Sampel Proporsional Proportional Sampel atau sampel Imbangan. Sampel Random.

Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 104 Mengingat jarak lokasi SMP satu dengan SMP lainnya cukup jauh, maka peneliti meminta batuan dengan cara bergabung dengan Musyawarah Guru Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan MGMP PKN Kota Bandung. Untuk mengatasi atau melengkapi data yang kurang atau guru yang telah ditentukan tidak bergabung dalam MGMP, maka peneliti dibantu oleh guru-guru koordinator sub rayon dalam mengambil data penelitian. b. Sampel Stratifikasi Stratified Sample. Yaitu sampel yang ditarik dari populasi bertingkat atau berlapis atau berstrata. Dalam penelitian ini yaitu guru PKn dari klaster satu, klaster dua dan klaster tiga SMP Negeri KotaBandung. Penyebaran anggota sampel telah dilakukan dan tetap memperhatikan pengambilan secara acak.

c. Sampel Proporsional Proportional Sampel atau sampel Imbangan.

Menurut Arikunto 2010:182 sampel proposional yaitu, dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyak subyek yang terdapat dalam setiap strata atau wilayah tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. Winarno 1990 : 100 menyatakan bahwa: Apabila populasi cukup homogen, maka populasi di bawah 100 dapat digunakan sampel sebesar 50 , untuk populasi 100-1000 dapat digunakan sampel sebesar 20 -50 dan untuk populasi di atas 1000 dapat digunakan sampel sebesar 10 - 20 . Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 105 Untuk sampel yang ditarik berdasarkan pertimbangan guru PKn dari klaster satu 12 sekolah, klaster dua 16 sekolah, dan klaster tiga 24 sekolah. Untuk perbandingan besar kecilnya sampel. Langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik pelaksanaaan sampel proposional adalah mengambil 50 dari klaster satu yaitu enam guru PKn dari SMP klaster satu. 50 dari klater dua ditambah 18 agar lebih representatif dari seluruh jumlah Guru PKn di klaster kedua yaitu sebelas guru PKn. Dan 50 dari klaster ketiga ditambah 4,2 yakni 15 guru PKn yang berasal dari SMP Negeri Kota Bandung Klaster ketiga. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 50 orang guru PKn .

d. Sampel Random.

Yaitu sampel yang ditarik secara bebas karena tiap-tiap individu dalam populasi dalam hal ini Guru PKn menunjukkan homogenitas yang tinggi sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil. Adapun jenis sampel rendom yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis undian atau lotre. Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan jenis sampel random undian ini adalah sebagai berikut: 1 Membuat guru PKn dari masing –masing SMP berdasarkan klaster yang sudah ada. 2 Memberi kode nomor urut pada daftar guru yang ada pada setiap klaster. 3 Menuliskan kode-kode itu masing-masing dari ketiga klaster dalam selembaran kertas kecil. 4 Menggulung setiap lembaran kertas itu baik-baik. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 106 5 Memasukkan gulungan –gulungan kertas kecil itu dari setiap klaster tersebut ke dalam kocokan secara bergiliran. 6 Mengkocok baik-baik kocokan yang berisi gulungan kertas kecil itu. 7 Mengambil kertas-kertas gulungan itu secara berurutan sampai jumlah yang telah ditentukan dari setiap klaster. Proses pengambilan subyek dengan sampel random jenis undian ini disaksikan oleh Ketua MGMP Kota Bandung Bapak Lukman, M.Pd yang berkantor di SMP N 2 Kota Bandung. Proses pengocokan tersebut dilakukan bertepatan dengan peneliti melakukan obsevasi pendahuluan dan penyampaian rencana pengambilan data di MGMP Kota Bandung.

B. Desain penelitian.

Dokumen yang terkait

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL PEMBELAJARAN Kesiapan Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Inquiry Di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten KARANGANYA

0 1 15

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL PEMBELAJARAN Kesiapan Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Inquiry Di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten KARANGANY

0 2 9

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA Pengembangan Kompetensi Sosial Guru (Studi Tentang Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Masyarakatnya Di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten).

0 2 15

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM Pengembangan Kompetensi Sosial Guru (Studi Tentang Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Masyarakatnya Di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten).

0 2 11

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSIMELALUI HABITUASI DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA :Studi Deskriptif di SMP Negeri 1 Cianjur-Jawa Barat.

0 9 54

DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KOTA BANDUNG.

3 4 56

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor.

0 1 54

PENGARUH KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMBENTUKAN POLITICAL LITERACY SISWA: Studi Deskriptif Pada Siswa SMA di Kota Bandung.

1 2 40

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI HASIL UJI KOMPETENSI GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA SURAKARTA.

0 0 11

Kinerja Guru Bersertifikasi dan Implikasinya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Rendah Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri Kecamatan Juwiring (Studi terhadap Rendahnya Hasil UKG Guru Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikasi di Kecamata

0 0 22