Struktur Organisasi Tesis PENDAHULUAN

16 Dimulai dari latar belakang masalah yang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti. Identifikasi dan perumusan masalah. Bagian ini berisi rumusan dan analisis masalah sekaligus identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi operasionalnya. Tujuan penelitian yang menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Manfaatsignifikansi penelitian, dan struktur organisasi tesis. Bab 2 menjelaskan mengenai: kajian pustaka yang berisi: penjelasan konsepteori, penelitian terdahulu yang relevan, dan posisi teorirtik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, yang diturunkan dalam kerangka pemikiran, dan hipotesis. Bab 3 memaparkan mengenai: metode penelitian yang berisi penjabaran yang dirinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen: populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, proses penelitian dan pengumpulan data, instrument penelitian. Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni: pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, hipotesis, dan pembahasan atau analisis temuan. Bab 5 kesimpulan dan saran yaitu menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. 1

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey penjelasan explanatory survey method dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis jalur. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya pengaruh yang ditunjukkan koefisien korelasi antara variabel kinerja kepala sekolah X₁ dan kinerja guru X₂ terhadap mutu pembelajaran Y. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Melalui penerapan metode survey penjelasan dalam penelitian ini yakni meneliti keadaan masalah penelitian yang sedang berlangsung atas objek penelitian, diharapkan diperoleh informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap mengenai permasalahan yang diteliti. Masalah mutu pembelajaran, kinerja kepala sekolah dan kinerja guru pada suatu lembaga pendidikan, pada umunya bersifat kontekstual yang diasumsikan mempunyai hubungan yang kontekstual pula. 2 Karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey penjelasan, dengan alasan bahwa metode survey penjelasan ini dianggap paling relevan dengan menganalisis kejadian yang berlangsung pada saat penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian dengan parameter dan teknik pengukuran statistik, sehingga didapat gambaran data tentang pola hubungan diantara variabel-variabel yang diukur.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Arikunto, 1997: 115. Disisi lain Sudjana 1992 : 6 berpendapat bahwa “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMK Sekabupaten Purwakarta. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga jumlah seluruh SMK adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 14

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 0 16

PERANAN PENGAWASAN SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK PERANAN PENGAWASAN SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BATIK SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 17

PENGARUH KINERJA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH : Studi Deskriptif Analitis di SMANegeri seKabupaten Indramayu).

0 1 90

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KECAMATAN CAMPAKA DAN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA.

0 2 45

KONTRIBUSI DIKLAT KEPALA SEKOLAH SMK (TALENT SCOUTING) DAN KOMPETENSI MANAJERIAL TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KEPALA SEKOLAH SMK (STUDI PADA SMK SEKABUPATEN GARUT).

1 1 82

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI : Survey Terhadap Persepsi Guru di Kota Bandung.

0 16 93

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU PRESTASI BELAJAR: Studi Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Prestasi Belajar Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Tangerang Banten.

0 3 54