Skematik Pengambilan Data Tata Cara Penelitian

f. RH 2 Kelembaban udara setelah melewati kondensor. g. RH out Kelembaban udara setelah keluar dari mesin pengering. h. P 1 Tekanan refrigeran yang masuk kompresor. i. P2 Tekanan refrigeran yang keluar kompresor. j. v Kecepatan aliran udara pada duct.

3.3.5 Langkah-langkah Pengambilan Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data yaitu sebagai berikut : a. Penelitian di ambil pada tempat terbuka dan pada musim kemarau. Perubahan suhu sekitar dan kelembaban dalam penelitian ini diabaikan, karena suhu sekitar dan kelembabannya selalu berubah-ubah sesuai cuaca. b. Termokopel, hygrometer, dan timbangan digital yang digunakan sudah dikalibrasi. c. Memeriksa kipas berkerja dengan baik. Serta saluran pembuangan air tidak tersumbat. d. Alat bantu penelitian diletakkan pada tempat yang sudah ditetapkan. e. Kemudian menghidupkan mesin pengering pakaian, kipas 1 dan kipas 2. f. Frekuensi motor kipas diatur pada inverter variable frequency drive sampai 25 Hz. g. Kemudian mencatat massa kosong rangka dan hanger. Selanjutnya timbang dan catat massa pakaian kering MPK . h. Selanjutnya menutup semua pintu lemari mesin pengering dan tunggu sampai 30 menit, guna mesin pengering pakaian mencapai suhu kerja yang stabil. i. Membasahi dan memeras pakaian sampai air tidak menetes kembali. Kemudian timbang dan catat massa pakaian basah awal MPBA. Untuk percobaan kedua dan ketiga massa pakaian basah awal harus didapat hasil yang sama dengan percobaan pertama. j. Mengecek tekanan P 1 dan P 2 , kemudian tutup semua pintu. k. Mengatur alarm stopwatch menjadi per 15 menit. l. Data yang perlu dicatat per 15 menit, antara lain : MPBSt : Massa pakaian basah saat t, kg RH in : Kelembaban udara sebelum masuk mesin pengering , . T in : Suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering , °C. T 1 : Suhu udara kering setelah melewati evaporator , °C. RH 2 : Kelembaban udara setelah melewati kondensor , . T 2 : Suhu udara kering setelah melewati kondensor , °C. RH out : Kelembaban udara setelah keluar dari mesin pengering , T out : Suhu udara kering setelah keluar dari mesin pengering , °C. v : Kecepatan aliran udara , ms. P 1 : Tekanan refrigeran yang masuk kompresor , Psi. P 2 : Tekanan refrigeran yang keluar kompresor , Psi. m. Hasil dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan hasil kalibrasi alat bantu dan berat pakaian dikurangi dengan massa kosong.

3.4 Cara Menganalisis Dan Menampilkan Hasil

Cara yang digunakan untuk menganalisis hasil menampilkan hasil, sebagai berikut : a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam tabel seperti Tabel 3.1. Kemudian hitung rata-rata dari 3 kali percobaan tiap variasinya. b. Setelah diperoleh rata-rata, kemudian menghitung massa air yang menguap dari pakaian M 1 tiap variasi. Massa air yang menguap dari pakaian M 1 dapat dihitung dengan Persamaan 3.1: M 1 = MPBA – MPK , kg 3.1 Pada Persamaan 3.1 : M 1 = Massa air yang menguap dari pakaian , kg MPBA = Massa pakaian basah awal , kg MPK = Massa pakaian kering , kg c. Selanjutnya mencari suhu kerja kondensor dan suhu kerja evaporator dengan menggunakan P-h diagram. Untuk dapat menggunakan P-h diagram maka tekanan refrigeran P 1 dan P 2 harus dikonversikan dari satuan Psi ke MPa. d. Kemudian setelah mendapatkan suhu kerja evaporator dan suhu kerja kondensor, maka dapat digunakan untuk mencari kelembaban spesifik dalam ruangan pengering w D dan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w F menggunakan psychrometric chart. e. Setelah diketahui nilai kelembaban spesifik dalam ruangan pengering w D dan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w F , kemudian menghitung massa air yang berhasil diuapkan Δw tiap variasi. Massa air yang berhasil diuapkan Δw adalah kelembaban spesifik dalam ruangan pengering w D dikurangi kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w F . Massa air yang berhasil diuapkan wΔ dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.2. f. Kemudian menghitung laju aliran massa udara pada duct ṁ udara tiap variasi. Laju aliran massa udara pada duct ṁ udara adalah debit udara Q udara dikali densitas udara ρ udara sebesar 1,2 kgm 3 . Laju aliran massa udara pada duct ṁ udara dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.3. g. Selanjutnya menghitung kemampuan mesin pengering pakaian untuk menguapkan massa air M 2 dengan menggunakan Persamaan 2.4. Kemampuan mesin pengering pakaian untuk menguapkan massa air M 2 adalah laju aliran massa udara pada duct ṁ udara dikalikan massa air yang berhasil diuapkan Δw dikalikan 3600 menit. h. Untuk memudahkan pembahasan, hasil-hasil perhitungan proses pengeringan, maka digambarkan dalam grafik. Pembahasan dilakukan terhadap grafik yang dihasilkan, dengan mengacu pada tujuan penelitian.