12
B. Hakekat Kepuasan kerja
1.
Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Hasibuan 2007 Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja job
statisfaction karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan
luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja,
penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan
lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
Kinicki and Kreitner 2005 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai respon
sikap atau
emosi terhadap
berbagai segi
pekerjaan seseorang. Definisi ini memberi arti bahwa kepuasan kerja bukan suatu
konsep tunggal. Lebih dari itu seseorang dapat secara relative dipuaskan dengan satu aspek pekerjaannya dan dibuat tidak puas dengan
satu atau berbagai aspek. Dalam pandangan yang hampir sama, Nelson and Quick 2006 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu kondisi
13
emosional yang positif dan menyenangkan sebagai hasil dari penilaian pekerjan atau pengalaman pekerjaan seseorang.
Dari berbagai pendapat mengenai pengertian kepuasan kerja, dapat disimpulkan pengertian kepuasan kerja adalah respon atau perasaan yang
positif dalam menjalankan pekerjaan. Kepuasan kerja sangat penting untuk meningkatkan
moral kerja, dedikasi, kecintaan terhadap pekerjaan, kedisiplinan, dan prestasi kerja.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Robbins 2012 mengungkapkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi 5 dimensi spesifik dari pekerjaan yaitu:
a. Gaji: sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa
diangap sebagai hal yang pantas dibandingkan dengen orang lain di dalam organisasi. Karyawan memandang gaji sebagai refleksi dari
bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan.
b. Promosi: faktor yang berhubungan dengan ada atau tidaknya
kesempatan memperoleh peningkatan karier selama bekerja. Kesempatan inilah yang memiliki pengaruh yang berbeda pada
kepuasan kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Supervisi: kemampuan atasan untuk memberikan bantuan teknis
dan dukungan prilaku kepada bawahan yang mengalami permasalahan dalam pekerjaan.
d. Rekan kerja: tungakat dimana rekan kerja yang pandai dan
mendukung secara sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dan atsannya dan dengan pegawai
lainnya baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaan.
3.
Aspek-aspek Kepuasan Kerja Karyawan
Menurut Robbins 1012 ada lima aspek kepuasan kerja, yaitu: a.
Kerja yang secara mental menantang Karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan
yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas,
kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan tugas tersebut. Karakteristik ini membuat kerja
secara mental menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, sebaliknya jika terlalu banyak pekerjaan
menantang dapat menciptakan frustrasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan
mengalamai kesenangan dan kepuasan dalam bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Ganjaran yang pantas
Para karyawan menginginkan pemberian upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan adil dan sesuai
dengan harapan mereka. Bila upah dilihat adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan
standar upah karyawan, kemungkinan besar akan mengahsilkan kepuasan. Tentu saja, tidak semua orang mengejar uang. Banyak
orang bersedia menerima uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang
kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Intinya
bahwa besarnya upah bukanlah jaminan untuk mencapai kepuasan, namun yang lebih penting adalah persepsi keadilan.
Sama dengan karyawan yang berusaha mendapatkan kebijakan dan promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang
ditingkatkan. Oleh
karena itu
individu-individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil kemungkinan besar akan mendapatkan kepuasan dari
pekerjaan mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan perduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan
tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai lingkungan kerja yang tidak berbahaya. Seperti temperatur, cahaya,
kebisingan, dan faktor lingkungan lain harus diperhitungkan dalam pencapaian kepuasan kerja.
d. Rekan kerja yang mendukung
Karyawan akan mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan
karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu sebaiknya karyawan mempunyai rekan sekerja yang
ramah dan mendukung. Hal ini penting dalam mencapai kepuasan kerja. Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari
kepuasan. Umumnya studi mendapatkan bahwa kepuasan karyawan ditingkatkan bila atasan langsung bersifat ramah dan
dapat memahami, menawarkan pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan pendapat karyawan, dan menunjukkan suatu minat
pribadi pada mereka .
17
e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya sama dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mereka
mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar
kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan lebih memungkinkan untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari
pekerjaan mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB III METODE PENELITIAN