Prinsip metode penangkapan radikal bebas DPPH Pengukuran larutan DPPH Pembuatan larutan induk Pengukuran aktivitas antioksidan sampel uji Penentuan persen peredaman

30

3.9 Pengujian Kemampuan Antioksidan dengan Spektrofotometer Visibel

3.9.1 Prinsip metode penangkapan radikal bebas DPPH

Kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi DPPH 1,1– diphenyl–2-picrylhydrazil sebagai radikal bebas dalam larutan metanol sehingga terjadi perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning dengan nilai IC 50 konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50 digunakan sebagai parameter untuk menentukan aktivitas antioksidan sampel uji.

3.9.2 Pengukuran larutan DPPH

Sebanyak 20 mg DPPH dilarutkan dalam metanol hingga volume 100 ml untuk mendapatkan larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm. Dipipet sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 ppm. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 400 - 800 nm Rohman, 2007.

3.9.3 Pembuatan larutan induk

Sebanyak 25 mg ekstrak kurmak mbelin ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 ppm.

3.9.4 Pengukuran aktivitas antioksidan sampel uji

Larutan induk dipipet sebanyak 0,25 ml; 0,5 ml; 0,75 ml; dan 1 ml ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, dan 40 ppm. Ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM 200 ppm ke dalam masing-masing labu tentukur lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Pengukuran dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit pada panjang gelombang 516 nm Molyneux, 2004. 31

3.9.5 Penentuan persen peredaman

Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya penambahan sampel. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan ekstrak tersebut dihitung sebagai persen peredaman peredaman dengan rumus sebagai berikut: peredaman = A kontrol - A sampel A kontrol x 100 Keterangan: A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi sampel Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak ppm sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y.

3.9.6 Penentuan nilai IC

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 8 84

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 4 15

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 2

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 4

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 1 17

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.) Chapter III V

0 0 20

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 3

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Steroid Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksana Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 23

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 38

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

0 0 15