7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait
dengan penelitin ini, telah dilakukan oleh
1. Tjhai Fung Jen 2002
Judul: ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”. Rumusan masalah
Apakah keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan, program pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah dan lokalisasi departemen sistem informasi berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ? Alat uji
Koefisien Korelasi Person dan metode pengujian U Test. Hasil penelitian :
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan menggunakan kepuasan pemakai user
satisfaction dan pemakaian sistem informasi system usage memiliki hubungan dengan pemakai yang dilibatkan dalam proses pengembangan
8
sistem informasi, dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan formalisasi sistem terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi.
2. Elfreda 2004
Judul:
“Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai
dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating”.
Rumusan masalah a.
Apakah ada pengaruh antara partisipan pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan Sistem Informasi?
b. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pengembang,
kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam
pengembangan Sistem Informasi? Alat uji
Regresi linear sederhana dan moderated regresi linear. Hasil penelitian :
a. Partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam
proses pengembangan sistem informasi. b.
Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, dan partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
dalam pengembang sistem informasi.
9
3. Toding 2009
Judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. SURABAYA MEKABOX, Tbk di Surabaya”. Rumusan masalah
a. Apakah terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi
pemakai, dan kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SURABAYA
MEKABOX. Tbk di Surabaya? b.
Manakah di antara variable tersebut yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.
SURABAYA MEKABOX, Tbk di Surabaya? Alat uji
Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
a. Bahwa dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai dan
kemampuan teknik personal sistem informasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi
b. Berdasarkan uji parsial dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
yang lebih dominan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y adalah dukungan manajemen puncak,
Adapun persamaan pada penelitian yang dilakukan sekarang ini dengan penelitian terdahulu adalah dari segi variabel yaitu dukungan
manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal, sedangkan perbedaanya terletak pada obyek penelitian, sehingga pnelitian
sekarang ini bukan merupakan duplikasi.
10
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Informasi Akuntansi SIA
2.2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi SIA
Perusahaan sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, dalam menyajikan informasi yang sesuai kebutuhan manajemen
maupun pihak di luar perusahaan yang memerlukannya. Menurut Simamora, 2000: 4 Akuntansi adalah proses
pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi yang
berkepentingan. Sedangkan menurut Widjajanto 2001: 4 Sistem Informasi
Akuntansi SIA adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen. Selanjutnya menurut Chusing 1986:
15, SIA adalah didefinisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber- sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi pengolahan data informasi.
Sistem Informasi Akuntansi SIA adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001: 3
11
2.2.1.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi SIA
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat
kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas- aktivitasnya, diantaranya para pelanggan, leverancier
supllier, pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal
tersebut. Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para
pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Wijajanto, 2001: 14.
2.2.1.3. Jenis Sistem Informasi Akuntansi SIA
Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi
yang bermanfaat. Menurut Bodnar dan Hopwood 2004: 6, terdapat beberapa jenis
sistem informasi berbasis komputer, yaitu: 1
Pengolahan Data Elektronik-Electronic Data Processing EDP Adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan
pengolahan data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP merupakan aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.
12
2 Sistem Informasi Manajemen SIM
Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer.
SIM menyediakan beragam informasi di luar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi. Misalnya:
a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, contoh: ikhtisar
penjualan dan informasi biaya. b.
Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan
dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar persediaan dan informasi biaya.
c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyedikan informasi
untuk digunakan oleh fungsi SDM kepegawaian. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar
pajak upah, gaji, dan informasi manfaat. d.
Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan
dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi ikhtisar arus kas dan informasi
pembayaran. 3
Sistem Pendukung Keputusan-Decission Support System DSS. Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam format
13
pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data
khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolah data. 4
Sistem Pakar - Expert Sistem ES. Sistem pakar adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya
tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak. 5
Sistem Informasi Executive-Executive Information Sistem EIS, dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen tingkat puncak.
EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih infornasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.
6 Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi
informasi dan pengembangan sistem.
2.2.1.4. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi SIA
Perkembangan bisnis terjadi sangat pesat, khususnya teknologi informasi. Sistem akuntansi organisasi juga harus mengikuti perubahan-
perubahan sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi, demi kelangsungan perusahaan.
Menurut Widjajanto 2001: 523 terdapat beberapa tahap pengembangan sistem informasi antara lain:
1. Perencanaan Sistem, dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana
induk sistem yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan
14
sistem ke dalam rencana strategis perusahaan. Sasaran - sasaran strategis yang baik di bidang pemasaran, produksi, pengembangan
produk baru, atau pembukaan bisnis baru, semua harus didukung oleh sistem informasi yang handal.
2. Analisis Sistem, untuk menguji sistem informasi yang ada dengan
lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan sistem itu sendiri. 3.
Desain Sistem, menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan dari analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Tim
ini akan mengkaji hasil kerja tim terdahulu, menguji ulang saran yang diusulkan, dan merumuskan sistem baru dengan lebih rinci.
4. Implementasi Sistem, proses pengujian program komputer proses
pengujian persetujuan dan proses konversi, dimana semua data yang disimpan dalam file sistem lama harus dipindahkan ke file dengan
format sesuai sistem baru. 5.
Operasionalisasi Sistem, dilakukan pemeliharaan dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam desain
sistem dan untuk melakukan perubahan-perubahan kecil dalam sistem karena adanya perubahan lingkungan yang baru terjadi.
2.2.1.5. Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi SIA
Menurut Simamora 2000: 6 para pembuat keputusan membutuhkan informasi. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi
15
akuntansi terdiri atas berbagai kalangan. Para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan, para pemakai internal dan para pemakai
eksternal. 1.
Pemakai Internal Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis.
Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi
kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan. Para pemakai internal dapat meminta
jenis informasi yang mereka butuhkan yang disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas operasi internal
perusahaan. 2.
Pemakai Eksternal a.
Pemilik Perusahaan, para pemakai owners telah menanamkan dana mereka yang mereka berharga ke dalam sebuah organisasi
bisnis. Mereka membutuhkan informasi mengenai profitabilitas investasi. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang
pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
b. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian
posisi financial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan
juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
tunjangan pensiun dan kesempatan kerja.
16
c. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai
kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal potensial mengevaluasi besarnya
pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. d.
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang, jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan
baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Golongan kreditor para pemasok, bank, dan lembaga
keuangan lainnya. Kreditor berminat untuk mengethui kewajiban- kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
e. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam
upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya
ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
f. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan,
rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka
perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi
akuntansi. g.
Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan
17
untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi financial
dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.
2.2.1.6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi SIA
Menurut Wilkinson 2000 ; 8 sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan, meliputi :
1. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian
2. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan
3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan
Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal hampir
semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan pertama hanya sebagian.
2.2.1.7. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi SIA
Informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi di
dalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan
komputer. Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau
mengelola data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi
18
prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan
memerlukan pengetahuan yang khusus tentang komputer. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambar perbedaan
siklus pengolahan data dengan cara manual dengan cara komputer, yang dapat disajikan pada gambar 2.1. dan gambar 2.2 sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Gambar 2.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer Sumber: Zaki Baridwan, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE,
Yogyakarta, hal 128.
Jurnal
Buku Besar Laporan Keuangan
dan Laporan lain.yaitu Laporan Keuangan
Fiskal
File Transaksi Bukti
Transaksi Jurnal
Buku Besar
Laporan keuangan
Bukti Transaksi
Buku Pembantu
Lapoaran Keuangan
19
2.2.2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi SIA
Keberhasilan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat dengan cara bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan
baik. Menurut Soegiharto 2001 dalam Tjhai Fung Jen 2002: 136,
kinerja sebuah sistem informasi dapat diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi dan
pemakaian sistem itu sendiri.
2.2.3. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi SIA
Karakteristik kualitas sistem informasi yang baik menurut Jogiyanto 2003: 10 meliputi:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. 2.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran
terhadap ketepatan kebenaran informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual
atau mutakhir. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Umumnya suatu
laporan penyajian informasi secara singkat pada hal-hal yang penting saja, tetapi rincian dari informasi tersebut disajikan dalam uraiannya.
20
2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi 2.2.4.1.
Dukungan Manajemen Puncak 2.2.4.1.1.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengunaan sumber daya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan Handoko 2003:8.
2.2.4.1.2. Tingkatan Manajemen
Menurut Jogiyanto 2003: 17, tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan berbeda:
1. Manajer Lini-pertama
Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer
ini disebut dengan kepala atau pimpinan, mandor, dan penyelia. 2.
Manajer Menengah Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang karyawan operasional. Sebutan lain manajer menengah adalah manajer
departemen, kepala pengawas. 3.
Manajer Puncak Manajer puncak terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Menajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan lain manajer puncak adalah direktur, presiden,
kepala devisi, dan wakil presiden senior.
21
2.2.4.1.3. Fungsi Manajemen
Menurut Handoko 2003: 23 ada lima fungsi manajemen:yaitu sebagai berikut
1. Perencanaan Planning
Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi.
2. Penyusunan Personalia staffing
Penarikan, latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja.
Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang telah ditentukan oleh kegiatan pengorganisasian.
3. Pengorganisasian Organizing
Suatu proses manajemen yang menyebabkan seseorang dapat bekerjasama untuk membentuk satuan yang dapat dipimpin
dan diawasi. Selepas perencanaan manajer menetapkan dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kemudian
mengelompokkan kegiatan tersebut menjadi satuan-satuan kerja. 4.
Pengarahan Directing Merupakan kerjasama karyawan dalam berbagai kegiatan,
untuk menuju tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi adalah segala usaha yang diperlukan tertuju kepada tujuan bersama tanpa
tumpang tindih kegiatan yang menyebabkan penghambatan pekerjaan.
5. Pengawasan Controlling
Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
ditetapkan.
22
2.2.4.2. Partisipasi Pemakai
Pentingnya partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui secara luas dalam literature. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan
intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan system informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap
implementasi sistem informasi Setianingsih, 1998 ; 195 Partisipasi pemakai adalah keterlibatan mental dan emosional
orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung
jawab pencapaian tujuan itu Davis, 1996: 179. Menurut Davis 1996: 179 ada tiga gagasan penting dalam
partisipasi kerja, antara lain: 1.
Keterlibatan mental dan emosional, berpartisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional para pegawai daripada hanya berupa aktivitas
fisik. 2.
Motivasi kontribusi, bahwa partisipasi memotivasi orang-orang untuk memberikan kontribusi, mereka diberi kesempatan untuk
menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai tujuan organisasi.
3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi berarti mendorong orang-
orang untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Partisipasi membantu mereka menjadi pegawai yang bertanggung
jawab daripada hanya sekedar pelaksana yang tidak bertanggung jawab.
23
Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem
informasi Barki dan Hartwick dalam Restuningdiah dan Indriantoro, 2000: 121.
Pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi.
Hal ini dapat terjadi karena pemakai terlibat secara langsung dalam penggunaan sistem informasi. Pada kenyataanya sering kali pemakai lebih
mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi, dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan
keinginan-keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.
2.2.4.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem
Pendekatan pengalaman experiental theory terhadap perubahan perilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka
sendiri daripada pengalaman orang lain. Menurut Sogiharto 2001: 179, jika para pengguna sistem
semakin memahami teknologi, tugas dan keputusan yang diambil dan lingkungan sosial, politis ditempat digunakannya sistem tersebut, mereka
akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembang sistem tersebut.
Menurut pendapat Tjhai Fung Jen 2002: 138, bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem
informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
24
Asumsi di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan
individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.
2.2.5. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap tahap siklus pengembangan sistem yang meliputi perencanaan, perancangan dan
implementasi dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan,
Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem
informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada.
Teori yang mendukung pengaruh dukungan manajemen puncak dengan kinerja sistem informasi akuntansi yaitu Teori Kelompok. Teori
yang dikembangkan oleh Filley, House dan Kerr 1976 dalam Miftha 2004: 29, menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka
harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang
memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan
yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan.
25
2.2.6. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi
Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem
informasi. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi,
mulai tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informas, sedangkan dalam pengembangan sistem informasi, apabila
pemakai diajak berpartisipasi, maka akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi
Teori yang mendukung partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah teori Y dari Mc Gregor. Dalam Teori ini
dijelaskan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan
itu. Hwang 1999 dalam Tjhai Fung Jen 2002:137, mengatakan
bahwa keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi
sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai. Teori tersebut di atas ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah
bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partsipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif terhadap
kepuasan pemakai dan dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
26
2.2.7. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Terhadap Pengembangan
Sistem Informasi Akuntansi
Kemampuan teknik personal merupakan kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem
informasi organisasi. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi mereka
dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku alternatif dalam situasi yang lain.
Menurtu Toding 2009: 39, kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dalam pekerjaanya,
dengan kemampuan yang ada, kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga memberikan kepuasan. Asumsi
lain mengtakan, jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan
dorongan, energi dan hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar.
Choe 1996 dalam Tjhai Fung Jen 2002:138, mengatakan bahwa kemampuan teknik personal pemakai yang baik akan mendorong pemakai
untuk mengunakan sistem informasi, sehingga Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih meningkat.
Teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi dengan
kinerja SIA. Kemampuan teknik personal merupakan keahlian yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman. Rendahnya kemampuan yang
dimiliki oleh karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi.
27
2.3. Kerangka Pikir
Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir
seperti ini ditunjukkan pada gambar 2.1, sebagai berikut :
Regresi Linier Berganda Gambar. 2.3 : Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut
Diduga bahwa dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya
Dukungan Manajemen Puncak X
1
Kemampuan Teknik Personal X
3
. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Y Partisipasi Pemakai
X
2
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2005 : 126
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 tiga variabel bebas X yaitu Dukungan Manajemen Puncak X
1
, Partisipasi Pemakai X
2
, dan Kemampuan Teknik Personal X
3
1. Variabel bebas X, yang terdiri dari :
, dan satu variabel terikat Y yaitu Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. Dukungan Manajemen Puncak X
1
Dukungan manajemen puncak merupakan suatu partisipasi atau suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil
eksekutif yang terlibat dalam kegiatan perencanaan planning, penyusunan personalia staffing, penorganisasian organizing,
pengarahan directing, dan pengawasan controlling untuk mengembangkan sistem informasi bagi perusahaan dalam
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
29
b. Partisipasi Pemakai X
2
Partisipasi pemakai yaitu perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan sistem
informasi. Dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai
diajak berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi.
c. Kemampuan Teknik Personal X
3
Kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam melakukan
pekerjaannya untuk mengembangkan sistem informasi dalam organisasi.
Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi karena
terdapat hubungan yang positif.
2. Variabel Terikat Y
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yaitu proses memodifikasi atau mengubah bagian – bagian atau keseluruhan system
informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu, sumber daya dan merupakan aktifitas yang berkesinambungan.
30
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel
Adapun teknik pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dukungan Manajemen Puncak X