Lau, Elfreda, 2004, Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 7 No. 1 Hal. 23-43.

Astri, Indayanti, 2009, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wangta Agung I Surabaya, Skripsi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Chusing, Bary E, 1986, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Davis, Keith dan Newstrom, 1996, Perilaku dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mifta, Thoha, 2004, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Edisi Pertama. Terjemahan: Sumarno Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Handoko, Hani, 2003, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Hopwod, dan Bodnar, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Indriantoro, dan Restuningdiah, 2000, Pengaruh Partisipasi Terhadap

Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variabel, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 3, Nomer 2, Halaman 119-133.

Jogiyanto, 2003, Sistem Informasi Berbasis Komputer Konsep Dasar dan Komponen, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Keith, Davis dan Newstrom, 1996, Perilaku dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta


(37)

Komara, Asep, 2005, Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi,Jurnal SNA 8, Halaman 836-848.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Toding, Rosmiaty 2009, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Surabaya Mekabox, Tbk, Skripsi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Soemarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Santoso, Singgih, 2001, SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT. Elex Media

Komputindo.

Sunarti Setianingsih, dan Indriantoro, 1998, Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai Pengembang Terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 1 No. 2 Hal. 192-207. Tjhai Fung Jen, 2002, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, volume 4, No.2, Hal. 135-154.


(38)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini sedang giat-giatnya dilaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang ekonomi yang mengharuskan semua perusahaan untuk bekerja seefektif dan seefisien mungkin agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Lingkungan disekitar perusahaan sangat semakin kompleks dan bergejolak akibat kemajuan di bidang komunikasi, transportasi, dan teknologi, dengan itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, menciptakan dan mengelola informasi internal maupun eksternal secara efisien dan efektif (Elfreda Aplonia Lau, 2004:24).

Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia bisnis, dalam upaya ini faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan juga sangat berpangaruh terhadap kualitas informasi yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang membutuhkan informasi dan penentu kesuksesan perusahaan.

Kinerja tersebut dapat dipengaruhi dukungan manajemen puncak, teknik personal pemakai sistem informasi, dan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (Tjhai Fung Jen, 2005).

Informasi dalam suatu perusahaan adalah sebagai alat bantu pencapai tujuan melalui penyedia informasi, tetapi peranan manusia dalam sistem


(39)

akuntansi sangat vital, karena perencanaan, dan perancangan sistem harus memperhatikan dan melibatkan faktor manusia (Burch dan Grudnitski, 1991 dalam Sunarti Setianingsih, 1998), dalam hal ini manajemen dituntut mampu mengelola serta menjalankan perusahaan seefektif mungkin agar dapat bertahan dalam persaingan dunia usaha.

Menurut pendapat Szajna dan Scammel, dalam Elfreda Aplonia Lau (2004:24), kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan

customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwood (1992) dalam Elfreda Aplonia, 2004:24).

Menurut Munro yang dikutip dari Komara (2005:837), Kemampuan teknik personal terhadap Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh kepada kualitas desain dan kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi dan menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan

Menurut Barick dan Hartwici (1994) yang dikutip Elfreda Aplonia Lau (2004:27), partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi..


(40)

Partisipasi pemakai digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi .

Partisipasi pemakai dalam aktivitas pengembangan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan keterlibatan pemakai sehingga pemakai dapat menerima dan menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan para pemakai. Partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak (McKeen (1994), dikutip dari Elfreda Aplonia Lau, 2004:28).

Manajer puncak sangat memegang peranan penting dalam pengembangan sistem informasi, antara lain bidang perencanaan, penetapan kebijaksanaan review pelaksanaan dan pengambilan keputusan investasi. Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan kesuksesan para karyawan.

Dukungan manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap siklus pengembangan sistem dan keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam


(41)

menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan dari manajemen puncak di perusahaan tempat karyawan bekerja (Setianingsih, 1998 dalam Tjhai Fung Jen 2002).

Adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai informasi, serta mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, di mana kinerja sistem akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009).

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi faktor-faktor yang meliputi dukungan manajemen, keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, dan keberadaan dewan pengarah dalam sistem informasi.

PT. Putra Guna Jaya Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa yang berorientasi pada bidang ekspedisi, dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari PT. Putra Guna Jaya Mulia melakukan berbagai transaksi yang sebagian besar adalah transaksi keuangan. Pengelolaan transaksi keuangan yang berguna bagi para pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal.

Kenyataannya kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia mengalami permasalahan yaitu pada kepuasan karyawan terhadap sistem yang kurang dari standar serta kurangnya koordinasi dan


(42)

komunikasi yang baik yang telah ditentukan perusahaan, hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak, dengan pemakaian sistem yang minim dan kualitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu, sehinnga faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam Pengembangan sistem informasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka hal ini menarik peneliti untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu “Apakah Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya.


(43)

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain :

1. Bagi Peneleti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk membandingkan antara teori dan praktek, sehingga dapat menambah wawasan berpikir tentang kondisi perusahaan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis di masa mendatang.

2. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk perusahaan, yang berhubungan dengan kinerja dalam sistem informasi akuntansi. Serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan bagi perusahaan di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini dapat juga dipergunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang luas.

3. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan studi banding bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.


(44)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan penelitin ini, telah dilakukan oleh

1. Tjhai Fung Jen (2002)

Judul:

”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”.

Rumusan masalah

Apakah keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah dan lokalisasi departemen sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ?

Alat uji

Koefisien Korelasi Person dan metode pengujian U Test. Hasil penelitian :

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan menggunakan kepuasan pemakai (user satisfaction) dan pemakaian sistem informasi (system usage) memiliki hubungan dengan pemakai yang dilibatkan dalam proses pengembangan


(45)

sistem informasi, dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan formalisasi sistem terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2. Elfreda (2004)

Judul:

Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating”.

Rumusan masalah

a. Apakah ada pengaruh antara partisipan pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan Sistem Informasi?

b. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pengembang, kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi?

Alat uji

Regresi linear sederhana dan moderated regresi linear. Hasil penelitian :

a. Partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi.

b. Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, dan partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam pengembang sistem informasi.


(46)

3. Toding (2009)

Judul:

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SURABAYA MEKABOX, Tbk di Surabaya”. Rumusan masalah

a. Apakah terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SURABAYA MEKABOX. Tbk di Surabaya?

b. Manakah di antara variable tersebut yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SURABAYA MEKABOX, Tbk di Surabaya?

Alat uji

Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

a. Bahwa dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dan kemampuan teknik personal sistem informasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi

b. Berdasarkan uji parsial dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang lebih dominan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) adalah dukungan manajemen puncak, Adapun persamaan pada penelitian yang dilakukan sekarang ini dengan penelitian terdahulu adalah dari segi variabel yaitu dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal, sedangkan perbedaanya terletak pada obyek penelitian, sehingga pnelitian sekarang ini bukan merupakan duplikasi.


(47)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

2.2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Perusahaan sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, dalam menyajikan informasi yang sesuai kebutuhan manajemen maupun pihak di luar perusahaan yang memerlukannya.

Menurut Simamora, (2000: 4) Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Widjajanto (2001: 4) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Selanjutnya menurut Chusing (1986: 15), SIA adalah didefinisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber- sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi pengolahan data informasi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3)


(48)

2.2.1.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas- aktivitasnya, diantaranya para pelanggan, leverancier (supllier), pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut.

Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (Wijajanto, 2001: 14).

2.2.1.3. Jenis Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 6), terdapat beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer, yaitu:

1 Pengolahan Data Elektronik-Electronic Data Processing (EDP) Adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP merupakan aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.


(49)

2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan beragam informasi di luar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi. Misalnya:

a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, contoh: ikhtisar penjualan dan informasi biaya.

b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar persediaan dan informasi biaya.

c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyedikan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM (kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar pajak upah, gaji, dan informasi manfaat.

d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi (ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran).

3 Sistem Pendukung Keputusan-Decission Support System (DSS). Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam format


(50)

pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolah data.

4 Sistem Pakar - Expert Sistem (ES). Sistem pakar adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak.

5 Sistem Informasi Executive-Executive Information Sistem (EIS), dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen tingkat puncak. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih infornasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak. 6 Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang

dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.

2.2.1.4. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Perkembangan bisnis terjadi sangat pesat, khususnya teknologi informasi. Sistem akuntansi organisasi juga harus mengikuti perubahan-perubahan sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi, demi kelangsungan perusahaan.

Menurut Widjajanto (2001: 523) terdapat beberapa tahap pengembangan sistem informasi antara lain:

1. Perencanaan Sistem, dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk sistem yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan


(51)

sistem ke dalam rencana strategis perusahaan. Sasaran - sasaran strategis yang baik di bidang pemasaran, produksi, pengembangan produk baru, atau pembukaan bisnis baru, semua harus didukung oleh sistem informasi yang handal.

2. Analisis Sistem, untuk menguji sistem informasi yang ada dengan lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sistem itu sendiri.

3. Desain Sistem, menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan dari analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Tim ini akan mengkaji hasil kerja tim terdahulu, menguji ulang saran yang diusulkan, dan merumuskan sistem baru dengan lebih rinci.

4. Implementasi Sistem, proses pengujian program komputer (proses pengujian persetujuan) dan proses konversi, dimana semua data yang disimpan dalam file sistem lama harus dipindahkan ke file dengan format sesuai sistem baru.

5. Operasionalisasi Sistem, dilakukan pemeliharaan dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam desain sistem dan untuk melakukan perubahan-perubahan kecil dalam sistem karena adanya perubahan lingkungan yang baru terjadi.

2.2.1.5. Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Simamora (2000: 6) para pembuat keputusan membutuhkan informasi. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi


(52)

akuntansi terdiri atas berbagai kalangan. Para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan, para pemakai internal dan para pemakai eksternal.

1. Pemakai Internal

Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan. Para pemakai internal dapat meminta jenis informasi yang mereka butuhkan yang disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas operasi internal perusahaan.

2. Pemakai Eksternal

a. Pemilik Perusahaan, para pemakai (owners) telah menanamkan dana mereka yang mereka berharga ke dalam sebuah organisasi bisnis. Mereka membutuhkan informasi mengenai profitabilitas investasi. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.

b. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi financial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan kesempatan kerja.


(53)

c. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal potensial mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. d. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang,

jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Golongan kreditor para pemasok, bank, dan lembaga keuangan lainnya. Kreditor berminat untuk mengethui kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.

e. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.

f. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.

g. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan


(54)

untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi financial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.

2.2.1.6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Wilkinson (2000 ; 8) sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan, meliputi :

1. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian

2. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan 3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan

Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan pertama hanya sebagian.

2.2.1.7. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi di dalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan komputer.

Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengelola data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi


(55)

prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan memerlukan pengetahuan yang khusus tentang komputer.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambar perbedaan siklus pengolahan data dengan cara manual dengan cara komputer, yang dapat disajikan pada gambar 2.1. dan gambar 2.2 sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual

Gambar 2.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer

Sumber: Zaki Baridwan, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.

Jurnal

Buku Besar

Laporan Keuangan dan Laporan lain.yaitu

Laporan Keuangan Fiskal

File Transaksi Bukti

Transaksi Jurnal

Buku Besar

Laporan keuangan

Bukti Transaksi

Buku Pembantu

Lapoaran Keuangan


(56)

2.2.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Keberhasilan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat dengan cara bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan baik.

Menurut Soegiharto (2001) dalam Tjhai Fung Jen (2002: 136), kinerja sebuah sistem informasi dapat diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi dan pemakaian sistem itu sendiri.

2.2.3. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Karakteristik kualitas sistem informasi yang baik menurut Jogiyanto (2003: 10) meliputi:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan (kebenaran) informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual atau mutakhir. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Umumnya suatu laporan penyajian informasi secara singkat pada hal-hal yang penting saja, tetapi rincian dari informasi tersebut disajikan dalam uraiannya.


(57)

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

2.2.4.1. Dukungan Manajemen Puncak 2.2.4.1.1.Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko 2003:8).

2.2.4.1.2.Tingkatan Manajemen

Menurut Jogiyanto (2003: 17), tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan berbeda:

1. Manajer Lini-pertama

Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini disebut dengan kepala atau pimpinan, mandor, dan penyelia. 2. Manajer Menengah

Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang karyawan operasional. Sebutan lain manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas.

3. Manajer Puncak

Manajer puncak terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Menajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan lain manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala devisi, dan wakil presiden senior.


(58)

2.2.4.1.3.Fungsi Manajemen

Menurut Handoko (2003: 23) ada lima fungsi manajemen:yaitu sebagai berikut

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi.

2. Penyusunan Personalia (staffing)

Penarikan, latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja. Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang telah ditentukan oleh kegiatan pengorganisasian.

3. Pengorganisasian (Organizing)

Suatu proses manajemen yang menyebabkan seseorang dapat bekerjasama untuk membentuk satuan yang dapat dipimpin dan diawasi. Selepas perencanaan manajer menetapkan dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kemudian mengelompokkan kegiatan tersebut menjadi satuan-satuan kerja. 4. Pengarahan (Directing)

Merupakan kerjasama karyawan dalam berbagai kegiatan, untuk menuju tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi adalah segala usaha yang diperlukan tertuju kepada tujuan bersama tanpa tumpang tindih kegiatan yang menyebabkan penghambatan pekerjaan.

5. Pengawasan (Controlling)

Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.


(1)

II. Pertanyaan Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Dibawah ini pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui persepsi anda (karyawan PT. Putra Guna Jaya Mulia) terhadap pengembangan ataupun kinerja sistem informasi. Anda dimohon untuk memberikan tanggapan yang tepat menurut persepsi anda atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memilih skor yang tersedia dan memberi tanda silang (X). Skor jawaban adalah sebagai berikut:

Angka 1 sampai 3 : Cenderung sangat tidak setuju

Angka 4 : Netral

Angka 5 sampai 7 : Cenderung sangat setuju

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia !

I. Kepuasan Pemakai (Astri Indayanti 2009:35)

1.Sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju


(2)

3.Sistem mampu meningkatkan kepuasan kinerja saya.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

4.Sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen saya.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

5.Sistem dalam aplikasi lain dapat digunakan untuk meringkas informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen saya.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

6.Dengan sistem yang ada departemen saya mampu mengerjakan tugasnya dengan lebih mudah dan lebih efisien.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

7. Sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi perusahaan.


(3)

Sangat tidak setuju Sangat setuju

8.Senang menggunakan sistem yang ada.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

9.Sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

10. Sebagian besar karyawan di departemen saya tertarik untuk menggunakan sistem yang ada.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

11. Sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang.

1 2 3 4 5 6 7


(4)

12. Sistem mampu membantu departemen berfungsi lebih baik.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

13. Kesediaan saya dalam menggunakan sisitem.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Faktor- Faktor Yang Berpengaruh a. Dukungan Manajemen Puncak (X1

1. Manajemen puncak mahir dalam menggunakan komputer.

) Astri (2009:36)

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

2. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi

sistem informasi.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

3. Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap

penggunaan sistem informasi.


(5)

Sangat tidak setuju Sangat setuju

4. Manajemen puncak sangat senang pemakaian sistem informasi dari

departemen-departemen pemakai.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

5. Manajemen puncak memberikan perhatian yang tinngi terhadap

evaluasi kinerja dari sistem informasi.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

b. Partisipasi Pemakai (X2

1. Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan system informasi adalah

) Astri (2009:36)

1 2 3 4 5 6 7

Sangat rendah Sangat tinggi

2. Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem informasi adalah

1 2 3 4 5 6 7


(6)

1. Dengan memiliki kemampuan spesialis, saya lebih mahir dalam menggunakan sistem informasi akuntansi.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

2. Pengaruh lamanya saya bekerja terhadap kemampuan menggunakan

sistem informasi akuntansi.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

3. Tingkat kemampuan yang saya miliki dalam menggunakan sistem

informasi akuntansi.

1 2 3 4 5 6 7